NovelToon NovelToon
RUNGKAD

RUNGKAD

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Suami Tak Berguna / Penyesalan Suami
Popularitas:28.2k
Nilai: 5
Nama Author: Dfe

Kecewa. Satu kata itulah yang mengubah Rukayah menjadi sosok berbeda. Hidup bersama lelaki yang berstatus suami tapi diperlakukan layaknya keset membuat Rukayah jengah dengan kehidupan rumah tangganya.

Bersabar bukan lagi jalan keluar. Dia tidak bisa terus bersama orang yang tidak menghargai dirinya.

Keputusan untuk berpisah sudah bulat meski suaminya, si Raden Manukan itu nantinya akan mengemis meminta untuk terus bersama.. I'm sorry mas, aku wes kadung rungkad!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dfe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rungkad 6

Banyaknya pohon belimbing dengan buah ranumnya yang siap petik membuat mood Ru yang anjlok gara-gara sikap tak terpuji suaminya jadi naik kembali. Dia senang bukan main. Ru bahkan berulah dengan berlarian seperti anak kecil melihat banyaknya buah berbentuk bintang itu bergelantungan.

"Ru kalo mau gila di rumah aja, di sini kita kerja dulu. Gilanya nanti lagi." Ucap Lita geleng kepala melihat tingkah temannya.

"Fotoin dong Ta. Ayo buruan! Gini. Gini. Gini!! Ayooo Ta, fotoin akuuuu!!" Sepertinya Ru memang gabrut alias galau brutal. Tingkahnya lebih mirip orang kena sawan.

"Foto pake ulekan?? Sini tak cek dulu, jidatmu panas apa nggak! Curiga aku jangan-jangan kamu abis ketiban tokek bunting. Ketularan edan kek suamimu lho kamu ini!"

"Apa sih Ta, aku kan cuma minta fotoin. Kok kamu marah.. Salahku di mana coba Ta?" Ru menggendong keranjang yang akan dia pakai untuk tempat menampung belimbing.

"Ya salah lah centong nasi! Kamu tau sendiri hp ku belum ada kameranya! Masih model batu karang yang ketap-ketip doang, yang bisa buat nimpuk pala laki mu! Biar rada warasan dikit!!"

Tawa itu pecah. Ru baru ingat kalau mereka memang bukan orang kaya yang bisa membeli benda tipis untuk komunikasi seperti kebanyakan orang lainnya. Mereka memiliki hp tapi masih mode jadul yang hanya bisa dipakai untuk telepon dan SMS.

"Yah, sayang banget ya Ta.. Padahal pemandangannya bagus." Ru sudah mengambil beberapa belimbing dan memasukkan dalam keranjangnya.

"Makanya jangan melulu mikirin perutnya si pak Raden itu! Susah sendiri kan kamu. Kamu kerja ngumpulin dikit-dikit juga pasti bisa buat beli hp yang agak manusiawi dikit. Lha kamu.. Dapet duit nggak seberapa hasil kerja serabutan kamu beliin beras, beliin lauk, beli tetek_bengek yang harusnya bukan kewajibanmu! Aneh.."

"Aneh apanya? Kalo aku nggak beli semua itu, aku juga bakal busung lapar Ta!"

Keduanya tak lagi membahas urusan dapur Ru. Sepertinya bianglala.. Nggak ada ujungnya! Hanya membuat emosi jiwa makin berontak saja. Jadi Lita putuskan untuk fokus pada pekerjaannya tak lagi mau ngecipris tak penting yang membuat Ru makin tertekan oleh ucapannya.

Lita adalah anak dari adik ayahnya Ru. Sepupu? Iya.. Mereka masih punya hubungan keluarga. Jika Ru memilih menikah muda di usia 20 tahun dengan lelaki yang meminangnya waktu itu, Lita yang sekarang menginjak usia 22 tahun belum berpikir untuk membangun rumah tangga. Alasan pertama dia belum ingin. Dan yang kedua lebih cocok dengan keadaannya.. Belum ada yang deketin dia! Dia jomblo. Tapi kata Lita, lebih baik jomblo atau telat nikah dari pada buru-buru nikah tapi dapetnya modelan Raden Manukan yang iyuuh banget.

Ganteng tapi makan hati, jantung, paru dan jeroan lainnya ya buat apa! Bukankah menikah itu juga bentuk dari ibadah? bentuk ibadah seumur hidup! Dan seumur hidup itu lama.. Jadi menikahlah dengan orang yang mau memegang tanganmu sampai akhir!

Sayangnya selain memegang, Raden juga menyeret dan menghempaskan Ru ke gorong-gorong hingga dia jatuh bangun sampai babak bundas! (luka-luka). Tak apa.. Hidup itu emang kadang di atas, kadang di bawah, kadang juga nyempil di tengah-tengah. Di nikmati aja prosesnya. Hanya ada dua pilihan, kalo nggak sabar ya bubar! Karena.. Emang siapa sih yang mau disakiti terus-terusan?

"Ruuuu kamu dipanggil sama mandooooor!!!!" Lita sedikit berteriak agar Ru mendengar suaranya.

Berjalan cepat. Ru masih mengendong keranjang belimbing dengan hasil buah yang telah dia petik. Dia berpikir kesalahan apa yang dia perbuat sampai pak Man memanggil dirinya? Apa karena dia berlarian tadi pagi? Apa pak Man tidak suka jika kebunnya di pakai cosplay pilem-pilem ala India?

"Iya pak. Ada apa ya?" Ru terlihat kelelahan. Keringat ada di lipatan ketiaknya. Tak masalah, itu adalah kucuran air surga! Setiap orang yang bekerja dalam jalur halal hingga bercucuran keringat, maka keringat itu akan memadamkan api yang berkobar di kuburnya! Kata siapa? Tanya saja sama guru agama. Jika jawabannya beda, berarti timpuk saja yang nulis! Ngarang banget hidupnya!!

"Kamu kerja dua hari kan?" Kata pak Slamet bukan pak Man!

"Iya pak. Kenapa ya pak?" Ru mendengarkan kata demi kata yang keluar dari mulut pak Slamet dengan was-was.

Sementara itu Lita sengaja memilih pohon yang dipetik buahnya dekat dengan tempat pak Slamet berceloteh kepada sepupunya. Dia juga penasaran kenapa pak Slamet memanggil Ru.

"Kata juragan Maulana, kamu di suruh menemui beliau nanti sehabis pulang kerja." Terang si gigi emas memberi penjelasan setugel-setugel.

"Menemui juragan? Menemuinya dimana ya pak?" Bukan sok polos yang justru terkesan bego... Tapi Ru memang tak tahu dia harus kemana untuk menemui juragan kaya itu.

"Di rumahnya! Masa iya di kebun!!" Sedikit membentak. Pak Slamet membuat Ru meringis menunjukkan deretan giginya.

"Nggak usah meringis meringis gitu.. Mau pamer gigi? Aku lho punya gigi lebih cetar dari kamu juga nggak sombong, nggak tak pamer-panerin!" Berucap demikian tapi sedetik kemudian pak Slamet membuka mulutnya untuk menunjukkan betapa gaharnya pemandangan di dalam goa sana.

'Uwuuuuuy si gigi kuning tebar pesona! Sayangnya yang ditebarin pesona udah kebal sama model yang begituan. Nyampe gigi itu berubah merah karena keselip kulit cabe juga Ru nggak bakal melirik ke kamu wahai pak Met!' Hanya isi hati seorang Lita.

Sore harinya.

"Ta, anterin aku ke rumah juragan Maulana ya. Aku nggak enak ke sana sendirian.." Lita melengos mendengar permintaan Ru.

"Nggak mau lah Ru. Badan ku ini udah reyot rasanya. Ini tulang kalo bisa protes udah teriak-teriak minta diajak selonjoran barang sebentar. Asli remuk rasanya Ru.. Maaf aja ya. Lagian kan kamu doang yang disuruh ke rumah juragan.. Aku kagak! Ngapain aku ke sana?!"

"Ngapain gundul mu! Di kata nganterin aku kok masih tanya-tanya ngapain. Udah ntar tak beliin koyo cabe empat lembar sama es teh. Mau ya.."

"Mi ayam bakso dua mangkok!"

"Buset bayaran nggak seberapa udah di todong mi bakso dua mangkok! Kamu doyan apa kelaparan?!"

"Bawel ah! Mau beliin nggak?"

"Iya iya, asal kamu anterin aku ke rumah juragan. Oke?!"

Anggukan kepala Lita membuat seorang Ru senang bukan kepalang. Dengan mode manual, menggunakan kaki sendiri sebagai satu-satunya alat transportasi yang mereka punya... Mereka mulai perjalanan suci menuju rumah juragan Maulana.

Mereka banyak diam, mungkin kelelahan. Karena pekerjaan mereka sebagai buruh saja sudah sangat melelahkan.

"Ta besok cari suami yang kayaan dikit ya. Yang royal, pokonya yang baik sama kamu. Yang sayang sama kamu, jadi hidupmu nanti nggak blangsak blangsak amat kayak aku gini. Mau kemana-mana motor giliran, itu juga lebih sering ngalah jalan kaki."

"Kamu sih, dikira enak banget punya suami ganteng.. Dilamar langsung semrintil ngibrit iyain ajakan nikah. Taunya tuh orang bacotnya aja yang gede, dih najis! Untung bukan lakik ku.. Punya lakik modelan gitu udah tak bikin dia ngerasain disunat dua kali!!"

"Abis nanti Ta. Nggak bisa skidipapap sama kamu ntar."

"Malah bagus. Nggak sudi aku disentuh sama orang modelan suami mu."

"Ta, kira-kira piso dapurku itu cukup tajam nggak ya?"

"Buat?"

"Nyunatin si sarden dua kali."

"Kalo nggak punya senjata, di rumah ku banyak. Ada samurai nooh!!"

Keduanya ngakak. Memang hanya gurauan saja tapi cukup membuat urat syaraf mereka tidak lagi tegang seperti tadi.

"Aku serius Ta." Ucap Ru di sela tawanya.

"Ruuuu." Lita melotot tak percaya.

1
尺o𝐙⃝🦜
gak salah sih emaknya lita yang mikir mas maul suka sama Lita secara kan selama ini gak ada cwok yang deket apalagi baek mau ngasih ini itu ke Lita,
ditambah ada unsur ngarep.com juga ya Mak pengen mantu cakep Baek bin kaya😂 tapi ternyata emak salah sasaran karna target mas maul itu ru
尺o𝐙⃝🦜
dasar nimas maling teriak maling, sendirinya yang obral pangkal paha orang lain yang dijelek2in
Moms Raka
perutku bs kram thooorr ketawa trs 😅😅😅👍👍💪💪💪💪
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
coba kamu critanya samaku, Litt..
pasti ku ketawain juga kok
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
ya smoga aja di catet malaikat Lit😅
ucapan kan doa
Lyta Thalita
😂😂😂😂 jika pagi harinya Raden sepi damai gk bisa dispeed lah itu main kuda2 an nya
Lyta Thalita
iya bareng bolo kurowo
halu lah kau nimas😏
Me mbaca
makanya Lita...jangan terlalu lemez itu mulut, jadi kena batunya deh .
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
puter aja puter 😒
yg bilang gitu siapa coba😤
Susanty
kaum Dhuafa yang perlu di santunin, lagian Lita ngambil barang banyak bgt, berasa aji mumpung ada yang bayarin 🤣🤣🤣
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
makanya jadi org gosah julid bae
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
aduh aduh, gak kapok nih Nimas
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
namanya juga bujuk rayu
kamu aja terlalu buduh, percaya modelan cwo mokondo
𝐔 𝐏 𝐈 𝐋 𝐈 𝐍🌼
iya Thor iya 😌
selow aja jgn ngegas gitu
Viranha Kawaii Na Fahla
ngakak parah ihh Lita ya ampun /Facepalm/
ⓉᵃᵗᵅⒽ ᵃˡⒷᶥⓇᵘnʸ 𒈒⃟ʟʙᴄ
nah aku suka caramu ruuu🤭🤭🏃‍♀️🏃‍♀️
Lyta Thalita
hmm dibuang embel2 mbak nya, jangan bilang pingin ganti panggilan adek terus meningkat jadi sayang lanjut ke jenjang istri
eakkkk🥰🤣
Lyta Thalita
pengaman nya bocor kalee
terlalu irit lah kamu mas ciko, seharusnya sekali pake buang.. lah buat nyoblos berkali2 ya jebol😑😑
Susanty
lanjut Thor🤭🤣🤣
Me mbaca
wah Lita aji mumpung nih... mumpung ada gratisan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!