Lima tahun bukan waktu yang sebentar bagi Naila untuk tinggal satu atap dengan mertua nya. Terlebih mertua nya selalu saja menghina diri nya lantaran tak kunjung hamil.
Hingga ia harus menerima kenyataan bahwa suami nya harus menikah lagi agar bisa mendapatkan keturunan.
Namun, saat ia memilih pergi dan bercerai dengan suami nya ia harus menerima kenyataan bahwa diri nya tengah mengandung benih dari suami nya itu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pusphaa_sariiyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Seminggu setelah terbongkar nya pernikahan sang suami, wanita paruh baya itu di larikan ke rumah sakit besar. Lantaran depresi dan ingin melakukan percobaan bunuh diri dengan cara meminum racun serangga. Beruntung saja saat itu Al memperhatikan gelagat aneh mamah nya.
Dengan susah payah, Al berhasil juga mengambil racun itu. Tetapi, Rossa kembali mengambil pisau dan menggoreskan lengan nya. Darah mengalir cukup banyak. Sehingga membuat kepala nya terasa nyeri dan juga pandangan nya semakin kabur.
Bruk,!
Rossa pun tak sadarkan diri. Sehingga ia harus di larikan ke rumah sakit. Dua hari sudah diri nya tak kunjung sadar.
Kini, Al harus bolak balik rumah sakit dan juga kantor. Belum lagi jika ia mendapati keadaan Monalisa yang sedang mabuk parah. Entah benaran atau hanya alasan nya saja agar tidak menunggu mertua nya di rumah sakit.
🌹🌹🌹
Di tempat lain.
Seseorang kini tengah tertawa terbahak-bahak. Sehingga sedikit mengeluarkan air di ujung ke dua mata nya.
"Kerja bagus." Seseorang itu menyeringai penuh bahagia saat mendapat laporan dari orang suruhan nya.
"Ini bonus buat kalian." Ucap nya lagi sembari menyodorkan amplop coklat yang berisikan uang merah cukup banyak.
"Wah, ini di luar dugaan kami bonus nya." Girang salah satu orang suruhan nya.
"Saya bisa beri kan lebih dari itu lagi jika kalian bisa berhasil menjalan kan perintah sesuai rencana." Ujar nya dengan serius.
"Tugas apa lagi bos? Kami pastikan bos akan puas dengan hasil nya." Dengan percaya diri mereka berucap.
Kemudian pria muda itu membisikan sesuatu pada ke dua orang di depan nya.
"Siap laksanakan." Ucap ke dua nya serempak seraya memberikan hormat.
'Ini masih permulaan. Kita lihat saja akan kejutan yang membuat mu lebih dari ini.'
Senyuman jahat terukir jelas di sudut bibir nya.
🌹🌹🌹
"Halo Hilda... Kamu apa kabar nya? Kamu beneran resign? Kok tiba-tiba banget kamu resign nya.? Emang kamu ada masalah apa kok tiba-tiba resign?" Alena memberi pertanyaan beruntun pada nya melalui sambungan telpon.
Dengan suara sedikit nyaring sehingga Naila menjauhkan ponsel nya dari kuping nya.
"Aduh Leeeennnn....... Bisa ngak sih suara nya di pelanin.? Kuping aku bisa budek jadi nya..!" Protes Naila.
"Ayo di jawab."
"Yang mana di jawab? Lagian sih tanya nya beruntunan aja, ngak satu-satu. Aku kan jadi bingung." Naila sering sekali mengerjai Alena, teman kantor nya itu. Jika sudah terlihat kesel sendiri, baru lah Naila berhenti menjahilinya.
"Aaahhh kamu.. Ngak seru banget sih. Masih aja belum hilang usil nya itu." Rajuk Alena
"Heheheee..." Naila terkekeh
Lantaran kesal, Alena mengubah panggilan telpon menjadi panggilan vidio.
Naila sengaja sedikit lama menerima panggilan vidio itu. Entah kenapa diri nya lebih suka usil dengan orang di sekitar nya. Rasa nya ia sedikit bahagia jika sudah usil pada orang di sekitar nya.
"Astagaaaaaaaaaaaaa..... Hildaaaaaaa... Kamu belakangan ini lebih suka usil dah sama aku. Bisa-bisa aku cepat punya riwayat darah tinggi di buat kamu."
Bagai mana tidak kesal, saat panggilan vidio itu di terima oleh Naila, justru Naila memperlihatkan deretan gigi nya dan juga lubang hidung.
Bahkan ia membuat hidung nya gerak-gerak. Alena pun menjadi gemas sendiri melihat tingkah Naila, yang menurut nya ada-ada saja usil nya yang bikin lucu.
Alena tidak mengetahui persis identitas teman nya itu. Ia menganggap Hilda adalah teman yang terbaik menurut nya. Meski pun usil, tetapi bagi Alena, Hilda nya sangat perhatian. Sekecil apa pun itu di perhatikan oleh Hilda nya.
Naila hanya nyengir-nyengir saja melihat Alena, yang semakin kesal.
"Hildaaaaaa....... Mending sekarang kamu share look aja deh alamat rumah mu itu. Biar aku ke sana. Kamu selalu saja buat rasa kepo ku naik." Omel nya
Tut.
Panggilan di matikan Alena. Diri nya menunggu pesan dari teman usil nya. Tetapi sudah setengah jam tak juga di share look.
Setelah panggilan di matikan, Naila justru tertidur. Entah kenapa diri nya mudah mengantuk.
Bangun dari tidur nya, ia melihat banyak panggilan tak terjawab dari Alena.
Segera ia kirim alamat rumah nya.
[ Sorry Len, aku ketiduran. 😁 Alamat rumah nya ini yak. ******** 078. ]
🌾🌾🌾🌾
Kini Rossa telah sadar. Tatapan nya menjadi kosong. Ia terus menangis tanpa suara.
"Halo jeng. Udah sadar yak? Kamu harus semangat sembuh biar bisa balas dendam buat suami dan istri muda nya." Ucap Friska teman nya.
Sebenar nya, Friska malas untuk menjenguk ke rumah sakit. Namun, ia ingin memastikan kondisi Rossa itu baik-baik saja. Karena Rossa masih memiliki hutang pada Friska. Friska pun tak ingin Rossa mati meninggalkan utang banyak yang tak sempat di lunasi.
*Flash black on
36 tahun yang lalu.
Kehidupan Rossa amat lah bahagia. Namun, ia merasa masih belum sempurna karena belum bisa melahirkan seorang anak.
Enam tahun lama nya ia di nikahi, tak kunjung juga hamil. Hingga suatu hari diri nya tertekan oleh mertua nya karena harus di tuntut segera punya anak. Jika tidak sang suami harus boleh menikah lagi.
Setahun setelah nya, Rossa masih juga belum di beri kepercayaan dengan di hadirkan seorang anak. Alhasil ia harus merelakan sang suami menikah.
Tetapi, rasa sayang Ridho pada Rossa sangat lah besar. Ridho, tidak ingin menikah, tetapi diri nya akan menyewa seorang wanita yang mau di pinjam rahim nya.
Semua sudah di dasari persetujuan ke dua belah pihak. Wanita itu bersedia menyewakan rahim nya.
Rossa dan Ridho serta wanita itu pun di periksa. Ternyata kandunga Rossa yang bermasalah. Tidak bisa membuahi karena ada nya sebuah penyakit yang berupa kista di dalam rahim nya. Sehingga ia harus menjani operasi pengangkatan rahim.
Singkat cerita, kini usia Atika memasuki bulan ke sembilan. Dan hanya tinggal menunggu hari nya saja.
"Ingat ya Tik, setelah bayi itu lahir kamu harus pergi sejauh-jauh nya." Ketus nya pada Atika.
"Baik nyonya."
Rossa tak ingin di sama ratakan status nya dengan Atika. Bagi Rossa, Atika hanyalah wanita rendahan yang hanya butuh uang banyak.
Beruntung saja selama kehamilan nya, Atika tidak pernah di repot kan dengan ngidam yang aneh-aneh.
Tiba sudah hari yang di tunggu-tunggu keluarga Ridho.
Lahirlah seorang bayi mungil yang berjenis kelamin laki-laki.
Sehari setelah melahirkan, Atika langsung di antar pergi ke kota sebelah.
Betapa bahagia nya Rossa dengan kehadiran bayi itu. Di rawat nya penuh kasih sayang. Tetapi di saat usia Al 6tahun, Ridho terkena serangan jantung. Seminggu di rawat di rumah sakit, Ridho di nyatakan meninggal dunia.
Seluruh peninggalan Ridho, beralih pada Al.
Orang tua Ridho menentang keras, jika Rossa yang mengelola nya. Rossa hanya dapat peninggalan yang berupa Toko Emas dari sang suami sebelum lahir nya Al.
Tetapi bukan Rossa nama nya jika tidak bisa mengambil semua harta milik suami nya.
Ia menjalankan sebuah rencana yang awal nya biasa-biasa saja.
Al di bawa kabur oleh nya. Ia membayar orang untuk terus meneror mertua nya agar mau menyerahkan seluruh harta peninggalan sang suami.
Hampir seluruh harta Ridho berpindah tangan pada Rossa. Tetapi itu hanya sementara. Karena Clara (mama mertua) Rossa itu memiliki jaringan yang luas. Ia meminta bantuan pada teman Ridho anak nya untuk mengembalikan seluruh harta anak nya pada nya. Setelah semua berhasil, Clara langsung mengaman kan berkas-berkas penting itu. Sehingga Rossa murka karena tidak bisa mendapatkan nya.
Diam-diam Rossa mencari tau siapa orang yang telah membantu mertua nya. Ternyata teman dekat suami nya itu yang telah membantu secara diam-diam.
Stevano lah yang telah membantu orang tua sahabat nya itu mengembalikan perusahaan Ridho dan juga beberapa harta lain milik Ridho.
Setelah mengetahui kelemahan Stevano, Rossa membayar orang untuk menghancurkan nya.
Tetapi, Rossa tidak tau Stevano adalah orang tua yang anak nya ia culik dan ia buang di tengah kebun orang. Karena ia hanya mendapat laporan saja dan begitu di rasa bagus, ia langsung terjun . Ia menyewa sang pembantu yang bekerja di rumah itu untuk membawa salah satu anak majikan nya, untuk di serahkan pada nya. Dan tentu dengan bayaran yang cukup tinggi.
Tanpa ia sadari, yang menjadi menantu nya itu adalah anak dari orang masa lalu nya. Yang kapan pun bisa menjadi boomerang buat diri nya kelak.
*Flash back off.
Segini dulu ya kak bacanya nanti di lanjut lagi🥰🙏