Alya Nadira adalah gadis cantik imut, ceria, humoris,jujur,dan sering membuat orang di sekitarnya tertawa,namun dibalik senyum dan keceriaannya,terpendam luka dalam dan beban berat yang ia tanggung sendiri.
kemudian datanglah 3 cowo dalam kehidupan Alya Nadira, si tukang bolos tengil tapi jujur,si jutek cuek tapi diam diam perhatian dan si ketua geng motor yang di takuti di jalanan namun sangat tergila gila pada Alya.
siapakah 3 cowo tersebut,dan siapakah diantara mereka yang bisa melihat penderitaan Alya,pada siapa kah Alya menambatkan hatinya, jangan lupa mampir baca....☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cinta liya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AL! LEPAS AL ...
KE_ESOKAN HARINYA ....
Alya kembali berangkat sekolah begitu pun dengan Albar, seperti biasa Albar berangkat duluan naik sepeda dan setelahnya Alya jalan kaki menuju sekolah nya yang memang tak searah dengan Albar.
"Hmmmm ... Huuuuuh ..." Helaan nafas Alya begitu berat namun ia yakin bisa mengatasinya,Alya mulai tersenyum Kembali semangat walaupun dadanya begitu sesak bila mengingat kembali ibu dan ayahnya,tapi ia tidak mau orang lain melihat kesedihannya,dia juga harus terlihat kuat di depan Albar,agar Albar juga semangat kembali.
Langkah demi langkah kakinya berjalan tiba tiba terhenti karna cermin jendela tetangga.
"HAH .!"
Alya baru sadar dengan penampakan wajahnya yang semrawut.
Alya bercermin menatap lekat lekat wajahnya sendiri,Mata panda masih bengkak, wajah pucat mirip mayat hidup.
"HIIIIIH ..." Alya merinding menatap wajahnya sendiri.
sedari dulu Alya tidak pernah memakai riasan apapun termasuk lipstik dia hanya memakai pelembab, tapi kali ini wajahnya benar benar menakutkan.
Tanpa Alya sadari ada seseorang yang menatapnya dari dalam rumah,jendela itu memang orang diluar tak dapat melihat yang di dalam,tapi yang di dalam terlihat jelas yang di luar.
Rumah pak Tejo tepatnya,si kakek tua ini terkekeh gurih melihat Alya yang bergaya di depan cermin memainkan mimik wajahnya.
Alya memakai berbagai cara untuk membuat wajahnya lebih baik,mulai dari sapu tangan,kacamata,topi,sampai topeng pun ia coba untuk menutupi wajahnya itu, sayangnya semuanya malah terlihat norak dan aneh.
"HAHAHA ... Iki bocah lagi sedih aja bikin ketawa orang." Gelak pak Tejo menggelengkan kepala sembari memegang segelas kopinya yang tidak jadi ia seruput.
Akhirnya Alya memakai buku untuk menutupi wajahnya sembari melangkah kembali,membuat semua orang yang Alya lewati bertanya tanya hawatir.
"Puk .! " seseorang menepuk pundak Alya,membuat langkah Alya kembali terhenti, Alya pun menoleh,mengintip memunculkan sedikit matanya dari balik buku.
""Pangeran Arab." Batin Alya sembari mengedipkan matanya yang hanya terlihat sedikit itu.
"Kamu Kenapa?" Tanya Amar dengan gaya cool dan khas cueknya.
"Em...." Geleng Alya.
"Kenapa mukanya di tutupin.?"
Amar mencoba menyingkirkan sang buku dari wajah Alya.
"Pak...!
"Alya menepuk punggung tangan Amar,Amar menautkan dahinya semakin penasaran.
"Kamu kenapa sih ...? Tanya Amar lagi semakin mendekat.
"Ya ampun Napa nih orang makin Deket ... Malu banget nih gue kalau dia liat ini penampakan." Batin Alya sembari melangkah mundur.
"Ko mundur...? EH ... AWAS ...! Pekik Amar.
"HAH..!
Sraaa_kkk ....! Keb ....!
Alya tergelincir hampir terjungkal,Kevin Menangkap tubuh Alya dari belakang,sedangkan Amar menarik pergelangan tangan Alya yang memegang buku dengan reflek, kini posisi mereka bertiga benar benar ajaib dan saling merapat dekat.
Kevin memeluk Alya dan hidung mancung Amar menempel pada hidung Alya.mereka bertiga begitu terkejut suasana hening sejenak,bahkan para siswa yang lewat pun ikut menghentikan langkah mereka saking tak habis pikirnya melihat posisi mereka bertiga.
Ani yang melihat situasi mereka bertiga bergegas lari, melepas genggaman Amar dan pelukan Kevin lalu membawa kabur Alya yang masih bingung seperti orang linglung,Ani menarik Alya sampai dalam kelas.
Meninggalkan Amar dan Kevin yang kini saling menatap tajam tatapan mereka berdua seakan saling menyerang.
"Al loh nggak papa ...?" Tanya Ani menggenggam erat jemari Alya, Ani khawatir melihat wajah mengerikan Alya yang seperti mayat hidup itu.
"Haaaa??Nggak papa?" Alya sepertinya masih bingung dia sampai lupa menutupi wajahnya lagi.
"Al, wajah loh pucat banget, loh sakit yah.?"Tanya Ani nampak cemas.
"Hah ...Iyah ...! Seru Alya baru mengingat wajah mengerikannya di lihat jelas oleh dua cowo tampan di sekolahnya, belum lagi para siswa yang lain.
"Aduuuuh malu banget gue." Lanjut Alya menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya.
"Nih pake lipstik dikit biar nggak terlalu pucat."
Ani mengoleskan sedikit lipstik nya yang berwarna natural,Ani juga meminjamkan kaca matanya pada Alya, Alya hanya terdiam dan nurut aja di apa apain sama Ani.
"Gimana.?" Tanya Ani
Alya menatap cermin bedak Ani." Hmmm.... Bagus." Alya tersenyum melihat hasilnya, yang terlihat pas dengan selera gayanya.
"Ni ... Gue boleh nggak minjem buku catatan loh, banyak pelajaran yang tertinggal nih gue." Ucap Alya dengan wajah imutnya.
"Iya... Nih bukunya." Jawab Ani tersenyum.
"GEBRAK ... !! Heh ! Cewe caper.! "Pekik Ulfa yang tiba tiba muncul menggebrak meja membuat Alya dan Ani kaget setengah mati.
"HAHHH...! Teriak Ani dan Alya berbarengan.
"Waduh buset dah nih cewe setres bikin kaget aja.!" Pekik balik Alya sembari mengelus dadanya yang bergemuruh.
" Eh cewe miskin...! ngaca dong loh ...! loh tuh udah miskin belagu lagi.!" Bentak Ulfa menunjuk nunjuk wajah Alya,
""Pake bilang gue setres lagi." Tambah Ulfa nggak terima di bilang setres.
"PAK ...!"
"Kalo loh waras, orang kagak salah nggak mungkin loh marah marahin." Jawab Alya sembari menampik jari telunjuk Ulfa.
"Oh ... Berani loh yah Ama gue." Ucap Ulfa sembari menatap tajam penuh ancaman.
"Cewe miskin kaya loh tuh mending nggak usah sekolah,pasti nggak kuat bayar,mending jualan sayur aja kaya ibu loh yang kampungan dan kotor itu....!" Lanjut seru Ulfa.
"DEG !
""PAK ...! " Alya menampar pipi Ulfa, dengan tatapan iblisnya,Gimana Alya nggak marah coba, ibunya baru aja di makamkan kemaren ,eh si Ulfa malah ngatain ibunya, ya jelas Alya ngamuk lah.
"Loh nampar gue.! Pekik Ulfa lalu menjambak rambut Alya.Alya pun tidak diam saja dia juga menjambak rambut Ulfa dua cewe ini ribut saling pukul dan Jambak.
""Al ...! Lepas Al."
"Ulfah ... ! Lepas fah ..! Aduuuh ko berantem sih, gimana nih..." Ani berusaha melerai dua wanita di depannya ini, yang bikin Ani jengkel siswa yang lain, bukannya ikut melerai ,tapi mereka malah bersorak dan ada juga yang taruhan mana yang akan menang.
KEVIN DAN AMAR LARI MENDENGAR KEHEBOHAN DALAM RUANGAN KELAS 1
Kevin dan Amar muncul dari balik pintu terkejut melihat dua wanita yang sedang adu jotos dan Jambak yang bukan lain adalah Ulfa dan Alya.
Amar dan Kevin ikut melerai dua wanita itu.Rambut Alya dan Ulfa berantakan mirip orang gila.
"Al ... Lepasin sayang kalau nggak lepas aku cium nih..." Ucap Kevin membuat dua cewe ini berhenti dan menatap tajam Kevin.
"Kalau kalian masih berantem,aku jamin Kalian nggak akan lolos dari hukuman,atau kalian ingin di keluarin dari sekolah." Ancam Amar menggenggam dua lengan wanita yang masih setia saling menjambak itu.
Alya dan Ulfa pun saling melepas cengkraman mereka,Amar menahan tawanya ketika ia melihat penampakan Alya yang jauh lebih berantakan dari Ulfa.
Kacamata miring, rambut amburadul mata bengkak muka mirip zombie,beda dengan Amar yang menahan tawanya,Kevin malah tertawa keras melihat dua wanita yang berantakan itu.
"HAHAHAHA.....!!!!!