Tak ada satupun orang tahu bahwa sang casanova rupanya masih perjaka. Telah banyak wanita yang tidur dengannya, tapi rupanya tak ada satupun wanita yang bisa membuatnya bergairah.
Trauma di masa lalu membuat Andra Struick menjadi seorang pria impoten. Sehingga dia mencoba mengencani banyak wanita untuk bisa membuatnya sembuh dari impontennya.
Tapi bagaimana kalau ternyata satu-satunya wanita yang bisa membuatnya bergairah adalah musuh bubuyutannya? Apakah Andra akan menerima takdirnya? Atau memilih tidak menikah sama sekali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
Rupanya Sonya masih belum ingin menyerah, walaupun Andra sudah mencium wanita lain di depannya, dia masih tetap ingin menikah dengan Andra. Dia sangat tergila-gila kepada pria tampan itu.
Sehingga siang ini dia datang ke mansion Tuan Miller, untuk menemui ayahnya yang sedang berkunjung ke mansion calon besannya itu.
"Siang Om." Sapa Sonya kepada Tuan Miller yang sedang berbincang-bincang dengan Tuan Panji di ruang tamu.
Tuan Miller tersenyum ramah kepada calon menantunya itu. "Siang juga, Sonya. Apakah kamu sudah melakukan fitting baju pengantin bersama dengan Andra?"
Sonya memaksakan diri untuk tersenyum, dia memilih untuk berbohong, "Iya sudah, Om."
Kemudian Sonya meneruskan perkataannya, "Aku ingin pernikahan aku dengan Andra dipercepat, Om. Bagaimana kalau minggu ini?"
Sonya ingin segera mengikat menjadi miliknya. Sungguh dia tidak rela jika Andra menjadi milik orang lain.
...****************...
"Yes, itu artinya rencana aku berhasil. Akhirnya aku bisa bebas dari si Grand..."
Sadrina tidak meneruskan perkataan yang ada di dalam hatinya itu ketika mendengar perkataan Andra, membuatnya hampir mau pingsan.
"Mak Lampir, menikahlah denganku!"
Perkataan Andra membuat Sadrina nampak syok. Dia bagaikan tersambar petir di siang bolong, tiba-tiba saja musuh bebuyutannya itu melamar dirinya. Sungguh acara melamar yang paling mengejutkan sepanjang masa.
Andra sangat kesal ketika melihat Sadrina yang nampak melongo ketika mendengar lamaran darinya, membuat dia menyentil kening wanita itu. "Mengapa kamu harus bengong seperti itu? Ya, aku tahu pasti kamu sangat tidak menyangka seorang Andra Struick, pria tampan dan mempesona ini tiba-tiba melamar kamu?"
Sadrina menghela nafas sambil mengusap-usap keningnya, kemudian dia sewot kepada pria itu. "Justru aku merasa hari ini seakan sedang bermimpi buruk, tiba-tiba kamu melamar aku, Andra Struk!"
"Struick bukan Struk!" Sewot Andra.
Sadrina mengoreksi ucapannya. "Iya, Andra Struick. Aku tidak ingin menikah dengan kamu."
Andra sangat kesal dengan penolakan Sadrina. "Kamu pikir aku juga mau menikah dengan kamu? Pasti kamu tahu kan bahwa kamu itu sama sekali tidak masuk ke dalam kriteria wanita yang aku inginkan. Tipe wanita yang aku inginkan itu..."
Sadrina memotong perkataan Andra, "Kalau begitu ngapain kamu melamar aku? Tinggal cari saja wanita yang semok dan montok, kriteria yang kamu inginkan itu."
"Tapi untuk saat ini hanya kamu satu-satunya wanita yang harus aku nikahi." Mungkin karena Andra merasa bahwa idenya Farrel memang ada benarnya juga, dengan dia menikahi Sadrina, Sadrina pasti tidak akan meminta ingin ditiduri olehnya, Sadrina tidak mungkin mau disentuh oleh Andra. Justru hal tersebut sangat menguntungkan untuk Andra, rahasianya sebagai pria impoten tidak terbongkar. Apalagi saat ini dia memiliki alasan yang kuat untuk mengikat Sadrina, wanita itu memiliki hutang satu miliyar kepadanya.
Walaupun sebenarnya Andra sangat merasa aneh, mengapa dia bisa berhasrat kepada wanita itu. Tapi Andra yakin bisa menahan diri selama menikah dengan Sadrina, dia tidak mungkin sudi tidur bersama dengan musuh bebuyutannya itu.
"Mengapa harus aku? Padahal banyak wanita yang kamu kencani?"
Sadrina menganga sebentar, kemudian dia melanjutkan perkataannya, "Wah apa jangan-jangan sebenarnya diam-diam kamu naksir aku ya?"
Andra sangat merasakan ingin muntah mendengarnya, "Jangan Geer. Aku ingin menikah dengan kamu karena jujur saja, aku sangat malas untuk menikah. Tapi papa akan meresmikan aku sebagai pemimpin perusahaan kalau aku sudah menikah. Karena itulah aku membutuhkan kamu. Jadilah istri sementara aku! Aku akan melunaskan semua hutang kamu. Justru aku akan membayar kamu tiap bulan dan menjadikan kamu asisten pribadi aku di kantor. Bagaimana?"
Sadrina nampak kebingungan, apakah dia harus menerima tawaran dari Andra? Bukankah tawaran dari Andra sangat menguntungkan untuknya. Lagian pernikahan mereka hanya sementara. Walaupun seumur hidup tidak sekali pun dia bermimpi akan menjadi istri dari musuh bebuyutannya itu.
Haruskah dia menerima lamarannya Andra ataukah menolaknya?