“Tenanglah! Aku ada di sini untukmu.”
Ana seorang gadis yatim piatu yang asal mulanya tinggal bersama pamannya, Ana masih duduk di bangku SMA usianya baru 18 tahun,
dia terpaksa sekolah sambil bekerja di rumah seorang pria tampan yang tak lain adalah bos di tempat pamannya bekerja. Ana terpaksa melakukannya karena keinginan bibiknya yang tak menyukainya dan hanya akan menambah beban bagi keluarga mereka. Namun siapa sangka kehadirannya di rumah majikannya itu bisa membuat seorang pria tampan sedingin es semacam Haris Mahendra (28 tahun) tanpa sadar sudah jatuh cinta kepadanya. Akankah perjalanan cinta mereka akan berjalan mulus? sementara Aris sendiri sudah memiliki seorang wanita yang sangat di cintainya yaitu Bellena, istri nikah sirinya. Mereka terpaksa menikah siri karena alasan kedua belah pihak keluarga mereka yang tidak menyetujui hubungan mereka.
Penasaran?
Yuk cus langsung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rova Afriza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode lima belas
"Baiklah kalau begitu, bisakah kau melepaskan tanganmu dari tubuhku, malam ini aku akan menemanimu tidur?" Ujar Aris, seraya langsung memegang kepala Ana agar gadis itu bisa menatap ke arah wajahnya.
"Baiklah," Sahut Ana. Seraya melepaskan pelukannya dari pria itu. Lalu berjalan ke ranjangnya kembali untuk melanjutkan aktivitas tidurnya yang tertunda.
Sementara Aris, juga turut mengikuti langkah gadis itu dari belakang, sesampainya di ranjang, Aris pun lantas langsung membaringkan tubuhnya di samping gadis itu.
"Bapak! kenapa bapak juga tidur di ranjang saya? saya memang mengijinkan bapak untuk tidur di sini, tapi bukan berarti saya juga mengijinkan bapak untuk tidur satu kasur dengan saya!"
Seketika Ana langsung terbangun dari tidurnya saat itu juga, saat merasakan kalau pria itu juga turut membaringkan tubuhnya di kasur yang sama, dia merasa benar-benar harus waspada terhadap pria itu, karena takut akan sifat mesumnya saat bersama istrinya itu.
"Bukankah kau sendiri yang memintaku untuk menemanimu tidur di dalam kamarmu?" Wajah Aris nampak keheranan saat melihat ulah gadis itu.
"Ya, Ana memang meminta bapak tidur di sini, tapi bukan berarti harus tidur satu ranjang dengan lelaki seperti bapak, bisa-bisa saja bapak mencari kesempatan di dalam kesempitan!" Ana sudah kesal bukan kepalang dengan ulah majikannya itu.
Blup..
Tiba-tiba senter ponselnya Aris pun langsung padam saat itu juga, di karenakan Aris belum sempat untuk mengeces ponselnya sejak siang tadi.
"Bapak....."
Histeris Ana, saat mendapati sekelilingnya yang sudah menjadi gelap. Spontan dia pun
langsung memeluk tubuh pria yang ada di sampingnya itu kembali, karena ketakutan.
"Ana bolehkah kau melepaskan tanganmu dari tubuhku? aku akan kembali ke kamarku sekarang, bukankah kau tadi memarahiku
karena aku berada di sampingmu, jadi, sebaiknya aku tidur di kamarku saja."
Aris sudah beringsut dari tidurnya, bersiap-siap akan kembali ke kamarnya saat itu juga.
"Maaf, maafkan Ana pak, tolong jangan kembali lagi! temani Ana di sini, Ana akan mengijinkan bapak untuk tidur satu ranjang dengan saya." Suara Ana terdengar sangat pilu, karena takut, saat membanyangkan dia yang hanya seorang diri saat berada di dalam ruangan yang begitu gelap itu.
"Apakah kau tidak takut kalau aku akan mengambil keuntungan darimu?"
Entah mengapa hati Aris langsung bersorak kegirangan saat mendengar penuturan gadis itu.
"Tidak! Ana tidak akan membiarkan bapak bertindak macam-macam terhadap Ana sedikitpun, bapak hanya boleh tidur di sini untuk menemani saya, tanpa boleh melakukan hal apapun!"
Ana sudah kesal bukan kepalang dengan majikannya itu, saat ini situasinya benar-benar darurat, dia sudah tak punya pilihan lain selain mengijinkan majikannya itu untuk tidur di kamarnya malam ini.
"Kalau begitu, aku akan kembali ke kamarku saja sekarang!" Ancam Aris.
Kali ini perkataannya itu murni hanya sekedar untuk menggoda gadis itu.
"Apakah setiap membantu orang lain, bapak selalu meminta budi balasan!?" Suara Ana semakin terdengar jengkel dari sebelumnya.
"Tentu saja, karena aku seorang Ceo CTIA grup, selama ini tak pernah ada orang lain yang berani meminta bantuan padaku, oleh sebab itulah satu pertolongan dariku bernilai
sangat mahal."
Suaranya terdengar penuh percaya diri yang sangat tinggi saat mengatakan itu.
"Huh baiklah kalau begitu, bapak saya persilahkan untuk memotong
gaji saya bulan ini, sebagai bayarannya!" Sahut Ana ketus.
Setelah mengatakan itu Ana pun langsung membaringkan tubuhnya kembali lalu menarik selimutnya untuk segera memejamkan kedua matanya. Dia sudah sangat malas untuk meladeni ucapan pria itu.
"Kau! siapa yang mengijinkanmu untuk tidur!" Aris masih merasa belum cukup puas, untuk menggoda gadis itu.
"Bukankah Ana sudah katakan sebelumnya agar bapak memotong gaji Ana bulan ini! jadi berhentilah mengoceh! ini sudah larut malam,
lagi pula Ana sudah mengantuk."
kok tega sih Mak buat Anna sampai segitu nya....kok susah bener buat Anna bahagia 😭😭
nasib Anna pasti d ujung tanduk....ya Allah kok gak habis2 nya sih mak