Mencintai Ipar Ku Sendiri

Sesampainya di rumah orang tuanya mereka pun segera disambut oleh pasangan paruh baya tersebut karena memang sebelumnya mereka sudah memberi kabar kalau akan datang dan menginap. Mereka istirahat sebentar kemudian berkumpul di ruang keluarga untuk mengobrol dengan santai.

"Ma, Mas Daniel gak pulang?" tanya Yohanes sambil memakan pisang goreng yang baru saja dihidangkan oleh istrinya kemudian ikut bergabung bersama mereka.

"Semalam memang gak pulang tapi katanya tadi di telepon bos nya disuruh lembur." jawab sang Ibu.

Yohanes hanya menganggukkan kepalanya tetapi dia tidak berniat mengatakan tentang Lia yang baru saja ditemuinya.

"Memangnya kapan keluarga akan melamarkan calonnya Mas Daniel?" tanya Yohanes lagi.

Sang ibu terlihat hanya menghembuskan nafas panjang. Lia dan Yohanes pun saling berpandangan seakan tahu apa yang menjadi keresahan sang Ibu.

"Mama sih sebenarnya kurang setuju tapi Papa sama Kakak kamu sudah begitu Mama bisa apa." ucap sang Ibu.

Saat ini Pak Hangga sedang keluar rumah ada urusan dengan beberapa Bapak di sekitar rumah mereka.

"Memangnya kenapa Mama gak setuju?" tanya Yohanes mencoba memancing alasan Ibu nya.

"Kan kalian tahu sendiri Lia itu janda tapi kakak kamu masih lajang. Mama gak mau aja nanti mereka berumah tangganya gak langgeng." jawab sang Ibu.

"Tapi kan Mbak Lia cerai mati Ma bukan cerai hidup. Jadi ya bukan salahnya jadi janda." Yohanes pun menanggapi alasan Ibunya yang menurutnya tidak masuk akal.

"Kalau memang Mas Daniel nyaman dan keduanya sama-sama saling sayang ya Mama harus legowo." lanjut Yohanes memberi pengertian.

Lia Putri hanya memandang suami dan ibu mertuanya itu bergantian tanpa mau memberikan komentar karena memang bukan ranahnya yang ikut campur terlalu dalam.

"Kalian sama aja! Entah lah Mama masih berat." jawab Bu Dina.

Akhirnya mereka pun membahas hal lain agar tidak terjadi salah paham antara mereka. Beberapa saat kemudian Bu Dina masuk ke dalam kamar ingin beristirahat sedangkan Yohanes dan istrinya masih berada di ruang keluarga bersama dengan kedua anaknya yang sedang bermain.

"Menurut kamu gimana Mas soal Mama yang kurang setuju sama calon nya itu?" tanya Lia ingin tahu.

"Ya kita harus bisa berusaha meyakinkan Mama kalau pilihan Mas Daniel memang terbaik untuknya. Kasihan juga Mas Daniel udah berusaha mencari selama ini begitu dapat malah ditentang." jawab Yohanes.

"Tapi kan kita gak tahu Lia orangnya gimana? Buktinya aja tadi dia kayak habis nangis gitu kan?" sanggah Lia Putri.

"Makanya itu kita tunggu Mas Daniel dan tanya sama dia, siapa tahu memang dia tahu sesuatu dan bisa menjelaskan sama kita apa yang sudah terjadi." jawab Yohanes.

"Kalau misalnya tetap tidak ada yang setuju gimana Mas?" tanya Lia Putri kepada Yohanes.

"Ya brarti jodohnya Mas Daniel masih jauh. Tapi apapun itu kita doakan yang baik-baik aja lah buat mereka kan niat mereka baik." jawab Yohanes.

Lia Putri hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti. Dan nantinya dia akan memutuskan apakah membantu mertuanya berkata yang baik-baik tentang calon Daniel ataukah tidak.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Di sebelah udah aku bikin end gaes, karena merasa kecewa aja kayak gak ada apresiasinya padahal udah up tiap hari dan lebih dari 2000 kata lho...

Tapi ya udah lah ya emang belum rejekinya dan entah kapan karena peraturannya beda 😓.