Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Undangan Minum Teh
Hari ini Purple bersama Lili sedang berkutat di dapur, mereka membuat kue kering bersama.
“Maaf nona mengganggu” ucap Khail menghampiri mereka.
“Ada apa sir Khail?” Tanya Purple.
“Saya membawa surat undangan dari lady Jenny” ucap Khail.
“Baiklah.. terima kasih sir Khail” ucap Purple.
Khail pun memberi hormat dan pergi darisana karena masih ada perkerjaan yang harus dia selesaikan.
Lili pun menghampiri Purple, “nona anda mendapat undangan minum teh?” Tanya Lili.
“Iya Lili ini dari anak Marquies, lady Jenny Trivon” ucap Purple.
“Wahhh kapan nona?” Tanya Lili.
“Masih dua hari lagi Lili” ucap Purple.
“Kenapa cepat sekali anda bahkan belum mempersiapkan gaun yang cocok untuk datang ke perjamuan itu nona” ucap Lili lesu.
“Tidak apa- apa Lili, aku masih punya bangak gaun dan juga ada beberapa yang belum aku pakai” ucap Purple.
“Tapi tetap saja nona, anda harus selalu tampil menawan” ucap Lili.
Purple hanya tersenyum menanggapi ucapan Lili, pelayannya ini sangat memperhatikannya.
“Nanti saja kita bahas masalah gaun, yang terpenting sekarang adalah masalah kue yang belum selesai dibuat” ucap Purple langsung menarik tangan Lili masuk kembali ke dapur.
Setelah beberapa saat akhirnya kue pun jadi dan sudah ditata di nampan besar.
“Wahh aroma sangat lezat nona” ucap Lili semangat.
“Kalo dimakan dengan teh hangat pasti akan lebih nikmat” ucap Purple.
“Kalo begitu saya akan menyiapkan tehnya nona” ucap Lili.
“Buatlah lebih banyak nanti kita makan minum bersama di taman bunga” ucap Purple.
“Baik nona” jawab Lili.
Purple terlebih dulu menaruh kue di meja bundar, dia melihat Khail yang sedang melatih para prajurit.
“Sir Khail” panggil Purple.
Sir Khail pun membubarkan mereka dari lagian dan menghampiri Purple.
“Hormat saya nona” ucap Khail.
“Aku membuat kue, cobalah” ucap Purple sambil memberikan kue pada Khail.
Khail nampak ragu namun dia juga tidak bisa menolak sehingga dia menerima kue itu.
“Nona ini tehnya” ucap Lili yang baru datang.
“Taruh disini saja Lili, dan kalian berdua duduk lah” ucap Purple.
“Maaf nona saya tidak pantas” ucap Khail menolak.
“Tidak apa sir, aku sama sekali tidak keberatan” ucap Purple.
“Baik, terima kasih nona” ucap Khail.
“Terima kasih nona” ucap Lili.
Mereka bertiga pun duduk mengelilingi meja bundar itu, dibawah pohon yang besar begitu sejuk dan menyegarkan.
******
Sementara di tempat lain Keyron merasa geram dengan para penjabat yang melakukan korupsi atas dana yang digunakan untuk pembuatan jembatan.
Jembatan ini akan melintang dari negara Mayrion menuju negara Amsterdal yang dipisahkan oleh sungai besar.
Jembatan itu sangat penting karena setelah menakklukan negara amsterdal tahun lalu kini negara itu telah menjadi kawasan negara Mayrion.
“Lapor tuan semuanya sudah beres” ucap Dalle.
“Hemm” Keyron pun bangkit dari duduknya dan menuju ke ruangan bawah tanah yang diikuti oleh Dalle di belakangnya.
Setelah sampai banyak sekali para tawanan yanh diikat disana, ada yang memohon ampun dan ada juga yang mengamuk saat melihat Keyron.
Tapi apalah daya mereka dihadapkan Keyron mereka hanya serangga kecil yang sama sekali bukan lawannya.
Berbeda kini dengan pria paruh baya yang tertunduk lemah di kaki Keyron.
“Tuan Duke saya mohon ampun” ucap pria itu.
Keyron hanya menatap tajam dan jijik, “Dalle berikan aku pedang!” Ucap Keyron tanpa basa basi.
“Baik tuan” ucap Dalle memberikan pedang pada Keyron.
Keyron pun meninggalkan tempat terkutuk itu, setelah ini dia akan ke kastil Vierra menemui gadis pujaannya.
Sungguh dia sangat merindukan Purple walau hanya sehari tak bertemu.
“Purple tunggu aku” guman Keyron.
Dia segera membersihkan diri karena tidak mungkin dia menemui Purple dalam keadaan seperti itu.
Dan setelah beberapa saat Keyron pun sudah selesai bersiap dia akan segera menemui Purple namun Ciera datang menghampirinya.
“Ka.. Ahh tuan Duke” ucap Ciera yang semula ingin memanggil kakak namun diurungkan karena takut Keyron marah.
“Hemm ada apa?” Tanya Keyron dingin.
“Itu tuan Duke mau kemana?” Tanya Ciera.
Keyron hanya menaikan alisnya, “kenapa aku harus memberitahu, itu bukan urusan anda lady Ciera” ucap Keyron.
######
...(Darren Hadid)...
...Ayah Keyron and Deron...
...(Deron Hadid)...