NovelToon NovelToon
Aku Ibunya

Aku Ibunya

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.5M
Nilai: 4.6
Nama Author: Triyani

Namira Syahra kembali dipertemukan dengan anak yang 6 tahun lalu dia serahkan pada pria yang sudah membayarnya untuk memberikan nya seorang keturunan karena istrinya dinyatakan mandul.

Karena keterbatasan ekonomi dan dililit begitu banyak hutang,akhirnya Namira pun menerima tawaran dari seorang pengusaha sukses bernama Abraham Adhijaya untuk mengandung anaknya.

Dan setelah 6 tahun berlalu,Namira kembali bertemu dengan Darren.Putra yang 6 tahun lalu dia lahirkan lalu dia serahkan kepada ayah kandungnya.

Namira kembali dipertemukan dengan putranya dalam keadaan yang tidak baik baik saja.Darren mengalami siksaan secara verbal dan non verbal oleh wanita yang selama ini dianggap ibu oleh anak itu.

Akankah Namira diam saja dan membiarkan putranya menerima semua siksaan dari ibu sambung nya??

Atau,akankah Namira kembali memperjuangkan agar anaknya kembali kedalam pelukkan nya??

Yukkk simak kisahnya disini...

🌸.Jadwal up :
🌸.Selasa
🌸.Kamis
🌸.Sabtu

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10.Malam Pertama

Abra menyambut uluran tangan Namira yang akan menyalaminya dengan takzim.Lalu setelah nya Abra hanya mengusap lembut pucuk kepala Namira yang masih tertutup oleh mukena nya.

Kedua netra keduanya pun kembali bertemu dan saling menatap dalam diam.Ada satu getaran yang dirasakan oleh Abra didalam hatinya saat menatap manik mata indah dan lembut milik Namira.

Tangan nya terulur membelai wajah cantik Namira yang kini terlihat lebih cantik dari saat dirinya bertemu di kantor.

Seragam seorang pegawai OG dan rambut kuncir kadang di cepol selalu menjadi pemandangan yang selalu dilihat Abra di setiap harinya.

Sejak pertemuan pertama mereka di jalanan dimana Namira tengah membantu seorang ibu yang kesulitan menenangkan anaknya yang tantrum tiba tiba membuat Abra terkesan dan selalu ingin menoleh saat tidak sengaja berpapasan dengan karyawan dengan level paling rendah di perusahaan nya itu.

Dan hal itu sama sekali tidak ada yang tahu,terkecuali Marsel.Pria muda itu selalu tahu apa yang dilakukan dan di inginkan oleh bos besarnya itu.

Namira sendiri kini hanya bisa menundukkan kepalanya saat Abra menatapnya dengan begitu intens.Namun Abra tidak membiarkan itu terjadi,Abra langsung meraih dagu Namira dan menariknya hingga kini keduanya kembali saling bertatapan.

"Jangan pernah menundukkan kepalamu saat kita hanya berdua."ucap Abra sebelu bibirnya bertandang ke atas bibir ranum Namira untuk pertama kalinya.

Manis,bibir itu terasa begitu manis saat Abra untuk pertama kalinya menyentuh dan menyatukan bibirnya dan bibir Namira

Sementara Namira sendiri hanya bisa terdiam,tubuhnya membeku saat merasakan gelenyar aneh yang datang menyapa tubuhnya saat Abra menyatukan bibir mereka berdua.

Abra melepas pagutan itu setelah merasa jika Namira hampir kehabisan nafas.Polos dan benar benar untuk pertama kalinya.

Itulah yang Abra rasakan saat pertama kali memagut bibir ranum milik istri muda nya itu.Ada rasa aneh hadir didalam hatinya saat tahu jika dirinyalah orang pertama untuk gadis itu.

"Aku akan memulainya,apa kamu sudah siap?"tanya nya disela nafas nya yang memburu.

Namira kembali mengangguk sembari mengatur nafasnya agar normal kembali.Selain karena pagutan yang dilakukan oleh Abra.

Nafas Namira juga menjadi semakin memburu karena rasa gugup dan juga takut,namun Namira hanya bisa pasrah dengan apa yang akan dilakukan Abra pada tubuhnya.

Bahkan saat Abra membuka kain mukena yang dia pakai,Namira hanya bisa menutup matanya,pasrah.

"Bicaralah,jawab dengan kata kata.Aku ingin mendengar suaramu,"bisik Abra tepat ditelinga Namira sembari membenamkan beberapa kecupan dileher jenjang nya.

"I_iya tuan,sa_saya siap."jawab Namira sedikit mendesah saat bibir kenyal Abra mulai menjelajahi leher jenjang hingga dadanya.

Tidak bisa lagi menahan hasratnya yang kini sudah naik ke ubun ubun,Abra pun langsung mengangkat tubuh Namira dan membawanya menuju ke arah ranjang dalam gendongan nya.

Sejenak,Abra menatap lembut wajah Namira yang saat ini sudah memerah.Sebelum akhirnya dia kembali menyatukan nafas panas mereka berdua dan mulai menyelami manis madunya jalinan hasrat yang saling menyatu.

Cengkraman kuat tangan Namira di bahu Abra pun menjadi pertanda bahwa gadis itu kini sudah menjadi milik Abra seutuhnya.Dan cairan hangat yang keluar dari inti tubuh Namira pun sebagai tanda jika Namira kini sudah bukan seorang perawan lagi.

Abra menghentikan sejenak pergerakan nya dan memberi jeda pada gadis itu untuk beradaptasi terlebih dahulu dengan apa yang baru saja memasuki tubuhnya.

Sambil menunggu Namira kembali rileks,Abra menghapus air mata gadis itu yang terus mengalir tanpa bisa dihentikan.Abra mengerti itu,karena selain rasa sakit yang tengah dirasakan oleh Namira saat senjata Abra menerobos memasuki inti tubuhnya.

Namira juga kini harus menerima jika dirinya sudah tidak suci lagi.Meski keduanya sudah resmi menikah dan hal itu halal mereka lakukan.Tapi tetap saja,tidak mudah menerima jika kini keadaan dirinya sudah berubah.

Setelah merasa jika Naira mulai terbiasa dengan sesuatu dibawah sana.Abra pun kembali menggerakkan tubuhnya hingga suara ******* dan lenguhan pun kini memenuhi ruangan kamar yang mewah dan besar itu.

"Terima kasih,"bisik Abra disela nafas yang masih memburu,setelah keduanya mencapai puncaknya masing masing.

Namira sendiri hanya bisa kembali mengangguk sembari mengatur nafasnya yang ngos ngosan setelah penyatuan itu berakhir.

Abra menggulingkan tubuhnya kesamping Namira lalu menarik selimut untuk menutupi tubuh polos mereka berdua.

Lalu menutup matanya untuk tertidur.Jika pasangan normal lain nya akan saling memeluk setelah penyatuan mereka,namun tidak dengan Namira dan juga Abra.

Mereka tertidur dengan posisi ternyaman mereka masing masing.Tidak ada kecupan sayang dan pelukan hangat yang diberikan oleh Abra pada Namira.

Meski begitu,Namira Sudah merasa cukup lega karena dirinya sudah menjalankan kewajiban nya dan kini tinggal menunggu hasil dari semua usaha yang mereka lakukan saat ini.

1
Reader
bukannya di bab sblmnya dibilang Darren itu di rmh selalu dikasi makanan bergizi, tp dia ga seantusias makan di rmh Nami??
Silvi Silica
Luar biasa
Neulis Saja
next
Ansoria Arsyad
Luar biasa
Kusmia Mia
ko lebih pinter musuh yaa
Kusmia Mia
masak kalah pinter sm alma
ami
Luar biasa
Novita Yen
Kecewa
Novita Yen
Buruk
Safa Almira
,masa g tau tu ayahnya
Solechah Aah
betul,anak TK bicaranya terlalu tinggi.
Febrianita Medea
Kecewa
Febrianita Medea
Buruk
Erlinda
kenapa ga dimatiin aja tu si pelakor Amanda inilah yg bikin kesal kayak sinetron ikan terbang udah dijahatin dan disiksa habis habisan ujun ujung nya dilepas / dimaafin
Erlinda
Abra katanya CEO hebat tapi disini kelihatan klo dia ga punya power anak nya aja udah babak belur dihajar tapi ga ketahuan CEO goblok
Reader: pdhl TKP di rmh, org2nya kan itu2 dooong yaaak...dirasa Alma meragukan pelaku yg buat Darren lebam, berarti baby-sitternya...percaya bet ama bacot si babysitter
total 1 replies
Erlinda
si Alma ga tau diri udah mandul berhati jahat pula
Nismawati
Luar biasa
little boyy
pembahasan yg terlalu berat , apakah dia tukang kepo smpk bisa bicara sprt pembhsanan org dewasa
Yudith Lahay
Sangat bagus
Sulis Tyawati
sat set gitu lho abra marco
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!