Asterion Estevan menjadi target utama seorang gadis kecil yang bernama Aily Calista untuk mencuri benih ideal miliknya, Aily sangat aktif untuk naik ke atas ranjang seorang pria tampan yang belum pernah tersentuh wanita manapun.
Dia sangat ingin mempunyai anak dari bibit sempurna seperti Asterion, rencananya itu untuk meluncurkan aksinya agar mempunyai ahli waris saat dirinya tiada, agar seluruh harta kekayaannya jatuh kepada anak semata wayangnya, Aily sangat tidak rela jika kakak tirinya lah yang akan menerima seluruh hak miliknya.
Namun Aily herus lebih keras lagi berusaha mendapat bibit unggul itu, karena Asterion yang kerap di panggil Rion itu sangat susah untuk di dekati.
Apakah Rion akan tahan ketika mendapat godaan dari gadis cantik dan juga sexy seperti Aily?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fitryas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 34
Kakek Van berjalan dengan tergesa-gesar ke arah tempat duduk Ailu dan Rion namun di hiasi senyuman di wajahnya, sementara kedua orang yang sedang melihatnya menatap penuh tanya.
"Aily! kenapa kamu makan sembarangan seperti itu! Astaga, kamu itu harus makan-makanan sehat." gerutu Kakek Van saat melihat jenis makanan yang tersaji di atas meja, dia tidak ingin calon cicitnya sembarangan mengonsumsi kamanan.
"Crist! suruh pelayan menyiapkan stiek dengan daging kualitas terbaik," pintanya kepada asisten pribadinya yang sudah lama mengabdi kepadanya. "Ah tidak usah, harusnya kita datangkan koki terbaik di sunia untuk membuatkan makan setiap harinya untuk calon istri cucuku." pintanya panjang lebar pada asisten pribadinya.
"Baik tuan," jawab Crist.
Sementara Aily dan Rion saling tatap mereka masih bingung dengan apa yang terjadi, Kakek Van mengambil kue yang akan di makan Aily.
"Kakek kenapa kakek mengambilnya," protes Aily dengan kesal.
"Kakek bilang mulai sekarang kamu tidak boleh makan sembarangan, mengerti!" larang nya dengan keras. "Ayo ikut Kakek, mulai sekarang kamu tinggal di mansion utama denganku!" ajaknya sambil menarik lengan Aily dengan pelan karena dia tidak ingin terjadi apa-apa dengan cicitnya.
"Tidak mau! aku akan tetap tinggal dengan kak Rion!" berontaknya lalu memeluk tubuh Rion yang saat ini ikut berdiri si sampingnya.
"Ada apa ini kakek? kenapa Aily harus tinggal di mansion utama?" tanya Rion akhirnya dia berbicara.
"Kau juga harus tinggal disana, dan tidak ada penolakan kalian harus ikut pulang!" ajaknya lagi, Kakek Van sangat tidak sabaran ingin mengurus masa kehamilan Aily dengan sempurna versi dirinya.
"Astaga aku tidak mau! aku ingin makan ini dulu!" ketus Aily lalu mengambil cake yang tadi akan dia makan dan kembali duduk.
"Dasar anak nakal! berhenti makan-makanan manis! itu tidak sehat." geramnya sambil mencubit pipi Aily dengan gemas karena anak itu susah sekali di aturnya.
"Cukup kakek! biarkan dia makan lebih dulu! nanti aku akan membawanya ke mansion utama," akhirnya Rion menyetujui permintaan kakek nya itu, karena dirinya juga ingin tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Baiklah kakek tunggu sampai pukul 6 malam, jika belum sampai juga aku akan menyuruh para Bodyguard untuk menjemput paksa kalian terutama Aily." ucapnya dengan penuh penekanan di setiap katanya.
"Kakekmu kenapa kak?" tanya Aily sambil memakan Cake yang ada di tangannya dan ikut menatap Kakek Van yang sudah pergi menjauh dari tempat itu.
"Entahlah, cepat habiskan makananmu Aily. Kita harus segera menemuinya," ucap Rion dengan kepala yang penuh tanda tanya atas sikap kakeknya kepada Aily.
*
*
"Kalian akan menikah satu bulan lagi, dan tinggal disini bersama kami." ucap Kakek van pada kedua orang yang sedang duduk di depanya dengan tatapan terkejut di wajah keduanya.
"Nikah?" ucap Rion dan Aily bersamaan.
"Tentu saja! kalian sudah mempunyai hubungan untuk apa berlama-lama lagi?" ucap Albert yang juga sedang berkumpul dengan mereka.
"Mami sudah menyiapkan semua kebutuhanmu selama tinggal di sini Aily, Mami harap kamu betah tinggal bersama keluarga Estevan." ujar Meria dengan senyuman yang sejak tadi tidak memudar sedikitpun.
Meria sudah mengurus semua urusan dengan keluarga Alvi Bernard yang juga menyetujui pergantian mempelai wanita, karena mereka juga tidak ingin jika apa yang sudah terjadi pada Aily tidak mendapatkan pertanggung jawaban dari keluarga Estevan terutama dari Rion.
Tentang konpensasi awalnya mereka menolak, namun karena Meria bersikeras akhirnya keluarga Aily pun menerima konpensasi yang besar dari keluarga Estevan.
"Kak Rion!!!" teriak Eria dari arah pintu masuk, sejak tadi Eria sangat susah menghubungi Rion karena dirinya susah payah mencari Rion ke Kantor, Apartemen dan kembali lagi ke mansion utama setelah mendapat kabar dari Sekertaris Lee yang sejak pagi juga susah di hubungi.
"Kak Rion, jangan percaya jika kakek pura-pura sakit lagi! Hari ini hari perjodohanmu dengan wanita yang bernama alika." teriak Eria sambil berlari menuju temoar Rion duduk, namun Eria tidak menyadari keberadaan keluarganya karena tertutup tembok sementara Aily tertutup tubuh Rion karena hanya Rion lah yang terlihat sedang duduk menyamping.
.
.
To be continued...