entah kenapa, author selalu tertarik dengan cerita transmigrasi. jadi, pembacanya author jangan bosan ya hehehe....😁😁
kali ini. kisah ini menceritakan seorang Narita yang tiba-tiba saja menjadi seorang ibu dari dua anak lelaki.
hidup tubuh yang di tempati oleh Narita ini, sama sekali tidak mendapatkan perhatian dari suaminya. ia juga melakukan segala macam cara untuk mendapatkan perhatian suaminya, sampai akhirnya Narita mengambil alih tubuh itu.
lalu bagaimana kah kisah selanjutnya ?. ikuti terus ya guys 🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nisa saumatgerat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. tekad
"aku tidak akan menyerah. besok aku akan ke sini lagi yang pasti aku sudah mengetahui keberadaan kalian. mulai sekarang aku tidak akan meminta kalian untuk ikut denganku namun aku akan sering datang ke sini dan memanfaatkan kesempatan sekecil mungkin untuk mendekati kalian kembali."tekadnya pada dirinya sendiri.
setelah itu ia kembali melangkahkan kakinya ke arah mobilnya. sebelum ia masuk ke dalam mobil ia kembali menatap pintu gerbang itu.
"sehat-sehat lah kalian. Ayah pasti akan ke sini lagi."ucap Alexander pelan kemudian masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya kembali ke kantornya.
***
Anastasia pun berjalan ke arah rumah dan menutup pintu rumah dengan rapat. walaupun ia tidak mau menangis namun air matanya terus saja luruh dan jatuh di pipinya.
"apa-apaan sih Alexander itu. Kenapa tiba-tiba ia datang ke sini. aduh gawat dia sudah mengetahui tempat tinggal kami. tapi biarkan saja, toh juga kami tidak akan kembali padanya."ucapnya dengan keras kepalanya itu. Anastasia pun langsung berjalan ke arah dapur untuk mengambil segelas air minum dan meneguknya.
sungguh pertemuannya dengan Alexander ini membuat gugup dan grogi saja dan menghilangkan banyak tenaga.kenapa seperti itu Anastasya juga tidak tahia juga tidak tahu.
setelah ia merasa sudah lebih dari cukup ia kembali bergabung dan duduk bersama dengan kedua anaknya yang tengah asyik bermain di ruang tamu. melihat ibunya datang dengan wajah sembab dan wajah ditekuk seperti itu membuat ariano bertanya-tanya.
"Ada apa bunda. Kenapa wajah bunda seperti itu.? Siapa yang datang sampai membuat bunda seperti itu?" tanya ariano mulai mengeluarkan rasa keponya kepada sang bunda.
"ulu-ulu anak bunda sangat perhatian. tidak ada sayang hanya tukang paket yang mengantarkan paket namun salah alamat."bohong Anastasia kepada putranya itu.
"Oh begitu ya bunda tapi kok mata bunda sembab, bunda habis menangis ya."tanya ariano lagi. Anastasia kembali memutar otaknya mengenai pertanyaan putranya itu.
"tidaklah nak mana mungkin bunda menangis. tadi mata bunda masuk debu jadi bunda kucek karena berair."bohongnya lagi. ariano menatap ibunya dengan tidak percaya mengenai apa yang dikatakan oleh ibunya.
"bunda sedang tidak membohongi Ian kan?"tanya ariano lagi sukses membuat Anastasia menjadi gemes dan terkekeh bahagia.
"aduh jagoan bunda ini ternyata sangat baik. tidak sayang bunda tidak apa-apa Iyan jangan khawatir ya."ucap Anastasia selepas mencubit pipi anaknya itu kini ia beralih mengelus rambutnya. Anastasia tersenyum Dalam hati.
( aku sangat beruntung berpindah ke raga ini. apalagi dengan adanya anak-anak gemes seperti ini. aku pasti tidak akan merasa bosan terhadap mereka. oh anak-anak bunda tercinta bunda sangat mencintai kalian.) batin Anastasia sambil melihat ke arah kedua putranya itu di mana alzio sedang sibuk memainkan mainannya, namun kadang-kadang ia akan mengoceh ala ocehan bayi.
Anastasia terus memperhatikan kedua anaknya itu ia kembali bertanya-tanya dalam hatinya Kenapa Anastasia asli ini tega sekali menyakiti kedua buah hatinya hanya karena tidak mendapatkan cinta dari ayah mereka.
(benar-benar bodoh) batinnya lagi.
***
di tempat lain. Alexander sedang adu mulut dengan ibunya. ketika Alexander baru kembali dari rumah Anastasia saat ini, Iya melihat nyonya Tamara sedang berdiri dengan tangan di atas pinggangnya. Iya menunggu kedatangan Alexander.
"sedang apa Mama di sini?" tanya Alexander tanpa minat. nyonya Tamara menatap lekat-lekat putranya itu. memang benar ia sudah banyak berubah.
"Dari mana saja kamu. Mama tadi pergi ke kantormu namun asistenmu mengatakan Kamu sedang tidak berada di kantor. katakan pada Mama Dari mana saja kamukamu" tanya nyonya Tamara menggebu-gebu kepada anaknya itu.
Iya tidak habis pikir Putra yang dahulunya menurut kini ia berbalik memusuhinya bahkan membangkang semua ucapannya hanya karena ia ingin mencari Anastasia dan kedua anaknya.
"harus ya aku lapor sama Mama ke mana aku pergi. mah aku sudah dewasa aku sudah bisa menentukan jalan hidupku sendiri. aku juga sudah bisa memilih pasanganku sendiri. aku sudah bisa mandi sendiri dan berpakaian sendiri. dan Aku bukan anak kecil lagi yang harus Mama marahi jika aku keluar untuk bermain. saat ini usiaku sudah mau kepala tiga, seharusnya Mama malu memarahiku tiap hari dan mengatur hidupku.
aku tidak melarang Mama untuk memperhatikanku, namun setidaknya Mama juga harus menghormati pilihanku. Aku juga ingin hidup bahagia,?"ucap Alexander mengeluarkan semua unek-uneknya. mendengar ucapan Alexander nyonya Tamara semakin naik pitam.
"aku tahu Mama juga ingin kamu bahagia. dan bahagia kamu adalah menikahi Laura dan menjadikan ia menantu mama." ucap Nyonya Tamara memaksakan kehendaknya kepada Alexander.
Alexander sedikit menulikan telinganya Namun nyatanya ia tidak sanggup. selama kepergian Anastasia nyonya Tamara selalu memaksanya untuk menikahi Laura dan itulah yang ia dengar setiap saat.
"mah apa Mama akan menjamin Aku bahagia dengan Laura? Mama tidak pernah tahu isi hatiku yang sebenarnya. aku tahu Mama bukanlah orang yang bisa percaya begitu saja kepada orang lain. aku tahu Mama bukanlah orang jahat. mama mungkin tidak akan percaya hanya mendengarkan omongan orang lain. tapi setidaknya berikan orang itu kesempatan untuk memilih hidupnya sendiri dan menjelaskan maksud dan keinginannya, jangan karena ia sudah mencuri Mama tidak ingin mendengarkan penjelasan darinya. Tidak semua orang ingin mencuri untuk mendapatkan apa yang ia inginkan dan Mereka mencuri tanpa alasan apapun. banyak orang di luar sana mencuri karena ingin mengisi perut mereka. Begitu juga dengan Anastasia Ia melakukan hal itu karena ia mencintaiku. tapi bodohnya Aku aku malah menghakiminya dan menghinanya serta menjadikannya melajuku. mah aku mohon kali ini saja, Aku ingin fokus mendapatkan cinta istri dan kedua anakku lagi. jadi sampai kapanpun aku tidak akan menikah dengan Laura. jika sekiranya Mama sangat menginginkan Laura menjadi bagian dari keluarga kita, maka Mama lah yang harus menikah dengannya bukan Aku." ucap Alexander tegas dan langsung meninggalkan nyonya Tamara yang diam mematung tatkala mendengar penuturan panjang lebar yang telah keluar dari mulut Alexander.
selepas kepergian Alexander, bukannya nyonya Tamara menjadi sadar atau merenungi kata-kata yang telah dikeluarkan oleh Alexander. malahan nyonya Tamara dengan gencarnya akan menyatukan mereka.
"Mama tidak peduli apa yang kamu katakan. yang Mama mau kamu menikah dengan Laura. Baiklah mungkin tidak untuk kali ini, tapi besok kamu pasti akan bisa menerima semuanya."ucap nyonya Tamara lagi dengan pelan dan langsung meninggalkan rumah itu.
Iya belaju kan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah tersebut dan kembali ke rumah utama.
***
setelah meninggalkan ibunya di luar. Alexander masuk ke dalam kamar dan berteriak seperti orang kesetanan.
"argggg..... " teriaknya sambil meremas keras rambutnya. sekilas Alexander terduduk dan menangis dalam diam.
sebenarnya ia tidak ingin membalas ucapan ibunya itu karena Alexander sangat menghormati nyonya Tamara. namun Alexander juga tidak bisa mendengar sang Mama menjelek-jelekan istri dan kedua anaknya.
"Mama kenapa kamu selalu memaksakan kehendakMu kepadaku. Aku sama sekali tidak ingin melawanmu dan membantah semua perintahmu, tapi untuk mengenai jalan hidupku aku sudah punya jalan sendiri. dan aku mohon jangan menekanku lagi."ucapnya sambil terisak-isak tidak ada yang mendengarnya kecuali kesunyian dan dirinya sendiri.
Alexander pun terus menangis merutuki kebodohan dan kesalahannya. Iya juga selalu menyalahkan dirinya Karena ketidakmampuannya untuk membahagiakan orang-orang yang dicintainya.
"Kenapa semua ini harus ada padaku. kenapa Aku sama sekali tidak bisa bahagia dan menikmati hidupku dengan aman dan damai bersama dengan orang-orang yang kucintai. Apakah ini hukuman darimu untukku karena sudah mengabaikan istri dan kedua anakku. Jika memang seperti itu rasanya aku tidak mampu."ucap Alexander seperti ingin menyerah dengan hidupnya. namun lagi-lagi Iya terbayang putranya aryano yang selalu ketakutan melihatnya.
Iya juga membayangkan bagaimana Anastasia dahulu memperhatikannya dan menyiapkan semua keperluannya.
"tidak tidak aku tidak boleh begini. aku harus bangkit dan harus memenangkan hati istri dan kedua anakku kembali. apalagi Anastasia saat ini sedang hamil. Iya aku harus bangkit karena aku adalah laki-laki aku tidak boleh lemah mulai sekarang aku sendiri yang akan menentukan hidupku" ucapnya lagi meyakinkan dirinya sendiri.
setelah itu ia bangkit berjalan ke arah kamar mandi dan menyiram tubuhnya dengan air dari shower itu.
setelah itu ia mengganti pakaiannya dan kembali turun ke bawah. Iya berniat akan pergi ke rumah Anastasia lagi. Iya menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya dengan pelan tapi pasti.
"tunggu aku Aku akan segera datang." ucap Alexander dengan senyum terpatri walaupun ia tahu pasti kehadirannya akan ditolak lagi oleh Anastasia.
tak lama Ia pun sampai ke dalam kompleks perumahan itu ia pun langsung menghentikan mobilnya di depan gerbang rumah.
Iya turun dan mengetuk pintu rumah itu, awalnya ia mengira gerbang tertutup Namun nyatanya saat ia sampai gerbang dalam keadaan terbuka sehingga memudahkannya untuk langsung masuk ke dalam pekarangan rumah.
tok tok tok suara ketukan di pintu rumah Anastasia. saat ini Anastasia dan anak-anaknya sedang bermain setelah selesai melaksanakan makan malam bersama ibu Rosma dan Pak dirgan.
setelah mereka makan malam bersama ibu Rosma dan Pak dirgan pun langsung kembali ke rumah mereka karena mereka harus menjaga rumah makan Ibu Rosma.
mendengar suara ketukan di pintu itu Anastasia kembali menegakkan kepalanya dan melihat ke arah pintu. iya berpikir Siapa kira-kira yang datang bertamu saat ini.
"bunda tidak membukakan pintu. mana tahu itu adalah nenek Rosma melupakan sesuatu sehingga ia kembali."ucap ariano kepada ibunya yang masih terlihat bingung. mendengar Iyan menegur dirinya ada Tasya pun langsung tersenyum dan segera berdiri menuju pintu dan membukakannya.
ceklek suara pintu dibuka.
***bersambung***
𝐞𝐡 𝐭𝐩 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐧𝐲𝐚 𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐠𝐤 𝐚𝐝𝐚 😁😁
𝐭𝐡𝐨𝐫 𝐭𝐲𝐩𝐨 𝐦𝐮 𝐭𝐡𝐨𝐫
𝐤𝐚𝐥𝐚𝐮 𝐬𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐭𝐢𝐚𝐝𝐚 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐭𝐞𝐫𝐚𝐬𝐚 𝐛𝐚𝐡𝐰𝐚 𝐤𝐞𝐡𝐚𝐝𝐢𝐫𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐮𝐧𝐠𝐠𝐮𝐡 𝐛𝐞𝐫𝐡𝐚𝐫𝐠𝐚.... 💃💃💃💃💃
𝐂𝐄𝐎 𝐤𝐨𝐤 𝐩𝐞'𝐚