Mengkisahkan seorang wanita yang menikah dengan seorang laki-laki buta karena perjodohan, ia harus menjalani hidup berumah tangga dengan laki-laki buta yang tempramen dan menyebalkan bagi nya.
penilaian laki-laki itu tentang diri nya yang di anggap hanya menginginkan harta nya, membuat ia berkomitmen membuktikan kalau ia gadis baik-baik.
Akan kah ia bisa menaklukan hati laki-laki itu?. Yuk Simak cerita nya. semoga suka ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Saat sampai di ruangan kerja nya, Bagas untuk pertama kali nya melihat kembali ruangan yang sudah lama tak ia liat bentukkan nya karena mata nya yang buta.
Ia berjalan perlahan meja kerja nya, duduk di kursi yang masih sama rasa nya seperti kemarin, ia lalu membuka laci meja nya, dimana sebuah foto dengan bingkai kecil terletak disana. Kembali melihat foto diri nya dengan kekasih nya yang telah meninggalkan nya. teringat kembali moment saat Bagas melamar kekasih nya waktu itu, kebahagiaan malam itu yang tercipta, hilang juga di malam yang sama untuk selama nya.
Semangat hidup yang menghilang, rasa bersalah dan kesedihan yang terus membekas hingga bertahun-tahun itu mulai memudar setelah kedatangan Naira dalam hidup nya, Semangat hidup Bagas kembali muncul setelah Naira mengucapkan banyak kalimat yang membuat Bagas penasaran, di ikuti rasa bersalah Bagas karena terlalu membuat Naira terluka hingga jatuh sakit waktu itu.
"Maaf kan Aku Angel." Ucap Bagas penuh kesedihan, ketika kembali mengingat Kecelakaan yang merenggut Angel dari sisi nya.
"Kau akan selalu berada di hati, maaf kan aku karena tak bisa melindungi mu." Ucap Nya Lagi.
Pintu Terbuka. membuat Bagas dengan cepat menyimpan kembali foto Angel di dalam laci.
"Apa kau tak bisa mengetuk pintu lebih dulu sebelum masuk." Ucap Bagas pada Bobi.
"Astaga, kau sudah bisa melihat ku?." Tanya Bobi dengan Ekpresi terkejut.
"Yah, dan gaya kau masih sama seperti dulu." Jawab Bagas.
"Ha ha ha ha, Gaya yang penuh pesona ini kan. tapi aku senang kau sudah bisa melihat kembali. kapan kau pergi berobat?, Kau tidak memberi tahu ku, wah kau sungguh tega pada ku, apa aku masih di anggap teman mu?." Ujar Bobi.
"Kejutan untuk mu." Jawab Bagas datar dengan menyungging kan bibir nya.
"Yah yah yah, jangan Sungkan, bilang saja karena Kau penasaran dengan sosok istri mu itu kan." Goda Bobi.
Mendengar Kata Istri, Bagas pun agak salah tingkah, namun ia masih menjaga wajah nya di depan sahabat nya itu, agar tidak terlihat sedang salah tingkah, karena tebakan Bobi itu benar ada nya.
Kedua nya lalu saling berbicara di ruangan Bagas, membicara kan Bisnis mereka yang beberapa waktu lalu, hingga tanpa sadar jam sudah siang
"Ayo kita makan siang bersama!." Ajak Bobi. Bagas pun mengangguk menyetujui nya.
Namun saat Bagas berdiri, ia teringat pada Sosok Naira yang sedang marah entah pada siapa.
"Maaf Bob, Aku harus pergi, karena ada urusan." Ucap Bagas
"Aku pergi dulu ya." Ucap nya lagi
Belum sempat membalas Bagas, Bagas sudah berlalu pergi, berpapasan dengan Ken yang baru saja akan masuk menawarkan makan siang yang mungkin mau di beli untuk makan di ruangan.
"Ken, mana kunci mobil?." Tanya Bagas.
"Anda mau kemana Tuan?." Tanya Ken heran. sembari memberikan kunci mobil dari saku kemeja nya.
"Ketempat dia." Ujar Bagas dan berlalu pergi dari hadapan kedua laki-laki itu.
"Kemana dia?, terburu-buru sekali." Tanya Bobi.
"Menemui Istri nya." Jawab Ken.
"Wah, Wah, sudah ku duga." Ucap Bobi terkekeh.
Namun Ken seketika mengingat sesuatu, ia pun dengan cepat berlari untuk menyusul Bagas.
"Astaga, aku di tinggalkan, Mereka membuat ku seperti pemilik kantor ini." Gumam Bobi, menghela nafas lalu ikut berjalan keluar.
Namun saat Ken sampai di halaman depan gedung kantor, Bagas sudah pergi dengan mobil nya, Ken membuang nafas yang tidak beraturan karena berlari menyusul bagas.
"Tuan, Apa anda lupa, kalau anda masih pura-pura buta?." Batin Ken yang agak cemas. Namun Bos nya itu telah berlalu pergi.
bukan pak Cipto