Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kabar mengejutkan
"Suami? gimana Foto ini?" tunjuk Natalia semangat ke Layar Komputer milik Studio Foto Pernikahan yang Natalia sewa.
"Alia? kamu benar-benar membuatku gila hanya dengan 1 panggilanmu itu aja." batin Steven membeku ditempat.
"Suamii!?" rengek Natalia membuat Steven menatap mata Natalia yang sedang memelas manja mengerjab-ngerjabkan matanya imut.
"Alia? apapun yang kamu suka aku suka." jawab Steven membuang muka dan bisa Ia pastikan wajahnya sangat merah saat ini.
"benar ya? Suami tak boleh protes nanti ya?" Natalia berbicara seperti mengancam namun matanya tak lepas dari layar Komputer dan tangannya menepuk-nepuk pundak Steven.
"i--iya, A--Aku ada urusan. Aku akan kembali ke Kantor." ujar Steven hendak bangkit namun di tangannya oleh Natalia sehingga Natalia dan Steven bertatapan dengan jarak wajah yang begitu dekat.
Fotografer yang mengedit Foto Natalia dan Steven sampai menganga di tempat, ini pertama kalinya Ia melihat Pasutri yang romantis dengan cara yang unik tapi bisa membuat tangan nya sebagai seorang Fotografer gatal ingin memotret pasangan ini.
"Aku lapar Suam...?"
Steven menutup bibir Natalia dengan tangannya sambil menarik nafas dalam-dalam.
"jangan panggil begitu Alia, ku mohon..! aku bisa gila karna mu." pinta Steven nyaris berbisik.
Natalia malah menatap bingung Steven, "apa maksudnya? apa salahnya aku panggil suami? memang dia suamiku kan? walaupun kami menikah tanpa Cinta tapi aku memang ingin dia di hargai jadi sengaja aku panggil Suami." batin Natalia.
"la-lalu aku panggil Apa?" tanya Natalia polos di balik bekapan lembut Steven yang tak membuat Natalia merasa sakit dan tak merasa terganggu sama sekali.
"Stev." pinta Steven mengusap bibir Natalia dengan lembut.
Natalia melebarkan matanya terkejut, "Ta--Tapi Umur kit..?" ucap Natalia terpotong oleh Steven.
"panggil begitu aja Alia, ku mohon!" pinta Steven melemah.
Steven tak mungkin langsung memanggil Natalia dengan sebutan Sayang, nanti Natalia bisa mual atau tak senang karna nya jadi Ia akan menggunakan panggilan itu bila terdesak saja.
Menikah dengan Natalia saja sudah mimpi yang sangat besar bagi Steven, Ia tak mau serakah sekaligus.
Natalia menganggukkan kepala, "baiklah Stev aku lapar."
"makanlah di luar sama Ella ya? aku ada urusan penting, kamu tak apa kan di tinggal?" Steven mengusap lembut pipi Natalia.
Natalia pun mengangguk dengan senyuman, "Stev juga harus makan ya?"
Steven mengulum senyum lalu pergi dari Ruangan Studio dan tak lupa Ia berpesan pada Ella untuk menjaga Natalia sebaik mungkin walau Ia mengutus Pengawal bayangan tetap Ella punya tanggung jawab besar menjaga Natalia terutama soal makan.
.
Steven berjalan dengan tenang seakan tak terjadi apa-apa hingga Ia tiba di tempat yang sunyi langsung saja kakinya melemas sehingga Ia secepat kilat bersandar di pinggir bangunan.
"kenapa aku gemetar?" lirih Steven melihat kedua tangannya yang kian gemetar saja.
Steven terduduk di lantai lalu mengeluarkan buku nikahnya dengan Natalia, Steven meraba foto nikahnya dan Natalia.
"aku menikah dengan Alia." gumam Steven dengan nada setengah berbisik.
Sebenarnya Steven sudah lama menaruh hati pada Natalia, Ia yang pernah di tolong oleh Natalia dari Panti Asuhan diangkat menjadi Keluarga Panelly juga di perlakukan begitu baik oleh Kedua Orangtua Natalia.
bagi Steven, Natalia adalah alasannya untuk hidup walau Ia harus menjadi Boneka Natalia seumur hidup itu tak masalah baginya asalkan Natalia bahagia.
"Paman? aku Orangnya pelupa jadi Paman yang simpan buku Nikahnya ya?" ucapan Natalia yang polos itu terngiang dalam pikiran Steven saat mereka berada di Kantor Sipil.
Steven kembali menyimpan buku Nikahnya bersama Natalia.
Natalia tidak tahu sejak kapan Perasaan Steven itu ada, yang Natalia tahu Steven mengungkapkan perasaannya itu 2 tahun lagi saat Natalia dan Kean sudah bertunangan namun belum menikah.
.
di Restaurant,
"kenapa sejak tadi kamu kelihatan aneh Ella?" tanya Natalia heran melihat Ella sejak tadi senyam-senyum tidak jelas sungguh membuat Natalia merasa geli.
"Nona sangat hebat menikahi Tuan Steven, bagaimana Nona bisa begitu keren?" tanya Ella semangat '45.
Natalia membekap mulut Ella seketika yang menjerit-jerit kegirangan.
"kamu ini udah gila ya? kamu nggak lihat kita ada dimana? banyak Orang Ella, kita kehabisan tempat untuk menyewa Ruangan Pribadi." pelototan tajam Natalia.
Ella mengangguk-angguk sehingga Natalia melepaskan tangannya dari mulut Ella.
"Postingan Foto PreWed Nona sangat keren." puji Ella mengacungkan kedua ibu jarinya semangat.
Natalia mengangguk, "biar Kean dan Vinne semakin marah melihat foto nikah kami. huhh !! kenapa tak dari awal aku mengajak Paman menikah? ide Vinne bagus juga." batin Natalia tersenyum geleng-geleng kepala melihat Ella yang lebih bersemangat dari seorang Fans yang bertemu Idola nya.
.
di tempat lain,
Ruangan Makan Pribadi lokasinya di Restaurant yang sama dengan Natalia dan Ella.
"lihat Kean!" teman Kean yaitu Digo memperlihatkan layar Ponselnya dengan serius ke Kean.
Kean yang sedang meneguk minumannya menautkan kedua alisnya, "apa?" tanya nya malas.
"gadis incaran Lo udah nikah Njir...!" heboh Digo.
Kean bangkit dari duduknya membuat kedua teman Kean yang lain diantaranya adalah Brayen dan Yogi terkejut.
Kean merampas Ponsel Digo dan membelalak syok melihat Potret pernikahan Natalia dengan Steven begitu romantis bahkan Postingan Natalia membuat wajah Kean memerah darah.
"Aku memiliki Suami sekarang, Ku Mohon Jaga Suamiku Kedepannya Ya?" begitulah isi postingan nya.
"Gila...! ini benar-benar Lia kan? kok dia bisa cantik banget disini?" Yogi ternyata juga melihat Ponselnya.
"Ehh! iya..! ini Lia kok kayak bidadari gitu ya?" sahut Brayen.
Kean mengepalkan tangannya begitu kuat lalu tiba-tiba membanting Ponsel Digo yang terlonjak kaget melihat Ponsel mahalnya hancur berkeping-keping.
"WTF...! lo gila Kean? itu Ponsel gua baru beli Njing..!" bentak Digo marah.
"tenang Go..!" Brayen dan Yogi buru-buru bangkit menahan Digo yang hendak memukul Kean.
"dia sedang marah bro." bisik Yogi ke Digo.
"ya tapi tak banting Ponsel gua juga." geram Digo.
"nanti gua belikan lagi." sahut Brayen.
Digo melepaskan diri dari Brayen dan Yogi, "cihhh! jadi Orang tuh jangan sok kegantengan, bagus dong mata Lia udah kebuka Nikah sama Pria bertalenta kayak Tuan Steven."
"apa Lo bilang?" desis Kean kelihatan begitu marah.
"apa yang gua bilang?" balas Digo mengangkat bahunya tak peduli.
Kean berlari ke arah Digo dan terjadi perkelahian diantara keduanya walau sudah di lerai oleh Brayen dan Yogi tapi perkelahian itu seperti sulit di hentikan sampai amarah Kean berhenti.
"kalian ini kenapa jadi bertengkar sih? mau jadi Mafia ya?" teriak Yogi marah.
buughhh
Brayen meninju Kean hingga Kean jatuh dengan sudut bibirnya berdarah.
"udah cukup Kean..?! Lo gila..!" teriak Brayen.
"ayo kita pergi!?" ajak Brayen membantu Digo yang sudah babak belur jadi pelampiasan kemarahan Kean.
"dasar sinting..!" decih Yogi juga.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊