Di jual oleh Bapak dan di beli Dosen tampan.
Kinayu, gadis berumur 22 tahun di jadikan sebagai alat penebus hutang. Menjadi istri dari Yudha Prasetya, yang ternyata adalah seorang dosen serta anak dari pemilik kampus tempatnya menimba ilmu.
Kenyataan pahit harus kembali ia terima saat dirinya mengetahui fakta jika ia bukan yang pertama. Bahkan harus tinggal satu atap dengan istri pertama.
Bagaimana kisah rumah tangga mereka?
Apakah Kinayu kuat saat ia tau tujuan Yudha menikahinya?
Ig: weni0192
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Kinayu turun dari motor, membuka helm dan memberikannya pada Satria. Ya, orang yang memanggilnya saat ingin menaiki bus tadi adalah Satria. Kinayu pun tak menyangka akan bertemu dengan Satria di sana. Sedangkan satria tau betul dimana rumahnya.
"Aku duluan ya," ucap Kinayu mencoba menghindar dari berbagai pertanyaan.
"Tunggu sayang," Satria menahan tangan Kinayu dan segera turun dari motor. "Bareng aja, aku antar. Beberapa hari nggak ketemu aku rindu," ucapnya lembut.
Kinayu tak dapat menolak, hubungan mereka pun masih terikat, belum ada kata putus walaupun Kinayu sudah menjadi milik orang lain.
"Tadi kenapa naik bus dari sana?" tanyanya yang sejak tadi penasarannya. Tapi karena sedang dalam perjalanan dan bising dengan kendaraan lain, membuatnya mengurungkan niat untuk bertanya.
"Oh, itu...." Kinayu tampak berpikir, tak ingin berbohong tapi jujur pun Kinayu belum siap. Apa lagi harus melihat wajah kecewa Satria padanya. Kinayu mencintainya dan tak ingin membuat Satria terluka. Walaupun dia tau, cepat atau lambat ia harus mengatakan yang sebenarnya.
"Tempat saudara aku, kemarin saat aku nggak masuk itu aku menginap di sana," jawabnya tanpa menatap wajah Satria, menatap ke depan berjalan bergandengan.
"Aku baru tau kamu punya saudara di komplek elit itu sayang, berarti kamu masuk lagi juga karena saudara kamu yang melunasi?"
"Iya," jawabnya singkat.
"Tapi aku senang kamu sudah bisa masuk lagi, walaupun kita sama-sama sibuk tapi setidaknya setiap hari bertemu." Satria menatap Kinayu dengan tatapan penuh cinta dan tersenyum merekah.
Kinayu pun membalasnya dengan senyuman manis, padahal hatinya sakit mengingat statusnya sebagai seorang istri. Melangkah bersama hingga sampai di depan kelas, Satria mengusap lembut pipi Kinayu kemudian pamit dari sana.
"Belajar yang giat ya, aku ke kelas dulu. Nanti aku antar pulang, kebetulan hari ini aku ada jadwal hanya dua. Jadi bisa bareng, apa mau main dulu?"
Kinayu tampak berpikir, dia tidak mungkin bisa main. Apa lagi tubuhnya yang masih terasa lelah, lebih baik segera pulang dan istirahat. Meskipun, ia sangat ingin ikut Satria karena jarang ada kesempatan bersama.
"Langsung pulang aja dech , lain kali baru kita main atau nonton. Hari ini aku ingin cepat sampai rumah dan bobo siang."
"Ya udah nggak apa-apa, lain kali kita keluar. Sekarang belajar dulu aku juga mau ke kelas, nanti tunggu aku di parkiran ya sayang." Satria tersenyum manis, ingin mengecup kening Kinayu tapi tak enak karena banyak orang.
"Gemes aku..." ucapnya membuat Kinayu tertawa.
"Udah sana, kalo berduaan lama-lama banyak godaannya. Makasih ya udah nganter sampe kelas."
"Iya, aku ke kelas ya." Satria mengusap lembut pucuk kepala Kinayu dan segera pergi menuju kelasnya. Kemudian Kinayu segara masuk ke dalam dan duduk di kursinya.
"Cieeeee........ada yang seneng banget nich pagi-pagi udah di anterin ayang," ledek Novi yang sejak tadi melihat dari dalam kelas bersama Arum.
"Iya, cerah banget itu muka!"
"Apa sich kalian nich!" ucap Kinayu malu-malu.
" Eh tapi kok nggak ngabarin sich kalo hari ini masuk, dari kemarin juga aku hubungin nggak bisa juga. Kamu sibuk ngapain sebenarnya? Udah kayak pengantin baru aja sampe nggak bisa di ganggu."
deg
Ucapan Novi membuatnya kembali mengingat nasib buruk yang menimpa dirinya. Ingin rasanya curhat dengan kedua sahabatnnya, tapi Kinayu malu jika mereka tau dirinya di jual dan di jadikan istri kedua.
"Kamu nich ngomong apa sich, aku tuh sibuk bantu-bantu saudara aku biar bisa kembali membayar kuliah." Kinayu harus kembali berbohong dan merangkai cerita, sama halnya dengan Satria tadi. Di depan kedua sahabatnya pun ia menutupi semuanya.
"Syukur dech, kita ikut senang. Iya kan Rum? sedih banget kamu sampai putus kuliah, sedangkan kita memiliki cita-cita yang sama. Masuk ke perusahaan besar dengan gaji yang lumayan, menjadi wanita karir yang berkualitas."
Novi membuatnya teringat akan cita-cita mereka dan kembali bersemangat, dia harus bisa lulus dengan nilai bagus agar bisa membanggakan kedua orangtuanya dan membantu bapak.
"Eh, ada tugas nggak? aku kan nggak masuk udah dua hari," tanyanya karena tak sempat menghubungi kedua sahabatnya kemarin.
"Pagi ini yang ngajar dosen baru, itu loh yang aku bilang kemarin. Kamu kalo liat di jamin seger dan nggak ngantuk!" ucap Arum begitu antusias matanya berbinar seperti orang kasmaran. Dan itu membuat Kinayu tertawa, sedikit ada rasa penasaran dengan sosok dosen tampan yang katanya menjadi pusat perhatian hampir semua mahasiswi.
"Iya bener banget Kin, Satria lewat walaupun tampannya ngalahin ketua BEM tapi kalo sama dosen yang satu ini. Di jamin kamu akan membandingkan Satria dengan dia," tutur Novi.
Kinayu hanya menggelengkan kepala melihat tingkah keduanya. "Boleh lah aku coba liat dulu. Mana ada sich yang bisa ngalahin Satria. Eh tapi hari ini bagaimana, ada tugas nggak?"
"Nggak ada tenang aja, dosen ini baik hati dan tidak sombong, rajin menabung dan di jamin kamu meleyot melihatnya. Tapi sayang sich, kita disini semua hanya bisa memandang tapi tak bisa merasakan kasih sayangnya."
"Maksudnya?"
"Doi udah punya bini," ucap Novi dan Arum berbarengan membuat Kinayu semakin tertawa. Rasanya masalahnya hilang jika sudah bertemu dengan kedua sahabatnya.
"Terus dari tadi kalian ini memuji suami orang? ck, kalau gitu dimana kesannya. Aku pikir masih single."
"Tapi belum punya anak, banyak yang bilang doi mandul. Tapi aku sich nggak percaya," timpal Novi.
"Hhmm....hoak aja mereka, coba jadiin aku istri kedua udah pasti bunting aku sama dia," sahut Arum.
"Hhuuusshh jangan gitu ngomongnya, loe lupa istrinya model. Udah pasti jaga badan dan nggak ingin hamil, apa lagi istrinya lagi naik daun banget. Sampe banner depan aja ada foto dia, padahal iklan makanan."
Kinayu mulai mengingat banner foto di depan jalan pas lampu merah arah ke kampusnya. Foto wanita yang sama persis dengan orang yang memakinya semalam. Banyak pertanyaan yang ada di pikiran Kinayu. Apa benar orang yang sama? atau hanya kebetulan mirip saja.
Lamunan Kinayu terhenti saat seorang dosen yang sedang di bicarakan menegurnya. Bahkan karena lamunannya itu panggilan dari kedua sahabatnya saja tak membuat Kinayu sadar, hingga dosen masuk pun Kinayu masih diam tak menyapa.
"Ehemmmm...... "
"Yang di pojok sana, apakah sudah bisa memulai kelas saya atau mau meneruskan lamunannya dan berakhir keluar dari kelas. Karena saya tidak mau mengajar orang yang tidak fokus dalam menerima materi yang saya sampaikan."
Kinayu tersadar, jantungnya berdebar kencang melihat siapa orang yang sedang menatapnya begitu tegas.
menantu yang ia banggakan..tiba2 viral 5 menit.
..kmna pikiran nya gilang..istri lagi hamil kok bisa2nya selingkuh..mna selingkuh sama istri temannya sendiri lagi
dasar teman lucknut lu gilang
minimal jambak at sesikit mah