NovelToon NovelToon
Dudaku Ternyata Miliarder Tampan

Dudaku Ternyata Miliarder Tampan

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama
Popularitas:5.9M
Nilai: 4.5
Nama Author: m anha

Nia tak pernah menduga jika ia akan menikah di usia 20 tahun. Menikah dengan seorang duda yang usianya 2 kali lipat darinya, 40 tahun.


Namun, ia tak bisa menolak saat sang ayah tiri sudah menerima lamaran dari kedua orang tua pria tersebut.


Seperti apa wajahnya? Siapa pria yang akan dinikahi? Nia sama sekali tak tahu, ia hanya pasrah dan menuruti apa yang diinginkan oleh sang ayah tiri.



Mengapa aku yang harus menikah? Mengapa bukan kakak tirinya yang usianya sudah 27 tahun? Pertanyaan itu yang ada di pikiran Nia. Namun, sedikit pun ia tak berani melontarkannya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon m anha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjanjian

"Saya benar-benar memohon bantuan Anda, Pak. Jika Bapak tak membantu, perusahaanku benar-benar bangkrut," ucap pria tua yang berlutut di hadapan seorang pengusaha.

Pengusaha kaya raya, usia keduanya sama-sama berada di atas 70 tahun. Namun, mereka masih bersaing di dunia bisnis, salah satu dari mereka harus menerima kenyataan jika perusahaan mereka harus bangkrut dan tak punya pilihan lain selain memohon kepada rekan bisnis lainnya untuk membantu suntikan dana di perusahaannya.

"Baiklah, aku akan memberikan dua kali lipat dari apa yang Pak Seno inginkan. Namun, dengan satu syarat," tanya Pak Septian pada rekan bisnisnya yang masih berlutut di hadapannya.

"Syarat? Syarat apa, Pak?" tanya Pak Seno.

Pak Septian pun berjalan menghampiri Pak Seno dan berusaha membantunya untuk bangkit.

"Pak Seno, jangan merendahkan dirimu dengan berlutut seperti ini, masih banyak carakan selain berlutut dan meminta seperti ini. Aku seperti tak mengenalmu, kamu bukanlah Pak Seno yang mau merendahkan dirimu seperti ini hanya demi uang," ucap Septian dan mereka pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu.

"Apa aku punya cara lain lagi Pak Septian, jika tak mendapat suntikan dana, perusahaanku akan bangkrut. Aku mungkin akan kehilangan segalanya. Bagaimana dengan anak dan istriku, bagaimana dengan semua kehidupan yang selama ini kuberikan, aku tak akan mampu menjalaninya jika perusahaanku sampai bangkrut, Pak," lirihnya.

"Aku dengar kamu punya dua orang anak gadis, kan?" tanya Septian memulai pembicaraan mereka, setelah keduanya duduk disofa, Septian bahkan memberi isyarat kepada asistennya untuk membawakan mereka minuman dan juga cemilan.

"Iya, Pak. Aku punya dua orang putri, ada apa dengan putriku?" tanya Seno menatap rekan bisnis yang ada di depannya dengan tatapan curiga. Jangan bilang ia ingin menukar putrinya dengan uang yang ingin diberikan padanya.

Septian menyadari arti dari tatapan rekan bisnisnya itu, membuat dia pun berdeham.

"Anda jangan salah paham. Begini, aku mempunyai seorang putra. Aku ingin menikahkannya dengan salah satu putri Bapak, bagaimana?" ucap Septian menatap Seno yang kini merubah mimik wajahnya.

Seno tersenyum, ia tahu betul jika Septian memiliki dua orang Putra. Faris dan juga Farhan.

Faris adalah seorang duda yang berusia sekitar 40 tahun, sedangkan Farhan masih sangat muda, usianya baru 25 tahun dan ia belum menikah.

"Apa Bapak ingin menikahkan anak Bapak dengan putriku? Apakah itu syarat yang Pak Septian ajukan?" tanyanya membuat Septia mengangguk.

"Bagaimana, Pak?"

"Tentu saja," jawab Seno dengan wajah sumeringah. Siapa yang tak ingin menjadi besan dari keluarga Septian, tentu saja itu adalah tawaran yang sangat menarik.

"Baiklah, kita sepakat. Aku akan memberikan dana yang Anda inginkan dan sesegera mungkin kita bisa mengatur perjodohan mereka. Jika perlu kita bisa mengatur pernikahan mereka secepatnya," ucapan Septian membuat Seno pun mengangguk.

"Tapi, Pak Seno. Apa putri-putri Bapak mau menikah dengan Faris?" tanya Septian memastikan terlebih dahulu. Mendengar nama Faris disebut Seno mengubah raut wajahnya.

"Faris? Maksud Bapak, Bapak ingin menikahkan Faris?" tanya Seno terkejut. Semua orang tahu siapa Faris, dia seorang pria dingin yang tak pernah terdengar hubungan kedekatannya dengan seorang wanita sejak bercerai dengan istrinya. Ia tak pernah lagi mau menikah, rasa sakit yang ditorehkan oleh istrinya merupakan luka yang sangat mendalam. 10 tahun menduda tak membuat Faris berkeinginan untuk menikah lagi, ia sibuk dengan perusahaannya, sikapnya juga berubah kejam.

"Ada apa, Pak? Apa Bapak tak setuju?" tanya Septian melihat raut wajah Seno yang terlihat tak setuju jika salah satu putrinya menikah dengan Faris.

Seno hanya diam, Ia tak membayangkan bagaimana kondisi putrinya jika menikah dengan sosok pria seperti Faris. Namun, ia tak punya pilihan lain, ia sangat membutuhkan suntikan dana tersebut.

"Baiklah, Pak. Berikan aku waktu untuk berbicara kepada kedua putriku, siapa yang mau untuk menjadi menantu di keluarga Bapak," ucapan Seno akhirnya dan kesepakatan mereka pun terjadi.

Tak menunggu waktu lama, Septian langsung meminta asistennya yang baru saja meletakkan minuman di depan mereka untuk mentransfer sejumlah uang yang diinginkan oleh Seno dan akan mentransfer lagi dua kali lipat saat mereka sudah menikah.

Setelah mendapatkan transparan uang tersebut dan mencapai kesepakatan, Seno pun pulang meminta kedua putrinya untuk menemuinya.

Keduanya didudukkan di ruang tengah rumah mewah mereka. Seno memiliki dua orang anak, Nia anak tirinya dan juga Dits anak kandungnya. Ia menikahi Ibu Nia saat Nia berusia 15 tahun dan sekarang usianya sudah 21 tahun. Sedangkan, anaknya sendiri Dita, berusia 25 tahun.

"Nia, Dita, Bapak ingin salah satu dari kalian mengabulkan permintaan Bapak untuk menjadi menantu dari Pak Septian," ucap Seno melihat ke arah kedua putrinya secara bergantian.

"Pak Septian? Maksud Bapak Farhan?" tanya Dita yang tahu siapa sosok Farhan.

Seno hanya diam dan menatap putri kandungnya.

"Jika yang Bapak maksud menikah dengan Farhan, tentu saja aku mau, Pak," jawab Dita dengan senyum di wajahnya. Ia tak menyangka jika tawaran itu datang sendiri padanya. Padahal selama ini dia selalu mencoba untuk mendekati Farhan. Namun, usahanya selalu gagal.

Sementara itu Nia hanya diam, duduk memperhatikan mereka. Ia sama sekali tak tertarik dengan pria yang bernama Farhan, ia juga mengenal Farhan. Dia memang sosok pria yang tampan. Namun, ia sama sekali tak tertarik dengannya. Ia sibuk dengan pekerjaannya.

"Bukan Farhan, tapi dengan Faris," ucap Seno membuat senyum Dita menghilang.

"Tidak! Aku tak mau menikah dengannya," jawab Dita menyandarkan bahunya dan melipat tangannya di dada dan menyilangkan kedua kakinya dan memasang wajah tak suka. Sama halnya dengan Farhan, ia juga sangat mengenal sosok Faris dan walau diberi imbalan dia takkan mau menjadi istri dari sosok Faris yang dikenal sangat dingin. Bukan hanya itu, usianya juga sudah menginjak usia 40 tahun. Sangat jauh berbeda dengannya yang masih berusia 25 tahun, Dita langsung melihat ke arah Nia yang sejak tadi hanya diam. Nia yang melihat Dita menatapnya langsung menggeleng.

"Ayah, aku juga tak mau," tolak Nia. Walau dia adalah anak tiri, ia juga diperlakukan sama dengan Dita. Pak Seno sama-sama menyayangi mereka dan tak pernah membeda-bedakannya.

"Jika kalian berdua tak mau, lalu siapa yang akan menikah dengan Faris, hanya kalian berdua anak-anak Ayah," ucap Seno berusaha membujuk kedua orang putrinya. Bagaimana tidak Pak Septian sudah mentransfer uang dan ia juga sudah langsung menggunakannya untuk perusahaan.

"Ayah ini yang benar saja, mana mungkin Ayah setega itu menikahkan kami dengan Faris, apa tak ada pria lain?" ucap Dita.

Pak Seno tak punya jawaban atas pertanyaannya itu. Akankah ia menceritakan kepada anak-anaknya jika ia telah mengambil uang dan telah menyetujui permintaan Pak Septian.

Suasana Hening di ruangan itu, keduanya sama-sama menolak permintaan ayah mereka untuk menikah dengan salah satu anak Pak Septian, Faris.

Seno pun masuk ke kamarnya, disusul oleh istrinya. Nia dan Dita juga masuk ke kamar mereka.

Sama halnya dengan anak-anaknya, istrinya juga tak setuju dengan keputusan suaminya untuk menikahkan salah satu dari anak mereka dengan Faris.

Seno pun menceritakan kepada istrinya apa yang terjadi pada perusahaan dan kesepakatannya pada Pak Septian, membuat mereka tak punya pilihan lain selain memilih salah satu dari anak mereka dan setelah berdiskusi, pilihan jatuh pada Nia. Pak Seno meminta istrinya untuk membujuk Nia menikah dengan Faris.

Intan tak punya pilihan lain, selain menuruti apa yang diinginkan oleh suaminya, untuk menikahkan putrinya dengan Faris. Walau ia tahu jika putrinya pasti akan menolak dan ia juga tak yakin jika putrinya akan bahagia jika menikah dengan sosok Faris.

Faris pria tampan dan juga kaya raya. Walaupun, usianya sudah menginjak 40 tahun. Namun, masih terlihat seperti pria berusia 30 tahun. Namun, yang membuat mereka tak ingin menjalin hubungan dengan sosok pria yang bernama Faris itu karena sikapnya yang dingin. Bahkan ia terkenal kejam di kalangan para rekan bisnisnya.

1
Dian Ariestya
Luar biasa
Asiah Erap
Maaf thor, banyak typo nih, harus diperbaiki lg tulisannya💪💪💪
Shaa Erahh
Luar biasa
Elsaa Pingkan
Lumayan
Siti Masitoh Masitoh
semoga Faris pria baik
umi suryandari
Luar biasa
AR
mampir thor
Shinta Pondoksalero
nikah juga
Indhie Asto
Kecewa
Sulastri Oke86
Luar biasa
Ayu Devara
typo dibenerin Thor biar g bingung
Leni Anggraeni
Luar biasa
Kiki
Lumayan
I Kadek Putra Wijaya
sampai sini mantap banget ceritanya,lanjut min
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa
mantap karya....
Yunerty Blessa
seharusnya kau sudah bersyukur Raya kerana Faris masih mau menjaga dan memberikan yang terbaik untuk anak mu
Yunerty Blessa
maka nya fikir dulu sebelum buat
Yunerty Blessa
semoga saja bisa
Yunerty Blessa
masih beruntung Faris mahu bersama anak mu yang bukan darah dagingnya.....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!