NovelToon NovelToon
Azzura

Azzura

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Mengubah Takdir / Penyesalan Suami
Popularitas:277.6k
Nilai: 4.8
Nama Author: Rani

Dialah Azzura. Wanita yang gagal dalam pernikahannya. Dia ditalak setelah kata sah yang diucapkan oleh para saksi. Wanita yang menyandang status istri belum genap satu menit saja. Bahkan, harus kehilangan nyawa sang ayah karena tuduhan kejam yang suaminya lontarkan.

Namun, dia tidak pernah bersedia untuk menyerah. Kegagalan itu ia jadikan sebagai senjata terbesar untuk bangkit agar bisa membalaskan rasa sakit hatinya pada orang-orang yang sudah menyakiti dia.

Bagaimana kisah Azzura selanjutnya? Akankah mantan suami akan menyesali kata talak yang telah ia ucap? Mungkinkah Azzura mampu membalas rasa sakitnya itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

*Bab 33

"Lho, kok gitu jawabannya."

"Lalu?"

"Ya harusnya, agak dikit ada yang ... gimana gitu lho. Aku udah berusaha keras ini."

"Apaan sih?"

Keduanya malah bicara panjang lebar, tapi tidak ada artinya. Namun, karena obrolan itu mereka terlihat sangat dekat. Dekat seperti orang yang sudah saling kenal sejak lama. Bahkan, keduanya malah membahas ulang prihal masalah apa yang baru saja membuat Lula menangis sekarang.

"Jadi, kamu menangis karena cowok ya?"

"Iya. Semua pria itu sama saja, tahu gak? semuanya gak punya hati. Benar kata mbak Zura, para lelaki tidak boleh didekati. Cinta tak boleh dimiliki dalan hati. Karena cinta itu menyakitkan."

"Eh ... kok ngomongnya malah gitu sih? Salah itu, nona. Ganti lagi kata-katanya. Karena tidak semua cowok yang begitu, tahu? Lalu, cinta itu bikin bahagia. Membuat hidup penuh warna. Dan-- "

"Sst! Diam deh. Emang situ pernah jatuh cinta sebelumnya, hm? Jika pernah, pasti belum pernah ngerasa yang namanya patah hati, bukan? Karena yang pernah ngerasa pasti ngomongnya akan beda dari yang baru saja kamu katakan."

"Pernah tidak?"

Adya terdiam sesaat sambil menatap wajah Lula. Lalu, gelengan pelan ia perlihatkan.

"Ya. Aku memang belum pernah merasakan apa yang namanya jatuh cinta. Tapi -- "

"Kalau belum pernah, tolong jangan ngomong. Jadinya ngga enak banget kalo harus ngebahas hal yang belum pernah dirasain tapi malah seolah sudah pernah merasakan. Rasanya, hambar."

Adya langsung menarik napas dalam-dalam, kemudian membuangnya secara kasar.

"Iya tahu, nona. Tapi jangan bilang semua cowok itu sama saja juga dong. Karena ngga semua lho yang bersikap begitu. Buktinya saja, aku."

"Hei! Kamu aja belum pernah jatuh cinta tuh. Gimana bisa ngaku ngga sama kek pria-pria yang lainnya?"

"Emang gak sama kok."

Lagi-lagi, Adya dan Lula malah berdebat bebas. Mereka kembali memperdebatkan hal yang sama sekali tidak penting untuk mereka bahas. Perdebatan demi perdebatan akhirnya menyingung soal kehidupan Zura yang tiba-tiba membuat Adya langsung terdiam sambil memasang wajah sangat serius.

"Kalau boleh aku tahu, kamu ... kenal nona Zura sudah seberapa lama, Lula?"

Pertanyaan dengan wajah serius itu membuat membuat Lula juga langsung memasang wajah serius yang sama dengan Adya. Satu alisnya ia naikkan karena pertanyaan yang baru saja Adya lontarkan.

"Hampir tiga tahun. Kenapa?"

"Tidak ada. Aku hanya ingin tahu saja."

"Ternyata, nona Zura meninggalkan tanah air sejak kejadian itu."

"Ya. Kejadian yang sangat menyakitkan hati mbak Zura. Tuan muda mu itu benar-benar tidak punya hati, tidak punya perasaan, tidak punya pikiran. Dan tidak lama lagi, mungkin tidak punya nyawa."

"Astaga! Apa yang kamu katakan? Bibir mu itu sungguh sangat tipis sekali saat mengutuk orang ternyata ya?"

"Biar saja. Habisnya, tuan muda mu itu memang sangat amat jahat. Masa dia tega menceraikan mbak Zura di depan semua saksi dari pernikahan mereka. Benar-benar manusia yang tidak punya hati dia itu. Huh!"

Adya terdiam. Kemarahan Lula itu memang sangat wajar juga. Bagaimana tidak? Angga bersikap sesuka hati tanpa berpikir ulang. Masa iya belum genap satu menit menikah sudah memilih langsung menceraikan orang yang baru ia nikahi. Memang benar dia tidak punya hati.

Namun, Adya cukup tahu bagaimana posisi tuan mudanya. Seperti apa perasaan Angga waktu itu dan apa penyebabnya. Karena itu, rasa marah untuk Angga tidak mungkin dia timbulkan dalam hatinya.

"Anu, Lula. Bagaimana jika apa yang terlihat itu tidak sama dengan apa yang terjadi? Maksudku, bagaimana kalau kita tidak tahu seperti apa posisi mereka yang berlawanan dengan kita. Contohnya, posisi tuan mudaku saat itu. Tidak ada yang tahu, bukan?"

Tatapan tajam Lula berikan setelah mendengar perkataan Adya barusan. Mendadak ia merasa kesal saat mendengar ucapan yang berbentuk pembelaan meski tidak secara langsung terucap itu.

"Apaan sih kamu? Mau bela tuan muda mu itu? Ish! Membela yang berbuat salah. Sungguh tidak punya hati."

"Tapi, wajar sih kamu bela. Karena dia adalah bos kamu. Bos yang ngasi kamu kerjaan."

"Tapi tolong juga pertimbangkan suasana jika ingin membela. Jangan jadi orang jahat hanya karena ingin membela orang terdekat kita."

Adya langsung mendengus kasar. Baru juga ingin membuat pandangan yang berbeda pada Lula, eh ... wanita itu malah langsung ngerocos tanpa memberikan dirinya celah untuk menyangkal.

"Nona Lula .... Tolong dong berikan aku sedikit kesempatan untuk bicara. Niat aku murni bukan untuk membela. Tapi, hanya berusaha memberikan pandangan yang berbeda. Karena sebenarnya, apa yang terjadi pada pernikahan tuan muda dan nona Zura itu adalah sebuah kesalahan. Salah paham yang diakibatkan oleh seseorang yang berhati jahat."

"Dan yang berhati jahat itu tak lain adalah, tuan muda mu sendiri. Tega banget jadi orang. Gak punya hati dan perasaan."

"Yaelah .... "

"Ya udah deh, jangan bahas soal tuan muda atau nona Zura lagi. Gak tahu apa kalau aku baru aja patah hati. Orang yang patah hati malah diajak ngebahas soal orang lain yang bernasib sama. Kan ngga enak," kata Lula dengan wajah kesal.

Keduanya kembali membahas hal-hal ringan dari sebuah hubungan. Cukup baik kedekatan mereka sekarang. Meski terus tercipta perdebatan jika mengutarakan pendapat, tapi keduanya cukup terlihat sangat akrab saat ini.

Di sisi lain, Zura di temui oleh salah satu pengawal saat dia terlihat sedang duduk sendirian di dalam ruangan utama. Pengawal itu sudah mengawasi Zura sejak tadi hanya untuk menyampaikan titipan dari Angga.

"Maaf, nona. Saya ganggu waktu nona sekarang."

"Ya. Gak papa. Ada masalah apa memangnya?"

"Pria tadi memberikan saya sebuah cincin berlian. Katanya, ini titipan yang kakeknya ingin sampaikan pada nona."

Tatapan mata Zura terfokus pada cincin yang masih berada di tangan si pengawal. Berat tangannya untuk menerima. Namun, wajah kakek Angga langsung terbayang di ingatan. Senyum pria tua itu membuatnya merasa sangat sedih.

Zura menerima cincin tersebut dengan mata yang berkaca-kaca. Ingatan Zura kembali berkelana ke masa lalu. Cincin itu membuat pikirannya langsung mundur ke saat di mana ia sedang bersama kakek Angga.

Saat itu, kunjungan Zura pada waktu sore atas undangan si kakek. Setelah mengobrol sebentar, kakek Angga langsung mengeluarkan sebuah kotak kecil dalam saku bajunya.

"Zu. Lihatlah cincin kawin ini. Ini cincin kawin model jadul yang sampai saat ini masih terlihat sangat cantik lagi, bukan?"

"Iya, kek. Cincinnya masih sangat cantik. Beneran model jadul itu?"

"Iyalah. Ini cincin nikahan kakek sama nenek zaman dulu lho, nak. Sebenarnya kakek wasiatkan pada papanya Angga. Tapi, papanya Angga menolak untuk menerima. Katanya, dia tidak ingin merusak kenangan kakek."

"Aish. Tentu saja itu hanya alasan dari anakku. Karena mungkin, dia sudah tahu kalau jalan hidup dari pernikahannya dengan mama Angga akan berakhir jadi buruk seperti ini," ucap si kakek lagi dengan raut wajah yang sangat sedih.

1
Siti Nurullatifah
Lumayan
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
murahan sekali Tania kmu itu🥱🥱🥱
Rani: wkwkwkwkw
total 1 replies
🍁⒋ⷨ͢⚤Ꮶ͢ᮉ᳟Å𝐧𝐧ⱥ𝐀⃝🥀❤️⃟Wᵃf❣️
pretttt orang baik dari mana???
Rani: huhuhu ....
total 1 replies
Raisha Mieyka
terbaikkk
Rani: makasih buanyak🥰🥰🥰
total 1 replies
Euis Ratnasari
maaf thor kalau bisa paman azzura jgn manggil azu,kalau zura kayanya lbih enak
Rani: hehe, iya. udah aku ubah kok selanjutnya.
total 1 replies
Fay
Luar biasa
Rani: makasih buanyak💖💖💖💖
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
Thor enakan manggilnya Ra drpd zu ditelinga itu kedgrannya gmn gt ga enak aja😁😁
Rani: huahahahaha .... aduh maaf, udah end plak ceritanya. hm, lain kali aja deh yah.
total 1 replies
Dwi Setyaningrum
gpp lah Angga berkorban utk zura itung2 penebusan dosa utk zura walau luka yg dirasakan zura tdk berdarah ditebus dg luka berdarah asalkan Angga bisa sembuh dan dg jln itu Angga bisa kembali dg zura ya ga Thor😁😁
Rani: huahahahaha .... iya-iya iya. 😅😅😅😅
total 1 replies
ami
Bagus
Rani: makasih buanyak🥰
total 1 replies
Lala Kusumah
ceritanya bagus menarik dan inspiratif bagi para wanita tangguh yang ada di dunia ini.... lanjuuuuuuuuuuutttt teruslah berkarya dengan karya karya yg baru dan bagus lg....
Rani: makasih banyak🥰🥰🥰🥰
seneng ... banget aku.
total 1 replies
Lala Kusumah
Alhamdulillah... akhirnya happy ending....
Rani: hihihi ... baca karya aku ngga perlu cemas. wkwkwk .... soalnya, karya aku selalu happy ending. huahahaha
total 1 replies
vania
good jobs Thor sudah menghibur kita terimakasih
Rani: terima kasih kembali udah mau baca karya aku yah. 🥰
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy jd azura bicara begitu sama sngga, suruh buat tabia dan bpknya mati, atau suruh angga bugil keliling komplek
Rani: huahahaha ... sedih plus lucu aku.
total 1 replies
Endang Supriati
supaya rasa bersalahmu hilabg terhadap zyra,ayahnya zyra dan kakekmu, balas kebodohanmh dgn sewa 5 org oreman syruh perkosa Tania rame2 itu balasan yg adil. kau sdh mempermalukan azura,dan membunuh ayahnya. skrg balas tania dgn dipermalukan kembali dan buat bpknya Tania mati!!
Rani: ish, serem nya pembalasan. 😅
total 1 replies
Endang Supriati
klu sy tdk tkut xuma di gampar di bsnding dgn rumah.
hrsnya zura hbs nonjok hidung dan matanya tendang perut dan dada nya si mirna di jamin kelojotan
Rani: yaaaaahhhhh .... terlalu sadis
total 1 replies
Endang Supriati
masacuma gampar, tonjok hidung dan matanya.
Rani: huhuhuhu ..... seremnya.
total 1 replies
Tri Handayani
akhirnya berakhir dgn bahagia,semua menemukan jodoh dan kebahagiaan masing"sukses terus thorrr,semangat berkarya
Rani: makasih banyak yah, uwuuuuuu🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Noey Aprilia
Laahhh.....
srius end kk????
D tnggu crta slnjtnya y....ttp smngttt....
Rani: serius pake banget.
wkwkwkwkwk ....
total 1 replies
mustika ikha
wow, akhirnya happy ending,, semangaaaat thor di tunggu novel barunya /Determined//Determined//Determined//Determined/
Rani: yuhu .... lagi proses yah. sabar hihihi ....
total 1 replies
Retno Budhihartati
akhirnya happy ending, semoga langgeng dan bahagia Zura dan Angga dan 2 pasangan soulmatenya, makasih author sdh menghibur emak2, lope2/Good//Heart/
sella surya amanda: iya kak
Rani: sabar menunggu yah. kaka mu lama kalo mau bikin karya baru.
total 6 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!