Sebuah pengkhianatan seorang suami, dan balas dendam seorang istri tersakiti. Perselingkuhan sang suami serta cinta yang belum selesai di masa lalu datang bersamaan dalam hidup Gladis.
Balas dendam adalah jalan Gladis ambil di bandingkan perceraian. Lantas, balas dendam seperti apa yang akan di lakukan oleh Gladis? Yuk di baca langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadisti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tumben dia sudah pulang
Gladis menghembuskan nafasnya kasar. Ia menatap jam di dinding yang kini sudah menunjukkan pukul delapan malam. Seperti biasa, suaminya yang brengsek itu masih belum pulang juga. Dan Gladis sudah bisa menebak kemana suaminya yang brengsek itu pergi.
Gladis tersenyum kecut, membayangkan masa indah bersama Evan dulu, membuat Gladis merasa bodoh saat ini. Bodoh karena dirinya terlalu percaya dengan ucapan pria brengsek itu, bodoh karena dirinya baru mengetahui sifat asli suaminya yang badjingan itu.
Jika Gladis sedari awal mengetahui sifat badjingan suaminya, sudah pasti pernikahan ini tidak akan pernah terjadi. Gladis juga tidak akan merasakan kesakitan yang luar biasa karena telah di khianati oleh pria yang ia cintai.
Sekarang perasaan cinta itu mulai menghilang di gantikan dengan kebencian yang mulai menyelimuti diri perempuan itu.
Pengkhianatan yang di lakukan oleh suaminya benar-benar tidak bisa di maafkan. Jika bukan karena dia ingin membalaskan rasa sakit di hatinya, sudah pasti dia akan langsung menggugat cerai suaminya yang brengsek itu. Toh bukti perselingkuhan suaminya sudah ada. Jadi, itu akan memudahkan Gladis untuk menggugat cerai pria brengsek itu.
Selain karena ingin membalaskan rasa sakit hatinya, Gladis juga memiliki seorang putri yang masih kecil. Dia masih membutuhkan sosok seorang ayah. Jika Gladis memaksa egonya dan menggugat cerai suaminya, sudah pasti itu akan berdampak pada putri kecilnya. Gladis tidak ingin itu semua terjadi, maka dari itu ia bertahan dengan kesakitan yang sebentar lagi dia akan balaskan.
Suara mobil menyadarkan Gladis dari lamunannya. Segera Gladis pun beranjak dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju jendela yang tidak jauh dari pintu rumahnya.
Menyingkap tirai jendela itu, untuk melihat siapa yang datang ke kediamannya. Gladis mengernyitkan kening, saat ia melihat mobil yang begitu ia kenal terparkir di depan pintu gerbang rumahnya. Seorang pria tampan keluar, lalu membuka pintu gerbang yang selalu tidak di kunci jika Evan belum pulang ke rumahnya. Itu untuk memudahkan Evan membuka pintu gerbang itu. Jadi, dia tidak akan mengganggu istrinya yang mungkin sudah tidur, jika dia pulang larut malam. Evan juga selalu membawa kunci cadangan rumahnya, untuk dia masuk.
"Tumben dia sudah pulang. Biasanya dia akan pulang pukul lewat dari jam sepuluh malam. Lalu, kenapa jam delapan dia sudah kembali?" Gladis bertanya-tanya sendirian. Ia merasa heran dengan kepulangan suaminya yang bagi Gladis terlalu awal jika di bandingkan dengan hari-hari kemarin.
Jika Gladis tidak mengetahui perselingkuhan suaminya dengan Amelia, sudah pasti dia akan menyambut kepulangan suaminya dengan bahagia. Tetapi sayang, dia sudah mengetahui perselingkuhan itu. Jadi, bukannya dia merasa bahagia karena suaminya pulang lebih awal, justru dia merasa aneh. Bahkan, Gladis tidak berniat untuk membukakan pintu rumahnya, ia malah kembali berjalan dan duduk di atas kursinya yang tadi.
Memainkan ponselnya, berkelana di aplikasi yang selama ini menjadi obat penghibur di kala hatinya kembali merasa sakit karena ulah suaminya tersebut. Sedangkan putrinya, dia sudah tertidur lelap mungkin karena Sera tidak tidur siang tadi. Makannya bocah kecil itu tertidur lebih awal daripada biasanya.
Ceklek....
Suara pintu di buka dari luar. Gladis sama sekali tidak memperdulikannya, toh itu pasti suaminya yang baru saja pulang dari tempat selingkuhannya, Amelia. Gladis masih sibuk membaca setiap postingan lucu yang berada di dalam group Sekedar Humor. Sesekali ia akan tertawa, karena postingan-postingan itu membuat hati Gladis tergelitik. Benar-benar lucu. Apalagi komentarnya, yang kadang suka nyeleneh, tetapi sangat lucu dan menghibur.
makasih Thor🙏💪