Perjuangan Putri Qing Xun

"Berhasil, berhasil, berhasiiil, kita bisa mengajak keluar istana adikku Putri Qing Xun! Sesuai dengan harapan kita! Benarkan,  kalau aku yang bicara dan membujuk Ibunda,  pasti diizinkan ya walau pun awalnya agak susah tapi pada akhirnya berhasil juga. "

Pangeran Qing Lusan yang mendengar kabar itu Tentu saja sangat senang wajahnya langsung berseri-seri, " Baguuus, ini baru saudaraku!  Hihi ... bisa di andalkan! Kau memang yang terbaik! Aku juga tidak lupa dengan taruhan kita jadi jangan khawatir."

" Aku tidak sabar,  ingin memberitahukan hal ini kepada adik cantikku Putri Qing Xun!"  Ucap Pangeran Qing Lusan menggebu.

"Hehe... Kau benar saudaraku, aku pun tidak sabar!  Dia pasti sangat gembira mendapat kabar ini!"

" Emm... Sekarang, Bagaimana kalau kita berdua ke tempatnya?  Aku benar - benar  tidak sabar!"

"Aku setuju sekali dengan usulmu! Ayo...!" ucap Pangeran Qing Fan.

Kedua Pangeran itu, segera saja meninggalkan Paviliun Serigala. mereka berdua bermaksud untuk menemui adiknya Putri Qing Xun di Paviliun Bunga.

Kebahagiaan terlihat jelas di wajah tampan kedua pangeran. Bahkan dalam perjalanan menuju Paviliun Bunga, tidak sedikit mereka berdua melempar senyum kepada para kasim, prajurit, dan juga pelayan yang kebetulan bertemu dengan mereka.

"Ada apa ya dengan pangeran? Tidak biasanya tersenyum kepada semua orang?" ucap kasim 1 terkejut.

Kasim kepala yang kebetulan ada di situ juga angkat bicara, "Bukan hanya kamu yang heran! Kami semua juga penasaran?"

"Ohh..Jantungku berdebar tidak karuan, di saat Pangeran Qing Lusan tersenyum kepadaku?" ucap pelayan cantik dengan tubuh sedikit tambun.

"Mimpi apa aku semalam? Lihat - lihat itu Pangeran Qing Lusan dan Qing Fan tersenyum, ohh..., tampannya!" ujar pelayan cantik itu sambil tersipuh malu.

Pangeran Qing Lusan dan Pangeran Qing Fan tidak menyadari kalau perbuatannya itu, telah membuat kegaduhan dalam istana.

Pavilium Bunga jaraknya tidak terlalu jauh. Dan hanya memakan waktu satu setengah jam. Tapi bagi ke dua pangeran yang sedang bergembira, jarak itu seperti sekejap mata.

Saat ini kedua Pangeran sudah ada di depan pelataran Pavilium Bunga.  Pangeran Qing Lusan yang sudah tidak sabar membagikan kabar gembira, langsung saja berlari masuk ke dalam Pavilium Bunga sambil memanggil- manggil nama Putri Qing Xun.

" Adik cantikku Putri Qing Xun! Putri Qing Xun!Qing Xun dimana kamu?"

Tanpa permisi atau pun mengetuk pintu, Pangeran Qing Lusan itu nyelonong begitu saja masuk ke dalam Pavilium Bunga.

"Adik cantikku Putri Qing Xun! Ini Gege tampanmu datang!" ucap Pangeran Qing Lusan sambil teriak.

"Ck, tampan! Kenapa kau menambahkan kata tampan? Kau tidak malu, bicara menyanjung diri sendiri seperti itu!" protes pangeran Qing Fan pada adiknya itu dan menyusul adiknya itu masuk Pavilium Bunga.

"Suka - suka aku lah, kenapa kau yang protes?  Lagian aku itu memang tampan!  Banyak orang yang bilang seperti itu!"  Ucap Pangeran Qing Lusan percaya diri.

"Huek... "  Pangeran Qing Fan pura - pura muntah setelah mendengar apa yang di ucapkan oleh adiknya itu.

Pangeran Qing Lusan  yang melihat aksi dari kakaknya Pangeran Qing Fan membuatnya menarik nafas panjang.  Pangeran Qing Lusan memang senang bila dirinya di puji mau pun di sanjung tampan. Karena  itu bisa membuat dirinya makin percaya diri.

"Ck, tidak percaya! Aku ini tidak bohong! Aku ini bicara apa adanya?"

"Huh... Ya, iya tampan. Puas kamu sekarang! Dasar orang gila pujian dan sanjungan!" Ucap pangeran Qing Fan menyindir sambil melirik kepada pangeran Qing Lusan.  Kemudian pandangannya  menyapu seluruh  ruang mencari keberadaan adik perempuan satu satunya itu.

"Kemana dia?  Kenapa tidak ada?  Seharusnya dia masih ada di pavilium  Bunga khan? "

"Aku pun tidak tahu!  Aku jadi kuatir akan keadaannya!"  Ucap Pangeran Qing Fan baru saja terdiam. Sampai....

KREIIIIT

Terdengar suara pintu terbuka dan pada saat itulah Seorang gadis cantik keluar dari kamar mandi, dia berjalan  dengan sangat santai  tidak tahu bahwa dia telah membuat kedua saudaranya sempat kuatir dan panik.

"Adik cantikku Putri Qing Xun, Syukurlah!  Kau telah membuat gegemu ini kwatir saja?"  Ucap Pangeran Qing Lusan dengan bersungguh -sungguh.

"Bagaimana keadaanmu adikku?  Gege sich berharap  kau baik -baik saja!"  Ucap Pangeran Qing Fan.

"Fan gege dan Lusan gege. Lihatlah! Keadaan Xun'er  sudah baik, teramat baik malahan.  Ada apa gege berdua datang berkunjung?"  tanya penasaran Putri Qing Xun kepada kedua kakaknya.

"Tentu saja gege tampanmu ini datang untukmu!  Kami berdua datang membawa kabar yang sangat menggembirakan ! Di jamin pasti Xun'er akan senang."

"Benar itu Xun'er!  Coba tebak kabar apa yang kami bawa ini?  Ini juga bisa di artikan sebagai sebuah hadiah!"  Ucap Pangeran Qing Fan sambil menaik turunkan alis matanya.

Putri Qing Xun tidak langsung menjawab apa yang di tanyakan kakaknya itu. Dia sedang berpikir, kabar yang gembira tapi juga itu adalah hadiah,  cukup lama putri Qing Xun berpikir.

"Ohh... Xun 'er tahu, apakah sebentar lagi kita akan punya adik baru?  Ibunda lagi hamil!"  Jawaban yang di memukakan di hadapan ke dua kakak laki - lakinya dengan wajah yang berseri - seri.

"Aih.... Bukan itu, kenapa kamu malah mikirnya kesana?  Apa adik cantikku Putri Qing Xun lupa, kalau ibunda tidak akan bisa lagi hamil?"  Ucap Pangeran Qing Lusan tak habis pikir dengan kerja otak adik kesayangannya itu.

"Ehh... Hehe,  lupa Lusan gege!"  Jawab putri Qing Xun sambil tersenyum malu  sehingga rona merah timbul di pipinya justru membuat kakak - kakaknya menjadi gemes.

Langsung saja Pangeran Qing Fan yang dekat dengannya itu mencubit pipinya.  Walau Putri Qing Xun ini sudah berumur 15 tahun.  Sudah bisa di bilang remaja dan sudah bisa juga memasuki usia pertunangan atau perkawinan. Tapi kedua pangeran selalu memandang  dan menganggap adiknya itu bocah kecil.

"Aaahhh!"  Jerit putri Qing Xun saat pipinya di cubit gemas oleh kakaknya.

"Sakit gege Fan!  Aih.... Makin tembem nich pipi aku!"  Ucap putri Qing Xun sambil cemberut dan memonyongkan bibirnya.

"Haha.., haha.., haha"  kedua Pangeran itu tertawa bersama begitu melihat tingkah lucu dari adik perempuan satu -satunya itu.

"Memangnya kabar apa? Ayolah kasih tahu adik kecilmu ini? ( Kedua mata Qing Xun mengerjap- erjap bertujuan merayu dan mempengaruhi kedua Kakaknya) Xun'er juga pengen tahu, gege!"

Putri Qing Xun membujuk kedua kakaknya untuk membocorkan kabar itu,  dirinya tidak mau diajak main tebak - tebakan.

"Aih... Masa begitu saja sudah menyerah Xun'er? Ayo berpikir sedikit keraslah! Engkau pasti bisa!""

Panggilan Xun 'er di gunakan oleh pangeran Qing Fan bila tidak ada orang lain di sekitar mereka bertiga. Apa bila ada orang lain, maka sebutannya  menjadi putri Qing Xun.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...