FOLLOW IG AUTHOR @ZARIN.VIOLETTA
INI GENRE KEHIDUPAN BARAT/LN YANG LUMAYAN BEBAS ... JADI YANG GA SUKA GENRE INI MENDING GA USAH BACA YAA... TOLONG DI SKIP AJA N JANGAN DIBACA!!!
WARNING!!! HANYA UNTUK KAWASAN DEWASA DAN SETTING LUAR NEGERI..
BELLE DAWN BROWN, seorang gadis cantik dengan segala kemandiriannya. Kepergiannya karena tugas ke New York membuatnya bertemu dengan sosok BRYAN RILEY ROBERT melalui aplikasi dating populer di internet.
Uniknya, Belle hanya ingin melakukan kencan singkat dengan Bryan tanpa saling mengenal dan melihat satu sama lain. Jadi Belle meminta syarat untuk bertemu di ruangan gelap dan melakukan kencan singkat selama di New York.
SEPERTI BIASA..CIRI KHAS NOVEL OTOR TIDAK ADA PERSELINGKUHAN/PELAKOR/PEBINOR YA..OTOR ANTI BEGITUAN SOALNYA..HEHEHE..SELAMAT MEMBACA..
NO HATE KOMEN!!!
(Sedang dalam proses revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#19
4 hari sudah Belle tak menghubungi Bryan. Begitu pula Bryan. Bryan hanya ingin Belle berpikir tenang dan tak mengganggunya dalam mengambil keputusan.
Belle galau berhari hari sehingga membuatnya tak fokus dalam pekerjaannya sampai akhirnya dia ditegur oleh tuan Javier.
Belle kembali ke ruangannya dan Menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Hei ... Ada apa denganmu, Belle? Kau aneh akhir akhir ini," tanya Maya.
"Hmm, aku hanya sedikit bosan saja," jawab Belle sekenanya.
"Maaf, aku sudah lama tak menemuimu. Aku terlalu asyik dengan kencanku," kata Maya tertawa pelan.
"Apakah berkencan semenyenangkan itu?" tanya Belle.
"Of course. Aahhh dia sangat baik dan manis. Aku tergila gila padanya, Belle," jawab Maya sumringah.
"Apakah menurutmu aku perlu mencobanya?" tanya Belle.
Maya melihat heran pada Belle.
"Kau punya kekasih?" tanya Maya.
Belle menggeleng.
"Lalu?" tanya Maya.
"Kau ingat aplikasi dating yang kau instalkan untukku? Aku menemukan pria itu disana..dan kami bercinta beberapa kali. Tetapi aku tak ingin membuat hubungan serius dengannya. Dan dia ingin hubungan yang lebih."
"Dia menganggap aku mempermainkannya. Ya, aku memang menghubunginya ketika aku ingin bercinta saja dengannya. Malam ini kami akan bertemu lagi dan dia ingin aku mengambil keputusan. Jika tidak dia tak akan lagi bercinta denganku," kata Belle panjang lebar tanpa jeda.
Dan Maya seakan terbungkam akan penjelasan Belle itu. Maya masih tak menyangka Belle yang introvert dan lurus, bercinta dengan pria random di aplikasi dating.
"Maya, kau mendengarkanku?" tanya Belle yang melihat Maya melamun.
"Ah ya, aku tak percaya kau berani melakukan hal ini, Belle. Kau tahu Belle? Kurasa dia pria yang baik dan bertanggung jawab. Dia tidak hanya menginginkan sek* darimu. Terima dia karena tak semua pasangan di aplikasi dating ingin berhubungan serius, Belle."
"Kalian sama sama mempunyai rasa lebih. Jangan sampai kau menyesal kehilangan dia. Jalani seperti air yang mengalir. Jika kau patah hati, aku akan menghiburmu nonstop. Jadikan ini pengalaman pertamamu. Kau akan menikmatinya. Percayalah," kata Maya serius.
Belle diam dan berpikir. Meskipun begitu, Belle masih belum yakin dengan hal ini.
Jam makan siang tiba, Maya mengajak Belle makan di sebuah restoran mewah karena hari ini Maya sedang sangat senang. Pasalnya sang kekasih memberinya credit card baru yang bisa digunakan Maya sepuasnya.
"Dia sangat kaya, Belle. Dann kurasa aku akan sangat sejahtera bersamanya," kata Maya.
"Aku mau ke toilet," kata Belle setelah menghabiskan makan siangnya.
Di saat bersamaan, Bryan duduk di sisi belakang Belle. Dan Belle tak melihat hal itu. Bryan sedang membicarakan bisnis dengan asisten daddynya.
Belle berjalan menuju toilet dan ketika berbelok tak sengaja menabrak seorang pelayan yang membawa beberapa minuman dingin.
Karena kondisi restoran yang tak terlalu ramai, hal itu sedikit menjadi perhatian termasuk Bryan yang jaraknya tak terlalu jauh.
"Maaf, Nona. Ya Tuhan. Aku tak melihatmu. Maaf," pelayan itu menunduk dan takut ketika melihat baju Belle basah kuyup di bagian depannya.
"Tidak apa apa, sudahlah," kata Belle.
Bryan sedikit terkejut mendengar suara Belle yang sangat familiar di telinganya. Bryan memandang tajam ke arah Belle.
Maya segera menyusul Belle karena baju Belle terlihat basah.
"Belle...are you okey?", teriak Maya.
Bryan langsung berdiri dan beranjak dari kursinya ketika mendengar nama Belle disebut.
"I'm okey," kata Belle.
"Kita pulang saja. Aku akan mengantarmu," kata Maya.
"Belle?" panggil Bryan dan Belle kaget melihat Bryan.
Belle berdiri bagaikan patung karena Bryan melihat dirinya sekarang.
Maya melihat interaksi diantara mereka dan seakan tahu situasi yang terjadi.
"Dia akan pulang bersamaku," kata Bryan menarik tangan Belle dan membawanya ke mobil.
Maya melihatnya dengan melongo. Dia tak menyangka jika teman kencan Belle adalah Bryan.
JANGAN LUPA LIKE KOMEN VOTE FAVORIT DAN HADIAH YAA ❤❤❤