Nara syrena putri, gadis yang memiliki paras cantik, memiliki sifat pendiam dan sopan. Nara masih duduk di bangku kelas 11, nara adalah seorang piatu, ibunya meninggal saat melahirkan dirinya, nara di besarkan oleh nenek dari ibunya, namun saat usianya 12 tahun ia harus tinggal di rumah ayahnya yang megah nan mewah itu. Nara sangat hobi memasak, bahkan ia hampir setiap hari membuat bekal untuk sahabatnya. Sebagai manusia yang normal tentu saja nara menyukai lelaki, ia sudah menaruh rasa pada laki-laki itu saat masih kelas 10, namun ia memendamnya sendiri bahkan sahabatnya tidak tahu mengenai itu. Nara lebih memilih mencintai dalam diam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Najwa sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
19
Kehidupan apartemen nara berubah, kali ini sangat riuh karena kedatangan leo, juan,araz dan naren. Bukannya duduk diam sambil menonton tv malah rusuh di ruang tamu.
Nara sendiri sedang memasak nasi goreng sendirian di dapur sambil mendengar suara keributan para lelaki di ruang tamu.
“We, kalah leo bodoh!”ucap naren sedikit berteriak, ia memukul kepala leo dengan batal sofa.
“Anj*ng pelan-pelan bangsat!”pekik leo melindungi kepalanya menggunakan kedua tangannya.
“Wooo akhirnya leo masuk kandang!”ucap juan juga ikut memukul leo.
“Mampus! Bilang ke gua lagi tadi! Kena sendiri kan!”sahut araz melakukan hal yang sama seperti juan dan naren.
Nara di dapur hanya menghela nafasnya panjang, ia dengan sambar mengaduk-aduk nasi di wajan.
“Dah-dah ayo main lagi!”ucap juan excited.
“kali ini gua pastikan gua yang menang”seru naren sambil memakan kacang garuda.
“Nggak akan gua biarin!”ucap araz.
Mereka menajutkan permainan ludonya, sementara nara menata nasi goreng itu sebagus mungkin di piring.
“Tambahin tomat, jadi deh”ucap nara sambil mengiris tomat.
Nara menata tomat itu di setiap piring, setelahnya ia kemudian memanggil mereka berempat untuk makan siang.
“Juan! Udah jadi!”teriak nara.
“OKE! OTW”Teriak juan.
“Ges nasi goreng dah siap”ucap juan pada teman-temannya.
“Ambil sendiri ke dapur”lanjut juan.
“Siap komandan”ucap araz.
Mereka berempat pun pergi kedapur mengambil satu piring nasi goreng, mereka memakannya di ruang tamu sambil menonton tv.
“Aku nyonsjdhh”ucap juan dengan mulut penuh nasi goreng.
“Lo kalau bicara telen dulu nasi dimulut!”ucap leo menyentil kening juan.
“Si kenidjdndjdj”ucap juan lagi.
“Bangsat! Nggak mau gua denger lo!”ketus araz yang duduk di samping juan.
“Aku-“
“Diem lo as*”kesal leo menatap tajam juan.
Juan pun diam ia memakan nas gorengnya hingga habis begitu juga dengan mereka. nara kembali ke dapur membawa piring kotor. nara memilih mencuci piring daripada bergabung dengan mereka yang sedang asik bermain game ludo di ponsel.
sekitar 20 menit nara berada di dapur membersihkan dapurnya yang kotor dan juga mencuci piring, ia kemudian kembali ke ruang tamu dan bertapa kagetnya ia saat melihat ruang tamunya yang sangat kotor dengan sampah kulit kacang dan juga plastik snack mereka yang berserakan di lantai dan di atas meja.
“AKHHH!!!”teriak nara membuat mereka kaget dan saling memeluk satu sama lain.
“Gimana sih kalian! Kotor banget jadi orang! Lihat tuh berserakan kulit kacang”omel nara.
“Aku nggak mau tau ambil sapu beresin tempat ini kalau nggak kalian aku bunuh satu-satu!”nafas nara memburu, ia menatap mereka dengan tatapan tajam.
“Lima menit aku kasih waktu beresin sekarang juga!”setelah itu mengambil ponselnya dan pergi kamarnya.
“Gua takut”ucap naren menatap juan dengan tatapan takut.
“Sama gua juga”ucap juan.
“Lo sih itu ren! Makan berserakan banget!”ucap leo.
“Lo kan juga makan”sahut naren.
“Gua taruh di plastik sampahnya lo tuh asal campak aja”
“Si araz juga ada noh bukan gua doang!”
“WOY! Sudah”ucap juan menghentikan debatan mereka.
“Sekarang mending ambil sampu beresin ini terus kabur dari sini gimana?”juan menatap teman-temannya bergantian.
“Oke gua setuju”sahut araz.
Mereka berempat pun membersihkan ruang tamu yang super kotor itu, mereka benar-benar melakukannya dengan teliti hingga tak ada satupun sampah yang tersisa, setelah itu mereka mengambil kunci motor mereka dan keluar secara diam-diam dari apartemen nara. sementara nara ia memilih tidur di kamarnya karena perutnya sakit karena datang bulan.
...----------------...
Malam harinya, Nara berada di sebuah taman kota yang begitu luas ia duduk di sebuah bangku sambil menikmati minuman favoritnya.
Namun ia kembali di pertemukan dengan kenzo bersama keluarganya yang berada tak jauh dari dirinya.
“Entah apa salah aku sampai kamu begitu membenciku kak”
“Aku udah berusaha untuk melupakanmu tapi tidak bisa, susah kak sangat susah. Pasahal kamu sendiri begitu mudah membenciku”*
“Apa karena aku ini berasa dari keluarga yang tidak utuh? Atau emang kamu yang sudah mempunyai seorang yaang spesial dihidupmu?”
“Padahal pas kamu membantuku aku sudah taruh harapan yang besar, aku berharap saat itu adalah awal dari hubungn kita yang berakhir bagia ternyata aku salah besar”
“Happy terus kak, biarkan aku menjaga perasaan ku, hingga detik ini cuma kamu yang berhasil membuatku jatuh cinta”
“I love you kak”
Nara tersenyum getir melihat kenzo yang tertawa lepas karenanseorang anak kecil. Kenzo sepertinya sangat bahagia. Nara terus melihat kenzo yang membuat hatinya tenang.
Nara melihat ke arah kenzo sangat lama, hingga akhirnya ia tersadar ia harus pulang sebelum larut malam.
Nara kembali melihat ke arah kenzo yang sibuk dengan anak kecil itu lalu ia menghela nafasnya dan melangkah pergi dari sana.
Karena jarak apartemen dan taman kota tidak terlalu jauh nara pulang jalan kaki ia juga tapi saat pergi berjalan kaki. Ia membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit untuk sampai di apartemennya.
Nara masuk ke dalam kamarnya ia mengunci pintu dan melangkahkan kakinya ke meja belajar. Ia menulis tentang hari ini di buku diarynya ia selalu melakukannya setiap malam.
“Di buku ini semua tentang keseharian ku, sengaja aku menulisnya supaya saat aku dewasa nanti aku bisa mengenang masa remajaku lewat buku ini”gumam nara dan menulis sesuatu di buku diarynya.
*****
Nara berada di perpustakaan sekolahnya, ia sedang membaca sebuah buku sendirian dengan earphone ia pasang di telinganya.
Nara begitu fokus pada bukunya hingga ia tidak melihat sekitarnya, kenzo laki-laki itu sedari tadi berada di sana sebelum nara masuk. Kenzo memperhatikan nara yang sangat serius membaca buku.
“Perasaan gua dimana ada gua pasti ada dia? Kenapa ya?”batin kenzo.
Sementara nara ia sama sekali tidak mengetahui ada kenzo di dalam perpustakaan, ia tadi sempat melirik ke lapangan basket ia pikir kenzo sedang bermain basket.
Nara merasa seseorang sedang menatapnya, ia menoleh ke arah depan tepatnya ke kenzo yang berada tak jauh dari dirinya. tapi dengan cepat kenzo membalikkan badannya agar tidak ketahuan oleh nara.
“Kak kenzo?”batin nara menatap bagian belakang kepala lelaki itu.
Ia sangat hafal dengan tubuh kenzo, karena sedari dulu ia memperhatikan laki-laki itu.
nara menyergitkan keningnya, ia tidak mengambil pusing ia kemudian melanjutkan bacanya.
Sementara kenzo pergi menjauh lagi dari nara ia berada di belakang rak buku pengetahuan.
”sial! Kenapa harus ada dia?”umpat kenzo.
“Mending gua pergi, gua kira dia bareng juan tadi ternyata dia kesini!”kenzo keluar dari perpustakaan dengan wajah kesal. sementara nara ia masih setia di tempatnya.
ada event tertentu plus juga kita akan belajar bareng bersama mentor senior ya. Caranya mudah hanya wajib Follow akun saya sebagai pemilik Gc Bcm supaya bs aku undang ya. Terima kasih.
berharap Nara Arthur.... sayang sodara
ga sabar liat reaksi nara