NovelToon NovelToon
KEKUATAN TERSEMBUNYI

KEKUATAN TERSEMBUNYI

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Persahabatan / Pusaka Ajaib / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: aries

Bagaimana jadinya,jika Arnold si lelaki populer tiba-tiba memiliki kekuatan pembaca pikiran.

Terlebih lagi,dia belum mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya dan dia menyembunyikan kekuatannya seorang diri.

"Jika aku memiliki kekuatan seperti ini,berarti aku salah satu orang yang beruntung mendapatkannya."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 17

Sudah dua hari berlalu,Arnold yang telah sembuh dari rasa sakit akibat pukulan Edo,kini dia berada di kampus bersama Leo.

"Apa kita balas perbuatan Edo kemarin?"

"Untuk apa? Aku malas meladeni orang seperti dia."Balas Arnold mengaduk-aduk minumannya.

"Aku merasa kesal dengannya,karena gara-gara perempuan dan dia malah mencari gara-gara dengan kita."

"Sudahlah,jika kita membalasnya dan ujung-ujungnya masalah menjadi semakin besar.Aku malas meladeni orang seperti dia,lagi pula kesalahan ada pada dia."

"Bagaimana hubungan kamu dengan Sasa? Apa hubungan kalian lebih dari sekedar teman?"

"Kau ini,hubungan kami baik-baik saja dan aku memang menyukai dia.Bahkan,kami memiliki perasaan yang sama dan Sasa tidak ingin menjalin hubungan untuk saat ini."Balas Arnold yang menyeruput minumannya.

"Panjang umur,baru juga membicarakannya dan dia sedang berjalan bersama Rosa"ucap Leo menatap ke arah Sasa dan Rosa.

Arnold melihat ke arah Sasa,benar saja Sasa sedang berjalan masuk ke arah kantin dan bahkan sudah dua hari ini mereka tidak bertemu sama sekali.

"Kalian sama-sama saling menunjukkan ketertarikan satu sama lain,namun malah tidak ingin menjalin hubungan sama sekali."Ucap Leo menatap Arnold yang sekarang fokus pada minumannya.

"Berisik,aku hanya menghargai pendapatnya dan tidak ada salahnya menunggu jawaban dari dia bukan? Apalagi,sudah seharusnya aku menunjukkan perhatian terhadapnya untuk saat ini"ucap Arnold dengan enteng.

"Lihat,lihat.Si Edo juga ada,dia mau menghampiri Sasa"ucap Leo heboh di hadapan Arnold.

Arnold melirik ke arah yang di maksud oleh Leo,benar saja ada keberadaan Edo yang membuat dia merasa geram dan dia khawatir Edo mendekati Sasa.

"Panggil mereka berdua,aku ingin mereka duduk di sini"kata Arnold dengan datar.

"Sasa kemari"teriak Leo terhadap Sasa,hingga penghuni kantin menatap ke arah Leo.

Sedangkan Sasa dan Rosa melirik ke arah Leo dan Arnold,tiba-tiba debaran jantungnya semakin kencang dan sudah dua hari dirinya tidak bertemu dengan Arnold.

Dia merasa malu terhadap Arnold,apalagi mereka begitu intim saat itu dan bahkan dirinya benar-benar gugup saat tatapan mereka bertemu.

"Gabung dengan mereka yok"ajak Rosa antusias,apalagi melihat Arnold.

"Jangan,aku tidak ingin menjadi pusat perhatian"cegah Sasa terang-terangan.

Namun Rosa tidak menghiraukan perkataan Sasa sama sekali,dia langsung menghampiri meja Leo dan Arnold dengan perasaan senang.

"Sial,dia benar-benar sahabat laknat"umpat Sasa terhadap Rosa.

Sasa terpaksa mengikuti Sasa dari belakang dan lebih sialnya lagi,dirinya harus duduk berdekatan dengan Arnold dan membuat debaran jantungnya semakin tidak karuan.

"Rasanya,aku ingin pulang saja"pikir Sasa.

Arnold mendengarkan pikiran Sasa,dia merasa ingin tertawa saat ini dan dia yakin Sasa merasa gugup duduk di samping dirinya.

"Sial,jantungku semakin cepat.Aku merasa malu berdekatan dengan Arnold,apalagi selama 2 hari ini tidak pernah bertemu dengannya."

Sedangkan Arnold hanya diam,dia merasa begitu senang mendengarkan pikiran kacau Sasa saat ini dan jika bukan di kampus,sudah Arnold pastikan Sasa habis di tangannya.

Sedangkan Edo menatap meja yang ada Sasa nya,dia merasa kalah cepat saat ini dan bahkan melihat Sasa yang kini duduk di samping Arnold.

"Kita nonton yuk"ajak Rosa tidak tau malu.

"aku pulang duluan saja,lagi pula aku merasa begitu lelah."Balas Sasa menatap ke arah Rosa.

"Boleh juga usul kamu,tidak ada salahnya bukan untuk nonton bersama."Ucap Arnold yang setuju dengan ajakan Rosa.

"Ayolah Sa,kapan lagi kita nonton bersama"bujuk Rosa tanpa tau malu,apalagi berharap dirinya bisa duduk di samping Arnold.

Sasa hanya menghela nafasnya kasar,dia ingin menenggelamkan Rosa saat ini dan merasa tidak peka dengan kondisi dirinya yang malu dengan Arnold.

"Jika bukan sahabatku,aku tenggelamkan kamu di dasar laut juga dah"pikir Sasa kesal.

Arnold yang mendengar pikiran Sasa tersenyum,karena merasa lucu dengan pikiran Sasa yang benar-benar berbeda jauh dengan pandangannya saat ini.

"Seharusnya aku yang duduk di sebelah Arnold,kenapa jadi Sasa yang duduk di situ"pikir Rosa.

"Baiklah,aku turuti kemauan kamu"Balas Sasa acuh tidak acuh di hadapan ketiganya.

"Yeay,begitu dong.Itu baru sahabatku yang asik,kalau begitu ayo berangkat"ajak Rosa bersemangat.

Kemudian mereka berempat meninggalkan kampus,Sesampainya di parkiran mereka saling pandang satu sama lain.

"Pakai mobil lo aja bro"ucap Leo tanpa basa-basi.

"Baiklah"ucap Arnold tidak masalah.

Rosa yang mendengarnya begitu bersemangat,die bergegas berlari ke arah mobil Arnold dan berniat untuk duduk di sebelah Arnold.

Arnold melihat tindakan Sasa,dia berbisik ke arah Leo dan merasa tidak suka dengan tindakan Rosa yang mencari kesempatan untuk saat ini.

Sedangkan Sasa hanya diam saja,ketika melihat sikap Rosa tidak seperti biasanya dan dia tidak ingin ikut campur sama sekali.

"Kau di belakang bersama Sasa,aku yang duduk di sini."

"Gak mau,aku mabuk kendaraan tau"alibi Rosa,agar di izinkan duduk di sebelah Arnold.

"Nih bro kuncinya"ucap Arnold menyerahkan kunci terhadap Leo.

Rosa yang melihatnya cemberut,karena melihat Arnold yang menyerahkan kunci mobilnya terhadap Leo.

"Yasudah,aku duduk di belakang saja"ujar Rosa tiba-tiba.

"Bukannya kau mabuk kendaraan"kata Leo menyindir Rosa.

Rosa gelagapan sendiri,namun untungnya Sasa menyela pembicaraan mereka dan dia tidak ingin buang-buang waktu.

"Cepatlah,aku benar-benar lelah dan tidak ingin membuang-buang waktu"ucap Sasa yang langsung masuk ke dalam mobil.

Mereka langsung menaiki mobil Arnold dan Sasa bersama Rosa berada di jok belakang,Rosa merasa kesal saat ini dan dia menutupi rasa kekesalannya.

Sasa hanya menatap ke arah jalanan,dia tidak ingin melihat ke arah depan dan dia menyadari Arnold yang selalu curi-curi pandang ke arahnya.

Bahkan,Rosa selalu mencoba mendekatkan dirinya terhadap Arnold dan membuatnya merasa jengah dengan sikap Rosa yang begitu kecentilan terhadap Arnold.

"Sasa,kenapa kau diam saja?"tanya Rosa heran,karena Sasa hanya diam saja selama di perjalanan.

"Tidak apa-apa,aku hanya sedikit lelah saja"balas Sasa yang masih fokus pada jalanan.

Rosa tidak menghiraukan Sasa sama sekali,dia lebih antusias mencari tahu tentang Arnold dan merasa ini kesempatan untuk dirinya berdekatan dengan Arnold.

Berbeda halnya dengan Sasa,dia merasa obrolan Rosa membuatnya mengantuk dan membuatnya tertidur saat ini.

Sesampainya di mall,Rosa melirik Sasa yang tertidur dan melotot melihat Sasa yang bisa-bisanya tertidur selama perjalanan.

"OMG,bisa-bisanya nih anak malah tidur"gerutunya dengan kesal.

"Bukankah Sasa sudah bilang,jika dia merasa lelah"ucap Leo dengan heran.

"Tetap saja,dia tidak menghargai acara kita ini"gerutunya kesal dengan Leo yang membela Sasa.

"Sudah,sudah.Kalian turun saja dulu dan langsung pesan tiketnya,biar Sasa nanti aku bangunkan di tempat parkir"usir Arnold,agar tidak berisik dengan suara cempreng Rosa.

"Tapi.."Kata Rosa ragu.

"Ayo cepat,Arnold tidak mungkin berbuat aneh-aneh terhadap Sasa"kata Leo tidak sabaran.

Rosa mengangguk pasrah dan dia turun dari mobil bersama Leo,setelah itu Arnold melajukan mobilnya ke tempat parkir.

Arnold pindah ke jok belakang,dia melihat Sasa yang tidur begitu lelap dan pasti Sasa begitu kelelahan saat ini.

"Sa bangun Sa"panggil Arnold dengan suara pelan.

Sasa membuka matanya,dia berbalik melihat Arnold yang begitu dekat dengan dirinya saat ini.

"Ayo turun,Rosa dan Leo sudah memesan tiketnya"ucap Arnold begitu lembut.

"Maaf,aku ketiduran"ujar Sasa tidak enak.

"Tidak apa,ayo"ajak Arnold tersenyum.

Keduanya turun dari mobil,kemudian menyusul Rosa dan Leo yang sudah berada di bioskop.

Kini mereka berempat menonton bioskop,bahkan Rosa sengaja membeli tiket film romantis untuk membuat Arnold peka dengan maksudnya.

Namun sialnya,rencana Rosa yang ingin duduk bersebelahan dengan Arnold di gagalkan oleh Leo dan kini Rosa duduk sebelah Arnold.

Sedangkan Arnold duduk di sebelah Sasa,Sasa tidak terlalu memperdulikan tempat duduk dan dia mulai fokus pada film yang sedang di tontonnya.

"Apa kamu haus?"tanya Arnold berbisik.

Sasa menggelengkan kepalanya,dia merasa terganggu dengan perkataan Arnold dan menyuruh Arnold diam saat ini.

Arnold tidak suka filmnya,dia lebih fokus bertukar pesan dengan bawahan ayahnya dan bahkan selalu memaksa dirinya untuk datang ke perusahaan.

Dia merasa malas untuk ke perusahaan,tapi dia sudah berjanji dua hari lagi akan datang ke perusahaan demi ibunya yang terus merengek menyuruh dirinya ke perusahaan.

Menurut dirinya,orang tuanya sengaja menyuruhnya ke perusahaan untuk terjun langsung,agar orang tuanya bisa pensiun dan tanggung jawabnya di limpahkan semua terhadap dirinya.

2 jam telah berlalu dan mereka memutuskan untuk berpisah,apalagi mereka memiliki urusan masing-masing dan Sasa menunggu di jemput oleh orang tuanya.

Karena tidak biasanya,orang tuanya menjemput dirinya dan dia menduga ada urusan penting yang membuat orang tuanya rela menjemput dirinya saat ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!