Setelah Danton Aldian patah hati karena cinta masa kecilnya yang tidak tergapai, dia berusaha membuka hati kepada gadis yang akan dijodohkan dengannya.
Halika gadis yang patah hati karena dengan tiba-tiba diputuskan kekasihnya yang sudah membina hubungan selama dua tahun. Harus mau ketika kedua orang tuanya tiba-tiba menjodohkannya dengan seorang pria abdi negara yang justru sama sekali bukan tipenya.
"Aku tidak mau dijodohkan dengan lelaki abdi negara. Aku lebih baik menikah dengan seorang pengusaha yang penghasilannya besar."
Halika menolak keras perjodohan itu, karena ia pada dasarnya tidak menyukai abdi negara, terlebih orang itu tetangga di komplek perumahan dia tinggal.
Apakah Danton Aldian bisa meluluhkan hati Halika, atau justru sebaliknya dan menyerah? Temukan jawabannya hanya di "Pelabuhan Cinta (Paksa) Sang Letnan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasna_Ramarta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28 Karma Sedang Menimpa
Pagi sudah menjelang, Haliza bangun seperti biasanya. Meskipun tadi malam tidak bisa nyenyak tidur karena memikirkan sikap Aldian yang super dingin.
Pagi ini perjuangan Haliza dimulai kembali, dia akan berusaha lebih keras lagi dari kemarin. Mungkin harus dengan cara yang terakhir, yaitu lebih agresif dan tidak tahu malu. Tapi sejauh ini justru dirinya yang merasa canggung dengan sikap Aldian yang super dingin.
Aldian sudah rapi dengan pakaian PDH nya. Tampan dan wangi seperti biasanya. Baru kali ini Haliza merasa sadar kalau Aldian itu tampan. Dia memang tampan, tapi tidak menarik bagi Haliza. Tapi kini, entah kenapa setelah Aldian bersikap dingin dan sinis padanya, rasa takjub dan terpesona itu muncul tiba-tiba seiring waktu.
"Mungkin ini karma yang sedang menimpa diriku. Sebelumnya aku justru sangat tidak suka dengan Mas Aldian yang seorang abdi negara, tapi kini berbeda. Ya ampun, aku benar-benar kena karma, aku begitu merindukan sikap Mas Aldian yang selalu bawel dan mengomeliku," batin Haliza.
Aldian memburu pintu kamar setelah ia siap dengan perlengkapan kerjanya. Tanpa basa-basi dia melengos seakan tidak ingat bahwa di kamar ini ada Haliza. Dada Haliza merasa sesak dengan sikap abai Aldian. Ingin rasanya saat itu menangis dengan sikap Aldian, tapi Haliza sadar saat ini dirinya justru sedang berjuang keras meraih hati Aldian.
"Mas Aldian, nanti aku mau ikut ke pasar dengan Bi Kenoh, boleh?" tanya Haliza menyusul Aldian yang baru saja akan menuruni tangga.
Aldian menoleh lalu berkata, "lakukan saja apa yang mau kamu lakukan. Tapi, kenapa harus ikut Bi Kenoh, dia kan mau belanja ke pasar? Ohhh, jangan-jangan kamu mau bertemu seseorang lagi, mungkin?" jawaban yang sungguh diluar dugaan, Aldian justru menghubungkan kembali dengan cerita lama Haliza yang menemui mantan kekasihnya di alun-alun kota.
"I~iya, Mas terimakasih," balas Haliza seolah tidak memiliki muka. Dia malu mendapat balasan seperti itu dari suaminya.
Haliza kembali sedih, rasanya usaha dia seakan sia-sia.
"Baru saja dimulai, kenapa sudah bilang merasa sia-sia dan ingin menyerah. Kamu masih belum maksimal perjuangannya, masih baru. Coba lebih keras lagi dong Za, usaha kamu itu belum apa-apa. Kamu harus lebih berani dan agresif, makanya bangun rasa cinta itu secepat mungkin supaya kamu tidak merasa canggung saat kamu melakukan agresi pada suami kamu," usul Hanin siang itu memberi semangat dan motivasi terhadap Haliza sang adik semata wayang.
"Harus dengan cara apa lagi supaya aku bisa meraih hati Mas Aldian kembali? Aku sudah tidak kuat didiamkan seperti ini. Aku sudah berusaha meminta maaf sama dia, tapi Mas Aldian tetap saja dingin dan ketus. Ya ampun, benar-benar bingung harus bagaimana," bingung Haliza seakan kehabisan akal.
Cara satu-satunya sebagai jalan terakhir adalah yang masih belum Haliza praktekan adalah agresif seperti yang pernah Hanin sarankan padanya di saluran telpon tempo hari.
Sepertinya Haliza memang akan menjalankan cara yang terakhir. Dia harus persiapkan lebih matang cara ini, agar tidak gagal lagi. Kalau gagal pastinya dia yang akan malu.
Kebetulan malam ini bertepatan dengan malam Jumat kliwon, yang mana bagi sebagian orang mempercayai bahwa para setan sedang berkeliaran menggoda manusia untuk sesat. Itupun hanya rumor yang belum jelas kebenarannya. Alasan itulah yang akan dipakai Haliza untuk memancing simpatik Aldian.
Sore hari, Haliza sedang duduk santai di beranda lantai atas. Menikmati teh panas beserta camilannya. Haliza sengaja bersantai di sana, agar pada saat Aldian pulang dari kantor, ia bisa langsung menyapanya.
Namun, yang ditunggu justru belum muncul-muncul. Aldian kembali justru jam di tangan sudah menunjukkan pukul delapan malam.
Haliza menyambut Aldian dengan hangat, ia mengikuti Aldian dan akan mengungkapkan inginnya. Setelah Aldian tiba di dalam kamar, Haliza berusaha mengungkapkan keinginannya.
Haliza mendahului Aldian menuju lemari, ia berusaha melayani Aldian, mengambilkan baju yang akan dipakai Aldian. Sayangnya, Aldian mengangkat tangannya tanda ia tidak mau diambilkan barang apapun dari lemari.
Haliza kembali mengalah dengan sikap Aldian yang seperti itu, tapi malam ini aksinya yang telah disusun rapi dia harapkan berjalan. Aldian kemudian berlalu meninggalkan Haliza dan ke kamar mandi.
Beberapa saat kemudian. Haliza sudah mengenakan pakaian tidurnya yang kali ini berbeda. Bukan gaun tipis atau dari bahan terawang, tapi pakian tidur itu memang belahan dadanya sangat rendah, cocok jika untuk menggoda suami, pikir Haliza.
"Mas, boleh tidak, untuk malam ini dan malam-malam seterusnya, aku tidur di sini lagi bersama Mas Aldian?" tanya Haliza berharap Aldian menyetujuinya. Aldian belum menyahut, dia seperti sedang berpikir.
"Sudah sering aku bilang, lakukan apa saja yang kamu mau asal tidak mengganggu privasiku," tekan Aldian tanpa ekspresi apa-apa.
Haliza mengangguk lemah, sikap Aldian seperti inilah yang membuat Haliza bisa gagal dalam menjalankan misinya.
"Apakah malam ini akan gagal lagi?" tanyanya pesimis.
Sudah direncanakan sebelumnya, Haliza mulai menaiki ranjang. Jika ada celah untuk menghampiri Aldian, maka dia akan segera menjalankan aksinya.
Kini Aldian mulai menaiki ranjang, tapi lampu utama masih menyala. Aldian rupanya tengah berselancar di dunia maya.
Haliza mulai menarik selimut dan menutupi tubuhnya. Sayang sekali Haliza belum menemukan keberanian untuk melancarkan aksinya itu. Mendadak ia blank dengan segala rencananya.
"Duhhhh, harus bagaimana ini? Apakah aku harus gagal lagi menjalankan misi itu?"
"Apakah aku harus pura-pura tidur duluan, lalu nanti rencanaku aku jalankan saat sedang tidur saja?"
Deru nafas teratur mulai terdengar, ternyata Haliza sudah tertidur.
"Tumben Haliza sudah senyenyak itu, mungkin dia lelah karena sering aku abaikan," duga Aldian seraya menuruni ranjang lalu mematikan lampu utama.
Haliza sudah mendengar lampu utama dimatikan, suasanapun menjadi redup, hanya remang-remang cahaya lampu meja lima watt penerang kamar itu sekarang.
Aldian kini mulai membaringkan badan, sementara Haliza nampak gelisah dan seakan putu asa memikirkan bagaiman caranya ia dan menjalankan misinya itu.
Tiba-tiba saja tubuh Haliza sudah membalik lalu memeluk Aldian dengan erat. Aldian terperanjat, dia tidak menduga kalau Haliza akan memeluknya seerat ini.
"Apakah Haliza sedang pura-pura atau benaran tidur dan mengigau?" duga Aldian masih penasaran.
"I love you, Mas Aldian. Jangan ceraikan aku, Mas." Tiba-tiba saja Haliza mengigau yang cukup membuat Aldian terharu, karena di sana di sudut mata Haliza nampak air mata yang siap jatuh. Aldian menerbitkan senyum penuh makna.
"Sepertinya Haliza sedang berusaha nakal denganku, dia gunakan cara ini untuk meluluhkan aku," duga Aldian. Aldian yakin Haliza hanyalah pura-pura.
Dan sudah Aldian duga, Haliza kini justru semakin memeluknya dengan erat, menghimpit sebelah kakinya dengan paha Haliza. Otomatis di sana ada sesuatu yang terusik, yang hampir sebulan hanya mampu ia lampiaskan di kamar mandi, imbas dari kemarahannya pada Haliza.
Sebagai lelaki normal, Aldian merasa tertantang. Haliza membuatnya bangun dan hasrat Aldian tiba-tiba saja seakan tidak mampu ia tahan.
gimana sih Thor?
engga gitu thor aturannya /Sweat//Sweat/ lahir normal maupun cesar sama sama 3hr. kalo cesar ada kendala mungkin bisa lebig dari 3hari
menarik ceritanya
gedeg bgt sama Aldian,cemburu tau qt sbg ssama wanita 😠😡