Araa frendzone Berlin mau tak mau harus menukar posisi mengantikan kakak tirinya Catlin frendzone Berlin untuk menikah dengan CEO sekaligus mafia berdarah dingin🥶.
Aston zesnard Phoenix lelaki berusia 30 tahun yang kini duduk di bangku kebesarannya menawarkan pernikahan kepada Lelaki tua yang perusahaannya di ambang kebangkrutan.
Bima frendzone Berlin tidak memiliki cara lain menyelamatkan perusahaannya kecuali dengan menerima penawaran lelaki di hadapannya ini.
Haruskah dia menyerahkan satu putrinya??
Lalu siapa putri yang akan menjadi istri aston??
Bagaimana ceritanya? Yuk ikuti novel mom lin sekarang dan nikmati alurnya jangan lupa like komen dan vote💋💋💋
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Momy ji ji, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 15
batinmu itu memang ODGJ.
"Kamu sudah gilaaa!!!" Teriak Aston marah, tatapan menusuk dia layangkan pada Araa.
namun, sorot mata tajam. Air bening yang turun begitu saja membasahi wajah cantiknya. tubuh mungil gadis itu ikut bergetar seiring tangisannya, Araa menatap penum amarah padanya.
"Tuan yang gila!!!" teriakannya menggema di dalam kamar mereka di iringi suara tangis yang kian membesar.
"tuan pikir, motor saya benda rusak apa. tuan tega!!, saya beli pakai uang hasil keringat saya sendiri. tapi seenaknya tuan malah mau membuangnya" ucap Araa lirih sembari menghapus air matanya.
"Jack yang melakukannya" balasnya tanpa dosa, Aston memangku kakinya dengan kedua tangannya dia rentangkan ke sisi kanan dan kiri sofa.
"tapi atas perintah tuan kan?, mustahil sekertaris Jack memerintahkan orang membuang motorku kalau tuan tidak menyuruhnya" Araa sudah sangat kesal dengan ekspresi tidak bersalah Aston, seolah-olah dia bukan pelakunya.
"Saya hanya melihatnya dan Jack langsung mengangguk, lagian zaman sekarang kampungan sekali kamu pakai motor butut begitu" ucap Aston.
"mungkin bagi tuan itu memang motor butut, tapi bagi saya. motor saya itu layak dipakai, bukan-y" Ucapnya terhenti saat suara Aston benar-benar membuat Araa tak berkutik.
"Diam atau Jack akan membuangmu sekalian dengan barang rongsokan itu. jangan harap siapapun akan menemukan dan menyelamatkanmu" Ancam Aston.
"kamu hanya menambah virus di kediamanku saja dasar miskin. mulai besok, kemanapun kamu pergi akan diantar oleh seorang supir. jangan membantah, ancamanku bukan leluconmu" ucap Aston kemudian.
' seharusnya disini aku yang marah, dasar tidak waras. wajah itu rasanya pengen ku tendang, kutub utara ini punya kekasih tidak ya. kalaupun ada, wanita itu patut diberi piala penghargaan' batin Araa bingung sendiri.
pupus sudah niatnya ingin membuat perhitungan dengan Aston. pria itu dengan mudahnya membalikan keadaan, lalu bagaimana dengan motornya.
"Tuan, tolong jangan buang motor saya" balas Araa dengan dua tangannya memohon pada Aston. demi motor kesayangannya, Araa harus sedikit lembut agar Aston berbaik hati padanya.
melihat Araa yang memohon padanya, Aston memiliki ide brilian untuk mengerjai Araa. dia mengangkat satu tangannya dan menyuruh Araa agar mendekat padanya.
Araa mendekat sesuai perintah jemari Aston.
"Memohonlah dengan benar, dengan begitu saya akan mempertimbangkannya" ucap Aston menyeringai.
Araa bingung memohon seperti apa yang dimaksud Aston. dia berfikir keras, bagaimana cara meluluhkan pria itu. setelah beberapa saat memutar otaknya. Araa menyimpulkan sepertinya Aston ingin dia bersujud di kakinya. benarkah begitu?, cih dasar suami kejam berkedok kontrak.
'Demi motormu Araa' gumam Araa kemudian melancarkan Aksinya.
Araa berjongkok seraya menautkan dua tangannya dia angkat di atas kepala dan memohon sekali lagi.
"tuan saya mohon motor saya jangan di buang" ucapnya dengan lirih.
"kamu pikir saya patung dewa apa, disembah seperti itu" cibir Aston tak suka dengan cara Araa memohon padanya.
'Lalu maumu apa B-angsa-t' umpat Araa dalam hatinya.
makhluk ini sebenarnya apa maunya, memohon begini salah begitu juga salah. terus harus bagaimana lagi wahai manusia kejam nan angkuh. kamu ingin aku harus guling dan salto biar puas hatimu, batinmu itu memang ODGJ. sekalian saja kau suruh Jack mengantarmu ke psikiater.
Araa berdiri kemudian berjalan ke belakang punggung Aston dan menyentuh punggung itu, lalu memijatnya. mungkin ini yang dia mau, capek sekali ya tuan. kalau begitu kenapa tidak bilang dari tadi.
"lancang sekali kamu menyentuhku Araa!" Ucap Aston menepis tangan Araa dengan kasar.
Araa melongo keheranan, salah lagi sepertinya.
bersambung...........