Kirana pernah tak sengaja melakukan sebuah kesalahan yang membuatnya di usir oleh suami dan mertuanya lalu ia juga di pisahkan dari sang buah hati. Empat tahun berlalu kini Kirana kembali lagi untuk bertemu buah hatinya tersebut.
Kirana sekarang bukan seperti wanita di sebuah novel yang tiba-tiba kaya lalu kembali untuk membalas dendam, namun Kirana tetaplah seperti Kirana yang dahulu hanya seorang gadis panti asuhan yang tak memiliki pendidikan tinggi maupun kekayaan.
Hanya bekal sebuah tekad dan rasa rindu yang menggebu terhadap putranya membuatnya rela menyamar menjadi seorang pembantu di kediaman mantan suaminya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~17
"Ira, kamu jagain Keanu yang benar saat di Mall nanti." pesan nyonya Ranti malam itu saat Kirana harus menemani cucunya yang mendapatkan undangan ulang tahun temannya di salah satu Mall.
Sementara pengasuhnya beralasan sedang kurang enak badan. Padahal Kirana tahu itu hanya alasan gadis itu saja, mengingat putranya itu sangat aktif saat di luar hingga membuatnya kewalahan.
Namun Kirana senang karena itu menandakan sang putra sangat sehat, lagipula ketika bersamanya bocah lelaki itu sangat menurut dan justru bersikap seakan sedang ingin menjaganya.
Kini Kirana dan Keanu yang di temani oleh Kaizar nampak masuk ke dalam sebuah mall, sebelum datang ke tempat tujuan mereka mencari bingkisan dahulu untuk di jadikan sebagai kado.
"Bukankah itu Papa ?" ucap Keanu tiba-tiba saat pandangannya tak sengaja ke arah toko perhiasan hingga membuat Kaizar dan Kirana langsung menoleh arah yang di tunjuk oleh bocah lelaki itu.
"Sepertinya Papamu sedang mencari cincin pertunangan." timpal Kaizar menanggapinya.
"Apa kamu mau menyapa papamu ?" imbuh pria itu lagi pada sang keponakan, namun Keanu langsung menggelengkan kepalanya.
Lantas bocah itu melangkah mendekati Kirana, lalu menggenggam tangannya seakan ingin mengatakan pada ibunya itu untuk tetap baik-baik saja.
"Sudah selesai, kamu suka dengan kadonya ?" tanya Kirana setelah seorang petugas toko baru selesai membungkus kadonya.
"Hm." Keanu langsung mengangguk kecil.
"Baiklah, ayo berangkat." ajak Kirana kemudian, meskipun saat ini dadanya terasa sangat sesak saat diam-diam melihat pria yang di cintainya sedang memilih sebuah cincin untuk wanita lain.
Setelah itu mereka segera keluar dari toko mainan tersebut, namun Kaizar tiba-tiba membawa mereka mampir ke toko perhiasan di mana kakaknya itu berada.
"Den Kai mau cari perhiasan juga ?" tanya Kirana tak mengerti.
"Tentu saja." sahut Kaizar seraya melangkah menghampiri sang kakak dan tentu saja itu membuat Kendra nampak terkejut apalagi saat melihat putranya serta pembantunya itu juga berada di sana.
"Apa yang kalian lakukan di sini ?" tanya Kendra kemudian.
"Mau pergi ke acara ulang tahun teman Keanu, Pa." sahut Keanu menimpali.
"Gimana kak, sudah dapat cincinnya ?" tanya Kaizar kemudian saat melihat calon kakak iparnya itu nampak mencoba berbagai model cincin.
"Belum." sahut Kendra lantas sedikit melirik ke arah Kirana yang terlihat fokus melihat beberapa perhiasan di dalam etalase.
Meskipun wanita itu tak berminat membelinya, karena harganya pasti lumayan mahal tapi sekedar mengaguminya pun tak masalah baginya. Karena ia pun juga sama seperti wanita lain yang sangat menyukai apapun yang berhubungan dengan kecantikan.
"Mana yang menurutmu bagus, Ir ?" tanya Kaizar tiba-tiba dan sontak membuat Kirana berjingkat kaget.
"Semua bagus, Den." sahut Kirana dengan sedikit gugup saat ketahuan sedang mengagumi sebuah cincin yang rupanya harganya sangatlah mahal.
Dahulu ia juga mempunyai beberapa koleksi perhiasan dari brand dan toko yang sama, tapi ia tak tahu bagaimana keadaan perhiasannya saat ini entah sudah di jual oleh mantan suaminya atau di berikan pada ibu mertuanya.
"Apa cincin ini bagus ?" tanya Kaizar saat menujukkan sebuah cincin pada Kirana.
"Bagus Den." sahut Kirana, meskipun ia kurang suka dengan modelnya tapi mungkin pria itu menyukainya dan ingin memberikannya pada seseorang yang saat ini sedang dekat dengannya.
"Baiklah, tolong ambilkan cincin yang itu !!" pinta Kaizar pada sang penjaga toko.
Setelah itu Kaizar langsung meminta Kirana untuk mencobanya. "Ira bisa tolong kamu coba, semoga ukurannya pas !!" ucapnya lagi pada Kirana.
Kirana yang tak berpikiran macam-macam langsung mencoba cincin tersebut, mungkin ukuran jarinya sama dengan jari seseorang yang ingin mantan adik iparnya itu berikan.
"Sangat pas, Den." sahut Kirana, lantas segera melepas kembali cincin tersebut dari jarinya namun Kaizar langsung menahannya.
"Biarkan di sana, itu untukmu." ucap pria itu dan tentu saja itu membuat Kirana langsung menatapnya tak percaya bahkan Kendra sekalipun.
"Jangan terlalu berlebihan, Kai." tegur pria itu tak suka.
"Anggap saja ini apresiasi dariku, karena Ira telah mengurus keponakan ku dengan baik meskipun sebenarnya bukan tanggung dia." tegas Kaizar lantas berlalu ke kasir untuk membayarnya.
"Den Kai, benar kata pak Kendra ini terlalu berlebihan. Saya hanya seorang pembantu yang tak pantas menerima ini semua." Kirana berusaha menolak apalagi saat ia tak sengaja melihat tatapan tajam Kendra padanya, pria itu juga pasti tak suka adiknya terlalu berlebihan pada seorang pembantu.
"Tidak apa-apa Ira, hanya sebuah cincin takkan membuatku jatuh miskin. Bahkan harga cincin ini sangat murah di bandingkan dengan cincin pilihan kakak ipar yang pastinya harganya berkali-kali lipat lebih mahal." terang Kaizar seraya melirik ke Alexa yang terlihat sangat senang saat menemukan cincin yang cocok dengannya, tidak hanya cocok dengan bentuknya tapi tentu juga dengan harganya yang sangat mahal itu.
Kirana akhirnya pasrah saat Kaizar menarik tangannya keluar dari toko perhiasan tersebut, adik iparnya dari dahulu memang sangat baik. Pria itu sedikitpun tak pernah membeda-bedakan apalagi dari harta kekayaannya.
Meskipun Kirana lebih menyukai cincin yang ia taksir tadi tapi ia tetap bersyukur dengan pemberian pria itu, mungkin suatu saat akan berguna saat ia dan putranya tinggal bersama.
Kemudian mereka segera berlalu ke tempat acara, Keanu yang sedang menggandeng tangan Kirana dan Kaizar terlihat sangat bahagia. Ia juga menyayangi pamannya itu seperti ia menyayangi sang ayah, jika memang ayahnya tidak mau sama ibunya mungkin bocah lelaki itu akan menjodohkannya dengan pamannya itu.
"Sayang, ngapain sih kita kesini? kan sudah ada Kai dan pembantumu itu yang menjaga Keanu." protes Alexa saat Kendra tiba-tiba membawanya ke tempat acara yang di hadiri oleh sang putra.
"Lexa harusnya yang berada di sana itu kita, kamu dan aku bukan mereka. Bagaimana Keanu bisa dekat denganmu sedangkan kamu selalu menghindarinya." jawab Kendra yang langsung membuat wanita itu menggeleng cepat.
"Bu-bukan seperti itu sayang, aku sudah berusaha mendekati Keanu tapi dia tetap tidak mau." sanggahnya kemudian.
"Berusahalah lebih keras lagi, sama Ira yang baru kenal saja dia bisa akrab masa kamu tidak bisa." ucap Kendra lagi.
"Baiklah aku akan berusaha." tukas Alexa saat melihat kekesalan di wajah pria itu, kemudian wanita itu segera melangkah mendekat ke arah Kirana dan Kaizar duduk.
"Minggirlah aku mau duduk dekat dengan putraku !!" Alexa langsung mengusir Kirana yang sedang duduk di sebelah Keanu hingga membuat wanita itu mau tak mau beranjak dari sana.
"Silakan, non." tukas Kirana kemudian.
"Kakak mau duduk juga ?" tawar Kaizar lantas memberikan tempat duduknya pada Kendra.
"Baiklah, sepertinya Keanu akan aman bersama kalian orang tuanya jadi aku dan Kirana lebih baik pergi saja dari sini." imbuh Kaizar lagi.
"Ira, bagaimana jika kita berkeliling menikmati pemandangan kota sepertinya sangat bagus." ajak Kaizar kemudian.
"Lebih baik kalian segera pulang, lagipula dia juga sepertinya sudah capek jadi tidak perlu mampir kemana-mana." tegas Kendra.
"Malam ini sangat cerah kak, sayang kalau di lewatkan. Ayo Ira." Kaizar langsung menarik pergelangan tangan Kirana lalu membawanya berlalu keluar dari tempat acara tersebut dan itu membuat sang kakak nampak menatapnya kesal.