[Peringatan!! Judul Novel Tidak Sesuai Dengan Isi Ceritanya]
Tumbuhnya Tujuh Buah Surgawi sejak sekian lama berhasil menggemparkan dunia persilatan.
Tujuh Buah Surgawi bukanlah buah biasa, siapapun yang memakan walau hanya salah satu dari ketujuhnya maka dia akan menjadi pendekar yang tak tertandingi.
Sehingga tidak mengherankan jika buah itu tumbuh banyak pendekar yang menginginkannya, perebutan hingga saling membunuh dan membantai bukanlah sesuatu yang asing.
Zhou Yuan adalah salah satu pemakan Buah Surgawi kedelapan yang tidak dicatat dalam sejarah, buah kedelapan itu dinamai buah kematian, sesaat ia hendak memakannya banyak orang yang menginginkannya hingga suatu ketika Zhou Yuan harus di kepung oleh banyak pendekar yang membuatnya terbunuh.
Sebelum kematiannya, Zhou Yuan memakan Buah Kematian, buah itu membuat Zhou Yuan berengkarnasi setelah seratus tahun kematiannya. Zhou Yuan berniat membalaskan dendam kematiannya di kehidupan pertamanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon secrednaomi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 35 — Mendatangi Desa
Sebagai rasa terimakasihnya, Pemilik Penginapan memberi Zhou Yuan dan Zhou Bing hidangan makanan dengan gratis, andai mereka menginap pun Pemilik Penginapan tidak akan memungut sepeser pun biaya pada keduanya.
Zhou Bing tidak menolak pemberian tersebut, terlebih ia dan cucunya memang belum makan hari ini karena sebelumnya di ganggu oleh para perampok yang datang.
Di atas meja terdapat banyak sekali berbagai menu makanan, dimulai dari daging hingga sayuran serta buah-buahan.
"Bukankah ini berlebihan, kalau begitu lebih baik aku membayarnya?" Zhou Bing batuk pelan melihat makanan yang dihidangkan pemilik penginapan sungguh terlalu banyak untuknya, hal itu membuat perasaannya tidak enak.
"Pendekar tidak perlu sungkan, aku memberikan ini secara sukarela, andai pendekar tidak membantu sebelumnya maka aku tidak bisa membuka penginapan ini lagi."
Melihat ketulusan Pemilik Penginapan, Zhou Bing akhirnya menerima pemberian tersebut. Dia dan Zhou Yuan mulai makan setiap hidangan di meja makan.
Zhou Bing sempat mengerutkan dahinya ketika melihat Zhou Yuan memakan daging panggang dengan lahap, tidak terbesit di wajahnya rasa jijik atau mual.
'Bagaimana bisa Yuan'er memakan daging dengan lahap setelah membunuh banyak perampok di tangannya?' Zhou Bing sedikit bingung karena dirinya pun tidak mau memakan daging setelah melihat banyak darah.
Setidaknya butuh waktu untuk Zhou Bing melupakan kejadian setiap ia membunuh tapi tidak untuk waktu yang dekat seperti Zhou Yuan.
Cara membunuh Zhou Yuan berbeda dengan cara membunuh Zhou Bing yang masih berperikemanusiaan, cucunya itu terlampau berlebihan, para pembunuh pun tidak setega itu ketika ingin memotong leher lawannya.
Ketika keduanya sudah kenyang, Zhou Bing memilih memesan dua kamar untuk ia dan cucunya, mereka berniat bermalam disini setelah melihat hujan masih mengguyur deras diluar.
Hari sebenarnya masih sore tetapi karena langit mendung pekat membuat malam seolah datang lebih cepat.
Zhou Yuan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat, ia terlebih dulu mengisi tenaga dalamnya yang hilang akibat bertarung sebelumnya.
Zhou Yuan juga membuka hasil jaraharan dari perampok itu, selain koin emas, ada juga beberapa pil sumberdaya yang ditemukannya.
"Pil-pil ini masih belum cukup untuk membuatku menerobos..." Zhou Yuan menggeleng pelan menyadari kualitas pil dari para perampok itu memiliki kualitas yang rendah.
Zhou Yuan baru mengerti bahwa memiliki tubuh Raja Langit membuat kebutuhannya sebagai seorang pendekar menjadi lebih besar dari pendekar pada umumnya. Setelah menelan banyak sumberdaya dari kakeknya setiap bulan pun tubuhnya masih merasa belum cukup untuk menerobos ke tingkatan Alam Emas.
Hal yang sama telah ia rasakan setelah menelan Pil Sutra Emas, jika itu orang lain maka setelah menelannya orang itu akan menerobos ke tahap selanjutnya namun tubuh Zhou Yuan justru tidak demikian. Ia terus merasa kekurangan.
Zhou Yuan kemudian memilih istirahat lebih awal, setelah makan kenyang serta melakukan perjalanan jauh membuatnya sedikit merasakan kantuk. Zhou Yuan mungkin memiliki kualitas fisik yang tinggi namun ia tetap masih seorang anak 12 tahun, staminanya amat terbatas.
Di keesokan harinya, Zhou Yuan dan Zhou Bing kembali melanjutkan perjalanan. Setelah membeli keperluan keduanya menaiki kuda kembali.
"Yuan'er, tujuan selanjutnya kita akan mampir ke salah satu desa, ada yang harus Kakek urus terlebih dulu disana..."
Zhou Yuan mengangguk, setelah berisitirahat di penginapan kini tubuhnya sudah terasa bugar kembali. Ia tidak keberatan melanjutkan perjalanan lagi.
***
Dua hari berlalu usai meninggalkan penginapan, Zhou Yuan dan Zhou Bing terus melanjutkan perjalanan mereka dengan memacu kudanya.
Tidak ada masalah dari perjalanan keduanya kecuali hewan buas yang terkadang menghadang langkah kaki kuda mereka yang membuatnya takut.
Zhou Bing selalu mengusirnya dengan aura tenaga dalamnya yang telah mencapai Alam Kristal, setelah itu tidak ada yang menghambat perjalanan mereka lebih jauh.
"Kakek, apakah desa itu masih jauh?" Zhou Yuan bertanya disaat keduanya menunggangi kuda, karena menurut Kakeknya mereka akan bertemu desa tak lama lagi.
"Sebentar lagi Yuan'er..." Zhou Bing baru hendak menjawab saat matanya melihat desa yang dimaksud, Zhou Yuan juga melihatnya serupa.
Zhou Yuan mengerutkan dahinya, ia melihat desa itu tidak seperti yang dibayangkannya.
Desa tersebut memiliki sebuah pembatas yang terbuat dari kayu pagar yang panjang, menurut kakeknya, pembatas itu dibuat untuk mencegah hewan buas masuk kedalam desa.
Zhou Yuan dan Zhou Bing masuk lewat gerbang yang dibuat, ada dua petugas yang berjaga di sana. Dua petugas itu melihat Zhou Bing dan Zhou Yuan dengan perasaan terkejut seolah baru pertama kali lagi melihat sesama manusia yang datang ke desanya.
Dua petugas itu langsung memperbolehkan Zhou Yuan dan Zhou Bing masuk tanpa pemeriksaan lebih lanjut, terlebih keduanya melihat ada pedang tersarung di pinggang Zhou Yuan dan Zhou Bing yang menunjukkan identitas mereka sebagai pendekar.
'Keamanan disini cukup rendah, apa mereka tidak takut kami adalah orang jahat...' Zhou Yuan menggeleng pelan melihat dua petugas itu.
Alasan Zhou Bing memilih melalui desa ini karena ada urusan antara ia dan Kepala Desa tersebut sebelumnya sehingga ketika keduanya di sana Zhou Bing langsung pergi menuju kediaman Kepala Desa.
Saat diperjalanan, Zhou Yuan melihat warga sekitar desa tampak muram dan bersedih. Setiap warganya memiliki tubuh yang hampir kurus seperti tidak makan berhari-hari, bahkan sayup-sayup Zhou Yuan mendengar banyak anak kecil menangis dimana-mana.
Zhou Bing merasakan hal serupa, sekali lihat saja mereka akan menyadari desa ini sedang tidak baik-baik saja.
"Aku Zhou Bing dari Keluarga Zhou, ingin bertemu Kepala Desa kalian..." Zhou Bing memperkenalkan dirinya pada petugas yang menjaga kediaman Kepala Desa.
Petugas itu mengerutkan dahinya setelah melihat penampilan Zhou Bing dan Zhou Yuan dari bawah sampai atas tetapi ia tidak bertanya lebih jauh dan memilih melaporkan kedatangannya.
Tidak lama kemudian Kepala Desa yang dimaksud datang, ia melangkah buru-buru keluar dan menyambut kedatangan Zhou Bing dengan penuh hormat.
"Ketua Zhou, aku tidak menduga yang datang adalah anda, jika aku mengetahuinya mungkin aku sudah menyambutmu di pembatas desa."
"Tidak perlu berlebihan," Zhou Bing menggeleng pelan. " Lagipula desamu sepertinya sedang punya masalah bukan?"
Kepala Desa mengangguk tanpa mengelak sedikitpun, ia kemudian membawa Zhou Yuan dan Zhou Bing pada salah satu ruangan sementara dua kuda mereka akan di urus oleh pelayannya.
"Jadi apa yang ingin Keluarga Zhou bantu hingga anda mengirimkan surat padaku?" Zhou Bing langsung bertanya pada intinya.
Kepala Desa sedikit gugup bertemu Zhou Bing, ia memang telah mengirimkan surat pada Keluarga Bangsawan Zhou mengenai masalah di desanya namun tidak menduga Ketua Keluarga mereka yang akan datang.
Memang biasanya Zhou Bing akan mengirimkan salah satu anggota Keluarganya untuk menyelesaikan masalah di setiap kali ada desa yang meminta bantuan.
Tapi di kasus sekarang Zhou Bing yang menanganinya sendiri karena kebetulan dalam menuju Sekte Bambu Hijau ia harus melewati desa tersebut jadi sekalian ia menyelesaikan masalah di desa ini.
Di dunia persilatan, Keluarga Bangsawan adalah bagian dari pemerintahan Kekaisaran, jadi bukanlah hal asing ketika sebuah desa meminta bantuan pada salah satu Keluarga Bangsawan mengenai masalah wilayah mereka.