NovelToon NovelToon
Fanatic Obsession

Fanatic Obsession

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Wanita Karir / Karir / Dendam Kesumat / Menyembunyikan Identitas / Office Romance
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Janice SN

Stella adalah seorang aktris terkenal, baginya hidup ini terasa mudah saat begitu banyak penggemar yang mencintainya. Tetapi lama-lama salah satu penggemar membuat Stella tak merasa nyaman, dia selalu mengatakan bahwa Stella harus bersikap baik dan mematuhinya, jika tidak, kejadian tak diinginkan akan terjadi.

Lalu Stella mulai mencurigai seseorang, apakah orang itu akan tertangkap? Atau Stella malah terperangkap jauh dalam genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Janice SN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malaikat Maut Juga Bisa Sakit

"Aku tidur di mana?" tanya Stella yang melihat satu ranjang di kamar ini. Pikirannya tak polos sampai bisa memikirkan hal di luar kepala. Tapi, semoga saja tidak ada kejadian yang akan membuatnya menyesal suatu hari nanti. Stella menoleh ke arah Austin, menunggunya untuk menjawab.

"Aku tidur di ranjang ini, dan kamu tidur di sofa."

Mata Stella membulat sempurna. "Di sofa? Kau serius? Aku tidak bisa tidur di sofa! Aku sungguh alergi tidur di sofa! Badanku akan kesakitan!" terangnya yang tak sadar meninggikan suaranya pada Austin.

Austin mengangkat bahunya, acuh. "Boneka itu tidak protes, dia tidak akan pernah melawan."

'AKU MANUSIA SIALAN! AKU MAHLUK HIDUP' Stella hanya bisa berseru dalam hati. Dirinya benar-benar kalah telak. Perempuan itu tersenyum semanis mungkin. "Baiklah, aku akan menurut."

Austin mengangguk puas, dia memperhatikan Stella yang mulai berbaring di sofa. "Badanmu itu berbeda ya dari manusia lainnya? Tidak memiliki rasa bau saat sudah beraktifitas seharian? Wah keren, kamu sangat langka..."

Stella langsung terduduk di sofa, perempuan itu tersenyum masam mendengar ledekan yang membuat telinganya memanas, tapi harus tetap terlihat ramah. "Aku tidak membawa pakaian."

Austin tersenyum manis. "Kamu mengira aku semiskin apa sampai tidak bisa membelikan mu pakaian?"

Stella terkekeh canggung, entah kenapa semakin ke sini, Austin ini mirip sekali dengan Morgan, sama-sama menyebalkan. Tanpa mau berkata lagi, Stella langsung berjalan, walaupun tak tahu di mana letak kamar mandinya, Stella tidak mau mengobrol lebih lama lagi bersama Austin.

"Jangan sampai tersesat!"

Seruan itu membuat Stella melambaikan tangannya, malas sekali melihat wajah Austin yang membuat matanya terasa sakit. Tapi, entah kenapa Austin seperti bukan penggemar gila yang selalu menerornya. Setahunya, penggemar gilanya itu selalu mengatakan hal yang sedikit romantis walaupun berakhir mengancamnya. Tetapi sosok Austin yang ini berbeda, dia seperti memainkan peran lain, tapi jika bukan Austin, siapa lagi? Toh, dia juga sama gilanya.

"Ah, akhirnya ketemu." Lelah sekali berjalan di rumah yang terlalu besar ini, tapi akhirnya dia menemukan kamar mandi. Stella masuk, untuk menyegarkan tubuhnya yang super lengket. Beberapa saat kemudian, Stella keluar dari kamar mandi menggunakan handuk yang sudah ada di dalam. Stella celingak-celinguk mencari pakaian, ia kira Austin sudah menyiapkan pakaian, ternyata tidak.

"Ck! Aku pikir seseram apapun dia, tapi jika kepadaku, akan bersikap lunak! Aku pikir dia akan memperlakukan aku dengan manis, ternyata tidak!" serunya kesal sambil berjalan ke kamar yang tadi ia kunjungi. Stella terus mengomel kesal, pikirannya seolah-olah berputar, bahkan kata-kata Lea pernah membuatnya berfikir. 'Penggemar gilanya itu sangat mencintainya, sampai tak mau melihatnya membintangi film romantis.' Ya, dia pernah berpendapat seperti itu karena untuk apa lagi penggemar gilanya itu melarangnya membintangi film romantis jika bukan karena suka atau cemburu? Dan yang lebih mendukung pendapatnya, penggemar gilanya itu selalu mengancamnya, seolah tahu dirinya akan selalu menurut jika menyangkut adiknya. Ah, setelah diperlakukan seperti ini, membuatnya kembali berfikir, bahwa Austin hanya mempermainkannya saja.

Stella masuk ke sebuah kamar, berniat memanggil Austin, tapi mulutnya terhenti, suaranya terasa tidak bisa dikeluarkan. Stella menggelengkan kepalanya. Austin benar-benar gila!

Tiba-tiba sebuah tangan melingkari pinggangnya, kecupan singkat mendarat di pipinya. "Oh, kamu sudah melihatnya?"

Stella menelan salivanya, tubuhnya mendadak dingin saat melihat sesuatu di depannya. Setelah melihat ini dengan jelas, tak ada alasan lagi untuk meragukan Austin, dia benar-benar penggemar gilanya!

Austin mengecup belakang leher Stella. Pria itu tidak merasa bersalah. "Kenapa kamu mendadak gugup seperti ini? Itu hanya kamera CCTV, kamu yang memasangnya sendiri."

Ya! Dirinya yang memasang kamera tersembunyi itu! Tapi bagaimana bisa Austin memiliki rekamannya?! Bukankah, hanya dirinya yang memiliki rekaman CCTV yang berada di apartemennya sendiri? Kenapa bisa ada duplikat begini?!

Austin memegang kedua pundak Stella. "Pakaianmu sudah ada di kamar. Jangan sampai tersesat lagi, atau dirimu bisa saja melihat yang lebih rahasia lagi."

Stella tak menjawab, dirinya masih menatap layar itu. Layar yang di mana, menampilkan seluruh aktivitasnya, Stella diam-diam menahan tangis, kenapa Austin sampai melakukan ini? Apa tujuannya?

"Kamu tak mau bergerak ya?" tanya Austin yang kembali memeluknya erat. "Jika kamu masih di sini, aku takut tidak bisa bertahan lebih lama lagi."

Stella, dapat merasakan ibu jari Austin yang mulai berpindah tempat. Perempuan itu segera melepaskan diri. "Baiklah, aku akan menuruti perintahmu."

Austin tersenyum tipis, dia melepaskan tangannya dari Stella.

Stella langsung pergi dari sana, walaupun kakinya sedikit bergetar, tapi perempuan itu tetap melangkah menuju kamar yang tadi. Setelah masuk, dirinya bisa melihat pakaian tidur beserta beberapa pakaian dalam perempuan. Stella mendekat, dia memegang kemejanya itu, meremasnya dengan kuat. "Dia sungguh gila! Tak waras! Selama ini, dia mengawasi ku, dasar berengsek!" serunya kesal, Stella memperhatikan ruangan ini. Dia takut, jika ada kamera tersembunyi yang akan merekamnya lagi.

***

"Besok adalah hari ulang tahun Ranu, apa Stella akan datang kemari?"

Sofia, Ibunya Stella hanya bisa diam saat suaminya bertanya. Dirinya juga menduga bahwa Stella akan datang, perempuan nakal itu sulit sekali untuk dicegah.

Rifad menghela nafas sejenak. "Aku sungguh tidak keberatan jika putrimu itu datang ke rumah kita, tapi Ranu tidak menyukainya, dia bahkan memintaku untuk sekolah di luar kota."

Sofia melototkan matanya. "Ranu berkata seperti itu?

"Ya, dia ingin sekolah menengah pertamanya di luar kota."

Sofia terdiam, keluarga kecilnya tak bisa ke luar kota karena suaminya bekerja di kota ini, tak bisa berpindah lagi..

"Kamu bujuk Stella untuk tidak datang ke hari ulang tahun Ranu, atau dia bisa mengamuk."

Sofia mengangguk saja. Semoga dirinya bisa membujuk Stella walaupun mustahil.

***

Di tengah malam, Stella terbangun dari tidurnya. Baru beberapa jam tidur, tubuhnya terasa lelah. Stella melihat ke arah tempat tidur, di mana Austin yang tertidur lelap. Tapi entah kenapa, tubuh Austin seperti menggigil hebat. Stella terbangun dari tidurnya, perempuan itu mendekati tempat tidur milik Austin.

"Apa dia demam?" tanyanya yang sudah di samping tempat tidur. Matanya melihat Austin yang terbaring dengan tubuh yang menggigil, tapi lelaki itu tetap tidur dengan selimut yang menutupi tubuhnya.

"Apa malaikat maut juga bisa sakit?" Seketika terbayang saat Austin mengancamnya untuk mencelakai William, bahkan teror-teror yang selalu dilakukannya membuat Stella menelan ludahnya. Dirinya menjadi tak merasa kasihan.

Pikirannya tiba-tiba tertuju pada bantal, senyuman miring pun muncul di wajahnya. Apa Austin bisa kehilangan nyawa saat dirinya menutupi wajahnya dengan bantal? Atau hanya sesak nafas saja? Stella sangat penasaran.

1
Iren Nursathi
lanjut dong penasaran nih thor
Janice SN: Udah kak🤗🤗
total 1 replies
Iren Nursathi
lanjuuuuuuut thor
Janice SN: udah kak🤗
total 1 replies
Selfi Selfi
semangat kk...
lanjutkan



kita saling suport yukヾ(^-^)ノ
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!