NovelToon NovelToon
Mengandung Benih Sang Presdir

Mengandung Benih Sang Presdir

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Lari Saat Hamil / Single Mom / Anak Genius / Hamil di luar nikah / Romansa
Popularitas:3M
Nilai: 4.6
Nama Author: Miss Yune

Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.

Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 03

"Tidak melakukan apa pun? Apa kau pikir aku buta? Kamu berkencan dengan pria lain dan menganggap itu bukan apa-apa?" ujar James dengan emosi.

Hubungan mereka memang sebatas perjanjian, keduanya telah menandatangani kontrak dan sepakat tentangnya. James tidak bisa membiarkan tindakan Silvia yang seenaknya pergi berkencan dengan pria lain. Selama mereka berada dalam perjanjian, Silvia adalah miliknya.

"Aku dan Tristan melakukan meeting untuk membahas kerja sama. Bukankah aku sudah memberitahumu tentang hal tersebut? Itu terjadi ketika aku sama sekali tidak bisa menghubungimu. Lagi pula, ke mana kamu sampai aku tidak bisa menghubungimu sama sekali!" balas Silvia dengan berani.

"Jangan berbohong, Via. Tidak ada janji meeting dengan Tristan. Sejak kapan kamu memanggil dia dengan namanya? Kalau kalian tidak memiliki hubungan apa pun. Aku rasa semuanya sudah jelas. Tidak perlu lagi kita melanjutkan perjanjian kita. Aku tidak ingin wanita yang berhubungan denganku disentuh pria lain," ucap James memandang jijik pada Silvia.

Silvia terbelalak mendengar ucapan James. Perempuan itu tidak menyangka kalau James semudah itu mengakhiri perjanjian mereka. Walau hanya sebatas simpanan, Silvia sangat mencintai James.

"Kamu salah paham, James. Aku tidak pernah disentuh olehnya. Sama sekali tidak pernah!"

"Foto itu menjelaskan semuanya, bahkan dia menggendongmu, Silvia. Aku tidak buta hingga kamu harus menerangkan padaku peristiwa yang terjadi. Kamu sama saja seperti perempuan lain yang mengobral tubuhmu! Sama seperti saat kita melakukan perjanjian, kamu juga menjual tubuhmu padaku!" James mengejek Silvia.

Saat itu, Silvia memang tidak memiliki pilihan lain selain setuju dengan perjanjian dengan James. Perempuan itu membutuhkan biaya untuk pengobatan ibunya yang kini telah meninggal. Dia memberikan semuanya pada pria tampan yang berada di hadapannya. Namun, ternyata itulah cara pandang James padanya. Wanita yang menjual tubuhnya pada seorang pria hanya demi uang.

"Terserah bagaimana pandangan Anda padaku. Akan tetapi, aku tidak pernah melakukan hal tersebut. Penjelasan seperti apa pun tidak dapat mengubah pandanganmu padaku," ucap Silvia dengan hati yang bergetar.

"Kalau begitu kamu mengakui semuanya, kupikir itu cukup untuk mengakhiri hubungan ini. Tidak ada lagi perjanjian, kamu tidak lagi menjadi simpananku. Aku akan menghubungi Daren untuk mengalihkan apartemen menjadi namamu. Paling tidak hanya itu yang dapat aku berikan padamu untuk dua tahun kebersamaan kita," balas James yang kini mengalihkan pandangannya dari Silvia.

Pria itu sangat kesal ketika mendapatkan foto-foto yang tidak dia tahu siapa pengirimnya. Melihat Silvia bersama pria lain, James membalas dengan mengabaikan perempuan itu. Kini, dia makin kesal dengan pernyataan Silvia yang sama sekali tidak bersikeras membantah tuduhan James.

James menyangka Silvia benar telah berhubungan dengan Tristan yang merupakan salah satu client mereka. Namun, James tampak iba ketika melihat Silvia hanya tertunduk lesu mendengar James memutuskan hubungan mereka.

"Aku tahu kamu melakukannya bukan karena foto ini. Kamu memutuskan hubungan kita karena kamu telah memiliki Wilona bukan? Aku tahu memang aku tidak pantas untuk dirimu. Terima kasih atas kebersamaan kita selama dua tahun ini, saya izin kembali ke ruangan saya, Pak!" ucap Silvia dengan tenang.

Sedikit terkejut dengan Silvia yang mengetahui tentang Wilona. Selama beberapa hari ini James memang bersama Wilona karena diperintahkan oleh sang Ibu. Namun, dia sama sekali belum menerima perjodohan yang telah dirancang oleh Sonia.

"Kamu tidak perlu mengetahui urusan pribadiku! Ah, aku akan memindahkanmu mulai besok ke divisi lain. Jadi, kita tidak perlu bertemu setiap hari. Bila kamu terus menjadi sekretarisku pasti kita setiap hari bertemu. Aku tidak suka hal tersebut." James mengatakannya dengan nada datar.

Hati Silvia terus berdenyut ketika James mendorong jauh dirinya. Dia mengelus perutnya dengan pelan seolah memberikan kekuatan pada dirinya sendiri. Ingin rasanya mengatakan kalau saat ini dia sedang hamil. Namun, dia tidak ingin mengambil risiko.

Bisa saja, James murka kemudian memintanya untuk menggugurkan kandungannya. Sejak awal pria itu tidak menginginkan cinta tumbuh di antara mereka. Akan tetapi, sikap James yang seperti ini seolah menunjukkan kecemburuan pada Silvia.

"Baiklah, terima kasih Tuan," ucap Silvia yang menahan tangisnya.

"Pergilah! Aku muak melihat wajahmu. Aku harap kita akan jarang bertemu walaupun masih berada di gedung yang sama setiap harinya," balas James mengusir Silvia.

Pria itu sedari tadi menahan diri tidak membentak Silvia. Dia sangat emosi ketika melihat foto-foto Silvia yang tampak mesra dengan Tristan. James sama sekali tidak membiarkan Silvia menjelaskan tentang foto itu.

Di sisi lain, Silvia keluar dari ruangan James dengan penuh kehancuran. Air mata yang sedari tadi dia tahan berjatuhan begitu saja. Kini, dia telah dibuang, bukan hanya tidak lagi berada di sisi James. Silvia akan dipindahkan ke divisi lain dan berjauhan dari pria yang dicintainya itu.

Silvia merasakan perutnya sedikit kram, perempuan itu mengusap perutnya sambil memejamkan mata. Dia memang tidak mungkin terus berada di sekitar James karena pria itu akan mengetahui kalau dirinya sedang hamil.

Perempuan itu memikirkan nasibnya ke depan. Dia harus berjuang untuk membesarkan anaknya seorang diri. Silvia akan mengajukan pengunduran dirinya agar tidak hidup dibawah bayang-bayang James.

"Apa yang kamu lakukan di sini? Perusahaan tidak membayarmu untuk menangis di depan pintu ruangan Presiden Direktur!" tegur sebuah suara membuat Silvia terkejut.

***

Bersambung....

Terima kasih telah membaca...

Jangan lupa like dan komentarnya, ya. 🥰

1
vivi
lama amat thor 8 taun,james nya keburu tuir 😂
Wahyu Kasep
sayur tanpa garam itu hambar
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa
Wahyu Kasep
emang duit pemberian dari jams dak halal kah
Rahma Putri
Luar biasa
Merica Bubuk
Bener bgt Silvia, cw tuh kudu mandiri, Ntar si James ky Baim Wong, kepiye 😁😁
Merica Bubuk
Laah... ternyata kau jg dr kelas bawah tp gegayaan ga suka sm Silvia
Merica Bubuk
Eehmm... mampoos kao
Aurora
Luar biasa
Siti Aminah
trm ksh thor...sdh menyuguhkan ceeita yg bagus dn menarik tuk d baca. cerita ny seru wlw ada intrik tp ringan . semangat trs tuk berkarya ...
Siti Aminah
pepet trs Bang ...jgn ksh kendor
Siti Aminah
ternyata ulet bulu ny hilang satu...tumbuh lg yg satu ny
Siti Aminah
itulah wanita...klo sdh tersakiti dia akan sulit dan lama untuk dpt melupakan nya.
Siti Aminah
semangat thor...
Fahlevi Umi
bagusssssss
Siti Aminah
hhmmm...jd ingat lagu ny bang Rhoma....kalau sdh tiada...baru terasa...
Siti Aminah
good bianca...km msh kcl katany tapi pemikiran mu tdk sedangkal dn sebodoh kakak dn mami mu
Siti Aminah
km akan mendapat karma dr sikap mu terhdp Via James
Siti Aminah
kamu lucu James...km dah ngatain Via jalang lah...segala macam umpatan...tp masih minta jatah jg...maksa lagi
Siti Aminah
dah tau james gk cinta kamu...tp masih aj km maksa dn mengharap...trm sendiri akibatny...
Siti Aminah
seru thor ...aku suka cerita ny...semoga Via bs kabur yg jauh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!