NovelToon NovelToon
Takhta Terakhir Endalast Ganfera

Takhta Terakhir Endalast Ganfera

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Balas Dendam / Mengubah Takdir
Popularitas:11.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nabilla Apriditha

— END 30 BAB —

Endalast Ganfera duduk di depan cermin besar di kamarnya, memandangi bayangannya sendiri. Usianya baru menginjak 15 tahun, tetapi di balik mata dan rambut merahnya, ada kedewasaan yang tumbuh terlalu cepat. Malam ini adalah ulang tahunnya, dan istana penuh dengan sorak-sorai perayaan.

Endalast tersenyum, tetapi matanya masih mengamati kerumunan. Di sudut ruangan, dia melihat pamannya, Lurian. Ada sesuatu dalam sikap dan tatapan Lurian yang membuat Endalast tidak nyaman. Lurian selalu tampak ambisius, dan ada desas-desus tentang ketidakpuasannya terhadap kepemimpinan Thalion.

Lurian berpaling dan berbicara dengan bangsawan lain, meninggalkan Endalast dengan perasaan tidak enak. Dia mencoba menikmati perayaan, tetapi kecemasan terus mengganggunya. Tiba-tiba terdengar suara dentuman keras dari luar, oh tidak apa yang akan terjadi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nabilla Apriditha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 19: Tantangan Kesehatan

.......

.......

.......

...——————————...

Seiring berjalannya waktu, Endalast terus memantau perkembangan pusat kesehatan yang dia bangun di seluruh penjuru Ganfera. Meskipun dia melihat banyak kemajuan dan manfaat yang dirasakan rakyatnya, dia juga menemukan beberapa masalah yang perlu segera diatasi. 

Salah satunya adalah kesulitan yang sering dihadapi para tabib dalam menemukan bahan obat yang cocok untuk berbagai indikasi penyakit. Beberapa kali, obat-obatan terbuang sia-sia karena tidak sesuai dengan kondisi pasien.

Endalast memutuskan untuk mengadakan rapat darurat dengan para penasehat dan tabib senior. Di ruang rapat istana, Endalast berdiri di hadapan mereka dengan raut wajah serius.

"Kita menghadapi masalah yang cukup serius," kata Endalast memulai rapat. "Banyak tabib melaporkan kesulitan dalam menemukan bahan obat yang tepat. Ini tidak hanya menghambat proses penyembuhan, tetapi juga menyebabkan pemborosan sumber daya yang berharga."

Sir Arlon, yang selalu setia mendampingi Endalast, mengangguk setuju. "Anda benar, Tuanku. Kita harus segera mencari solusi untuk masalah ini. Jika tidak, layanan kesehatan yang kita bangun dengan susah payah tidak akan mencapai potensinya."

Salah satu tabib senior, Tabib Rohan, angkat bicara. "Tuanku, kami sangat membutuhkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola bahan obat. Mungkin kita bisa mencari bantuan dari luar kerajaan. Ada banyak ahli obat-obatan, atau alkemis, di kerajaan lain yang mungkin bisa membantu kita."

Endalast merenung sejenak sebelum menjawab. "Itu ide yang bagus, Tabib Rohan. Jika kita tidak memiliki cukup alkemis di Ganfera, kita akan mencari bantuan dari kerajaan lain. Saya akan mengirim beberapa surat kepada para penguasa di negeri tetangga, meminta bantuan pengajaran alkemis kepada tabib-tabib kita yang berminat beralih pekerjaan."

Dengan tekad bulat, Endalast mulai menyusun surat-surat permohonan tersebut. Dia menjelaskan masalah yang dihadapi Ganfera dan betapa pentingnya bantuan dari para alkemis untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan. 

Endalast berharap para penguasa kerajaan tetangga akan memahami dan memberikan bantuan yang diperlukan. Beberapa minggu kemudian, balasan dari kerajaan-kerajaan tetangga mulai berdatangan.

Banyak yang menunjukkan simpati dan bersedia membantu. Mereka menawarkan untuk mengirimkan beberapa alkemis terbaik mereka ke Ganfera untuk memberikan pelatihan intensif kepada para tabib.

Endalast merasa lega dan bersyukur atas respons positif ini. Dia segera mengatur pertemuan dengan para tabib yang berminat untuk beralih profesi menjadi alkemis. Dalam pertemuan tersebut, Endalast menjelaskan rencana pelatihan yang akan dilaksanakan.

"Saya tahu ini bukan pekerjaan yang mudah," kata Endalast kepada para tabib. "Namun, dengan pengetahuan yang kalian miliki, ditambah dengan pelatihan dari para alkemis, saya yakin kalian bisa menjadi ahli obat-obatan yang handal. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Ganfera."

Para tabib menyambut baik kesempatan ini dan berjanji untuk mengikuti pelatihan dengan serius. Beberapa minggu kemudian, alkemis dari kerajaan tetangga mulai tiba di Ganfera. Mereka membawa serta berbagai bahan obat, peralatan, dan buku-buku tentang ilmu alkimia.

Pelatihan pun dimulai. Setiap hari, para tabib belajar dari para alkemis tentang cara mengenali dan mengolah bahan obat, meracik ramuan yang tepat, serta memahami sifat-sifat berbagai tanaman dan mineral. 

Para alkemis juga memberikan pelatihan praktis, mengajak para tabib untuk terjun langsung ke alam untuk mencari bahan-bahan obat yang diperlukan.

Endalast sering mengunjungi sesi pelatihan, memastikan bahwa semuanya berjalan dengan baik dan memberikan semangat kepada para tabib.

"Kalian semua melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Endalast dalam salah satu kunjungannya. "Saya sangat bangga melihat dedikasi kalian untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan demi kesejahteraan rakyat kita."

Setelah beberapa bulan, pelatihan selesai. Para tabib yang telah beralih profesi menjadi alkemis kini memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam dalam mengelola bahan obat. 

Mereka kembali ke pusat-pusat kesehatan dengan semangat baru, siap untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada rakyat Ganfera.

Perubahan ini segera terasa. Pasien yang datang ke pusat kesehatan mulai mendapatkan perawatan yang lebih efektif. Obat-obatan yang diracik oleh para alkemis terbukti lebih tepat sasaran dan efisien. Endalast merasa bahagia melihat hasil positif dari upaya yang telah dilakukan.

Namun, perjalanan ini belum berakhir. Endalast terus memantau perkembangan dan memastikan bahwa program kesehatan ini berjalan dengan baik. Dia juga terus berkomunikasi dengan para alkemis dari kerajaan tetangga, menjalin kerjasama yang lebih erat untuk pertukaran pengetahuan dan pengalaman.

Suatu hari, Endalast mengadakan rapat evaluasi dengan para penasehat dan alkemis. Mereka mendiskusikan berbagai hal, mulai dari keberhasilan yang telah dicapai hingga tantangan yang masih harus dihadapi.

"Saya sangat puas dengan kemajuan yang telah kita capai," kata Endalast dalam rapat tersebut. "Namun, kita tidak boleh berpuas diri. Kita harus terus berinovasi dan mencari cara untuk meningkatkan layanan kesehatan di Ganfera."

Para alkemis dan penasehat setuju. Mereka memberikan masukan dan saran tentang berbagai hal yang bisa ditingkatkan, mulai dari pengelolaan sumber daya hingga pelatihan lanjutan bagi para tabib dan alkemis.

Endalast juga mengusulkan untuk membentuk tim riset khusus yang bertugas meneliti tanaman dan mineral lokal yang memiliki potensi sebagai bahan obat. Dia berharap dengan riset yang mendalam, mereka bisa menemukan bahan obat baru yang lebih efektif dan efisien.

"Ganfera memiliki kekayaan alam yang luar biasa," kata Endalast. "Kita harus memanfaatkannya untuk kebaikan rakyat kita. Saya ingin tim riset ini bekerja keras untuk menemukan potensi-potensi baru dalam bidang obat-obatan."

Sir Arlon, yang selalu mendukung setiap inisiatif Endalast, mengangguk setuju. "Ide yang sangat baik, Tuanku. Dengan riset yang mendalam, kita bisa menemukan solusi-solusi baru untuk masalah kesehatan yang dihadapi rakyat kita."

Rencana ini segera dilaksanakan. Tim riset dibentuk dan mulai bekerja dengan penuh semangat. Mereka menjelajahi berbagai wilayah di Ganfera, mencari tanaman dan mineral yang memiliki khasiat obat. 

Mereka juga bekerja sama dengan para alkemis untuk menguji dan mengolah bahan-bahan tersebut. Setiap temuan baru dilaporkan kepada Endalast. Dia merasa kagum dengan hasil yang dicapai tim riset. 

Banyak tanaman dan mineral lokal yang ternyata memiliki khasiat luar biasa sebagai obat. Dengan pengetahuan ini, para alkemis bisa meracik obat-obatan yang lebih efektif dan terjangkau.

Perubahan positif terus terjadi di Ganfera. Layanan kesehatan semakin membaik, dan rakyat merasa lebih sehat dan sejahtera. Endalast merasa bahagia melihat hasil dari upaya kerasnya. Namun, dia juga tahu bahwa masih banyak yang harus dilakukan.

Dengan semangat dan dedikasi yang tak pernah padam, Endalast terus bekerja untuk kesejahteraan rakyatnya. Dia percaya bahwa dengan pendidikan dan kesehatan yang baik, Ganfera akan menjadi kerajaan yang kuat dan maju. 

Dia bertekad untuk terus memberikan yang terbaik bagi rakyatnya, karena bagi Endalast, kesejahteraan rakyat adalah prioritas utama.

Endalast dan rombongan tabib yang bersedia mempelajari ilmu alkemis berangkat menuju kerajaan lain. Mereka menempuh perjalanan hampir tiga hari, dengan beberapa kali singgah di tempat-tempat untuk beristirahat dan menikmati daerah tersebut. 

Selama perjalanan, mereka disambut dengan hangat oleh penduduk setempat, yang mendengar kabar tentang kedatangan Endalast. Kerajaan Ganfera sudah sangat terkenal, dan anak-anak pun mengagumi sosok Endalast. 

Di setiap tempat mereka singgah, Endalast selalu meluangkan waktu untuk berbicara dengan rakyat, mendengarkan cerita mereka, dan memberikan semangat. 

Di salah satu desa, seorang anak kecil mendekati Endalast dengan mata berbinar. "Anda adalah Raja Endalast, bukan? Ayah saya sering bercerita tentang kebaikan hati Anda."

Endalast tersenyum dan berlutut untuk menyamakan tinggi mereka. "Ya, saya Endalast. Dan ayahmu adalah orang yang baik karena berbagi cerita. Siapa nama mu?"

"Saya Riana, Tuan. Suatu hari nanti, saya ingin menjadi seperti Anda, membantu banyak orang."

"Impianmu sangat mulia, Riana. Teruslah belajar dan berbuat baik, dan kamu akan menjadi seseorang yang sangat berarti bagi banyak orang," kata Endalast sambil mengusap kepala Riana dengan lembut.

Perjalanan mereka dilanjutkan, dan setiap kali singgah, mereka disambut dengan antusiasme yang sama. Akhirnya, setelah perjalanan yang panjang dan penuh dengan pengalaman berharga, mereka tiba di kerajaan tujuan. Para alkemis sudah menunggu mereka di gerbang kerajaan, siap untuk memulai pelatihan.

Endalast merasa lega dan penuh harapan. "Kita akan belajar banyak di sini," katanya kepada para tabib. "Ini adalah langkah besar bagi Ganfera. Mari kita manfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin."

Para tabib mengangguk dengan penuh semangat, siap untuk memulai perjalanan baru dalam mempelajari ilmu alkemis demi kesejahteraan rakyat Ganfera.

Para tabib dari Ganfera mulai mengikuti pelatihan intensif di kerajaan Verqeon. Setiap hari mereka belajar tentang berbagai jenis tanaman dan mineral yang digunakan dalam pengobatan, serta teknik-teknik alkimia yang telah dikembangkan oleh para alkemis Verqeon selama berabad-abad. 

Proses pembelajaran ini berlangsung di laboratorium besar yang penuh dengan alat-alat canggih dan berbagai macam bahan obat. Endalast mengamati dengan kagum setiap detail ruangan tersebut. Dinding-dinding laboratorium dihiasi dengan rak-rak berisi buku-buku tebal dan botol-botol berisi ramuan-ramuan berwarna-warni. 

Para alkemis dengan sabar mengajarkan teknik-teknik meracik obat dan mengidentifikasi bahan-bahan dengan sifat-sifat penyembuhan yang luar biasa.

Suatu hari, saat Endalast masih terpesona dengan kemajuan dan keahlian yang dimiliki kerajaan Verqeon, seorang pria dengan rambut biru gelap mendekatinya. Endalast segera mengenali sosok tersebut sebagai Raja Reon, penguasa kerajaan Verqeon yang terkenal dengan kecerdasannya dalam ilmu pengobatan.

"Selamat datang di Verqeon, Endalast," sapa Raja Reon dengan senyum ramah.

Endalast segera memberikan hormat. "Terima kasih, Yang Mulia Reon. Saya sangat terkesan dengan kemajuan dan keahlian kerajaan Anda dalam bidang obat-obatan."

Raja Reon mengangguk dengan penuh kebanggaan. "Terima kasih, Endalast. Kami telah mengembangkan ilmu ini selama berabad-abad. Saya juga mendengar banyak hal baik tentang Anda dan kerajaan Ganfera."

Mereka kemudian duduk dan mulai membicarakan urusan kerajaan. Endalast menjelaskan tujuan kedatangannya dan bagaimana dia berharap para tabib dari Ganfera dapat belajar dan membawa pengetahuan berharga ini kembali ke negaranya. Raja Reon mendengarkan dengan seksama, mengangguk sesekali.

"Sebagai timbal balik atas bantuan yang diberikan oleh Verqeon," lanjut Endalast, "saya ingin menawarkan pelatihan bagi ribuan prajurit kerajaan Anda di Ganfera. Kami memiliki sistem pelatihan yang telah terbukti efektif dalam menciptakan prajurit yang tangguh dan terlatih."

Raja Reon tersenyum. "Itu adalah tawaran yang sangat berharga, Endalast. Saya yakin kerjasama ini akan membawa manfaat besar bagi kedua kerajaan kita. Saya sangat menghargai inisiatif Anda dan kesediaan Anda untuk berbagi pengetahuan."

Pembicaraan mereka berlanjut dengan suasana yang semakin hangat dan bersahabat. Mereka membahas berbagai aspek kerjasama antara Ganfera dan Verqeon, dari pertukaran pengetahuan hingga strategi-strategi untuk memperkuat hubungan kedua kerajaan. 

Endalast merasa sangat beruntung bisa belajar dan berkolaborasi dengan kerajaan yang begitu maju dalam ilmu pengobatan.

Sementara itu, para tabib dari Ganfera terus belajar dengan tekun, memanfaatkan setiap kesempatan untuk menyerap sebanyak mungkin pengetahuan. 

Mereka menyadari betapa pentingnya pelatihan ini bagi masa depan kesehatan rakyat Ganfera dan bertekad untuk membawa perubahan positif ketika mereka kembali ke tanah air mereka.

...——————————...

Malam itu, Raja Reon tiba-tiba mengundang Endalast ke sebuah perjamuan khusus yang dihadiri oleh orang-orang berpengaruh dari berbagai kerajaan. 

Awalnya, Endalast merasa sedikit khawatir karena dia bukan tamu undangan resmi, tetapi Raja Reon menenangkannya dengan mengatakan bahwa Endalast adalah tamu terhormatnya.

"Jangan khawatir, Endalast," kata Raja Reon sambil tersenyum. "Anda adalah tamu kehormatan saya. Kehadiran Anda akan dihargai di perjamuan ini."

Endalast menerima ajakan tersebut dengan rasa terhormat. Saat makan malam untuk menyampaikan undangan itu, seorang pria memasuki ruangan dengan sembrono. Dia adalah Pangeran Jatra, yang baru saja kembali dari studinya di kerajaan lain. 

Jatra adalah pria yang berisik dan sangat asik, dengan sikap yang ceria dan penuh energi. Dia tidak menyadari ada tamu di kerajaannya karena baru saja tiba. Melihat Endalast, Jatra segera melangkah maju dan menjabat tangannya sambil tertawa.

"Maafkan ketidakberdayaan saya," kata Jatra sambil tersenyum lebar. "Saya baru pulang dan tidak tahu ada tamu terhormat di sini. Nama saya Jatra."

Endalast, terkejut oleh sikap ramah Jatra, tersenyum dan menjawab, "Tidak masalah. Saya Endalast. Senang bertemu dengan Anda."

Keceriaan Jatra dan caranya yang sembrono namun hangat membuat Endalast merasa nyaman. Mereka berbincang sejenak, dan Endalast segera merasa bahwa mungkin mereka bisa menjadi teman. 

Keterbukaan dan sikap santai Jatra adalah sesuatu yang segar dan menyenangkan bagi Endalast, yang sering harus bersikap formal sebagai seorang pangeran.

Saat perjamuan dimulai, Endalast dan Jatra duduk bersama di meja panjang yang penuh dengan makanan lezat dan minuman. Para tamu berbicara tentang berbagai topik, mulai dari politik hingga perdagangan dan ilmu pengetahuan. 

Endalast memperhatikan dengan cermat, belajar dari setiap percakapan dan memperkenalkan dirinya kepada beberapa orang penting.

Di sela-sela perjamuan, Jatra sering kali membuat lelucon dan berbagi cerita menarik dari perjalanannya, membuat semua orang tertawa dan suasana menjadi lebih hangat.

Endalast semakin yakin bahwa persahabatan dengan Jatra akan sangat berharga. Selain bersikap menyenangkan, Jatra juga memiliki pengetahuan yang luas dari studinya di luar negeri.

Setelah perjamuan berakhir, Endalast dan Jatra berjalan-jalan di taman istana. Mereka berbicara tentang banyak hal, mulai dari pengalaman pribadi hingga harapan dan impian mereka untuk masa depan kerajaan masing-masing. 

"Anda tahu, Endalast," kata Jatra dengan nada serius namun bersahabat, "Saya sangat menghargai apa yang Anda lakukan untuk Ganfera. Saya berharap kita bisa bekerja sama lebih dekat di masa depan."

"Saya juga merasakan hal yang sama, Jatra," jawab Endalast. "Saya melihat banyak potensi dalam kerjasama antara Ganfera dan Verqeon. Kita bisa saling belajar dan membantu untuk kemajuan kedua kerajaan kita."

Dengan semangat baru dan persahabatan yang mulai terbentuk, Endalast dan Jatra kembali ke istana, siap untuk menghadapi tantangan dan peluang baru di masa depan. Persahabatan mereka yang baru terjalin membawa harapan akan kolaborasi yang lebih erat dan bermanfaat bagi Ganfera dan Verqeon.

Ketika Jatra menyebut nama Endalast, suasana di perjamuan berubah seketika. Para tamu yang hadir, yang sebelumnya sibuk dengan percakapan mereka, sekarang menatap Endalast dengan penuh kekaguman. Tidak ada yang menyangka bahwa Raja muda yang terkenal dari Ganfera itu ada di satu meja dengan mereka.

Sejak awal, mereka sudah memperhatikan kehadiran Endalast dengan rasa penasaran, tetapi sekarang mereka menyadari siapa dia sebenarnya. Bisikan-bisikan kekaguman terdengar di antara tamu, dan pandangan penuh hormat tertuju pada Endalast. Kehadirannya bersama Raja Reon dan kedekatannya dengan Pangeran Jatra membuat para tamu semakin kagum.

Raja Reon, yang menyadari perubahan suasana, tersenyum puas. Dia tahu betapa pentingnya menjalin hubungan yang kuat dengan Endalast, dan kehadiran Endalast di perjamuan ini membuktikan bahwa hubungan mereka memang kuat.

"Saudara-saudara sekalian," kata Raja Reon dengan suara lantang, "perkenalkan, ini adalah Endalast dari Ganfera, seorang pemimpin yang luar biasa yang telah mencapai banyak hal untuk kerajaannya. Kehadirannya di sini adalah kehormatan besar bagi kita semua."

Para tamu memberikan tepuk tangan meriah sebagai tanda penghormatan kepada Endalast. Mereka mengagumi keberhasilan Raja Reon dalam menjalin hubungan dengan sosok pemimpin muda yang begitu dihormati.

Endalast, merasa sedikit canggung namun juga tersanjung, membalas dengan senyuman dan sedikit anggukan. Dia merasa diterima dengan hangat di Verqeon, dan hubungan yang terjalin dengan Raja Reon dan Pangeran Jatra memberinya keyakinan bahwa banyak hal baik bisa dicapai dari kerjasama ini.

Selama perjamuan berlangsung, para tamu bergiliran menyapa Endalast, memperkenalkan diri, dan berbicara tentang berbagai topik. Mereka sangat ingin mendengar pandangan Endalast tentang banyak hal, dari strategi pemerintahan hingga inovasi dalam layanan kesehatan. 

Endalast, dengan kerendahan hati dan kebijaksanaan, berbicara dengan setiap tamu, memberikan pendapatnya dan belajar dari mereka.

Melihat hal ini, Raja Reon merasa puas dan bangga. Dia tahu bahwa hubungan ini tidak hanya membawa keuntungan bagi Verqeon, tetapi juga menunjukkan kepada dunia betapa kuat dan berpengaruhnya kerajaannya.

Setelah perjamuan berakhir, Raja Reon, Endalast, dan Pangeran Jatra kembali berbincang di ruang pribadi. Mereka mendiskusikan langkah-langkah konkret yang bisa diambil untuk memperkuat kerjasama antara Ganfera dan Verqeon, mulai dari pelatihan militer hingga pertukaran pengetahuan di bidang kesehatan dan pendidikan.

Endalast merasa bersyukur atas sambutan hangat dan kesempatan untuk belajar dari kerajaan Verqeon. Dia berjanji akan membawa pengetahuan berharga ini kembali ke Ganfera dan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Dengan semangat yang baru dan persahabatan yang semakin erat, Endalast dan Raja Reon berpisah malam itu dengan penuh harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi kedua kerajaan. 

Persahabatan dengan Pangeran Jatra juga memberi Endalast keyakinan bahwa hubungan personal yang kuat bisa menjadi dasar kerjasama yang sukses dan bermanfaat.

1
Carletta
keren
RenJana
lagi lagi
Lyon
next episode
Candramawa
up
NymEnjurA
lagi lagi
Ewanasa
up up
Alde.naro
next update
Sta v ros
keren bener
! Nykemoe
cakep up up
Kaelanero
bagus banget
AnGeorge
cakep
Nykelius
bagus top
Milesandre``
lagi thor
Thea Swesia
up kakak
Zho Wenxio
kece up
Shane Argantara
bagus
☕️ . . Maureen
bagus banget ceritanya
Kiara Serena
bagus pol
Veverly
cakep
Nezzy Meisya
waw keren
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!