Bucinnya Tuan Muda

"Silahkan masuk saja nona,saya tinggal dulu.Permisi." sahut sang pelayan langsung meninggalkan Kaira tepat didepan pintu disebuah ruang olahraga.Kaira pun hanya menganggukkan kepala dan membiarkan pelayan itu pergi.

Sebelum akan memasuki ruang olahraga,Kaira lebih dulu menarik nafas panjangnya.

Kuharap keputusan yang ku ambil ini adalah yang terbaik.Semoga dia memang orang yang baik. Batin Kaira sejenak.

Kaira pun perlahan membuka pintu dan memasuki ruangan tersebut.Ia begitu tercengang kala melihat sebuah ruang olahraga yang begitu besar dan luas.Terlihat berbagai macam alat olahraga mulai dari yang kecil hingga besar.Begitu lengkap dan bahkan sangat mewah.Untuk pertama kalinya Kaira melihat sebuah ruang olahraga yang begitu lengkap bisa berada didalam sebuah rumah mewah.

Membuat Kaira pun semakin merasa tak percaya diri.Karena orang yang begitu menginginkan dirinya memang bukan lah orang sembarangan.

Aku masih tidak percaya jika orang hebat seperti dia harus menginginkan aku. Batin Kaira lagi.

Saat Kaira memperhatikan suasana ruang olahraga yang begitu luas.Tanpa sengaja perhatiannya pun terfokus pada Ken yang sedang melakukan olahraga diatas alat Treadmell .Ia berlari diatas alat olahraga tersebut sambil mendengarkan musik menggunakan earphone nya.Terlihat Ken begitu serius tanpa menyadari jika Kaira sudah berada diruang tersebut dan memperhatikannya.

Kaira pun begitu terkesima melihat keseriusan Ken saat sedang berlari diatas alat Treadmill tersebut.Memancarkan aura yang begitu menawan dan gagah.Terlebih Ken juga memiliki ketampanan dan tubuh yang kekar.Membuat tampilan Ken begitu sangat sempurna di mata wanita mana pun.

Kaira pun tak dapat menipu dirinya dan mengakui jika dirinya memang sedikit terkesima akan ketampanan yang dimiliki Ken.Namun,kembali lagi ia merasa insecure jika dirinya yang hanya gadis miskin apakah pantas untuk Ken.

Tanpa sengaja Ken menoleh ke arah Kaira dan langsung menghentikan alat treadmill nya.

Ia pun sesaat memandang Kaira dengan tahapan dingin.Yang membuat Kaira langsung menundukkan kepala karena takut akan tatapan Ken yang sangat dingin.

Ken langsung berjalan ke arah Kaira. "Ada apa??Kenapa kau kesini??" tanya Ken dengan nada serius dan datar sambil melepaskan earphone di telinganya.

"Itu..Ada satu hal yang ingin saya katakan." jawab Kaira dengan nada yang sangat gugup dan belum berani menatap Ken.

"Katakan apa??Apa kau mau bilang ingin keluar dari rumah ku?Silahkan saja.Kali ini aku tidak akan menahan mu.Aku juga tidak akan memaksa mu." jawab Ken datar dan asal menebak apa yang ingin dikatakan Kaira.

Ken langsung membalikkan tubuhnya dan kembali akan melanjutkan olahraganya.Ia sengaja ingin mengabaikan Kaira.Karena ia tidak ingin lagi memaksa Kaira untuk menerima permintaannya.Ia juga tidak mau dianggap sebagai pria pengemis yang memohon pada Kaira sebagai gadis asing dan polos.

Namun,sebelum ia akan melangkah dan melanjutkan olahraganya.

"Saya bersedia menerima permintaan anda tuan." sahut Kaira dengan nada yang lantang.

Membuat Ken langsung menoleh dan sesaat mengernyitkan alisnya ke atas.

"Apa?" seru Ken yang mendengar sekali lagi jawaban Kaira.

"Saya..Saya bersedia menjadi wanita anda.Bahkan jika ingin dinikahi saya juga akan bersedia." jawab Kaira memperjelas kalimatnya.Sambil berusaha menjaga sikapnya agar tetap tenang.

"Kau yakin?" tanya Ken memastikan lagi jawaban Kaira untuknya.