Zahra gadis manis 21 th pintar ramah periang, tiba tiba di hadapkan dengan masalah hidup yang tidak pernah sedikitpun ada dalam bayangan hidupnya, kehilangan kedua orang tuanya, kehilangan kakak kandung beserta kakak iparnya dalam waktu bersamaan dalam sebuah kecelakaan dan harus memikul beban menyekolahlan ke dua adik kembarnya dan satu orang keponakan berusia 3th.
Bagaimana kisah hidup zahra??, yukkk... kepoin yukk....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Sruuuppp....
Bunyi kopi di seruput oleh Lucas
"Kopinya enak benget, pintar banget Angel bikin kopi" gumam Lucas yang kembali menikmati kopi hitam tersebut.
Ceklek....
Pintu ruangan Lucas terbuka dan masuklah Andrian.
"Tuan semua kepala divisi dan perwakilannya sudah ada di ruang rapat" ucap Adrian sopan.
"Huumm... baiklah kita kesana sekarang" ucap Lucas yang sudah selai menghabiskan bolu kukus dan kopi buatan Zahra.
"Ngel... kamu ikut saya..." Lucas memanggil Angel saat sampai di meja sekretaris.
"Baik Tuan...." jawab Angel sopan lalu berdiri mengikuti bosnya itu dari belakang.
"Ngel... setiap hari kamu tolong bikin kopi yang seperti tadi lagi ya" perintah Lucas dengan penuh wibawa tanpa senyum, dan tanpa melihat ke arah Angel sedikitpun, karena Angel berjalan di belakangnya.
"Tapi... kopi itu bukan saya yang bikin tuan, saya tidak bisa bikin kopi" jujur Angel.
"Lalu siapa yang bikin kopi itu rasanya sangat enak" tanya Lucas penasaran.
"Itu anak divisi keuangan Tuan, yang bolunya Tuan habisin" cemberut Angel, rupanya Angel masih kesal dengan bolu yang di habiskan oleh Lucas.
"Benarkah... klau begitu suruh dia buktikan kopi saya setiap pagi, dan suruh dia membuatkan sarap buat saya setiap pagi" titah Lucas tanpa bisa di bantah.
Adrian hanya melongo mendengar permintaan bosnya itu, karena setau dia bosnya makan sangat pemilih dan tidak mau makanan di sajikan sembarangan orang, Adrian berfikir bosnya itu habis ke pentok pintu atau apalah, bisa bisanya dia meminta orang yang belum dia kenal membuatkan makanan untuknya.
"Haa..." nganga Angel mendengar penuturan bosnya itu, masa anak divisi berubah jadi OB atau pelayan turun derajat dong temannya itu.
Adrian terkekeh melihat Angel cengok di tempat, tanpa melanjutkan langkahnya.
"Hayuu... ngapain kamu di situ, mau di tinggal" kekeh Adrian.
"Ehh... iya" gugup Angel yang ketahuan bengong.
"Bukan kamu saja yang kaget, saya juga kaget, mungkin dia sedang kemasukan jin" bisik Adrian di telinga Angel, setelah itu dia meninggalkan Ange, yang semangkin melongo.
"Astaga ini orang bikin jantung gue ngak aman aja sihh..." gerutu Angel, bulu roma Angel berdiri gara gara hembusan nafas Adrian mengenai kupingnya.
Lucas dan Adrian memasuki ruang rapat dengan langkah tegapnya dan jangan lupa wajah tanpa ekspresi, namun tidak menghilangkan wajah tampannya.
Semua wanita yang berada di ruang rapat itu, lansung terpesona melihat bos baru mereka, namun ada salah satu wanita yang tidak ada reaksi melihat ketampanan Bosnya itu, ya siapa lagi kalau bukan Zahra.
Gadis itu biasa saja, mendengar bisik bisik para teman temannya, saat bosnya masuk ke dalam ruang rapat, dia malah sibuk mengecek File File yang dia bawa.
Lucas duduk di kursi kebesarannya di ruang rapat, dan menatap satu persatu kepada peserta rapat, ada sedikit rasa sebalnya melihat para wanita di dalam ruangan itu, memandang dirinya penuh minat, namun ada satu wanita yang tidak terganggu dengan ke hadiran Lucas di sana, dia santai dan tak ada pandangan mengagumi seperti teman temannya, malah wanita itu sibuk dengan File Filenya.
"Hmmm.... untuk mempersingkat waktu, silah kan kalian laporkan hasil kerja kalian selama satu bulan ke belakang, dan berikan saran saran yang harus kita benahi" Ucap Lucas penuh wibawa, namun tak jarang matanya melirik ke arah Zahra yang duduk tenang sambil melihat kepada dirinya dengan wajah biasa saja, tidak seperti wanita lain saat di tatap oleh Lucas lansung merona dan salah tingkah.
Satu persatu setiap divisi memberikan laporan mereka, dan mengutaran pendapat mereka, begitu pun dengan zahra, dia maju dengan anggun dan memberikan laporan dengan sangat lugas dapat di mengerti tidak berbelit belit, membuat yang lain memandang takjup ke arah Zahra apa lagi suara Zahra sangat lembut namun tegas, dan jangan lupa matanya yang teduh membuat siapapun betah berlama lama memandangnya.
Bersambung....
Haiii... jangan lupa like komen dan vote ya...
jangan menjadi pembaca goib hehehe... outhor kan ingin tau kalau karyanya di baca dan outhor jadi semangat buat nulis, maka dari itu bagi like dan vote ya... klau boleh kasih hadiah asekkk...💃💃💃
"Terimakasih..."
