Istri yang tak dihargai adalah sebuah kisah dari seorang wanita yang menikah dengan seorang duda beranak tiga
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sulastri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Malam penuh gairah
Menemukan Rumah Baru
Setelah beberapa hari kembali ke kota, Dody dan Hesti sepakat mencari tempat tinggal yang lebih nyaman daripada kamar kos Hesti. Meski anak Hesti masih tinggal bersama neneknya di kampung, mereka tetap merasa butuh rumah yang lebih layak untuk memulai kehidupan baru sebagai pasangan suami istri.
Dody sambil memeriksa rumah "Rumah ini cukup nyaman untuk kita. Ada dua kamar, jadi kalau nanti anakmu datang berkunjung, dia bisa punya kamar sendiri."
Hesti tersenyum "Aku suka rumah ini. Tidak terlalu jauh dari tempatmu bekerja, dan lingkungan di sini juga tenang."
Dody mengangguk "Kita butuh ruang yang lebih besar daripada kosan. Sekarang kita bisa benar-benar merasa lebih bebas dan nyaman."
Setelah mempertimbangkan beberapa opsi, mereka akhirnya memutuskan menyewa rumah tersebut. Rumah sederhana dengan dua kamar dan halaman kecil di depan terasa cukup untuk memulai kehidupan baru mereka.
"Meski anakku tidak tinggal bersama kita sekarang, aku ingin rumah ini jadi tempat yang nyaman kalau nanti dia datang berkunjung."kata Hesty
Dody: tersenyum lembut "Kita akan membuatnya jadi rumah yang penuh kebahagiaan. Ini awal yang baik bagi kita."
Hari-hari berikutnya dihabiskan dengan beres-beres rumah dan menatanya agar terasa lebih nyaman. Meski anak Hesti tidak tinggal bersama mereka, rumah ini menjadi tempat bagi mereka untuk membangun sebagai kebersamaan dan menata masa depan baru pasangan suami istri.
Di malam hari, Hesti dan Dody untuk pertama kalinya menempati rumah baru mereka. Angin malam berhembus pelan melalui jendela, membawa udara dingin yang justru membuat suasana semakin romantis. Mereka duduk berdua di ruang tamu, di bawah cahaya lampu yang redup.
Dody sambil merangkul Hesti "Akhirnya kita punya rumah sendiri, Hesti. Tempat kita bisa mulai membangun kehidupan baru yang tenang."
Hesti tersenyum lembut "Iya, aku masih tidak percaya semua ini bisa terjadi. Kita sudah melalui banyak hal bersama, dan sekarang... kita benar-benar memulai dari awal lagi."
Dody memandang Hesti dengan penuh cinta. Ia perlahan mendekatkan wajahnya ke Hesti, mencium lembut keningnya. Suasana semakin intim, penuh kehangatan meskipun udara di luar terasa dingin.
Dody berbisik "Aku mencintaimu, Hesti. Aku akan selalu ada untukmu."
Hesti terlena Aku juga mencintaimu, Dody. Terima kasih sudah selalu membuatku merasa dicintai dan aman."
Dalam kehangatan pelukan Dody, Hesti merasa tenang dan terlindungi. Malam itu, cinta mereka kembali membara, dan Hesti sekali lagi tenggelam dalam buaian cinta Dody yang semakin membara. Mereka menikmati kebersamaan itu dengan penuh kemesraan, seolah dunia hanya milik mereka berdua.Suara angin menjadi alunan syahdu mengiringi desahan mereka berdua dan sampai akhirnya Hesty terlelap di pelukan Dody.
Dody mencium dan mengelus rambut Hesty
"Terimakasih Hesty"
Ditengah malam Hesty pun bangun hendak kekamar mandi namun ketika Hesty sampai di kamar Dody pun ikut terbangun dan ketika Dody melihat Hesti cuma memakai handuk yang menutupi bagian tubuh intimnya seketika senjata Dodi berdiri tegak siap menggempur kembali
Dody menarik tubuh Hesty kembali ke dalam pelukannya,Hesty medesah kembali ketika sebuah benda menghunjam ke dasar kenikmatan. Mulut Hesty tak henti hentinya mengeluarkan suara..ahhhh...ssssstt....mmmmmmppphh.....ketika Dody semakin ganas dan kembali
Hesty pun kembali terkulai pasrah di pelukan Dody
Dody mengecup kening Hesty lalu membelai rambut Hesty yang tergerai panjang