Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.
Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19 | Budak Cinta
Di jam istirahat saat sekolah terdapat ada dua pemuda yang sedang bercumbu mesra di atas gedung
Dia adalah Rio yang menatap datar mengarah ke lapangan sekolah ditemani oleh Anisa yang sedang rebahan di paha Rio
"Rio kenapa kamu terus memandangi lapangan? kalau ada masalah coba cerita ke aku"
Dengan polos Rio menoleh wajahnya dengan memainkan rambut panjang kekasihnya "Enggak kok sayang"
"Sudah hampir 15 menitan loh kita disini apa ga bosan gitu? gamau ke kantin sebentar?"
"Mau bosan ataupun tidak, kalau bersamamu bosan nya akan hilang dalam sekejap mata"
"Heleh gombalnya— Ujungnya juga pasti ninggalin gue kan lu beb"
Anisa berdecak dengan beranjak dari tidurnya, dia memegang kedua pundaknya Rio "Kalau kamu berani ninggalin aku awas ya aku cubit-cubit pipimu sampai jadi bakpao"
Rio memegang kedua pipinya setelah dicubit kencang oleh Anisa sambil memeluk tubuhnya dengan erat "Enggak lah aku sudah mulai sayang padamu Nisa"
"Sama gue juga Rio, sayang se—sayang sayangnya"
Rio melepas pelukan nya dan mencium bibir Anisa dengan sangat brutal tanpa memberi jeda
Anisa menghayati ciuman nya sampai bibirnya berdarah karena tidak sengaja tergigit oleh Rio
"Ah maaf sayang kalau aku lagi banyak masalah kadang suka melukai seseorang tanpa segan"
Anisa menyeka bibir nya yang berdarah dan dia menutup bibirnya dengan menaikan kedua sudut bibirnya ke atas
"Mau aku peluk lagi? Kan sudah aku bilang kalau ada masalah cerita ke aku sayang"
Rio mengelak dan bangun dari duduknya dengan membawa Anisa ke kantin secara bergandeng tangan
Saat di tangga mereka lagi-lagi bermesraan dengan peluk-pelukan manja "Aku mau seperti ini sambil jalan ke kantin" Kata Anisa polos
"Ayolah sayang kita ini lagi sekolah astaga"
Anisa ngambek dengan melepas pelukannya "Iya deh iya tapi nanti pulang sekolah aku mau ajak kamu ke rumahku"
Rio cukup mengangguk singkat yang membuat Anisa senang "Oh iya gimana kemarin katanya sama Fina di kafe kamu cerita ada masalah"
"Iya kamu tau ga Refina itu melawan semua preman-preman itu dengan ganas loh" Ucap Rio yang menjadi alay ketika berpacaran
Tiba-tiba Refina yang sedang mencari Rio berhenti tepat di depan mereka berdua yang asik mengobrol santai dengan bergandeng tangan
"Kalian gue nyari sampai ke ujung negara malah pacaran, Ini disekolah tau gak"
Anisa langsung melepas pegangan tangan nya Rio "Hehehe maaf Refina ku sayang"
"Ck, ganggu gue kasmaran aja lu Mpok Nori"
Refina menoleh tajam mengarah ke Rio yang habis mengucapkan sesuatu. Membuat Refina menjewer telinga nya dengan keras.
"Minta maaf ga lu" Ketus Refina
Disini Rio yang masih terbawa suasana romantis nya dengan Anisa di gedung atas. tidak sengaja mengucapkan kata sayang mengarah ke Refina. "Iya iya maaf sayang"
Anisa kaget setelah dengar itu. namun disini dia tidak cemburu justru tertawa sedang "Hahaha Rio ternyata kau siscon ya"
"Siscon itu apa?" Tanya Rio datar
"Sistem complex yang dimana adik laki-laki sangat menyukai kakak perempuan"
Wajah Refina tiba-tiba memerah seperti kepiting rebus "Cukup jangan bicara itu Anisa, gue malu dengernya"
"Ciyeeeee— salah tingkah nih" Anisa menggoda Refina yang membuat Refina lari terpingkal menuju kantin
Rio menghela nafas dan melanjutkan perjalanan nya ke kantin bersama Anisa yang sedang tersenyum rata
"Maaf ya sayang kalau bukan karena papahku untuk terus bahagia kan Refina pasti ga akan aku lakuin ini, aku juga ga enak kalau Melanggar karena papah ku sudah membelikan ku motor"
Anisa menggelengkan kepala dan menyenderkan kepalanya ke lengan Rio "Lakukan yang terbaik aku akan selalu mendukungmu sayang"
"Terima kasih kamu emang baik banget"
Anisa mengangguk singkat dengan senyum simpul di wajah nya "Ayo kita segara ke kantin sebelum jam istirahat selesai"
Refina yang sudah memesan makanan yang ditemani oleh Elma dan Nadia dia menyuruh pasangan yang lagi bucin itu untuk duduk terpisah
Elma melirik mengarah ke Refina dengan heran "Lu kenapa Fin kaya bete gitu?"
"AKU GAPAPA" Jawab nya ketus.
Tak lama kemudian Nadia mengganti menu makanan nya yang sama dengan Refina "Gue mau ganti soalnya makanannya terlalu pedas"
Refina mulai keringat dingin karena saat dia datang ke kantin. tiba-tiba merancau pesan makanan yang sama dengan yang ditulis Nadia.
"Nasi cabai hijau ini pedas banget, lambung gue ga kuat, gue lupa punya riwayat"
"A—anu kalau gitu aku juga ganti deh samain dengan Elma hehehe" Lagi-lagi Refina mengoceh aneh
Rio berjalan santai mengarah ke kedai kantin yang ada di dekat mereka. "Untuk Refina tolong coret saja, gue sudah pesan nasi ayam bakar komplit untuknya" Kata Rio yang kasih menu makanan nya ke penjual kedai lalu dia kembali ke tempat duduknya Anisa
Refina berdecak kencang kemudian dia berjalan menuju tempat duduk bersebelahan dengan Rio dengan raut wajah cemberut
Rio terlihat gelisah di dekat nya karena mencium aroma shampo pada rambutnya yang di campur aroma vanilla pada parfum nya
"Fina!! Lu bau kemenyan anjir minggir"
"Gausah ngeledek plis lagi ga mood becanda"
"Hayoloh Fina ngambek"
Rio menghela nafas dan berani mencium pipi Anisa di depan Anisa Nadia dan Elma. Justru itu membuat keagresifan Refina muncul
"Jangan buat gue malu anj—"
Rio menutup mulut Refina yang bawel dengan mengelus-elus kepala nya seperti dia mengelus kepala Anisa di atas rooftop
Refina terdiam dan jinak. dia merasa senang dan nyaman kepalanya di elus Rio, Anisa lagi-lagi tersenyum simpul melihat kakak Rio yang mau dimanja oleh adiknya sendiri
"Nisa apa lu ga cemburu liat Rio bercumbu"
Anisa memberi isyarat diam kepada Elma yang sedang berbicara dan Elma mengangguk
"Hem—Hem" Tiba-tiba suara berdehem kencang dari arah belakang
Rio tidak sadar kalau para guru sedang beristirahat di meja VIP tepat di belakang nya dia berada
Anisa yang sudah sadar menyuruh Elma untuk tidak protes, saat guru melabrak Elma Nadia dan Anisa tertawa terbahak-bahak melihat kelakuan kakak adik saling manja
"Kalian lucu banget sih, astaga" Ucap singkat Elma sambil menyeka air mata tertawa
"Hiburan gratis dong ya" Sahut anisa sarkas
Rio dan Refina disini malu nya setengah mati karena tidak tahu ada guru dibelakang nya
"A—anu maaf Bu lagian kita kakak adik" Ucap Refina yang di sahut omongannya sama teman-teman biadab nya
"Oh iya bener tuh Bu mereka saudara"
"Saudara juga butuh keromantisan Bu"
Tak lama pesanan full ayam bakar nasi spesial datang. yang membuat kelima pelajar itu makan bersama di kantin sampai jam istirahat selesai.