Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Sulfi terperanjat ketika mendengar suara suaminya yang sudah ada di dalam kamar. Ia tidak menyangka jika suaminya sudah pulang dari luar kota
"Aku sangat kecewa sekali dengan kamu" ucap Marshall sambil berdiri menghadap cermin yang ada di kamar mereka
Marshall langsung pulang ketika Alan mengabarkan tentang Sulfi yang memintanya untuk tidak menjemput lagi karena beralasan kerja kelompok
Alan juga mengatakan kalau ia sempat melihat Sulfi yang sedang membawa gaun pesta dan itu yang membuat Alam semakin khawatir sehingga ia secepatnya menghubungi Marshall
Marshall dan Sulfi masih sama-sama berdiri dan tanpa bicara sedikit pun
"M-mas, aku...."
"Lekaslah mandi" ucap Marshall dengan sangat yang tidak melihat ke arah wajah istrinya
Sulfi berjalan mengambil pakaiannya dan ia masuk ke dalam kamar mandi
Marshall melihat istrinya yang sudah ada di dalam kamar mandi dan ia merasa sakit hati karena sudah dibohongi oleh istrinya
"Keterlaluan! Bukankah aku sudah bilang kalau jangan membohongiku. Dan sekarang malah berulang kali kamu melakukan itu!" Marshall melihat ponsel istrinya yang sedang berdering dimana nama Yanuar yang muncul di layar ponsel istrinya
Marshall tidak mengangkatnya dan ia membuka galeri foto yang ada di ponsel Sulfi. Ia langsung membelalakkan matanya saat melihat foto kebersamaan antara Yanuar dan Sulfi saat di cafe
"Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi dan aku harus menghukum kamu" Marshall yang sedang dalam keadaan emosi langsung membuka semua pakaiannya
Marshall langsung mendobrak pintu kamar mandi dan sontak Sulfi yang sedang mandi langsung terkejut melihat kedatangan suaminya yang tidak memakai sehelai apapun
"M-mas...." Sulfi menutup matanya dan ia sangat takut kepada Marshall
Melihat istrinya yang sedang ketakutan terhadap dirinya, Marshall langsung membopong tubuh Sulfi dan membawanya ke atas tempat tidur
"M-mas mau apa...." Sulfi menarik selimut untuk menutupi tubuhnya yang sedang tidak mengenakan sehelai apapun
Marshall yang melihatnya langsung naik keatas tubuh istrinya dan memegang tangannya yang akan mengambil selimut
"Mas, tolong jangan seperti ini. Lepaskan tanganku" pinta Sulfi
"Kenapa? Kamu takut sama suamimu sendiri? Kalau sama Yanuar kamu nggak takut?" Marshall mendekatkan wajahnya ke wajah istrinya
Marshall menatap wajah dan membelai rambut istrinya
Sulfi menangis sesenggukan dan meminta Marshall untuk tidak berbuat seperti ini
"Sayang, aku berhak atas semua ini atau kamu hanya mau melakukan ritual olahraga dengan Yanuar kekasih kamu?" Tanya Marshall
Sulfi merasa sakit hati ketika mendengar perkataan suaminya dan ia langsung menampar pipi Marshall
"Apa maksud kamu Mas?! Aku bukan wanita yang seperti itu!" Sulfi sangat kesal sekali dengan perkataan suaminya
"Baiklah kalau begitu, ayo kita lakukan sekarang" Marshall langsung mencium bibir istrinya dengan sangat brutal sampai membuat Sulfi tidak bisa bernafas
Sulfi mendorong tubuh suaminya agar tidak menciumnya lagi tetapi tenaga suaminya sangat kuat sehingga Sulfi hanya bisa pasrah dan meminta suaminya untuk menghentikannya tetapi saat ini Marshall sedang dikuasai oleh emosi jadi ia tidak mendengarkan perkataan istrinya
Marshall mencium bibir dan seluruh tubuh istrinya sampai Sulfi memejam dan merasakan apa yang dilakukan oleh suaminya
"M-mas, jangan lakukan itu...." Sulfi melihat suaminya yang akan melakukan ritual olahraga dengannya
Sulfi belum siap jika suaminya akan meminta haknya malam ini
Marshall mengambil ikat pinggang dan langsung mengikat tangan Sulfi agar tidak bergerak dan ia juga menutup mulut Istrinya dengan sapu tangan
MMMPPHH!!
Sulfi menangis memberontak saat melihat suaminya akan mengambil kesuciannya
"Malam ini aku akan mengambil hakku sebagai suamimu!"
Marshall kembali menciumi tubuh istrinya dan ia juga sudah siap untuk melakukan ritual olahraga
Sulfi memejamkan matanya saat melihat suaminya akan melakukannya
"MMMPPHH!"
Sulfi merasakan kesakitan saat senjata suaminya masuk ke dalam
Marshall tidak tega melihat istrinya yang kesakitan langsung mengurungkan niatnya untuk melakukan ritual olahraga
Ia langsung membuka ikatan yang ada di tangan istrinya dan juga membuka sapu tangan yang ada di mulut istrinya
Setelah itu Marshall masuk kedalam kamar mandi dan segera ia mengguyur tubuhnya di bawah shower
"Apa yang telah aku lakukan? Kenapa aku tidak percaya dengan istriku sendiri"gumam Marshall yang sangat menyesali perbuatannya
Marshall sangat takut jika nanti istrinya tidak pernah mau melakukan ritual olahraga karena mengalami trauma
Sementara itu Sulfi masih syok dengan apa yang terjadi dengannya, Ia tidak menyangka jika suaminya akan melakukan hal itu
Sulfi terbayang-bayang tubuh Marshall yang sangat atletis dengan otot yang seperti roti sobek
"Ishhh, kenapa aku malah memikirkan hal itu. Seharusnya aku kan marah sama Mas Marshall yang sudah tidak mempercayaiku" gumam Sulfi
Sebenarnya Sulfi tadi sudah mulai merasakan kenikmatan apa yang dilakukan oleh suaminya tadi
Ceklek!
Suara pintu kamar mandi yang dibuka oleh Marshall yang baru saja keluar dari kamar mandi
Sulfi menatap wajah suaminya yang sedang menggunakan kimono handuknya
Marshall lekas mengambil pakaiannya dan ia keluar dari kamar tanpa mengatakan sepatah katapun
Melihat suaminya yang sudah keluar, Sulfi masuk ke dalam kamar mandi dan segera ia mengguyur tubuhnya
Setelah selesai mandi, Sulfi kembali naik ke atas tempat tidur
Ia menunggu suaminya yang belum masuk dari tadi dan Sulfi tidak berani memanggil suaminya yang masih ada di lantai bawah
"Mas, Mas Marshall...." panggil Sulfi dengan suara yang sangat lirih sekali sampai nyamuk pun tidak bisa mendengar suara Sulfi
Sulfi merasa kesepian saat suaminya yang tidak kunjung masuk kedalam kamar dan ia yang sudah mengantuk akhirnya memutuskan untuk memejamkan matanya
Marshall yang ada di kamar bawah juga memutuskan untuk memejamkan matanya
Keesokan paginya dimana Marshall sudah bangun dan sudah membuat sarapan
Marshall belum melihat istrinya yang turun dari kamar atas
"Apakah dia masih tidur?" Gumam Marshall
Tak lama kemudian Sulfi membuka pintu dan turun ke bawah
Ia melihat istrinya yang belum mengenakan seragam sekolahnya
"Kamu tidak sekolah?" Tanya Marshall sambil menghidangkan masakan yang sudah sudah matang
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia memberikan ponselnya kepada Marshall dimana banyak sekali temannya yang menganggapnya sebagai simpanan Om-om
"Aku sudah tidak mau sekolah lagi, maafkan aku yang kemarin sudah membohongi Mas" ucap Sulfi yang langsung naik kembali ke kamar atas
Marshall membaca banyak pesan dimana mereka mengolok-olok Sulfi dan bahkan menghujatnya sebagai wanita murahan ataupun simpanan
Sulfi juga sudah menghapus semua foto-foto yang ada di dalam galerinya
Tok
Tok
Tok
"Sayang, apakah aku boleh masuk?" Tanya Marshall yang sudah ada di depan pintu kamar dengan membawa sepiring nasi goreng buatannya
"M-masuklah Mas.." Sulfi menutup tubuhnya dengan selimut dan ia kembali menangis sesenggukan
Marshall mendekati istrinya dan memintanya untuk sarapan terlebih dahulu
Sulfi menggelengkan kepalanya dan ia mengatakannya kalau sedang tidak lapar
"Makan atau Mas akan memberikanmu hukuman lagi" ucap Marshall dengan suara khasnya
Sulfi langsung membuka selimutnya dan ia mengambil piring yang ada di tangan Marshall
"Lekaslah makan dan setelah ini Mas akan mengantarmu ke sekolah" ajak Marshall yang akan menjelaskan semuanya kepada pihak sekolah tentang siapa dirinya sebenarnya
Namun Sulfi menolak ajakan suaminya karena semuanya sudah terjadi dan tidak bisa dikembalikan lagi ke semula
Marshall mencoba menyakinkan bahwa dirinya akan membantu istrinya untuk mengembalikan nama baiknya