Mira. seorang gadis cantik nan manis itu harus bekerja sebagai seorang beby sister di keluarga terkaya no 1 di kota Jakarta. setelah kepergian kedua orang tua nya, dia pun memutuskan ikut ke Jakarta bersama tetangga nya, yang sudah dia anggap seperti ibu kandung nya sendiri...
.....
Emil Darmawan seorang pengusaha sukses itu harus menelan pil pahit kehidupan nya, saat sang istri di nyatakan meninggal dunia, karena bertaruh nyawa melahirkan anak nya.
mau tau kelanjutannya kisah mereka berdua. yuk segera mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon deby cahya Karmila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
makan bersama.
" Tuan, nyonya Mira dan tuan muda sudah ada di depan," ucap Aril.
" Suruh dia masuk," ucap Emil begitu bahagia
Emil pun bangkit dari duduk nya,dan merapikan jas nya,sedari tadi dia sudah tak sabar menantikan kehadiran putra dan pengasuh nya itu.
Pintu pun perlahan terbuka, terlihat sosok wanita yang begitu sangat cantik nan manis itu masuk ke dalam ruangan nya, bahkan anak yang ada di gendongan nya tak kala tampan.
" Tuan,ini makan siang anda," ucap Mira meletakkan rantang itu ke atas meja sofa yang ada di ruangan Emil.
" Mira, maaf merepotkan mu lagi," lirih Emil.
" Tidak apa-apa tuan," jawab Mira
Emil pun duduk di sofa single,dan Mira dengan cepat menyajikan semua masakan yang dia bawa dari rumah tadi.
"Mira,kau tidak makan," ucap Emil, yang melihat Mira hanya diam saja.
" Setelah pulang aku akan makan," ucap Mira.
" Sini biar aku menyuapi mu," ucap Emil.
Mira dengan cepat menahan tangan Emil yang ingin menyuapi nya," tuan, itu makanan milik anda,saya akan makan ketika pulang nanti," tolak mira.
" Mira, jangan membantah, aku tidak mau jika kau sakit karena telat makan," ucap Emil khawatir.
Emil pun kembali menyuapi Mira, dan Mira pun akhirnya menerima suapan dari Emil, karena memang perut nya sudah lapar, hanya saja dia tidak enak jika harus makan dengan anak majikan nya, yang bukan muhrim nya.
Setelah selesai makan, Mira pun kembali membersihkan sisa makanan yang ada di meja, syukur saja Erik masih tertidur begitu pulas, jadi Mira bisa dengan leluasa menyelesaikan pekerjaan nya.
...
Setelah menyelesaikan pekerjaan,Mira kembali duduk di sofa mendekati Erik yang masih nampak tertidur pulas.
" Lebih baik, jangan pulang dulu, kasian Erik jika harus di bangun kan," ucap Emil, yang sengaja ingin menahan Mira,agar wanita itu berlama lama di dekat nya.
Mira pun kembali menatap Erik, sungguh diri nya sudah bosan berada di ruangan Emil. Dia ingin segera pulang dan mengistirahatkan tubuh nya.
Mira pun bersandar pada sandaran sofa,lalu memainkan Ponsel jadul nya.hingga detik berikut nya,Mira pun memejamkan mata nya karena merasa ngantuk.
Emil, yang masih fokus dengan layar laptop nya tak menyadari jika Mira tertidur dengan posisi yang kurang nyaman.
Tok
tok
Tok
" Masuk," ucap Emil.
" tuan,ini ada berkas yang harus di tanda tangani," ucap Aril.
Emil pun menoleh ke arah sekretaris nya,dan setelah itu tatapan kembali mengarah pada Mira yang masih tertidur dengan nyenyak nya di sofa.
"Simpan saja di sini, dan pergi lah," ucap Emil yang di angguki oleh Aril.
Setelah kepergian Aril, Emil mendekati Mira,dan menggendong wanita itu masuk ke dalam kamar pribadi nya,Sedangkan Erik dia biarkan tidur di sofa saja, karena Emil tak berani menggendong anak itu, takut nya jika di gendong anak itu akan terbangun.
Setelah kembali duduk di kursi kebesaran nya, Emil menelfon seseorang.
" tolong belikan ponsel keluaran terbaru," ucap Emil.
Setelah itu pandangan nya kembali tertuju pada anak kecil yang tertidur di sofa.
" Maaf karena aku belum bisa menerima mu seutuhnya, jujur saja aku hanya berpura-pura menyaingi mu, itu semua aku lakukan agar aku bisa dekat dengan Mira,"batin Emil.
maaf sekedar saran thor