My Beloved Baby Sitter

Seorang lelaki dengan khusuk menatap sendu ketiga nisan dihadapannya.

Sesekali diusapnya nisan yang telah dia taburi bunga.

Dengan setelan jas hitam dan kacamata hitam bertengger di hidungnya menutupi mata yang berkaca-kaca.

"Mama,papa, Jason Dateng" ucapnya lirih.

"Abang, Jason kangen banget sama Abang" ucap Jason dengan suara parau. diusapnya nisan yang bertuliskan RAYMOND HARTONO.

Airmata di balik kacamata hitamnya sudah tidak dapat dia bendung lagi.

Hari ini tepat tiga tahun kepergian Raymond,kakak satu-satunya yang telah diambil kembali oleh Tuhan.

"Abang, Rayyan sekarang sudah besar,sudah pintar, ganteng mirip banget sama bang Ray, Abang pasti bangga.Jason selalu ingat amanat Abang untuk jaga Rayyan dengan baik. Jason janji akan membesarkan Rayyan jadi lelaki hebat sama seperti Abang"

Pipinya telah dibasahi oleh airmata mengiringi monolog dirinya sendiri disamping nisan kakaknya.

Setiap kali peringatan kepergian ketiga orang yang dicintainya itu Jason selalu menyempatkan untuk datang ke pemakaman.

Tanpa mau ditemani siapapun, bahkan pak Amat sekalipun.

Dia akan menghabiskan waktu begitu lama untuk sekedar melepas rindu dan menumpahkan perasaan.

Kepergian Raymond menjadi pukulan yang paling berat bagi Jason.

Raymond keluarga satu satunya yang dimiliki,yang direnggut darinya karena ketamakan keluarga Andini.

Setiap kali mengingat hal itu,luka di dalam dadanya terasa kembali menganga.

Dada Jason begitu sesak dan bergemuruh karena amarah yang terpendam begitu lama.

**

**Flashback on**

Perasaan bahagia menyelimuti hati Raymond karena akhirnya Andini mau menerima perasaannya, bahkan orangtuanya setuju dan menginginkan pernikahan mereka dilakukan dengan segera.

Jason menjadi orang yang paling bahagia atas pernikahan Raymond dengan Andini.

Akhirnya kakak kesayangannya menemukan kebahagiaannya sendiri.

Jason tahu berat beban tanggung jawab yang harus dipikul Raymond atas perusahaan peninggalan ayah mereka, ditambah lagi bertanggung jawab menjaga dirinya,seolah selalu mengesampingkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri.

Setelah menikah Raymond memboyong Andini untuk tinggal bersama di rumah peninggalan orang tuanya bersama Jason.

Sebetulnya mudah saja bagi Raymond untuk membeli rumah baru yang jauh lebih besar dan mewah.

Tapi rumah itu memiliki begitu banyak kenangan tentang kedua orangtuanya yang tidak dapat tergantikan.

Dalam beberapa bulan pertama kehidupan pernikahannya terasa baik baik saja.

Namun semua seolah berubah 180 derajat ketika Andini mengandung buah hati mereka.

Bagi Raymond kehamilan Andini merupakan anugrah yang luar biasa dalam hidupnya.

Tapi entah mengapa seolah berbanding terbalik dengannya, Andini begitu frustasi dengan kehamilannya.

Raymond berpikir mungkin itu bagian dari perubahan hormonal wanita yang tengah mengandung.

Segala bentuk perhatian dan fasilitas terbaik diberikan untuk Andini,tapi seolah semuanya tidak ada artinya Dimata Andini.

Sorot mata dan sikap Andini menjadi begitu dingin, tapi Raymond berusaha untuk tetap berpikir positif terhada istrinya itu.

Sedangkan Andini begitu marah dan frustasi.

Ini diluar rencananya. Dia tidak mencintai Raymond.

Pernikahannya hanya sebuah kompromi.

Selalu berada didekat Jason menjadi satu-satunya alasan kenapa dia berada pada posisinya sekarang.

Dia rela menjadi istri Raymond, tapi mengandung anaknya????

"Aku mau menggugurkan bayi ini ma,please" ucap Andini putus asa dihadapan orangtuanya.

"Kamu jangan bodoh Andini, anak itu akan menjadi tiket kita untuk menguasai semua harta keluarga Hartono, jangan pernah sekalipun berfikir untuk menggugurkan anak itu" Bramoro setengah berteriak bangkit dari duduknya.

"Tapi, aku gak menginginkan anak ini" jawab Andini gusar.

Dia hanya mau Jason,kalaupun memiliki anak itu hanya anak Jason.

Jason tidak mengerti jalan pikiran Andini, dia pikir Andini telah melupakan perasaan cinta padanya dengan menerima pinangan kakaknya.

Tapi nyatanya Andini justru semakin tidak tahu diri mendekati jason, terlebih ketika kakaknya sedang berada diluar.

Jason tidak menyangka sikap Andini yang sudah menjadi kakak iparnya bisa begitu menjijikkan.

Ini tidak seperti Andini yang dikenalnya selama ini sebelumnya.

Apa tujuan Andini menikahi Raymond jika sikapnya justru semakin melebihi batasan.

Ingin rasanya Jason membuka borok andini dihadapan Raymond.

Tapi rasa sayang dan tidak ingin melihat kakaknya terluka membuatnya mengurungkan niat dan bersabar terlebih akhirnya diketahui Andini mengandung calon keponakannya.

Wajah bahagia kakaknya seolah menahannya untuk mengatakan kebusukan istrinya.

Jason lebih sering menghindar, dan akhirnya memutuskan untuk tinggal di apartemen,meskipun sempat mendapatkan penolakan Raymond.

Kepindahan Jason dari rumah membuat Andini semakin frustasi.

Tidak ada gunanya dia berada dirumah itu. Semua rencana bodohnya berantakan dan sia-sia.

**Flashback off**