Penyesalan terbesar karna telah salah mempercayai seseorang, Tunangan yang begitu di cintai nya menghianatinya padahal Ia sudah membuang satu-satunya Orang berharga dalam hidupnya yang seperti Keluarga baginya hingga meninggalkan dia untuk selama nya.
"dimana ini?" gumam Natalia celingukan memperhatikan sekitar.
Natalia Kembali ke masa lalu sebelum petaka itu terjadi, Natalia membalaskan dendamnya pada Orang yang telah menghianatinya.
ikuti kisahnya ya? bagaimana kisah cinta Natalia? Orang yang di masa kehidupan pertama telah Ia khianati demi Tunangan bajing*nnya kini takdir seolah menghukum Natalia dengan begitu mencintainya, akankah mereka bisa bersatu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sucii Amidasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tak boleh gagal
Natalia menggeleng kepalanya, "tak tahu berapa banyak mungkin ada 2 gayung." jawab Natalia mempraktekkan tangannya sedang memegang penimba air.
"hmmft..?" tawa tertahan Al dan bibir Steven juga berkedut-kedut melihat arah lain.
Angga menatap datar saja gelagat Natalia, "itu gayung atau mangkuk?" ejek Angga.
"Om Dokter." protes Natalia.
"sudah-sudah jangan berdebat lagi." Steven menengahi perang antara Angga dan Natalia.
Natalia memang pribadi yang manja juga kekanakan namun keras kepala kalau sudah menginginkan sesuatu, mungkin kebiasaan dirinya yang begitu dimanja membuatnya memiliki sisi menyebalkan itu.
"Paman kapan pulang?" tanya Natalia.
Steven menjatuhkan rahangnya begitu juga Al dan Angga.
"ahh? lebih baik kita keluar duluan." Al menarik Angga pergi dari Ruangan Steven.
"lepaskan aku Al..! aku mau periksa anak itu kayaknya otak dia juga bermasalah. aku harus bawa dia periksa otak, kesambet apa dia merengek minta Pamannya pulang cepat coba? bukankah dia paling tak suka Pamannya pulang cepat biar dia bisa ke Bar sama si Vin vin lacur itu." protes Angga.
"biarkan aja mereka berdua Ga..! siapa tahu karna kecelakaan kecil di bar itu buat dia sadar kalau Si Vinne itu tak baik." balas Al.
Angga mendengus memberikan semua perlengkapan medisnya ke Al lalu pergi begitu saja.
"Oii? sejak kapan aku jadi Babumu." bentak Alga tak terima.
"bodo amat, tanggung jawab udah suruh aku kesini tapi tak mau antar kedepan padahal aku juga tak minta di antar sampai ke tempat kerja." balas Angga cuek.
percuma saja Angga keras kepala karna Al itu ada di pihak Steven, sebenarnya Angga merasa kasihan pada Steven harus jatuh cinta pada Gadis yang susah diatur seperti Natalia.
Natalia adalah Gadis super manja yang merepotkan Steven, begitulah menurut Angga namun Angga juga tak membenci Natalia selagi Steven dan Al masih baik-baik saja.
.
di Ruangan Steven.
Steven sedang menyiapkan menu makanan lezat untuk Natalia yang minta dibuatkan makanan.
Natalia menangkup kedua pipinya diatas meja sambil memperhatikan gerak-gerik Steven, "rasanya benar-benar mimpi..! aku tak percaya bisa melihat Paman lagi." batin Natalia.
Natalia menggeleng kepalanya kuat, "jangan pikirkan mimpi buruk itu lagi Alia tapi kamu harus ubah takdir burukmu itu, Jangan mempercayai Kedua Manusia busuk itu." batin Natalia menatap tajam ke arah meja.
Steven tak sengaja melihat Natalia menatap tajam meja didepannya.
"kenapa Alia? apa mejanya melukaimu?" tanya Steven.
"Ehh? haha..? tidak Paman, apa makanannya udah siap?" tanya Natalia mengalihkan.
Steven menoleh ke masakannya lalu kembali fokus seolah merasa bersalah pada Natalia yang baru saja sadar sudah datang ke Perusahaannya.
"maafkan Paman Alia, Paman tak bisa menjengukmu. Paman ingin datang kok setelah Pekerjaan Paman selesai." ujar Steven.
Natalia terkekeh, "tidak apa Paman..? aku udah besar kok ngapain Paman cemas padaku? bukannya ada Ella ya?"
Steven tersentak mendengar jawaban Natalia, "apa aku salah? kenapa aku merasa Alia jadi makin dewasa? dia juga tak marah-marah seperti biasa."
Steven merasa ada yang janggal tapi Ia menahan untuk tak bertanya sampai Natalia makan.
Steven menunda pekerjaannya esok hari dan memilih pulang karna Natalia minta ingin pulang bersamanya, Steven tentu tak menyia-nyiakan hal itu karna ini pertama kalinya Natalia meminta pulang bersama Natalia.
.
di dalam Perjalanan Pulang,
"Alia?" panggil Steven serius namun masih fokus dengan kendaraannya.
"iya?" sahut Natalia fokus dengan ponselnya.
"wahh!! gila..! aku baru ingat kalau malam ini si penghianat Kean itu akan menembakku didepan teman-temannya supaya di bilang romantis dan aku terpesona padanya." batin Natalia mengepalkan tangannya seketika.
"Alia?" panggil Steven sekali lagi dan Natalia tersadar pun menoleh.
"hmm?" sahut Natalia.
"ahh? maaf Paman, aku tak bermaksud mengabaikanmu tapi nanti malam Vinne ajak aku keluar tapi aku bingung gimana cara nolaknya." jelas Natalia memang tampak jujur dan polos.
Steven tercengang, "ka--kamu tak mau keluar sama wan..? ah tidak sama Vinne itu?" tanya Steven terkejut.
"iya Paman, kepala aku masih pusing dan kayaknya aku harus istirahat yang cukup nanti." jawab Natalia sambil memejamkan matanya memijit pangkal hidungnya seolah ucapannya itu benar.
"baiklah..! lakukan apa yang baik menurutmu Alia, Paman akan mendukungmu." Steven mengusap kepala Natalia.
Steven memang tak suka pada Vinne yang selalu membawa Keponakan nya ke Bar untuk bersenang-senang tapi Natalia tetap di awasi ketat oleh Steven dengan pengawal tersembunyi yang selalu mengikutinya bahkan berulang kali Natalia hampir di jebak dan juga hampir di lec*hkan namun tetap saja Natalia tidak jerah ikut bersama Vinne yang jelas-jelas memiliki niat tak baik.
.
di Kediaman Keluarga Panelly.
Natalia membaringkan tubuhnya di atas ranjang dan menatap langit-langit kamarnya.
"sayangnya aku kembali 5 tahun ini, aku tak bisa menyelamatkan kedua Orangtuaku." gumam Natalia lirih.
Orangtua Natalia meninggal dunia 7 tahun yang lalu sedangkan sekarang umur Natalia 22 tahun.
Natalia berubah dingin seketika saat teringat perkataan kejam Vinne saat Ia meregang nyawa tentang kematian Kedua Orangtuanya.
"kasusnya udah begitu lama, bagaimana caraku menemukan bukti kejahatan Paman Agung yang terlibat atas kecelakaan yang menimpa Kedua Orangtuaku." Natalia bergumam-gumam pelan.
Natalia tersenyum misterius, "akan aku balas kalian 50 kali lipat dari rasa sakit yang kalian berikan padaku. aku akan hancurkan kalian sampai kalian merasakan bagaimana itu hidup segan mati tak mau." seringai Natalia.
Natalia tak akan membiarkan siapapun mengusik hidupnya bersama Steven, Natalia juga bertekat akan melindungi Steven di kehidupan ini.
Tak Lama kemudian Natalia tertidur pulas di kamarnya.
.
Steven duduk di Sofa Ruang Tamu, Ia sudah begitu lama mendendam pada Vinne dan Pria yang sering dibawanya itu seolah ingin menjodohkan Pria itu pada Natalia yang polos.
"Lia??" panggil Vinne menggema.
srakhh
"jangan berisik..!" suara Steven tegas berdiri dari duduknya menghampiri Vinne yang terkejut melihat Steven.
"ko--Kok paman ada disini? seharusnya Paman di Kantor kan?" tanya Vinne tergagap.
"pergi dari Rumah ini..! gara-gara kau Alia jadi sakit." usir Steven dengan dingin.
Vinne terlonjak kaget, "Lia sakit? benarkah Paman?"
"diam..! aku bilang pergi ya pergi..!" bentak Steven.
Vinne menggeleng kepalanya tak percaya, "Paman jangan mengusirku kan ini bukan Rumah Paman, ini Rumah Lia dan dia membebaskanku keluar masuk Rumah ini." kata Vinne dengan percaya diri padahal tangannya sedang bergetar saat ini.
"kau sedang membantahku? aku Wali Alia." bentak Steven dengan ekspresi begitu menakutkan.
Vinne gelagapan malah memberanikan diri berlari semakin menerobos masuk menuju Kamar Natalia, Steven memejamkan matanya geram.
"wanita itu benar-benar harus aku apakan biar sadar diri." geram Steven juga tak bisa berbuat apa-apa jadi terpaksa Ia menyusul Vinne.
Vinne memaksa masuk ke kamar Natalia ternyata Natalia memang tertidur dan dengan begitu beraninya Vinne mengguncang tubuh Natalia.
"Lia bangun Lia? kenapa Pamanmu bisa ada di Rumah? Lia? Lia?" teriak Vinne.
"sudah aku bilang pergi sebelum aku berbuat kasar." Steven juga masuk ke kamar Natalia.
Vinne semakin panik karna malam ini tak boleh gagal, Ia harus membuat Natalia ke Bar supaya rencana awal nya berjalan mulus.
KAN lumayan uangnya Wkwkwkkw
kalo bisa sambil Live video ( jadi ga bisa apa² mereka berdua Wkwkwk 🤣)
Tapi kalo muka Tembok meh BEDA
aku mampir lgi😊