Mengandung Benih Pangeran ( Istri Kembar Ceo 2)

Julia merasakan dirinya kembali muda lagi setelah melakukan SPA . Dia tidak pernah menyangka jika melakukan perawatan salon bisa membuatnya terasa lebih baik .

"Kenapa aku dulu tidak kepikiran untuk sesekali ke salon ya , kalau saja dulu aku sering melakukan perawatan setiap bulan sekali , Andika tidak akan pernah berpaling dari aku ?." gumam Julia melihat pantulan dirinya di cermin .

 Di tambah sekarang dirinya memakai dress di atas lutut , dan lengan pendek berwarna biru muda . Membuatnya berasa lebih muda lagi .

"Wah.." Kania telah berdiri sambil bersandar di pintu bersalin di salon itu .

" sebenarnya kamu itu cantik pakai banget lo UL , aku yakin suatu saat Andika pasti akan sangat menyesal karena telah melepaskan seorang istri spek bidadari dari surga seperti dirimu , nyatanya istri dia yang sekarang juga cantik sih , tapi karena dempul doang . Coba kalau sama sama di dandani pasti dia kalah ." ucap Kiana .

Julia hanya tersenyum miris , sebenarnya bukan salah Andika jika pria itu menikah lagi , karena ingin memiliki seorang anak . Bukankah Julia sudah di nyatakan mandul , jadi terkadang julia hanya bisa meratapi nasibnya dengan caranya sendiri . Mungkin dia akan berfoya foya dengan kekayaan nya yang dia punya . Entah lewat jalan bersedekah mengharap hidayah dan belas kasihan dari Alloh SWT .

"Percuma saja cantik , Aku tetap saja tidak sempurna seperti dia , sebagai seorang wanita . Bahkan di tinggal begitu saja dengan hinaan dan tidak terhormat oleh suami sendiri . Di ceraikan dalam seminggu sudah di tinggal menikah oleh mantan ."

"Apakah aku mampu menjalani kehidupan aku ini , kedepan nya , Kania ." Julia menitikan Air matanya tapi langsung ia hapus dengan kasar . Julia telah berjanji tidak akan menangis lagi .

"Jangan putus asa , Alloh maha adil , maha membolak balikan sesuatu yang tidak mungkin jadi mungkin , jadi berdo'alah yang baik baik . Siapa tau Alloh berkehendak lain , tiba tiba menjadikanmu wanita yang sempurna . Kita tidak pernah tau bagaimana , Alloh menunjukan takdirnya kepada para umatnya .jadi teruslah berpikiran positip pada alloh , agar pikiran kita juga positip ." ucap Kania .

Julia mengangguk , sudah sering Kania menasehatinya banyak masukan dan motivasi yang dia berikan . Dia juga yakin kalau hidupnya pasti akan lebih baik dengan skenario Alloh yang telah di tetapkan .

Setelah dari salon Kania mengajak Julia pergi ke mall untuk belanja . Menurut Kania ,Julia harus merubah penampilannya seperti anak muda . Umur Julia juga belum genap Tiga puluhan sebentar lagi baru akan menginjak usia dua puluh sembilan .dan itu menurut Kania masihlah muda .

Julia harus mempercantik dirinya dengan perawatan dan penampilan ." Buang semua baju baju kamu yang over size itu , semua bajumu kedodoran seperti emak emak komplek aja ." kania mengomeli Julia sepanjang jalan .

Kania merasa selama menikah Julia tidak mau menjaga penampilan nya ,hanya bisa menjaga perasaan suami dan mertuanya . Kania tau jika Julia sebenarnya sangat cantik , tapi dia benar benar ketinggalan fasion .

"Iya iya aku akan berpakain biar seperti anak anak muda jaman now , bisa kan .? ." meskipun sebenarnya Julia merasa malu dengan umur . Tapi entah kenapa dia malah merasa seperti baru berumur Delapan belas tahun saja . Julia tersenyum sendiri dalam hati .

Sekarang ia merasa dirinya sedikit centil dan narsis , tapi tidak apalah demi tetap menjaga kewarasan dirinya ,asal tidak membuatnya berakhir tidur dengan pria asing karena minum minuman di klub malam.

Akhirnya mereka berdua sampai di mall ,dan julia membeli beberapa stel baju ala ala anak muda , ia juga membeli beberapa hils dan tas bermerek . Walau ia hanya bekerja sebagai sekretaris wakil Direktur . Julia memiliki cukup banyak tabungan , karena selama ini dia memakai Uang Andika untuk berbelanja .

"Ehh ,UL , coba kamu lihat itu ." ucap Kania sambil menunjuk ke arah depan .

"Bukankah itu Andika dan maharani ? Wah wah ternyata mereka sudah berani , memperlihatkan hubungan mereka ke publik ya ." tambah Kania , Julia juga mengikuti arah telunjuk Kania , benar ia melihat mantan suaminya dan istri barunya .

Maharani , Padahal selama ini Julia menganggap wanita itu sebagai seorang sahabat . Karena Maharani adalah sahabat dari suaminya . Tapi tidak di sangka dia malah menusuknya dari belakang .

"Ayo , kita samperin mereka ." Ajak Kania sambil menarik tangan Julia .

Sebenarnya Julia malas menemui kedua orang yang telah membuat hatinya hancur itu , tapi Kania terus selalu memaksanya dan mengatakan kalau Julia tidak boleh lemah .

"Tunjukan pada mereka kalau kamu itu lebih berharga dan lebih berkelas. Tidak seperti seorang pelakor murahan yang mengambil suami wanita lain begitu saja ."ucap kania berapi api .

"Iya ...iya aku mau buat perhitungan dengan mereka berdu ." ucap Julia akhirnya mengalah dan mengikuti langkah Kania . Dan akhirnya sekarang mereka telah berdiri si dekat Andika dan Maharani yang sedang memilih milih perhiasan di toko jewelery .

Andika tampak mengangguk sambil tersenyum melihat Maharani menunjukan sebuah kalung dan gelang yang ada di meja etalase .

"Wah wah wah pengantin baru , lagi beli perhiasan ya ." ejek Kania . Dan hal itu sontak membuat Andika dan Maharani menghentikan aktifitasnya .keduanya menoleh ke arah asal suara dan betapa terkejutnya Andika saat melihat Julia dan Kania berada di sana . Andika segera menghampiri mereka .

"Ju..julia .." sapa Andika terbata .

Julia hanya mengangkat dagunya ke atas , ia kelihatan berani dan sedikit angkuh menatap mantan suaminya itu , sebenarnya Julai sudah tidak perduli dengan kedua pasangan selingkuh itu . Semua sudah Julia ikhlas kan , Karena mungkin Andika bukan jodohnya dunia akhirat dan di tambah Andika menginginkan seorang anak dan dirinya tidak bisa mengabulkan permintaan itu .

Setidaknya Andika lebih memilih menceraikan nya dari pada menjadikan dirinya madu untuk selingkuhan nya .

"Haii ..."sapa Julia .

"samat ya untuk kalian , hai Maharani ku ucapkan juga selamat ya untuk kamu , karena berhasil merebut Andika dari ku . Dulu Andika sering membawa aku , tapi aku tidak menyangka kamu yang mau memungut bekas aku , dulu Andika juga sering beli beli ini di toko tifani bukan tempat seperti ini ha ha ha , cocok untuk tempat seorang pelakor ..

"Julia jaga ucapan kamu .." potong Andika .

Julia menatap Andika dengan tatapan datar , ia tidak ingin jambak jambak an atau tonjok tonjokan dengan Andika dan Maharani . Karena dengan kata kata itu saja sudah adil untuk dirinya dan Andika .

Hanya dengan ucapan yang sedikit merendahkan seperti itu sudah cukup membuat mereka berdua merasa panas dan marah .

"Maaf pak Andika , apa yang saya ucapkan adalah fakta dan kebenaran , kenapa saya harus menjaga ucapan saya . Seharusnya Anda berdua yang seharusnya sadar diri , jika kalian berdua main di belakang saya .bahkan saya sudah tau cukup lama bagaimana hubungan kalian ."