NovelToon NovelToon
ASSALAMU A'LAIKUM USTADZ

ASSALAMU A'LAIKUM USTADZ

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Keluarga
Popularitas:17.4k
Nilai: 5
Nama Author: Aby Arsyil

Seorang pria muda bernama Adin Ahmad, ia lahir ditengah-tengah keluarga yang memprioritaskan dirinya menekuni ilmu agama, setelah ia menamatkan pendidikan s1 nya di bidang ilmu agama islam, kini ia berusaha menggapai s2 nya, jurusan ilmu sejarah islam, dan lika liku perjalanannya dimulai ketika ia hijrah dari Kota Serang ke Kota Tangerang. Awalnya ia ingin mengembangkan bisnis lalu melanjutkan pendidikan s2 nya dengan tenang.

Banyak wanita-wanita cantik di sekelilingnya yang tertarik padanya, baik dari ketampanannya maupun dari kejeniusannya. Salah satunya Syifa Fauziyah.

"Benarkah Ustadz Muda ini yang telah mencuri hatinya Syifa?"
"Terus kapan waktu terjadi pencuriannya itu?"
"Lantas kenapa Syifa tidak berteriak ketika hatinya di curi?"
"Apakah dia sengaja mebiarkan agar hatinya di curi dan diambil oleh Ustadz Muda ini?"

" Ayo mari kita simak kisahnya, semoga para sahabat terhibur !!"

"Tolong jangan sampai lupa!"
"Like, komen, share, dan subscribe"
"Kami nantikan dari anda!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aby Arsyil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. Undangan Ceramah Agama

Umi Tiah datang dari dapur keruang tamu sambil membawa banyak makanan ringan dan buah-buahan. Sementara didapur tadi ia sedang memasak air untuk membuat kopi atau teh atau minuman hangat lainnya untuk dihidangkan.

Ketika melihat adiknya sudah datang dia menjadi lebih tenang. Dia menyuguhkan makanan itu kepada para tamunya dan mempersilahkan mereka untuk mencicipinya kemudian ia kembali lagi ke dapur untuk membuatkan kopi manis untuk adik tercintanya yang memang suka yang manis-manis, juga untuk para tamunya barang kali ada yang suka ngopi atau ngeteh. Melihat Umi Tiah yang balik lagi kedapur Mbak Yuyun juga bangun dan menyusulnya. Ketika ia bangun sempat ditanya sama ayahnya, namun ia beralasan ingin membantu Umi Tiah, padahal dalam hatinya ia ingin tahu cara membuatkan kopi untuk Ustadz Adin seleranya manis apa pahit atau sedang. Barangkali suatu hari nanti ia bisa menyiapkan kopi untuknya dan sekarang mumpung ada kesempatan ia tidak mau melewatkan itu. Umi Tiah juga agak heran kenapa ada perasaan orang yang mengikutinya, pas menengok kebelakang ia mendapati seorang tamu sedang mengikutinya lalu ia menegurnya dengan sopan.

"Lah Mbak Yuyun kenapa ikut Umi ke dapur? Apa mau ke kamar kecil?" Tanya Umi Tiah. Sedangkan orang yang ditanya menggelengkan kepalanya.

" Kalau nggak, terus mau apa Mbak?" Tanyanya lagi sedikit heran. "Emmm...?" Jawab Mbak Yuyun tidak jelas.

Tapi ketika Umi Tiah mengambil wadah kopi Umi Tiah jadi paham dan tersenyum lebar dan dalam hatinya "Ooh.. ternyata itu..!" kemudian Umi Tiah menariknya dan berkata. "Sini....!" Dan Mbak Yuyun pun mendekat dengan malu-malu. Sambil meracik kopi dan menunggu airnya hingga benar-benar mendidih. Umi Tiah mengajak Mbak Yuyun bercakap-cakap. "Umi, jangan panggil aku Mbak dong! Panggil Yuyun atau Yuni aja gitu, yaa Umi!" Kata Mbak Yuyun masih malu-malu.

"Ouwwwh..., gi-tu toh?" Kata Umi Tiah sambil ngeledek. "Ah, Umi....!" Jawabnya malu.

"Aish, berapa banyak lagi wanita cantik yang suka sama bocah bandel itu?" Gumam Umi Tiah pelan.

"Ehh, udah mendidih tuh airnya! Awas hati-hati menuangkan air panasnya Yun!"

"Iya Mi." Sahut Mbak Yuyun seperti berbisik.

Tidak lama kemudian Umi Tiah dan Mbak Yuyun keluar dari dapur, namun yang membawa nampan bukanlah Umi Tiah melainkan Mbak Yuyun. Umi Tiah melenggang tidak membawa apa-apa karena nampannya di rebut sama Mbak Yuyun, padahal Umi Tiah sudah melarangnya tapi berhubung Mbak Yuyun kekeh pengen dia yang membawa nampannya jadi Umi Tiah terpaksa untuk membiarkannya. Mbak Yuyun kini yang membawa sebuah nampan yang berisi kopi dan teh panas itu, ia dengan cekatan menaruh gelas-gelas itu di meja dekat masing-masing orang yang ada disitu.

"Ini anaknya siapa ya Pah? Kok kayaknya Mamah kenal deh?" Seloroh Ibunya.

"Ooohhh, inikan adiknya Umi Tiah yang katanya dari Kota Serang itu, Mamah emang kenal dia dimana dan kapan?" Sambut Ayahnya menanggapi selorohan istrinya.

Semua orang yang berada disitu tertawa riuh menanggapi candaan dari sepasang suami istri yang menggoda anak jandanya. Umi Tiah mengernyitkan alisnya dan Ustadz Adin pun melotot kaget.

" Ehm... ehmm... Silahkan diminum dan dicicipi jamuannya, jangan cuma di lihatin aja dari tadi. Itu bukan untuk hiasan loh! Apa mungkin jamuannya masih kurang banyak atau barang kali ingin dibuatin yang lainnya?" Kata Umi Tiah sopan dan ada nada candaan di kata-katanya.

"Tidak, tidak Mi terima kasih banyak. Ini sudah sangat cukup bagi kami dan kami hanya bisa merepotkan Umi saja dan maaf kami memang suka bercanda jangan di ambil hati yah? Dan Kami jadi merasa nggak enak jadinya" Jawab Pak Wawan dan yang lainnya sambil tersenyum kecut.

"Silahkan semuanya!" Seru Ustadz Adin yang mengambil gelas kopinya.

"Terima kasih Ustadz! Mari... Mari.. ayo! Jangan pada diem aja nanti disangka gak doyan lagi sama Umi Tiah hehehe." Sahut Pak Kades sambil mengangkat gelasnya yang berisi kopi panas juga berusaha untuk menghilangkan rasa kecanggungan-nya.

"Srupuuuutt, Ahh!" Sang Ustadz merasakan nikmatnya kopi panas yang manis dan membuat otaknya jadi plong. Ia terdiam bagaikan orang yang lagi mikir. Sementara Mbak Yuyun memandanginya tanpa berkedip takut-takut cemas kalau kopi yang diraciknya tidak pas untuk seleranya dan Ustadz pun jadi tidak suka.

"Ini siapa yang membuatnya Mi?" Kata Sang Ustadz sambil mengangkat gelas kopinya.

Bukannya Umi Tiah yang menjawab tapi Mbak Yuyun lah yang menjawabnya dengan wajah yang ditundukkan kebawah ia akan merasa sangat malu kalau kopi yang dibuatnya itu tidak sesuai dengan seleranya Sang Ustadz yang dipujanya.

"Kenapa nggak enak ya Ustadz? Maaf Yuyun lah yang telah membuatnya, kalau begitu jangan diminum Ustadz ntar dibuatin lagi yang baru!" Katanya Mbak Yuyun pasrah.

"Ohhh, mantap tap manisnya pas kayak orangnya. Upppzz keceplosan!" Sang Ustadz Membekap mulutnya dalam hatinya dia sangat malu sekali tapi sebisa mungkin dia tetap tenang dan berlagak santai.

"Hahahaha... Hahahaha. Ustadz bisa aja?" Kali ini semuanya tertawa termasuk Umi Tiah juga, sedangkan Mbak Yuyun tersipu malu dan merasa hatinya terbang melayang-layang ke awan karena di puji oleh Ustadz Adin.

Setelah semuanya hening dan tidak ada yang berbicara barulah Pak Wawan serius mengutarakan maksud dan tujuannya.

"Jadi ceritanya begini Ustadz, Umi!" Kata Pak Wawan yang serius tidak lagi main-main.

"Dari jauh-jauh hari kami sekeluarga ingin mengadakan resepsi pernikahan anak kami yang bernama Asep Ridwan Setiawan sekaligus menghitan anaknya Yunita Ayu Septiani yang baru berumur 5 tahun. Pada hari senin lusa Insyaallah Acaranya akan dilaksanakan. Kami telah mengundang Kiyai Sejoli yang dari Bogor Jawa Barat dan beliau juga sudah menyanggupinya untuk mengisi ceramah agama dan memberikan nasehat-nasehat seputar pernikahan dan khitanan. Namun sayangnya beliau sekarang katanya lagi kurang enak badan dan akhir-akhir ini beliau juga sering sakit-sakitan hingga akhirnya mau tak mau beliau harus membatalkannya. Sebenarnya beliau juga sangat tidak enak hati karena telah membatalkan jadwalnya itu dan beliau menyarankan kepada kami agar kami segera mencari yang lain untuk penggantinya. Tapi kami sangat bingung karena waktunya memang sudah terlalu mepet ditambah lagi mencari penceramah itu tidak lah mudah. Kami sudah mencoba menghubungi beberapa penceramah namun satu pun tidak ada yang bisa menyanggupinya. Kami juga sudah bertanya-tanya kesana kemari hasilnya masih tetap sama, jawaban mereka tidak bisa. Meskipun banyak para penceramah namun mereka tidak ada yang bisa menyanggupinya karena jadwalnya sudah padat. Ditengah-tengahnya kekalutan dan kebingungan kami. Putri kami inilah yang menyarankan agar kami datang kesini kerumahnya Umi. Karena Umi punya adik Ustadz yang sangat berbakat. Kami berharap dengan datangnya kesini barang kali Ustadz Adin bisa menolong kami dan mau menjadi pengganti Kiyai Sejoli untuk mengisi Ceramah Agama nanti. Kami sekeluarga sangat berharap banyak pada Ustadz dan Umi. Agar Ustadz bersedia memenuhi undangan dari kami dan bisa mengisi ceramah agama pada waktunya nanti. Anggap saja Ustadz sedang membantu meringankan beban kami sekeluarga dan kami sekeluarga tentunya akan menerima hutang budi ini dan sangat merasa bersyukur juga banyak berterima kasih kepada Ustadz dan Umi. Mohon Ustadz jangan menolaknya yah, jika Ustadz membutuhkan sesuatu ngomong saja pada kami jangan malu-malu?" Kata Pak Kades serius seperti orang yang sedang memohon dengan sangat.

"Kami... Mohon Pak Ustadz yah?"

Sambung mereka semua. Apalagi Mbak Yuyun yang terlihat ekspresinya bagi orang yang mau menangis. Melihat itu Ustadz Adin jadi tidak tega melihatnya.

1
looc Out
capek nunggu cuma 1 doang
Aby Arsyil: ya jangan ditunggu KLO capek mah
total 1 replies
ReogKhentir
Berawal dari sini toh kesah sedih dari ustadz Andin.......
Aby Arsyil: iyà bang
total 1 replies
Delita bae
👍👍💪💪🙏😇
Delita bae: 👍👍👍💪🙏
Aby Arsyil: /Good//Good//Good//Good//Good/
total 2 replies
ReogKhentir
Entah sampai kapan keadaan ini menimpa sang Ustadz........ otomatis berhenti pula kajian yang dibimbingnya nanti
ReogKhentir
Haduh...... bu dokter kalau sedikit keren dong masa iya di RS ada kecoa nya..........
Aby Arsyil: hehehe Bu dokternya gugup karena tidak menyangka akan dipegang tangannya oleh pasien yang suka bikin heboh. wkwkwk/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Sarkawi Kawi
terus thor lanjutkan
ardan
Luar biasa
ReogKhentir
Kenapa dalam alam bawah sadarnya Syifa seolah olah seperti Yuyun kekasih hatinya yang dulu......
Aby Arsyil: Karena adanya banyak kemiripan didiri Syifa, seperti kekasihnya yang telah meninggal 2 tahun yang lalu
total 1 replies
ReogKhentir
Sedangkan untuk ustadz Adin sendiri mendapatkan keajaiban apa........ langsung sembuh seketika mungkin karena begitu banyak yang mendoakan secara tulus serta penuh keikhlasan........
Puji Rahayu
Amiiin/Grievance/
ReogKhentir
Yang dinanti akhirnya datang jua..... terima kasih untuk updatenya thor lanjutkan tetap semangat untuk selalu berkarya.......
ReogKhentir
Terasa janggal saja bab ini....... kok bisa seluruh yang bekerja di RS ini ikut dalam doa bersama demi kelancaran serta keselamatan ustadz Andin 🤔🤔🤔
Aby Arsyil: ok terimakasih bang masukannya ntar dikoreksi lagi, soalnya ... mungkin kurang teliti.. GK diulang2 lagi, langsung up z hehehe...
sekali lagi terimakasih /Pray//Pray//Pray/ memang Abang lah yang terbaik /Good/
total 1 replies
ReogKhentir
Setelah sadar mending nikahin semua wanita yang senang padanya daripada repot milihnya.........
Novita Triwulan: tadz nikahin semmua z!
Aby Arsyil: hahaha KLO difilm2 pendekar pasti udah disabet semua tp ini mah lain GK bisa bgto. hehe
total 2 replies
ReogKhentir
Pasti ustadz Adin banyak ingin menolong biaya pengobatannya..... H. Syukri merasa paling bersalah karena kelalaian dari pegawainya sementara mbak yun terus berdoa untuk keselamatan sang idola
Aby Arsyil: tapi aku mengkhawatirkan Syifa loh! pasalnya dia belum tahu.
total 1 replies
ReogKhentir
Tipe orang tua yang kurang perhatian sama keselamatan anak karena asyik dengan dunianya sendiri........
Manik karim
yuyun itu mantan aku
Manik karim
tad kayaknya antum naksir sama janda yah?
Abd gofur
Masya Allah awas tad hati2!/CoolGuy/
Abd gofur
dok aku juga pengen diperiksa sama dokter
Asep LA: dokter canti.....k
total 1 replies
Rok man
Awass tadz minggir /Puke/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!