Pelipur Laraku

Sebelum tidur Shella mengirim semua pesan yang diterima Shella dari wanita itu kepada Ikhsan.

Ikhsan pun membalas

"istirahat lah, jangan berpikir yang tidak-tidak tentang aku dan dia, aku tidak memiliki hubungan apa-apa dengan nya, bahkan untuk menegur nya saja aku tidak pernah, bagaimana dia bisa bilang padamu kalau aku dekat dengan nya, itu gila! aku ngga akan sanggup berpaling dari kamu, aku tidak bisa memikirkan wanita lain selain kamu karena aku terlalu sibuk untuk merindukan mu, aku berharap kamu tidak terpengaruh oleh nya, karena aku tidak ingin hubungan kita dirusak oleh orang lain, aku sayang kamu Shella"

Pesan Ikhsan, menenangkan hati Shella namun dia juga tidak bisa mempercayakan semua perasaan nya pada Ikhsan karena jarak antara mereka bisa memberi ruang untuk orang lain mengusik hubungan mereka.

Shella sudah tidak ingin memikirkan ini, karena ada beberapa pekerjaan yang harus dia pikirkan dan selesaikan untuk beberapa hari kedepan.

*ke esokan hari nya*

"Shin temeni aku cari furniture buat kost baru" ajak Shella

"udah selesai?"

"sudah tinggal isi aja"

"wah, sudah jadi juragan kost²an sekarang"

"amiiin, biar jadi juragan beneran"

"tips nya dong, biar bisa tahan ngga shopping ini itu, ngga jalan sana sini, tabunganku bocor terus tiap kali mau buka usaha baru, hahaha"

" perkuat iman mu, hahaha"

Mereka pun pergi ke toko furniture, mencari barang² yang dibutuhkan.

"kamu jarang update di sosmed lagi El?"

" iya lagi ngga mainan itu "

" kenapa? Ada masalah?"

"ngga apa-apa, aku Lagi males aja" Shella tidak ingin menceritakan masalah nya dengan orang lain. Mereka memang dekat tapi Shella tidak seterbuka itu dengan Shinta, karena menurut Shella ada beberapa hal yang orang lain tidak perlu tau tentang masalah dirinya.

"kamu ngga mau datangi pacarmu El?"

"rencana nya begitu, selesai urusanku ini, aku akan ke sana, kamu mau ikut?"

"yang bener aja lah kamu ngajak aku, hahaha"

"ya kamu ngajak bestie mu yang lain lah"

"siapa? Angel?"

Shella mengangguk

"ngga lah, bahaya bawa dia"

"kenapa?"

"nanti Ikhsan mu di goda dia, hahaha"

mereka berdua tertawa. Mereka pun sampai di toko furniture dan belanja kebutuhan kost.

* 3 hari kemudian *

Urusan Shella sudah hampir selesai. Shinta membantu Shella mengurus semua interior kamar kost, karena menurut Shella, Shinta sangat berbakat dalam hal itu.

"kamu beneran ngga mau temani aku pergi? Mumpung kamu jomblo loh, ngga ada yang larang², hahaha"

"biar aku punya pacar pun, kalau aku mau pergi, ya pergi aja, toh pakai uangku perginya, bukan pakai uang dia"

"ayo lah temani aku, aku sendirian pergi nya"

"iya perginya sendirian, sampai sana kan kamu berdua"

Tiba-tiba Shella merengek minta ditemani Shinta untuk ikut dengan nya.

"tumben banget kamu gitu?"

"aku ngga bilang-bilang dia kalau aku mau kesana, aku mau kasih surprise tapi aku takut malah aku yang dikasih surprise sama dia"

"tuh kaaan, kamu ragu juga, aku bilang juga apa, LDR itu ngga gampang, kalian sudah setahun ngga ketemu"

Shella diam saja mendengar Shinta bicara.

"kapan kamu berangkatnya?"

"minggu depan"

"ya sudah aku ikut, kasian kamu sendirian kalau sampai sana trus kecewa ngga sesuai harapanmu"

"yesss" Shella senang akhirnya Shinta ikut dengan nya.

***

Hari ini tiba waktunya Shella akan menemui Ikhsan, dalam perjalanan nya yang ditemani sahabatnya Shinta, hati Shella sangat gelisah. Perasaan nya campur aduk, ada rasa senang dan takut jadi satu.

Sampai dikota tujuan mereka langsung ke hotel yang sudah mereka pesan. Mereka istirahat sejenak, karena perjalanan mereka cukup panjang

"kamu sudah menghubungi nya El?"

"belum"

"apa rencana mu?"

"aku akan ke sana menemuinya besok"

"kamu tau tempat nya?"

"kita cari lah, hahaha"

Shinta memutarkan bola mata nya "merepotkan sekali dirimu, untung aku sayang, kalau ngga kubiarkan kamu pergi sendiri"

Shella nyengir mendengar Shinta bicara seperti itu.