NovelToon NovelToon
Cewek Galak Itu Milikku

Cewek Galak Itu Milikku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Playboy / Cinta pada Pandangan Pertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:13.1k
Nilai: 5
Nama Author: nlras

playboy x cewek bar bar x musuh jadi cinta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nlras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 32 |

Sembari mengunyah makanan di mulutnya, Naura terus mengamati situasi di rumah Arga. Rumah yang seperti istana itu terasa sangat sepi. Bahkan tidak menemukan sosok yang bisa di sebut sebagai keluarga Arga.

"Keluarga lo dimana? Kenapa gue cuman lihat pelayan doang?" tanya Naura keheranan.

"Keluarga? Apa itu keluarga?" Arga tersenyum getir, dia kehilangan selera makan karena pertanyaan yang Naura berikan.

"Maaf..." ucap Naura pelan.

Arga mendorong piring di depannya, tidak ingin makan lagi. Meninggalkan Naura sendirian. Semudah itu mood Arga berubah. Naura hanya terdiam beberapa saat, kemudian berjalan menyusul Arga. Berulang kali Naura terpesona dengan kemewahan rumah Arga, padahal ini bukan kali pertamanya datang ke rumah Arga.

"Ga, lo marah ya sama gue?" tanya Naura. Arga sudah membantunya tadi seharusnya dia tidak membuat hati cowok itu terluka.

Arga hanya melirik Naura yang kesusahan untuk menyeimbangi langkahnya. Arga tidak berniat untuk menjawab pertanyaan itu. Arga tidak tahu apa arti keluarga yang sesungguhnya. Sejak kecil dia tidak pernah mengenal sosok ibu. Jika ditanya seperti apa rupa mama kandungnya, maka hanya diam yang bisa menjawab pertanyaan itu.

"Kenapa? Lo mau ikut masuk?" tanya Arga ketika mereka sampai dikamar Arga. Langkah Naura terhenti di depan kamar.

Naura menggeleng pelan, menghentikan langkahnya tepat di depan pintu kamar Arga. Sebagai perempuan, dia tahu kalau tidak baik jika masuk ke dalam kamar cowo. Dari luar pun dia sudah bisa melihat kamar Arga yang sangat luas, sudah seperti hotel yang mempunyai fasilitas mewah. Lagi-lagi membuat dirinya takjub. Ternyata keluarga Arga sekaya itu, pantas saja Arga suka menghambur-hamburkan uangnya itu.

"Lo lanjut makan aja, terus istirahat. Nanti siang gue anterin lo balik kerumah lo," suruh Arga.

"Lo marah sama gue?" Naura belum mendapatkan jawaban dari pertanyaan tadi.

"Enggak, gue mau istirahat. Gue belum tidur semalam. Lo jangan kabur atau ngelakuin hal yang aneh-aneh. Gue udah nyelamatin lo dari Zaidan, jangan bikin usaha gue jadi sia-sia."

Naura mengulumkan senyumnya, kemudian mengangguk patuh. Arga melangkah menuju kasurnya tanpa menutup pintu kamarnya. Membiarkan Naura melakukan apa yang diinginkan. Naura menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, kelakuan Arga selalu saja menciptakan tanda tanya besar di benaknya.

"Aneh," gumam Naura sebelum menjauhi kamar Arga.

Mata Naura bergerak cepat memandangi setiap sudut ruangan yang dia temui. Selalu mempunyai ciri khas yang menandakan kalau Arga bukan berasal dari keluarga yang sembarangan. Langkah Naura terhenti ketika melihat kamar dengan posisi pintunya sedikit terbuka. Dia mengira kalau itu kamarnya tadi.

"Lho?" ucap Naura keheranan. Sepertinya Naura salah masuk kamar.

Naura mengernyit ketika melihat banyak sekali lukisan yang berada di dalam kamar tersebut. Lukisan dengan tema yang membuat bulu kuduk merinding. Tidak ada yang terlihat normal disana. Sepertinya si pelukis frustasi dan menuangkan semua kegelisahan hatinya melalui kuas di atas kanvas.

Hampir tiga puluh menit Naura berada di ruangan itu, meneliti satu persatu lukisan yang ada. Mencoba untuk meresapi apa maksud si pelukis. Secara garis besar dapat disimpulkan si pelukis ini kesepian dan merindukan sosok ibu dalam hidupnya.

"Apa jangan-jangan Arga yang udah ngelukis semua ini," ucap Naura lirih. "Ah, masa sih dia. Bukannya dia masih ada mamanya."

Naura tersentak saat mendengar pintu ruangan tertutup. Dia menoleh, mendapati Arga mengunci pintu dan melangkah mendekatinya. Sepertinya Arga tidak menyukai ada seseorang yang masuk kedalam ruangan itu.

"Lo ngapain masuk keruangan ini sembarangan?" tanya Arga. Tatapan sinis nya menusuk pengelihatan Naura.

"M-maaf, gue tadi salah masuk kamar." Naura gelagapan. Dia tahu kalau dia sudah sangat lancang masuk ruangan itu tanpa izin dari Arga.

Arga tidak percaya kalau Naura menemukan ruangan yang penuh dengan kanvas itu. Tadi ketika Naura pergi, pikiran Arga malah berkecambuk memikirkan Naura. Merasa bersalah karena sudah mengabaikan Naura hanya karena pertanyaan spontan dari meja makan. Saat dia memilih untuk menyusul Naura, dia tidak melihat gadis itu berada di kamar.

"Lancang banget lo masuk ke ruangan pribadi orang tanpa izin," ucap Arga sinis.

"Rumah lo terlalu luas, gue jadi nyasar. G-gue juga gak sengaja bisa masuk ke sini," ucap Naura.

Arga memalingkan wajahnya ke sisi lain. Syukurlah salah satu lukisan yang tertutup dengan kain putih masih di posisi yang sama, berarti Naura belum melihat lukisan itu.

"Keluar," usir Arga

"Iya deh, maaf ya."

"Kayaknya gak perlu nunggu siang deh buat nganterin lo pulang. Gue gak nyaman dengan kehadiran lo di sini," ucap Arga dingin.

"Yaudah sih kalau gitu, gue juga gak tahu harus ngapain disini." Naura tidak masalah kalau Arga mengantarkannya pulang sekarang.

Arga menarik pergelangan tangan Naura, tidak ingin kalau gadis itu tahu tentang kehidupan pribadinya. Jangankan Naura, ketiga sahabatnya Arga pun tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam hidup Arga. Mereka hanya kenal Arga sebagai anak orang kaya yang kurang kasih sayang dari orang tuanya. Padahal kisah hidup Arga tidak sesimpel itu.

"Cukup kemarin terakhir kalinya gue ngelihat lo jalan sama Zaidan. Kalau lo masih ngelakuin hal yang bodoh itu lagi, gue gak akan bantu lo lagi." Sebelum mengantarkan Naura pulang, Arga mengulang kembali kalimatnya.

"Iya, Arga. Makasih ya lo udah selamatin gue. Gue gak akan ngulangi hal yang sama," ucap Naura.

"Bagus," puji Arga.

*

*

*

Setelah Naura meliburkan diri selama tiga hari, akhirnya dia masuk sekolah lagi. Sesat pulang dari rumah Arga, tiba-tiba saja suhu tubuh Naura tinggi. Bahkan Jaka terpaksa menelpon Satya, memintanya untuk segera pulang. Mama Naura pun di paksa untuk pulang. Tentu dia juga seorang dokter pasti bisa merawat anaknya sendiri.

Kini kondisi Naura sudah pulih, dia melangkah santai memasuki gerbang sekolah. Selama dirinya sakit dia tidak mendengar kabar apapun tentang Arga ataupun Zaidan. Naura merasa hidupnya lebih damai tanpa mendengar nama mereka berdua.

"Kamu ini makin cantik aja deh, sayang. Aku jadi makin cinta sama kamu."

Suara itu menarik atensi Naura, dia menoleh ke arah sumber suara. Ternyata dibelakangnya ada Arga yang sedang bersama siswi, mereka sedang bergandengan tangan di tengah-tengah koridor. Tidak ada malu sedikitpun. Naura tidak kenal dengan cewek itu, tapi dia yakin kalau cewek itu adalah pacar atau gebetan baru Arga.

Arga juga terkejut saat Naura menoleh kearah belakang dan melihat dirinya, tidak percaya kalau Naura sudah masuk sekolah. Setahunya Naura masih sakit. Dia segera melepaskan genggaman tangannya, bersikap lebih cool padahal Naura sudah tidak menoleh kebelakang lagi.

"Ihh sayang kok dilepas sih? Satu sekolah itu harus tahu kalau kita itu udah jadian," ucap siswi itu.

"Nanti takutnya ada guru, emangnya kamu gak takut kalau nanti kita di panggil ke ruang BK?" tanya Arga.

"Iya juga sih. Ih nyebelin banget tahu, padahal aku nyaman banget di gandeng," katanya.

Naura masih bisa mendengarkan percakapan mereka berdua. Tiba-tiba saja hati Naura terasa panas, tidak suka ketika melihat Arga dekat dengan perempuan lain. Langkah kakinya kini di percepat, tidak ingin mendengar lebih banyak lagi percakapan mereka. Selagi Arga tidak memanggilnya, maka tugas sebagai asistennya aman.

"'Laki-laki mana yang bisa gue percaya sekarang," gumam Naura. Beberapa hari yang lalu dia sudah dibuat kecewa dengan kelakuan Zaidan dan sekarang lagi-lagi dia melihat Arga bersama perempuan lain. Entah sudah berapa banyak korban Arga, atau jangan-jangan semua cewek di SMA Nusa Bangsa ini udah dekat dan jadi pacar Arga.

Brugghh!

"Aaawww," keluh Naura saat tidak sengaja keningnya menabrak sesuatu. Bukan dinding apalagi tiang koridor. Masih terasa empuk. Dia harus mendongak ke atas untuk melihat siapa yang sudah ditabrak. Cowok yang berparas tampan, tidak kalah tampan dengan Arga.

"Lo gak apa-apa kan?" tanyanya membuyarkan lamunan Naura.

Naura terkesiap, dia mundur beberapa langkah. "M-maaf, gue gak fokus tadi."

Cowok itu mengangguk pelan, menerima permintaan maaf dari Naura tanpa memperpanjang masalah. "Lain kali kalau jalan itu hati-hati."

"Iya, sekali lagi gue minta maaf ya." Naura tidak ingin membuka diri kepada siapapun, kejadian beberapa hari yang lalu sudah cukup membuat dia trauma untuk berhubungan dengan cowok. Dia pergi meninggalkan sosok yang dia tabrak, melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Anak kelas sebelas ya tadi? Baru kali ini gue ngeliat dia," gumam cowok tadi. Kedua sudut bibirnya terangkat, senang ketika melihat wajah Naura dan respon gadis itu. Tidak lebay ketika sedang berhadapan dengannya. Tidak seperti siswi yang lain, yang selalu menimbulkan rasa ilfeel di dadanya.

Tanpa Naura sadari, Arga memilih jalan yang sama dengan Naura. Dia melihat Naura menabrak kakak kelas dan ikut berhenti saat Naura berbicara singkat dengan si cowok. Gadis di samping Arga sampai terheran-heran ketika melihat wajah kesal Arga.

"Sayang, kamu kenapa?" tanya dia.

Arga berdecak, dia paling tidak suka ketika melihat Naura berinteraksi dengan cowok lain. Menurutnya Naura hanya boleh berbicara dengannya saja, atau dengan anak Valkyrie. Itupun kalau dia mengizinkan berinteraksi dengan mereka.

"Gak ada kok," jawab Arga singkat.

1
rfah
semangat thorrrr nulisnyaa
azalea
jangan lupa di like yaa man temann :)
azalea
jangan lupa like gaisss:)
rfah
semangat thorrrr
Marry Pang
bagus
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
baguss
AHMAD ZAKARIA HARAHAP
bagusss
Jannah Sakinah
semangat Thor nulisnya. rajin update ya🌺
ist_goliteratur
AAAAA jadi keinget teman aku, yang punya sifat yang hampir sama kayak Nau.
rfah
lanjuttt
azalea
bantu support yaa gaiss heheheh
rfah
lanjuttt
rfah
bagusss
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!