Terpaksa Menikah Demi Kembaranku
Cccciiiiiitttt
Bbbbrraaakkk ....
Tubuh Deswita terpental akibat tabrakan oleh mobil itu.
"Kakakkkkkkkkkkk ..." Jerit Denada sekuat tenaga melihat kejadian yang ada di depannya.
Denada mendekati kakaknya yang sudah berlumuran darah.
"Kakakkkkkkkk ... hiks ... hiks ... hiks ..." Tangis Denada pecah.
"Kenapa kakak harus melakukan itu, hiks ... hiks ... hiks ...." Denada menangis sejadi jadinya dan memangku kepala Deswita.
"Denada ...." Deswita berusaha memegang tangan Denada, tetapi sebelum berhasil menggenggam tangan Denada, dia sudah tidak sadarkan diri.
Warga segera membawa Deswita ke rumah sakit, dan menghubungi pihak keluarga Deswita.
🌷🌷🌷
Deswita langsung di bawa ke ruang UGD, dan mendapatkan perawatan medis secepatnya. Situasi makin risih, Denada tak sanggup berdiri hanya di bopong oleh beberapa warga yang melihat kejadian tadi siang, dan mendudukkan Denada di depan ruang UGD.
Tubuh Denada lemas tak berdaya, kejadian itu terjadi tepat di depan matanya.
"Denada ...." Mommy Kinara berlari menuju ruang UGD di ikuti oleh Daddy Nicho.
"Denada, apa yang terjadi? Katakan pada Mommy." Kedua netra Mommy Kinara sudah menganak sungai, sembari mengguncang bahu Denada yang masih bergeming menunduk, tanpa ada sepatah kata pun yang keluar dari bibir gadis itu.
"Mommy ... Daddy ... maafin Denada." Denada menatap sendu ke arah Mommy dan Daddy nya.
"Maafin Denada, hiks hiks hiks," lirih Denada sambil terisak menutup mulutnya, Denada tidak sanggup menceritakan hal yang sebenarnya kepada Mommy dan Daddy nya.
"Denada ... apa yang sebenarnya terjadi pada Deswita?" Tanya Mommy Kinara lagi, menatap lekat putri nya yang masih belum membuka mulut.
"Ayo jawab Denada! Kamu jangan diam saja, layaknya kamu seperti seorang pengecut, yang tidak mau menjelaskan apa yang sudah terjadi pada Deswita." Hardik Mommy Kinara, menatap kesal wajah putrinya sembari terus mengguncang bahu Denada.
"Mommy, tadi Denada dan Kak Deswita ..." Denada yang belum sempat melanjutkan perkataannya, seorang Dokter yang menangani Deswita akhirnya keluar juga dari ruang UGD beserta para suster yang ikut menangani Deswita.
"Dokter, bagaimana keadaan putri saya?" tanya Daddy Nicho cemas.
"Mohon sabar ya Tuan, Putri Tuan akan melakukan operasi, tolong ikut saya ke ruangan, dan tanda tangani beberapa berkas!" Perintah Dokter.
Daddy Nicho segera mengikuti Dokter, dan segera menandatangani beberapa lembaran surat untuk menyetujui di lakukan operasi.
Setelah itu Denada di pindahkan ke ruang operasi untuk secepatnya di lakukan operasi.
🌷🌷🌷
"Apa! Bagaimana bisa itu terjadi? Aku tidak mau tahu, siang ini juga kita terbang ke Jakarta. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada Deswita." Titah Alex sembari beranjak dan meninggalkan ruangannya.
"Siap Tuan." Sahut Carlos asisten pribadi Alex seraya mengekor di belakang Tuannya.
Alex yang masih berada di Jerman, pria itu langsung terbang menggunakan jet pribadinya.
Sakit, hancur, rapuh, serta cemas, semua perasaan itu teraduk menjadi satu di hati Alex mendengar kabar kekasihnya yang dia cintai kecelakaan.
🌷🌷🌷
Tuan Nicho sangat gelisah, dari awal Deswita masuk ke ruang operasi hanya mondar mandir di depan ruang operasi. Sesekali, kedua netranya menatap ke arah Denada yang tampak terlihat sendu, dan di sisi lain Mommy Kinara yang masih terisak mengetahui fakta yang sebenarnya mengenai putri nya.
Denada memeluk erat Daddy Nicho sambil menangis dan berdoa memohon untuk keselamatan Deswita sang kakak.
Deswita yang akan di pindahkan ke ruang HCU meminta persetujuan kepada kedua orang tua Deswita terlebih dahulu.
"Keluarga Deswita," panggil seorang perawat, mencari keberadaan keluarga Deswita.
Tuan Nicho yang terjaga dan tetap duduk di depan ruang operasi segera mengurai pelukan putrinya, dan beranjak dari tempat nya, Tuan Nicho berjalan tergopoh-gopoh ke arah perawat yang mencarinya, sedangkan Mommy Kinara masih bergeming di tempatnya, seakan tidak percaya dengan fakta yang ada.
"Saya sus, saya Daddy dari pasien yang bernama Deswita," berjalan mendekat ke arah suster di ikuti Denada yang mengekor di belakang Daddy Nicho.
"Begini Tuan, Nona Deswita sudah selesai di lakukan tindakan operasi, dan operasi berjalan dengan lancar, namun setelah di observasi selama satu jam di ruang pemulihan kondisi Deswita semakin menurun, maka dari itu pasien harus segera kami pindahkan ke ruang HCU, untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif." Terang perawat ruang operasi pada Daddy Nicho.
DEG
Semua orang yang berada disana tersentak kaget, dengan penuturan perawat tersebut.
"Pindahkan saja sus, tolong lakukan yang terbaik untuk putri saya." Titah Tuan Nicho pada suster.
"Baik Tuan, akan kami siapkan pemindahan Nona Deswita." Sahut perawat jaga ruang operasi.
"Iya sus, terima kasih." Ucap Tuan Nicho dengan raut wajah yang sangat khawatir, dan kembali ke tempat duduk semula bersama Denada.
Tak lama Alex datang dengan berlari menuju keluarga Deswita.
"Bagaimana kondisi Deswita?" Tanya Alex dengan nafas tersengal-sengal.
"Alex ... tenanglah nak, saat ini Dokter sudah memberikan perawatan yang intensif untuk Deswita." Daddy Nicho berusaha menenangkan Alex yang suasana hatinya sedang tidak baik.
Kemudian kedua netranya beralih ke Denada, pria itu seakan tahu penyebab dari kecelakaan kekasihnya, pandangan yang dulu terlihat hangat, namun kini berubah menjadi pandangan yang penuh dengan amarah dan kebencian.
Denada segera menunduk melihat pandangan Alex yang begitu tajam.
🌷🌷🌷
Dua hari sudah berlalu, keluarga dan kekasih Deswita masih setia menunggu Deswita dari tidur lelapnya.
Sebuah keajaiban datang, Deswita bangun dan membuka matanya.
"Keluarga Deswita?" Tanya suster keluar dari ruang HCU.
"Saya Daddy nya sus." Jawab Tuan Nicho menghampiri suster.
"Pasien sudah sadar, jika ingin jenguk tolong jangan terlalu berisik, dan berilah pasien waktu untuk istirahat." Ucap suster itu.
"Iya sus, makasih suster." Sahut Daddy Nicho dengan segera masuk ke ruangan HCU dan menemui Deswita.
Alex merasa bahagia mendengar kabar baik mengenai kondisi Deswita, kekasih nya. Pria itu mengikuti Daddy Nicho masuk ke ruang HCU, dan di ikuti oleh keluarga Deswita lainnya. Kini semua berkeliling di tempat tidur Deswita.
"Daddy ... Mommy ... Deswita minta maaf, dan tolong Mommy jangan menangis lagi," pinta Deswita.
Mommy Kinara segera mengusap kasar air matanya, namun sekuat apapun usaha Mommy Kinara, tetap saja buliran bening itu kembali meluruh membasahi kedua pipi mulus Mommy Kinara.
Seketika, kedua netra Deswita menatap ke arah Alex yang berdiri tegak di hadapannya.
"Sayang ..." Ucap Deswita lemas.
"Iya, Sayang. Aku disini." Alex menunduk dan membelai rambut Deswita.
"Denada ..." Kedua netranya beralih ke arah Denada.
"Maafin Denada kak, hiks ... hiks ... hiks ...." Denada memegang tangan Deswita, seraya mencium punggung jemari tangan kakak nya.
Deswita menggelengkan kepalanya. "Jangan menangis Denada." Deswita mengusap buliran kristal yang ada di pelupuk mata Denada, yang kebetulan jaraknya sangat dekat dengan Deswita.
"Denada ... kamu masih ingatkan apa yang kakak minta kemarin lalu?" Sambung Deswita mengingatkan Denada.
"Sayang ...." Deswita memegang jemari tangan Alex dan meletakkan di atas perut nya.
"Denada ..." Deswita memegang jemari tangan Denada dan meletakkan di atas tangan Alex yang berada di atas perut nya.
"Aku ingin kalian menikah." Deswita masih memegang jemari tangan mereka yang berada di atas perut nya.
Kalimat Deswita bagaikan petir di siang bolong, yang mampu mengagetkan siapa pun mendengarnya. Semua orang di dalam ruangan tersebut begitu kaget dengan permintaan Deswita kepada Alex dan Denada.
"Deswita, kamu ngomong apa?" Tanya Mommy Kinara mendekat ke arah putri nya.
"Mommy ... Tolong jangan halangi keinginan Deswita, ini permintaan terakhir Deswita Mom. Jika Alex dan Denada menyetujui, Deswita akan pergi dengan tenang." Kondisi Deswita semakin melemah.
"Sayang ...." Ucap Alex dengan lembut.
"Kamu pasti sehat kok, dan kita akan segera menikah sesuai dengan apa yang kita impikan dulu." Sambung Alex.
"Tidak! Denada gak bisa kak. hiks ... hiks ... hiks ... dan selain itu Denada juga sudah punya kekasih." Tolak Denada dengan suara bergetar, buliran bening pun keluar tanpa permisi dari ujung ekor matanya.
"Denada, kakak mohon ... tolong sekali ini saja, kabulkan permintaan kakak."
"Tt-tolong ini permintaan kakak yang terakhir." Nafas Deswita tersengal-sengal.
.
.
.
🌷 Bersambung 🌷
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Kaifa Banova
kalfadjtanati🤭🤭😂😄
2024-11-02
0
Wy Ky
keren
2024-10-29
0
Kaizy celine
shock banget tiba2 disuruh nikaah sama orang lain🥺🥺
2024-09-09
0