Alex.. Menikahlah dengan Denada, Berjanjilah ! Jaga Denada, sayangi Denada, lindungi Denada, perlakukan Denada seperti kamu memperlakukanku. Deswita Jovanka
Kenapa, Kenapa kamu memberikanku pilihan yang terberat dalam hidupku... sampai kapanpun tidak akan ada wanita yang bisa menggantikan posisi kamu di hatiku, sekalipun dia adalah kembaranmu. Alexander Harison Galaxi
Tidak kak, aku tidak mau menikah dengan pria yang tidak ku kenal, terlebih aku sudah punya kekasih. Denada Jovanka
Pernikahan yang terjadi tanpa cinta itu, apakah berlangsung lama atau hanya akan bertahan seumur jagung saja ?
Yang penasaran dengan ceritanya, langsung saja kepoin ceritanya disini yuk.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bilqies, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keresahan
Denada terpekik kaget, kedua bola matanya mendelik tajam, sontak bibirnya dia bekap dengan kedua jemari tangannya, tubuhnya gemetar begitu hebat, dia tidak menyangka bahwa sosok Alex yang kini menjadi suaminya, benar benar manusia kejam dan keji, melumpuhkan rivalnya tanpa ampun, buliran kristal mengalir deras membasahi pipi mulus Denada, sungguh Denada tidak tega melihat tiga pria di hadapannya yang sudah bersimbah darah akibat ulah suaminya.
"Ampun Tuan Muda... Ampun... Aaarrrrkh..." erangan dua pria itu terus menerus, merasakan sakit yang mendera di sekujur tubuhnya.
"Kak Alex! Sudah cukup kak, hentikan!! Jangan pukulin mereka lagi, mereka tidak melawan kak, hiks.. hiks.. hiks.." Denada berteriak pilu yang masih duduk di atas aspal karena kakinya yang belum bisa berpijak, akan tetapi Alex tak mengindahkan teriakan Denada, Alex terus menghajar rivalnya sampai darah bercucuran di tubuh ketiga pria itu, tiba-tiba Denada merasakan pening di kepalanya, pandangannya berubah jadi gelap, dan tak lama kemudian tubuh Denada jatuh terkulai di atas aspal.
"Tuan.. Nona Dena pingsan," kata Carlos menyadarkan Tuan nya, seketika pandangan Alex tertuju pada Denada yang sudah jatuh pingsan di samping mobil tiga pria itu.
Sontak Alex membuang rantai besar dari genggaman tangannya dan mengeluarkan sebuah kalimat yang berhasil menohok dua pria itu.
"Besok ku pastikan semua saham kalian akan hancur tanpa sisa !!" kecam Alex, sambil berjalan mendekat ke arah Denada dan mengangkat tubuh mungil itu dalam dekapan Alex.
Ketika Alex ingin masuk ke dalam mobil, dua pria yang sudah babak belur itu merangkak dan memohon di kaki Alex.
"Tuan muda... Aku mohon... jangan biarkan bisnis kami hancur karena kesalahan yang tidak sengaja kami perbuat, kami tidak tau kalau Nona Deswita adalah istrimu karena setahuku Nona Deswita tidak pernah memiliki hubungan serius dengan pria manapun, bahkan dia pernah mengatakan jika dia masih ingin bersenang senang dulu tanpa ada sebuah keterikatan."
DEG !!!
Semula Alex yang tak ingin mendengarkan semua perkataan tiga pria itu, mendadak Alex tersentak kaget dengan apa yang di katakan salah satu pria tersebut, Alex yang ingin bertanya dengan apa yang barusan dia dengar, tapi dia mengurungkan niatnya melihat Denada terbaring tak sadarkan diri dengan kondisinya yang lemah dan pucat, lalu Alex menutup pintu mobil Dnegan keras.
"Carlos! Jalan!!" titah Alex dengan sorot tajam. Mobil pun berjalan meninggalkan tiga pria itu yang sudah meringis dan mengerang kesakitan.
🌷🌷🌷
Alex membaringkan tubuh Denada di atas pangkuan nya, mobil terus membelah heningnya malam. Carlos masih tetap fokus dengan kemudi setirnya, dia tidak berani bertanya pada Tuan nya, terlihat jelas di kaca spion, aura dingin yang masih terpancar di raut wajah Tuan nya.
Sesekali Alex menatap wajah polos Denada tanpa make up, beda dengan Deswita wanita yang sudah berhasil mencuri hatinya, dia selalu mengutamakan penampilan, berdandan dengan riasan mencolok dan berpakaian glamour.
Walau tanpa riasan wajahmu sudah sangat cantik, mengapa kau terus
bersandiwara di hadapanku dengan berpura-pura polos seakan kau tidak ada kaitannya dengan kematian Deswita, tanpa kau ucap pun aku sudah tahu bahwa kau adalah penyebab kematian Deswita, tapi saat keluargaku sudah memilihmu menjadi pengganti Deswita, sejak itu lah kau sudah jadi bagian dari keluarga Harison, dan aku bertanggung jawab penuh atas hidupmu !! Seujung kuku pun, tidak ku biarkan seseorang yang menyakitimu, aku lakukan ini, karena menjaga kehormatan mu. Alex
"Carlos, sampai berapa jam orang pingsan ? kenapa dia tidak seperti Deswita yang selalu kuat, didepan ku saja dia terlihat kuat dan berani, sok menantangku, tapi nyatanya fisiknya lemah sekali!" ejek Alex dengan seringai nya.
"Sepertinya Nona syok Tuan, melihat Tuan membabi buta menghajar dua pria itu, dan saya masih memikirkan perkataan salah satu pria tadi Tuan," sahut Carlos dengan pandangan lurus ke depan tanpa memperhatikan Tuan nya lagi.
"Ada yang aneh, apa benar selama ini Deswita telah membohongiku dengan berkedok jadi wanita baik di belakangku?" tanya Alex mengernyitkan dahinya, masih memegang tubuh mungil Denada.
"Saya rasa tidak Tuan, bukankah Nona Deswita tulus mencintai anda, sikapnya juga terbilang perhatian pada anda, dan Nona Deswita sedikit pun tidak pernah menyakiti hati dan perasaan Tuan Muda," terang Carlos.
🌷🌷🌷
Tak lama kemudian Mobil mewah Alex sudah sampai di depan lobby Mansion, Carlos membukakan pintu mobil untuk Tuan nya.
Alex mengangkat tubuh Denada ke dalam, menaiki anak tangga, di ikuti Pak Heru yang sudah ada di belakangnya.
"Alex siapa yang kau gendong?" tanya Eva penasaran, yang baru keluar setelah mengambil air minum dari dapur dan berpapasan dengan Alex.
"Denada!!" sahut Alex dingin, dan langsung melanjutkan kembali langkahnya dan meninggalkan Eva seorang diri dibawah anak tangga.
"Iiish, Kenapa juga si Alex menggendong wanita itu? Apa wanita itu berencana membuat Alex tunduk padanya? Aaarkh.. Tidak..! Ini tidak boleh terjadi, aku harus bergerak cepat sebelum wanita itu mempengaruhi Alex," gumam Eva, lalu pergi ke dalam kamar.
Pak Heru membuka kamar Denada, di ikuti oleh Alex di belakangnya, berjalan masuk, lalu merebahkan tubuh Denada di atas ranjang.
"Pak Heru, Dena pingsan, cepat panggil Bi Ina, bukankah dia bisa menyadarkan orang pingsan ?" titah Alex menatap lurus ke arah Denada.
"Baik Tuan Muda. Mmm... Tuan anak saya sari sudah datang dari kampung, sesuai permintaan Tuan kemarin untuk menemani Nona Dena."
"Baik, segera bawa anakmu kesini untuk temani Dena, aku tidak ingin dia merasa kesepian berada di mansionku," titah Alex kembali tanpa menoleh ke arah Pak Heru.
Pak Heru segera keluar meninggalkan kamar Denada, memanggil Bi Ina dan juga anaknya untuk menemani Denada sesuai perintah Tuan Muda nya.
Beberapa menit kemudian, Pak Heru datang membawa Bi Ina, satu pelayan lain dan juga anaknya Sari, lalu Bi Ina naik ke atas ranjang dimana Denada terbaring lemah, dengan cekatan Bi Ina menaruh minyak angin tepat di depan hidungnya, sedangkan yang lainnya memijat kaki dan kepala Denada.
"Tuan muda... Lebih baik Tuan kembali ke kamar untuk istirahat, biar Bi Ina dan anak saya yang menjaga Non Dena," ucap Pak Heru sopan dan di jawab anggukan oleh Alex.
Di dalam kamar Alex segera membersihkan tubuhnya, setelah itu dia memakai baju tidurnya, seperti biasa Alex selalu duduk di meja mini barnya yang berada di kamarnya dengan menenggak kasar wiski, di rasa sudah puas Alex merebahkan tubuh lelahnya di atas pembaringan.
🌷🌷🌷
Tepat jam 07.00 pagi Denada sudah bangun, para pelayan masih setia menjaga Denada di kamarnya, Bi Ina membawakan bubur dan segelas air putih untuk sarapan Denada.
"Bi... siapa yang membawaku kemari?" tanya Denada sambil memijit pelipisnya, berusaha mengingat tentang kejadian semalam yang telah menimpa dirinya.
"Tuan Muda yang gendong Non Dena ke kamar," jawab Bi Ina jujur sambil memijit kaki Denada.
"Apa? Kak Alex yang gendong Dena ke kamar?" Denada menunjuk dirinya seakan tak percaya dengan apa yang di katakan oleh Bi Ina.
"Iya Non, oh iya non kenalkan ini Sari anak Pak Heru yang baru datang dari kampung, Sari yang akan menemani Non kemana mana, ini perintah Tuan Muda Non," terang Bi Ina sopan.
🌷🌷🌷
Satu Minggu kemudian, setelah kejadian dimana Denada yang berniat kabur dari Mansion Alex, kini hari harinya hanya di temani oleh gadis desa berumur 18 tahun yang tak lain adalah Sari anak dari Pak Heru. Hari demi hari sikap Alex sudah tidak kasar seperti dulu, akan tetapi dia masih jutek bahkan terkesan bahwa Alex menghindar, sudah beberapa hari ini Denada tidak melihat sosok Alex.
Saat melihat Pak Heru masuk membawakan makanan untuknya, Denada memberanikan diri untuk bertanya. "Pak Heru, sebenarnya Kak Alex kemana, sudah beberapa hari ini aku tidak melihatnya dan dia juga tidak menyuruhku untuk menyiapkan keperluannya lagi."
"Tuan Alex pulang ke apartemen nya Non."
"Jadi memang begini kebiasaan Kak Alex tidak pernah pulang ke mansion?" tanya Denada penasaran dengan sosok Alex.
"Iya Non, apalagi kalau Tuan sudah bekerja di luar negeri, kadang dua bulan tidak pulang, maka nya Tuan besar Harison menyuruh nya menikah agar Tuan Alex tidak gila kerja dan betah di mansion," terang Pak Heru.
Ada perasaan resah di dalam relung hatinya, meskipun Alex pria arogan, akan tetapi tak bisa di pungkiri bahwa Alex masih memiliki sisi baik, Denada masih ingat jelas kejadian dimana dia pada saat kabur, lalu bertemu dengan tiga pria hidung belang yang hampir saja melecehkan dirinya, namun Alex dengan sigap langsung datang dan menolong Denada, tak bisa di bayangkan oleh dirinya jika Alex terlambat sedikit saja, entah bagaimana nasibnya pada saat itu, pasti tiga pria itu telah merenggut kesuciannya. Membayangkan nya saja sudah ngeri apalagi sampai terjadi, tanpa Denada sadari air matanya sudah jatuh di sudut matanya.
.
.
.
🌷Bersambung🌷
maaf, aq baru sempat mampir lagi, kak... aq habis Hiatus cukup lama dari NT. 🙏
Terimakasih untuk cerita Dena dan Alex nya.
Cerita yang mengaduk perasaanku. Ada kesel dan bahagianya.
Bahagia selalu untuk Dena dan Alex😊🥰
/Rose//Rose//Rose/ untuk Kakak ....