NovelToon NovelToon
Terjebak Pernikahan Bisnis

Terjebak Pernikahan Bisnis

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Kaya Raya / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Akibat mengintai sang ayah yang dicurigai selingkuh, Freya justru berakhir di kamar hotel bersama seorang Pria. Namun, siapa sangka jika semua ini hanya jebakan agar Freya menerima perjodohan bisnis dari keluarganya. Lantas, bagaimanakah Freya menjalani pernikahannya, sedangkan Freya sedang memperjuangkan teman satu kampusnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Balada Piyama kucing

Suasana temaram serta keheningan menyambut kedatangan Alexander. Pria tiga puluh tahun itu menghempaskan diri di sofa yang ada di dekat jendela. Tatapan matanya tertuju pada ranjang king size yang berada tak jauh darinya.

"Untung dia sudah tidur," gumam Alexander seraya melepas kancing kemejanya. "Laura benar-benar gila. Berani sekali dia pulang ke Indonesia tanpa memberitahuku. Cari mati atau bagaimana?" gerutu Alexander. Lantas, pria tampan itu beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar mandi.

Gemericik air dari shower mulai membasahi tubuh Alexander. Beberapa kali dia membuang napas kasar saat mengingat kejadian yang menimpa Laura. Alexander harus berpikir keras untuk menutupi pernikahannya dan membuat Laura kembali ke Australia malam ini juga. Alexander tidak mau jika keberadaan kekasihnya itu terendus orang tuanya.

"Lagi pula dari mana dia mendapatkan foto pernikahanku? Bukannya Bima sudah melakukan semua rencana untuk menutupi pernikahan ini dari Laura?" gerutu Alexander sambil menggosok tubuhnya. Bima adalah asisten pribadi Alexander selama ini.

Tak sampai tiga puluh menit, Alexander keluar dari kamar mandi. Dia mencari pakaiannya di koper dan setelah mengenakan piyama, dia berjalan menuju tempat tidur. Putra semata wayang Wiratama itu duduk bersandar di headboard ranjang.

"Ya Tuhan ... dia ini istriku, tapi mengapa aku tidak tergoda sama sekali," gumam Alexander saat mengamati Freya yang sedang tertidur pulas. "Ck. Masa iya malam pertama begini malah pakai piyama motif kucing? Dia benar-benar masih labil." Alexander berdecak setelah mengamati pakaian yang dikenakan Freya saat ini.

Rasa kantuk datang menghampiri. Alexander membaringkan tubuh di samping Freya. Dia menarik selimut hingga sebatas dada. Kedua matanya mulai tertutup rapat saat dunia mimpi mulai menyambut. Kamar hotel yang sudah dihias layaknya kamar pengantin menjadi saksi jika tidak terjadi apapun di sana.

*****

Kegelapan malam telah hilang setelah sang surya menguasai cakrawala. Kamar yang gelap pun berubah terang setelah pancaran surya menerobos jendela kaca. Tentu hal ini membuat tidur nyenyak Alexander terganggu.

"Jam delapan pagi?" gumamnya setelah melihat penunjuk waktu yang ada di sana. Lantas, dia menoleh ke samping dan ternyata Freya masih tertidur pulas.

Pria tampan itu turun dari tempat tidur dan segera membersihkan diri di kamar mandi. Tak sampai satu jam lamanya, penampilan Alexander berubah rapi. Pagi ini dia terlihat lebih santai dengan setelan casual.

"Gadis macam apa dia ini? Jam sembilan pagi masih tidur," gumam Alexander setelah berdiri di sisi tempat tidur Freya.

"Freya ...."

"Freya!"

"Ya Tuhan ... Tidur atau pingsan dia?"

Alexander mulai kesal karena Freya tak kunjung bangun. Lantas, dia mengambil gelas berisi air di atas nakas. Alexander mengamati wajah Freya beberapa detik lamanya sebelum mencipratkan air ke arah putri bungsu Yamato itu.

"Mama! Aku sudah dibaptis! Kenapa sekarang dibaptis lagi sih!" teriak Freya tanpa membuka kelopak matanya. Dia malah mengubah posisi menjadi tengkurap.

"Bangunlah gadis malas!" ujar Alexander seraya meletakkan gelas di atas nakas. "Kita harus sarapan!" ujarnya.

Suara lantang Alexander berhasil mengembalikan Freya dari alam mimpi. Gadis cantik itu membuka kelopak matanya dan setelah itu mengubah posisi menjadi duduk bersandar di ranjang. "Sejak kapan kamu kembali ke sini?" tanya Freya seraya menatap Alexander.

"Dini hari tadi. Kenapa?" Alexander bertanya balik kepada Freya.

"Berarti kita tidur satu ranjang?" Freya mengernyitkan keningnya.

"Menurutmu?" Alexander duduk di sofa yang ada di dekat jendela.

Freya terkesiap setelah mendengar pertanyaan Alexander. Dia reflek menyilangkan kedua tangannya di depan dada. Tak hanya itu, tatapan matanya pun tertuju pada tempat tidur. Dia bernapas lega setelah tahu tidak ada bekas apapun di sana.

"Tidak terjadi apapun di antara kita," gumam Alexander setelah melihat tingkah Freya. "Lagi pula aku tidak bergairah melihat piyama kucingmu itu," ujar Alexander dengan diiringi senyum smirk.

"Ya syukurlah kalau begitu. Tidak sia-sia aku memesan piyama ini dari hotel. Ya, meskipun belum dicuci, setidaknya sudah menyelamatkan aku dari om-om sepertimu," jawab Freya seraya turun dari tempat tidur.

"Jorok sekali!" sarkas Alexander dengan tatapan sinis. "Memangnya kamu tidak membawa pakaian ganti sampai mencari pakaian lain?" tanya Alexander.

"Sepertinya koperku tertukar dengan orang lain karena tidak ada satupun pakaianku," jawab Freya seraya berjalan menuju kamar mandi.

Alexander menaikkan satu alisnya setelah mendengar jawaban Freya. Dia tidak percaya saja jika pihak hotel salah memasukkan koper. Apalagi, segala persiapan pernikahan telah diatur oleh pihak yang profesional. Mungkin karena dirundung rasa penasaran, pada akhirnya Alexander beranjak dari sofa. Dia memeriksa koper yang terbuka di dekat almari. Tatapan mata Alexander tertuju pada beberapa l-i-n-g-e-r,-i yang berserakan di lantai.

"Sepertinya koper ini memang sudah dipersiapkan, bukan tertukar dengan koper orang lain," gumam Alexander.

Suara dering ponsel yang ada di atas nakas berhasil mengalihkan perhatian Alexander dari koper tersebut. Ternyata Wiratama yang menghubunginya, "aku akan ke sana sekarang. Lagi pula Freya masih mandi," ujar Alexander setelah menerima panggilan. Lantas, dia keluar dari kamar untuk menemui orang tuanya, tanpa berpamitan kepada Freya.

"Kemana dia?" gumam Freya setelah mengurung diri di dalam kamar mandi selama beberapa puluh menit lamanya. Tak ada tanda-tanda suaminya berada di ruangan tersebut. "Duh! Kemana coba koperku? Aku harus ganti pakai apa ini?" Freya berkacak pinggang di depan kopernya. Dia mengamati pakaian yang ada di sana.

Pintu kamar terbuka lebar setelah Alexander menempelkan kartu aksesnya. Dia berdecak kesal karena melihat Freya masih belum siap,

"Kenapa masih pakai piyama itu lagi?" tanya Alexander heran. "Kita sudah ditunggu keluarga di resto hotel loh," lanjut Alexander.

"Aku harus ganti pakai apa? Ini bukan koperku, Alex jelek!" Suara Freya meninggi.

"Itu kopermu! Aku sudah bertanya kepada ibumu," ujar Alexander seraya menghampiri Freya. "Sebaiknya sekarang pilih salah satu dan cepat bersiap. Jangan membuat orang menunggu!" Alexander terlihat kesal karena dia terbiasa disiplin.

Freya mendengus kesal setelah diperlakukan Alexander seperti itu. Dia tidak terbiasa mendengar perintah selain dari orang tuanya. Raut kekesalan terlihat jelas di wajah cantiknya. Freya pun segera mengambil dress yang ada di deretan bawah. Entah seperti apa dress yang sudah disiapkan oleh orang tuanya.

"Ini dress apaan coba! Enggak banget dipakai gadis seusiaku. Kelihatan lebih dewasa kalau pakai ini! Ih, nyebelin benget sih!" gerutu Freya setelah ganti pakaian di kamar mandi. Dia mendengus kesal setelah melihat penampilannya dari pantulan kaca.

"Ayo!" ajak Freya setelah keluar dari kamar mandi.

"Kamu yakin tidak make-up dulu?" Alexander mengernyitkan kening setelah melihat penampilan Freya tanpa polesan make-up. Rambutnya pun hanya dikuncir rapi hingga menampilkan leher mulusnya.

"Kalau aku pakai make up bisa nunggu sejam lagi. Mau nunggu?" Freya menatap Alexander sinis.

Tanpa banyak bicara lagi, Alexander berjalan keluar dari kamar. Sementara Freya mengikuti di belakangnya. Wajah cantik itu terlihat murung karena mood yang jelek. Apalagi, setelah mengamati dress yang dikenakan saat ini.

"Selamat datang pengantin baru,"

Freya hanya tersenyum simpul saat mendapat sambutan dari Maharani di restoran hotel. Freya duduk bersebelahan dengan Alexander di dekat kursi yang ditempat oleh Bertha dan Maharani.

"Bagaimana? Pasti capek ya, Sayang?" tanya Bertha seraya menatap Freya, "kamu terlihat letih pagi ini. Tapi tidak udah khawatir, keadaan ini memang sudah biasa dirasakan pengantin baru kok. Iya 'kan, Jeng?" gumam Bertha seraya menatap Maharani penuh arti. Sementara besannya itu hanya mengulas senyum yang sangat manis.

"Maaf karena kami datang terlambat. Kalau begitu sebaiknya kita mulai saja sarapan sekaligus makan siang ini." Alexander mengalihkan pembicaraan karena tahu kemana arah yang dituju oleh ibunya.

Suara dentingan sendok dan garpu mulai terdengar. Semua fokus pada makanan masing-masing. Tidak ada yang berbicara sampai makan bersama selesai. Bertha menuangkan minuman ke dalam cangkir dan setelah itu diserahkan kepada Freya.

"Ini adalah minuman yang diracik khusus untuk pengantin baru seperti kalian. Madu hangat yang dipadukan dengan beberapa rempah sangat cocok untuk kalian berdua. Jadi tolong habiskan minuman ini. Kalian pasti lelah dan kurang tidur tadi malam," jelas Bertha seraya menatap Alexander dan Freya bergantian.

1
Bunda dinna
Alex memang sudah g brres Fee,,jadwal sama tempat KKN sdh di ganti..
Takut Freya terus barengan sama Rama dan g bisa mengawasi jarak dekat
Titik pujiningdyah: mulai bucin dia
total 1 replies
Bunda dinna
Kisah Alex Freya lebih unik,,honeymoon di kampung dan di rumah sederhana.
Pasti berkesan dan g bisa di lupakan
Titik pujiningdyah: itu si freya udah gk trima bund😄
total 1 replies
Ayu Syarifah
bgus sngt rmntis
Titik pujiningdyah: ditunggu next episode ya kakk
total 1 replies
Bunda dinna
Hujan petir membawa berkah buat Alex
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkkw. akhirnya alex jun otw
total 1 replies
yani
akhirnya terjadi juga 😁
Titik pujiningdyah: goal ya bund
total 1 replies
Bunda dinna
Selamat hari raya Idul Adha juga thorr..
Titik pujiningdyah: jangan lupa bikin dendeng bund kalau dpt daging bnyk
total 1 replies
Bunda dinna
Kalau hidup sederhana memang sudah resiko pemadaman Free..bhkan signal ilang2..😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: blm pernah ngerasain minta trasi
total 1 replies
Bunda dinna
Hidup sedeehana tapi makanan tiap hari beli,,duuhhh ada2 saja Alex sama Freya 😂😂😂😂😂😂
Bunda dinna
Sabar Alex,,sebelum berangkat pastikan dulu Alex sudah borong stok sabar sebanyak banysknya 😂😂😂😂
yani
nggak papa Al kn sdh halal
Idar Lalimat
mana up lagi dah nunggu ni 🤪
Titik pujiningdyah: sebentar lagi ya kak
total 1 replies
Bunda dinna
Harusnya pakai kayu saja pas masak,,g usah pakai kompor gas bahaya,,bisa meleduk 😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwwkk. mereka emang somplak
total 1 replies
yani
sama" nggak bisa masak /Facepalm/
Titik pujiningdyah: sama-sama kacaunya
total 1 replies
yani
ternyata sama" nggak bisa hidupkn kompor
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
Titik pujiningdyah: alex sok iyeee😀
total 2 replies
Bunda dinna
Alex sehari 3 kali makan masakan Freya langsung di larikan ke RS,,kalau g keracunan makanan ya tensi melonjak 😂😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: hipertensi dadakan
total 1 replies
Bunda dinna
Sok2an belajar hidup sederhana,ujung2nya pada bingung keduanya 😂😂😂😂😂
Titik pujiningdyah: wkwkwkwkwk masang regulator saja tidak bisa. kalah sama emak emak
total 1 replies
Bunda dinna
Alex mau kasih kejutan lagi buat Freya..
Freya tetap jaga hati ya,,si Alex masih punya kekasih lain
Bunda dinna
Alex g lagi kesambet kan?? manis banget.
tumben
Titik pujiningdyah: salah makan bund
total 1 replies
Bunda dinna
Jika Alex bisa tegas memutuskan kekasihnya rumah tangganya bakal berjalan normal..
Mardiana Edi
nunggu pacar alex tau klo alex sudah menikah pengen tau reaksinya
Titik pujiningdyah: belum saat si laura keluar. sabar sabar
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!