Di hari pertunangan, Emily mendapatkan kenyataan yang pahit di mana Adik Tirinya yang bernama Bertha mengatakan kalau tunangannya yang bernama Louis lebih mencintai Bertha dari pada Emily.
Untuk membuktikannya Bertha dengan sengaja mendorong Emily ke kolam renang kemudian Bertha ikut menyemburkan diri ke kolam renang.
Ternyata tunangannya lebih memilih menolong Bertha dari pada memilih Emily. Di saat krisis seorang pria tampan menolong dirinya dan membawanya ke rumah sakit.
Di saat itu pula Emily memutuskan pertunangannya dan ingin membalaskan dendam ke keluarganya serta mantan tunangannya. Di mana Emily menikah dengan pria penolongnya.
Apakah balas dendam Emily berhasil? Bagaimana dengan pernikahan Emily dengan pria penolongnya, apakah bahagia atau berakhir dengan perceraian? Ada rahasia tersembunyi di antara mereka, apakah rahasia itu? Silahkan ikuti novelku.
Tolong jangan boom like / lompat baca / nabung bab. Diusahakan baca setiap kali update
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Kasandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Silahkan pergi dari sini
"Baik, Aku beli." Ucap Louis yang terpengaruh dengan ucapan Emily sambil mengeluarkan kartu debit yang berisi dua milyar.
"Kak, kenapa Kakak sangat berlebihan." Ucap Bertha yang tidak rela jika Emily mendapatkan keuntungan dari hasil menjual gaun yang disukai oleh Bertha.
"Terima kasih atas pujiannya." Ucap Emily sambil mengambil kartu yang di pegang oleh Louis.
"Di kartu itu ada dua milyar jadi sisanya transfer ke rekeningku." Ucap Louis.
"Baik." Jawab Emily sambil membuka tasnya.
Emily memasukkan kartu debit tersebut ke dalam tas kemudian mengambil ponsel. Emily kemudian mengutak atik ponselnya hingga beberapa saat terdengar suara satu kali tanda ada pesan masuk dari ponsel milik Louis.
"Silahkan di cek." Ucap Emily.
Tanpa menjawab Louis mengambil ponselnya dari saku jasnya kemudian mengecek isi pesan tersebut lalu membacanya dan ternyata ada pesan uang masuk dari Emily.
Bersamaan kedatangan Kakek Buyut William, di mana Kakek Buyut William melihat Emily sedang berdiri saling berhadapan dengan Louis dan Bertha. Kakek Buyut William langsung berjalan ke arah manager Butik untuk bertanya.
"Mereka berdua kapan datang?" Tanya Kakek Buyut William penasaran.
"Tidak lama setelah Tuan Besar pergi ke toilet mereka datang ke butik ini." Jawab Manager Butik.
"Beritahu pusat, untuk mengusir mereka keluar dari butik ini dan untuk seterusnya mereka di larang masuk ke butik ini!" Perintah Kakek Buyut William sambil menatap Emily yang sedang berbicara dengan Louis dan Bertha.
"Baik, Tuan Besar." Jawab manager butik tersebut.
Sedangkan Emily yang sudah selesai mentransfer uang langsung meminta pelayan butik untuk memberikan gaun yang tadi dikenakannya ke Bertha.
Setelah itu Emily membalikkan badannya dan berjalan ke arah pakaian pria untuk membeli pakaian kerja buat suaminya.
Sedangkan Bertha dan Louis berjalan ke arah lain di mana Bertha mengalungkan tangannya ke lengan Louis sambil menatapnya.
"Kak Louis, maaf membuat Kak Louis kehilangan uang yang sangat banyak hanya demi membelikanku sebuah gaun." Ucap Bertha pura-pura tidak enak hati.
"Itu tidak masalah, asalkan yang kamu inginkan maka Aku akan membelikannya untukmu." Jawab Louis sambil tersenyum.
"Aku tidak menyangka kalau kehidupan Kakak ternyata cukup sulit karena itu terpaksa menjual gaun itu dengan sangat mahal. Seandainya saja Kakak tidak keluar kerja hal ini tidak akan terjadi." Ucap Bertha yang ingin menjatuhkan Emily.
"Kakak bisa mampu membeli gaun yang mahal itu apa jangan-jangan ..." Sambung Bertha sambil berpikir.
"Jangan-jangan apa?" Tanya Louis penasaran.
"Aku baru saja melihat kalau Kakak menggenggam tangan seorang laki-laki tua dan merayunya." Jawab Bertha.
"Aku tidak menyangka kalau Emily begitu murahan." Ucap Louis.
"Aku masih ada pekerjaan jadi lebih baik kita kembali saja ke kantor." Sambung Louis.
Bertha hanya menganggukkan kepalanya kemudian mereka berdua membalikkan badannya dan berjalan ke arah pintu keluar namun dua orang pria berpakaian sekuriti menghalangi langkah mereka.
"Maaf, Nona Muda dan Tuan Muda. Silahkan keluar dari sini." Ucap sekuriti pertama.
"Apa yang kamu katakan?" Tanya Bertha dengan wajah terkejut.
"Aku pengguna emas pusat perbelanjaan di butik ini. Apakah kalian salah orang?" Tanya Bertha lagi yang mengira sekuriti itu salah mengusir.
"Kalian berdua pasti salah mengenali orang?" Tanya Louis.
"Kami tidak salah. Butik berikut mall yang ada di gedung ini mulai sekarang dan seterusnya tidak bisa menyambut kalian lagi." Jawab sekuriti pertama.
"Kalian mengapa bisa mengatakan hal itu?" Tanya Bertha penasaran begitu juga dengan Louis.
"Itu dikarenakan kalian sudah berani menyinggung Nyonya Muda kami." Jawab sekuriti pertama.
"Siapa Nyonya Muda kalian?" Tanya Louis dengan wajah terkejut begitu pula dengan Bertha.
"Maaf identitasnya tidak bisa diungkapkan." Jawab Sekuriti pertama.
"Silahkan pergi dari sini." Ucap sekuriti ke dua.