Sinopsis :
Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.
Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.
Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 32 : Semua Ingatan di Hapus
Tiba-tiba suara misterius muncul. Entah dari mana.
Hidup dan mati adalah rahasia langit. Yang membunuh dirinya sendiri akan menyesali keputusannya, tapi dia tetap mati. Yang ingin hidup akan tetap hidup. Viona, ada sebuah doa yang tulus telah menembus langit. Viona, jika kau ingin kembali, sembunyikan identitasmu. Sebagai hukuman karena Kau telah membocorkan rahasia langit, akan Kami ambil ingatanmu. Kamu bersedia?
"Jadi Aku mati karena memberitahukan identitasku pada Agam?" tanya Viona.
Benar
"Kalau Aku berjanji tidak akan membocorkan identitas ku, apa kalian akan kembalikan Aku ke tubuh Emilia? Dan kalian akan ambil ingatanku? Ingatanku sebagai Emilia sekaligus Viona?" tanya Viona lagi.
Benar
"Aku berjanji. Aku ingin hidup," jawab Viona tanpa pikir panjang. Dia sampai lupa dengan balas dendam pada Alex karena sangat ingin hidup kembali.
Kamu Emilia. Apa sudah ikhlas kembali ke Maha Pencipta? Kamu tidak hidup juga tidak mati. Jiwamu terombang-ambing antara alam dunia dan akhirat.
"Aku tau, apa yang terjadi denganku sekarang adalah hukuman untukku karena telah bunuh diri. Tidak ada alasan untuk ku bertahan di sini. Jika Viona kembali ke tubuhku, ingatanku dan ingatannya juga lenyap. Dia akan hidup sebagai Aku selamanya. Semua orang juga tidak tau identitasnya," kata Emilia dengan sedih.
Kamu merasa tidak adil?
"Walau pun Aku merasa ini tidak adil, tapi apa boleh buat. Yang suamiku cintai bukan Aku, tapi Viona. Aku tidak ingin hidup lagi. Aku ingin pergi selamanya." Keputusan Emilia sudah bulat. Walau berat, sudah tidak ada ruang lagi untuknya di hati Agam. Jika saja Viona ingin mati, barulah dia bisa masuk ke tubuh miliknya. Tapi sayang, Viona hingga detik ini sangat ingin hidup.
Baiklah. Emilia, akan Kami ambil jiwamu kembali. Kembalilah ke sisi Maha Pencipta dengan tenang. Viona, kembalilah ke tubuh barumu. Ingatanmu akan Kami hapus, semuanya. Rahasia langit tidak boleh ada yang tau.
Secara ajaib, jiwa Emilia pun menghilang, untuk selamanya. Sementara jiwa Viona, kembali ke tubuh Emilia. Bisa di katakan, tubuh Emilia sudah menjadi milik Viona.
Di rumah sakit.
"Apa yang terjadi?" lirih Emilia, yang secara ajaib membuka matanya.
"Sayang?" Agam hampir tidak percaya, ternyata keajaiban itu ada. Emilia secara ajaib hidup kembali.
"Emilia, Kamu sadar?" Adinda tidak kalah senangnya.
Semua orang di sana kebingungan melihat keajaiban ini. Belum pernah terjadi sebelumnya. Seorang pasien henti jantung belum pernah secara ajaib langsung sadar.
"Sayang, Kamu bangun? Syukurlah Kamu masih hidup. Maafkan Aku Emilia, maafkan Aku. Aku tidak mau kehilangan Kamu lagi." Agam terharu.
"Siapa Kamu?" tanya Emilia. Sesuai kesepakatan, ingatan Viona sudah di hapus.
"Sayang, Aku suami Kamu. Kita sudah menikah hampir empat bulan. Ini Adinda teman sekolah Kamu," jawab Agam.
"Bohong. Kalau Aku masih sekolah, mana mungkin Aku punya suami." Emilia tidak percaya.
"Emilia, Aku tidak bohong. Kamu sendiri yang memaksaku menikahimu dulu, padahal Kamu belum lulus SMA," jelas Agam.
"Emilia. Dia benar suami Kamu. Namanya Agam. Aku sahabat Kamu, namaku Adinda. Kami tidak bohong," ucap Adinda.
"Au, kepalaku sakit sekali, apa yang terjadi sama Aku?" ucap Emilia.
"Dokter, periksa otak istri Saya. Lakukan dengan benar. Jangan sampai kalian bilang istriku meninggal lagi!" titah Agam.
Dokter dan perawat melaksanakan perintah Agam.
Setelah setengah jam di lakukan pemeriksaan otak, dokter pun menjelaskan kondisi Emilia pada Agam.
"Nyonya Emilia baik-baik saja, Tuan. Kondisi otaknya juga normal," kata dokter.
"Tapi kenapa istri Saya tiba-tiba amnesia?"
"Kami akan terus memantaunya, mungkin ini efek karena detak jantung Nyonya Emilia sempat berhenti."
"Baiklah, rawat istri Saya dengan baik, dokter."
Dokter pun pergi setelah memberi tahu kondisi Emilia pada Agam.
"Yang penting istriku baik-baik saja. Tidak masalah dia amnesia. Emilia, Aku tidak keberatan Kita mulai lagi dari awal," batin Agam.
"Pria ini wajahnya tidak meyakinkan. Auranya dingin dan mengintimidasi. Aku harus hati-hati padanya. Bisa saja dia menipuku," batin Emilia. Dia tidak percaya begitu saja pada Agam yang mengaku sebagai suaminya.