Larisa gadis yang sederhana,diam-diam mencintai sahabatnya sendiri,Larisa bersahabat dengan 2 lelaki sejak mereka duduk di bangku SMP.Keluarga mereka sudah saling mengenal baik satu sama lain,kedua sahabat larisa berasal dari keluarga yang cukup kaya dan juga terpandang.Sementara Larisa hanya anak dari seorang karyawan yang bekerja di perusahaan salah satu sahabatnya.
Sampai akhirnya ada satu peristiwa yang membuat Larisa menjadi pengantin dari sahabat yang ia cintai,diam-diam.
Larisa pikir,ia akan bahagia,karena menikah dengan orang yang ia cintai,tapi ternyata tidak..
penasaran dengan kisah Larisa???
Baca selengkapnya di novel ini yaa...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadhira ohyver, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19
Beberapa menit kemudian Davin sudah selesai mandi,ia keluar dari kamar mandi,dan langsung bisa melihat pakaian yang sudah disiapkan oleh Larisa.
Davin berjalan ke pinggiran kasur,sambil memandangi pakaian ganti yang disiapkan oleh Larisa.
Bukannya segera berganti pakaian,Davin justru termenung,memandangi pakaiannya sendiri yang sudah tersedia diatas kasur.
Termenung,karena pakaian yang dipilihkan oleh Larisa,sesuai dengan selera Davin,bahkan jas dan juga dasinya,semua sesuai dengan cara berpakaian Davin.
Lagi-lagi Davin merasa tersentuh dengan tindakan kecil dan sederhana dari Larisa untuknya.
Ia segera berganti pakaian dengan pakaian yang sudah dipilihkan Larisa untuknya.
Davin tersenyum.Ia memandangi dirinya di depan cermin,melihat penampilannya sendiri,yang sangat cocok dengan pakaian yang di kenakan nya.
Larisa benar-benar mengerti dan juga pandai dalam hal fashion,meskipun dirinya bukan seorang model seperti Bella.
Tiba-tiba Davin teringat lagi akan Bella yang sedang marah karena salah paham padanya.
Davin berfikir,ia harus melakukan sesuatu untuk Bella,agar Bella tidak marah terhadapnya.
Setelah puas memandangi penampilannya di depan cermin,Davin keluar dari kamarnya,untuk bergabung bersama kedua orang tuanya dan juga Larisa.
Teryata Larisa dan juga kedua orang tuanya belum bersarapan,mereka menunggu Davin,Larisa yang memintanya.
Davin memberikan senyuman manisnya untuk Larisa.Larisa membalas senyuman suaminya tersebut.
Bunda Davin tersenyum bahagia melihat pemandangan dari anak dan juga menantu kesayangannya tersebut.
Kali ini Davin langsung duduk disamping Larisa.
Larisa berdiri,dan menyiapkan sarapan untuk Davin,Davin mengucapkan terimakasih kepada Larisa,juga memberikan senyumannya lagi kepada Larisa.
"Kamu keliatan makin tampan berpakaian seperti itu Vin."Ucap ayah Davin.
"Ohh yaa?,ini baju yang disiapin sama Larisa,Yah..."Jawab Davin.
"Pantesan...bunda ngeliat penampilan kamu gak kaya biasanya,cocok banget loh."Ucap bunda Davin.
"Larisa ternyata pinter juga dalam hal fashion yaa,padahal bukan model loh".
"Senang deh punya menantu seperti Larisa."Ucap bunda Davin lagi.
Pipi Larisa menjadi seperti tomat merah,karena tersanjung dengan pujian mertuanya tersebut.
"Berangkat bareng aku yaa,Saa..."Ucap Davin di sela-sela ia mengunyah makanannya.
Larisa hanya menjawabnya dengan anggukan.
Setelah keduanya selesai bersarapan,keduanya bersama-sama berdiri dan mencium tangan kedua orang tuanya,berpamitan.
Davin berjalan lebih dulu keluar rumah,ia membukakan pintu mobil untuk Larisa.
Kali ini Larisa tidak lagi memberikan senyuman manis nya kepada Davin karena ia membukakan pintu mobil untuknya.
Larisa merasa heran dengan sikap Davin,terkadang Davin bersikap manis terhadapnya,terkadang Davin juga acuh terhadap Larisa.
Beberapa menit kemudian,Davin dan juga Larisa sudah sampai di depan halaman rumah sakit.
Davin segera keluar dari dalam mobil,dan kembali membukakan pintu untuk Larisa.Larisa hanya mengucapkan terimakasih,dan melangkah dengan acuh.
Ia tidak ingin lagi berharap banyak kepada Davin,karena pada akhirnya,ia akan kecewa lagi.
Davin langsung masuk ke dalam mobil,menghidupkan mesin mobilnya dan meninggalkan area rumah sakit.
Sebelum dirinya ke kantor,Davin mampir ke toko bunga sebentar.
Ia ingin memberikan bunga untuk Bella,agar Bella tidak lagi marah kepadanya.
Davin memilih buket bunga rekomendasi dari pemilik toko bunga tersebut,Davin juga meminta agar buket nya diberikan dengan kartu ucapan,dan meminta pemilik toko bunga tersebut,mengirimkan ke alamat yang Davin tulis diatas kertas.
Ia hanya akan mengirimkan bunga tersebut saja,karena jika dirinya juga pergi ke apartemen Bella,pasti ia akan terlambat ke kantor.
Setelah urusannya di toko bunga selesai,ia langsung berjalan kembali menuju ke kantornya.
...****************...
"Sus...dokter Hedy udah dateng belum?"Larisa bertanya pada suster yang sedang berjaga di bagian administrasi rumah sakit.
"Sepertinya belum,dokter Larisa."Jawab suster tersebut.
"Ada yang bisa saya bantu,dok?"Tanya suster tersebut lagi.
"Kalo beliau udah datang,tolong sampaikan,kalo saya ingin berbicara dengan beliau yaa,Sus".
"Baik,dokter...nanti akan saya sampaikan."Jawab suster tersebut.
Larisa mengucapkan terimakasih dan kemudian berjalan kembali,masuk ke dalam ruangan kerjanya.
...****************...
"Gimana bunga nya?,kamu suka gak sayang?"Tanya Davin,ia sedang berbicara melalui telpon dengan Bella.
"Suka banget,romantis banget sih kamu Vin,,,".
"Apa sama Larisa juga kamu romantis kaya gini?,inget yaa,kamu gak boleh romantis-romantis san sama Larisa".
"Kalo gak,kita selesai semuanya sampai disini aja deh,aku cape kalo masih harus nunggu kamu lagi Vin".
"Hati aku sakit,tiap aku inget,kalian sedang bercinta di dalam kamar,kalian bermesraan di belakang aku."Ucap Bella,manja.
"Jangan dong sayang...aku cuma cinta dan sayang sama kamu,kasih aku waktu yaa,biar aku selesaiin dulu sama Larisa".
"Tapi aku gak bisa ngelakuin ide dari kamu secepatnya sayang...aku butuh waktu,karena aku dan Larisa baru saja menikah".
"Kamu mau kan,nunggu aku Bell?"Tanya Davin.
Bella tersenyum jahat,karena berhasil mengendalikan Davin lagi.
"Aku gak akan biarin kamu jadi milik Larisa seutuhnya Vin,,,aku kan terus jadi penghalang untuk Larisa merebut hati kamu."Batin Bella.
"Sayang kamu denger aku,kan?"Davin bertanya lagi kepada Bella.
"Iya aku denger Davin...aku juga cinta dan sayang sama kamu".
"Okey aku akan tunggu kamu,tapi jangan lama-lama,karena aku juga butuh kepastian."Jawab Bella.
Tanpa Davin sadari,Liam mendengarkan obrolannya bersama Bella.
Liam sengaja datang ke kantor Davin,karena ada urusan bisnis dengan Davin.
Sekretaris Davin tau,tentang Liam yang bersahabat dengan bos nya tersebut,sehingga mempersilahkan Liam untuk langsung ke ruangan bosnya tersebut.
Saat Liam akan masuk,Liam mendengar Davin sedang menelpon dengan Bella.
Davin duduk di kursinya membelakangi pintu,oleh karena itu,Davin tidak menyadari kehadiran Liam.
Liam menutup kembali pintu ruangan Davin,menunggu sejenak,dan kembali mengetuk pintu ruangan Davin,kali ini dengan ketukan yang sedikit keras.
Davin terkejut,karena pintu ruangannya diketuk sedikit keras,tidak seperti biasanya seseorang jika mengetuk pintu ruangan miliknya.
"Sayang...nanti aku telpon balik yaa...ada yang ngetuk pintu ruangan aku".
"Sepertinya,Putri,sekretaris aku."Ucap Davin.
Davin kemudian mematikan sambungan telponnya bersama Bella.
"Masuukkkk."Davin mempersilahkan kepada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya.
"Haiii brooo."Liam masuk dan menyapa Davin.
"Aku ganggu kamu gak?"Tanya Liam.
"Santai aja Liam...silahkan duduk."Davin berdiri,mempersilahkan Liam duduk di sofa yang ada di ruangan nya tersebut.
"Tumben kesini,,,ada apa nih?"Tanya Davin.
"Gak papa,lagi pengen aja main kesini,sekalian aku pengen belajar bisnis sama kamu."Jawab Liam.
"Kamu sok merendah deh Liam...kamu juga kan jago dalam hal bisnis,buktinya perusahaan om dan tante(ayah dan bunda Liam) di luar negeri cukup terkenal."Jawab Davin.
"Yang namanya Belajar kan sampai kapanpun Davin,mungkin aja ada strategi bisnis dari kamu,yang aku sama sekali belum pelajari."Ucap Liam lagi.
Setelah itu keduanya pun mengobrol seputar bisnis,sesekali Liam memperhatikan sekeliling ruangan Davin.
"Kasian kamu Sa...punya suami bodoh kaya Davin,aku harus bantu kamu,buat nyadarin si bodoh yang ada di depan aku ini."Bathin Liam...
siap-siap sakit hati kau Vin...
menghadiri pernikahan mantan istri dengan sahabat sendiri....😅
tapi Larisa yang baik malah tersakiti terus...
apakah selamanya hanya akan diajak ajakin Bella...
CEO kok bdh sih.. ijazahnya dapat beli ya...
harusnya kali ini jangan gengsi vin... minta tolong sama ayah dan bunda. mereka lebih pinter dari pada kamu...