Setelah sekian lama dipertemukan kembali dia insan yang telah lama berpisah, berjalannya kisah mereka diiringi dengan berbagai macam rintangan yang mengharuskan mereka tetap bersama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gabijh1799, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Cind" panggil mamahnya memulai pembicaraan

"Iya mah" jawab Cindy menghadap mamahnya
"Kamu kapan pulang kok ngga ngabarin mamah?" Tanya mamahnya tentang kepulangannya
"A...aku mau ngabarin tapi pulsanya aku habis" jawab Cindy dengan gugup
"Beneran?"
"Iya mah"
"Kamu masih kuliah disana kan?" Tany mamahnya mulai menanyakan kuliahnya di Australia
"I...iya mah masih" jawab bohong Cindy
"Mamah biarin kamu kuliah disana biar kamu ngga bernasib sama kayak papah sayang" mamahnya Cindy menjelaskan kenapa dirinya ingin Cindy berkuliah disana
"Tapi mah..."
"Iya sayang mamah terkesan berlebihan sama kamu tapi untuk antisipasi sayang" ucap mamahnya melanjutkan ucapannya
"Tapi mah aku pengin jadi pengacara" Cindy yang memohon pada mamahnya sambil memegang tangannya
"Iya sayang mamah tau tapi kamu harus tau risikonya apa aja"
"Iya mah Cindy udah tau risikonya apa aja dan udah Cindy pelajari semua"
"Bener semua?"
"Iya mah semuanya"
"Sampai detailnya juga?"
"Iya mah dan aku udah dapet rencana kalo aku ada apa-apa"
"Iya sayang tapi mamah mau kamu jujur sama mamah" ucap mamahnya yang kembali berbicara serius pada Cindy
"Iya mah" Cindy menganggukkan kepalanya
"Kamu sebenarnya udah ngga kuliah lagi kan disana dan ambil kuliah disini di jurusan hukum" ucap mamahnya Cindy
"Hahh kok mamah tau?" Cindy yang kaget kenapa mamahnya bisa tau
"Mamah pernah dapet surat dari program beasiswanya kamu dan surat itu isinya pembatalan beasiswa kamu karena nilai kamu yang jelek" ucap mamahnya menjelaskan kenapa dirinya bisa tau
"Iya mah maaf Cindy bikin mamah kecewa" Cindy menundukkan kepalanya
"Kamu beneran mau jadi pengacara?" Tanya mamahnya sambil mengelus pundak Cindy
"Iya mah, aku pengin kayak papah" Cindy menganggukkan kepalanya
"Ok mamah setuju tapi kamu harus siap apapun yang terjadi yah, sama kamu harus jaga diri" akhirnya mamahnya Cindy mengijinkan apa yang Cindy inginkan
"Iya mah Cindy siapkan apapun yang Cindy perlukan" Cindy mendongakkan kepalanya dan kembali bersemangat
Disela-sela obrolan mereka, Jinan telah menyelesaikan masaknya dan kebetulan waktu sebentar lagi memasuki waktu Maghrib. Kemudian dia menuju ke ruang tamu bersama Cindy dan mamahnya.

"Ehh Jinan udah selesai masaknya?" Tanya mamahnya Cindy melihat Jinan sudah menyelesaikan masaknya
"Sudah Bu" Jinan menganggukkan kepalanya
"Maaf ya nak ibu ngerepotin kamu"
"Gpp Bu sekali-kali saya pengin masak Korea"
"Ya sudah berhubung bentar lagi Maghrib kita siap-siap sholat yuk sama makan malam" pinta mamahnya Cindy
"Iya Bu"
"Cind kamu nginep kan?" Tanya mamahnya Cindy
"Gimana nan?" Tanya Cindy pada Jinan
"Kebetulan kami menginap Bu" jawab Jinan
"Bagus kalo gitu tapi kamu tidur disini gpp yah" ucap mamahnya Cindy memberi isyarat Jinan tidur di ruang tamu
"Iya Bu gpp" Jinan menganggukkan kepalanya
"Alhamdulillah, maaf ya nak soalnya disini kalo ada orang baru banyak yang gosipin" ucap mamah ya Cindy takut kedatangan Jinan menjadi gosip diantara tetangganya
"Iya Bu gpp saya udah terbiasa tidur di sofa" ucap Jinan yang menyetujui permintaan mamah ya Cindy
"Iya nak, yuk Cind siapin alat sholatnya" pinta mamahnya Cindy pada Cindy
"Iya mah, nan aku ke kamar dulu ya" pamit Cindy pada Jinan
"Iya hati-hati ya"
Cindy berjalan meninggalkan Jinan di ruang tamu menuju kamarnya dan beberapa detik setelah Cindy ke kamarnya, mamahnya Cindy kembali menghampiri Jinan dan membawa sebuah buku.
"Nak Jinan" panggil mamahnya Cindy
"Iya Bu"
"Kamu bisa minta tolong ibu?"
"Boleh Bu apa saja"
"Tolong kalo kondisinya memungkinkan berikan buku ini yah" ucap mamahnya Cindy memberikan buku itu
"Iya Bu, kalo boleh tau ini buku apa yah Bu?" Tanya Jinan melihat buku apa itu
"Ini buku harian papahnya Cindy, ibu sudah tidak bisa memaksakan dia lagi untuk tidak menjadi pengacara jadi ibu harap kamu bisa melindungi dia yah nak" mamahnya Cindy menjelaskan buku apa itu
"Iya Bu saya akan lindungi Cindy dengan jiwa dan raga saya" ucap Jinan menyakinkan mamahnya Cindy
"Alhamdulillah ibu senang dengarnya dan ini bukunya tolong berikan padanya yah, ibu ngga tega memberikan buku ini langsung ke Cindy" ucap mamahnya Cindy sambil memberikan buku itu
"Iya Bu gpp nanti saya berikan" ucap Jinan menerima buku itu
"Iya nak, ya sudah ibu mau ke dapur dulu nyiapin alat makannya dan kita nanti sholat berjamaah yah"
"Iya Bu"
"Ngomong-ngomong kamu Islam kan?" Tanya mamahnya Cindy untuk kepastian apakah Jinan beda agama dengannya
"Alhamdulillah saya Islam Bu"jawab Jinan
"Alhamdulillah ibu baru tau ada orang Korea beragama Islam"
"Ahh ibu ada-ada saja, sudah banyak Bu orang Korea masuk Islam"
"Iya kah? Saya baru tau itu"
"Kebetulan ayah saya Islam dan ibu saya juga mengikuti ayah saya setelah menikah jadi Alhamdulillah saya Islam dari lagi"
"Alhamdulillah kalo gitu, kamu nanti jadi imam yah bisa kan?"
"Insyaallah bisa Bu"
"Bagus kalo gitu, nahh sudah adzan kamu wudhu dulu yah nak nanti ibu dan Cindy menyusul" ucap mamahnya Cindy setelah mendengar adzan Maghrib berkumandang
"Iya Bu kalo gitu saya permisi ber-wudhu yah"
"Iya nak silahkan"
Jinan langsung menuju ke kamar mandi dekat dapur dan kebetulan Cindy sudah menyiapkan alat sholat untuk mereka sholat dan juga sudah mengenakan mukenanya.

"Nih nan sarungnya" ucap Cindy menyodorkan sarung bekas papah ya dulu
"Iya Cind" Jinan menerima sarung itu dan mengenakannya
Dan akhirnya mereka melakukan sholat Maghrib berjamaah bersama, dan ini juga momen pertama Jinan menjadi imam setelah dia meninggalkan keluarganya di Korea. Setelah sholat mereka membereskan alat sholat mereka dan menuju ke dapur untuk melakukan makan malam bersama kebetulan dapur rumah Cindy menjadi saya bersama ruang makan.
"Wihh enak-enak nih nak" puji mamahnya Cindy



"Iya Bu saya masak beberapa masakan yang saya bisa"
"Ternyata kamu jago masak juga yah, ngga kayak Cindy tuh bisanya masak air" goda mamahnya Cindy pada Cindy
"Mamah" Cindy mulai kesal dengan mamahnya
"Hehehe iya ya, kamu harus belajar masak yah sama Jinan biar kamu bisa jadi istrinya" pinta mamahnya Cindy dengan menggodanya kembali
"Mamah ihhh" kesal Cindy dengan mamahnya
"Hehehe iya ya anak mamah duh gemesin banget kalo lagi sebel gini, ya sudah yuk kita makan" ajak mamahnya Cindy setelah mencubit pipi anaknya itu
"Iya bu"
Akhirnya mereka menikmati makan malem bersama setelah beberapa tahun tidak melakukannya.
***
Alhamdulillah akhirnya bisa update lagi nih hehehe, gimana nih sama Cinan kali ini?...
Kok author rasanya ini berpaling menuju ke Cinan yah dari greshan, tapi author harus adil ada momennya greshan dan Cinan tapi kalo keempatnya bisa disatukan kenapa tidak hahahaha...
Bercanda ah ngurusin satu aja udah ribet apalagi empat, tapi kalo empat-empatnya mau sih gpp author ngga menolak kok malah author membukakan pintu selebar-lebarnya hehehe...
Aduh malah halu lagi, yah semoga kalian sehat semua dan jangan lupa jaga kesalahan yah. Dan semoga kalian suka part kali ini dan jangan lupa untuk vote, komentar, dan share ya...
Thanks for reading...