Artis terkenal bernama Li Nuwa, karena sebuah sekandal dia di cemooh oleh seluruh negeri.
Saat itu hari dimana bulan merah muncul, Nuwa yang duduk sendiri ditaman dekat apartemennya, dia melihat seekor kucing tengelam dalam sungai.
Dia yang bermaksud menolongnya, tiba-tiba saja kakinya seperti ada yang menarik dirinya.
"Tubuhku kenapa terasa berat? " Pikir Nuwa.
Dia lalu yang merasa tenggelam, dia berusaha terus berenang sekuat tenaga dan akhirnya muncul kepermukaan.
Dia merasa ke binggungan ada banyak orang didepannya dengan pakaian zaman dulu dan mereka semua merasa khawatir dengan dirinya.
Lalu dia menyadari kalau tubuhnya membengkak alias gemuk dan itu membuat Nuwa jadi bingung.
Apa yang sudah terjadi pada Nuwa?. kenapa dia berada di tubuh gadis gemuk?
akankah Nuwa bisa menemukan kedamaian hatinya saat melakukan perjalanan waktu?
bagaimana kisah selanjutnya saat Nuwa berada di tubuh Qiao feng?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ms. simple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Undangan permaisuri.
Qiao feng menikmati makanan yang dia masak dengan Ye lu, setelah itu mereka berdua berkeliling rumah Ye lu.
"Aku tidak pernah tinggal dirumah ini, tapi saat kita menikah mungkin aku akan sering berada disini. Jadi aku serahkan kunci rumah ini pada nyonya rumah ini, sekarang rumah ini menjadi rumahmu jadi atur agar rumah ini terasa nyaman untuk kita tinggali nanti" Ucap Ye lu sambil menyerahkan kunci rumah Ye lu ke tangan Qiao feng.
"Pria ini malah kasih aku rumah, aku terima tidak ya?. Tapi jika aku terima dia pikir aku cewek matre" Gumam suara hati Nu wa.
"Tapi ini terlalu cepat!, kita belum nikah. Mana mungkin aku terima, sebaiknya saat kita sudah menikah saja!, sekarang kamu simpan dulu" Tolak Qiao feng dengan senyum lembutnya.
"Baiklah, setelah kita menikah semua hartaku menjadi punyamu! " Seru Ye lu sambil memeluk Qiao feng dari belakangnya.
"Iya jenderal" Jawab Qiao feng yang tersenyum bahagia mendapat pelukan hangat.
Malam pun telah tiba mereka berdua pun harus terpisah, Ye lu pun mengantarkan Qiao feng pulang.
Saat berada di kamar Qiao feng bercerita tentang apa saja yang dilakukannya di rumah Ye lu kepada Wei, mereka berdua saling mengoda dan bercanda.
Tiba-tiba saja pintu kamar Qiao feng ada yang mengetuk.
Tok..
"Qiao feng, boleh ibu masuk! " Seru nyonya Hua.
"Masuk saja bu" Jawab Qiao feng.
Wei pun membukakan pintu kamar Qiao feng, agar nyonya Hua bisa masuk kedalam kamarnya.
"Sepertinya putri ibu terlihat bahagia? " Tanya nyonya Hua.
"Ibu juga mau mengoda Qiao feng seperti Wei" Ucap Qiao feng dengan tersenyum.
"Tidak, aku kemari mau menyampaikan pesan kalau besok kamu mendapatkan undangan ke istana permaisuri" Ucap nyonya Hua.
"Sendirian" Ucap Qiao feng.
"Tidak, ibu akan menemanimu" Ucap nyonya Hua.
Qiao feng menjawabnya dengan menganggukan kepalanya.
"Kalau begitu kamu harus berpenampilan anggun dan sopan dihadapan permaisuri" Ucap nyonya Hua.
"Baik, ibu jangan cemas! " Seru Qiao feng.
Nyonya Hua lalu mendekati putrinya dan memeluk anaknya dengan hangat.
"Tidak terasa kamu sebentar lagi menjadi istri orang, dan ibu belum memberikan apapun padamu" Ucap nyonya Hua.
"Ibu bicara apa?, Qiao feng bersyukur mendapatkan orang tua seperti ayah dan ibu itu merupakan hadiah terindah untuk Qiao feng" Ucap Qiao feng yang tersenyum.
"Qiao feng gadis beruntung memiliki orang tua yang perduli dan sayang padanya, tidak seperti aku" Pikir Nu wa.
Nyonya Hua lalu melepaskan pelukannya dari Qiao feng dan memegangi pundak kecil putrinya.
"Ibu harap kamu akan selalu diselimuti kebahagiaan yang tidak terkira didunia ini" Ucap nyonya Hua.
"Terima kasih, kalian orang tua terbaik didunia ini" Puji Qiao feng.
"Dasar gadis nakal, pintar sekali bikin hati ibumu senang" Ucap nyonya Hua yang bahagia mendengar ucapan dari Qiao feng.
"Sudah, cepat tidur kita akan berangkat pagi-pagi sekali ke istana" Perintah nyonya Hua.
"Baik ibu" Jawab Qiao feng.
Setelah nyonya Hua pergi dari kamarnya Qiao feng bersiap-siap untuk pergi tidur.
Keesokan harinya Qiao feng, siap-siap untuk pergi ke istana bersama ibunya, dia dibantu oleh Wei untuk bersiap.
"Wah, nona!, cantik sekali" Puji Wei.
"Sepertinya terlalu berlebihan aku berdandan" Ucap Qiao feng sambil mengaca di cermin rias nya.
"Menurut ku nona cantik" Ucap Wei.
"Cantik sih!, tapi Bisakah kamu lepaskan perhiasan yang ada di rambutku, ini terlalu banyak! " Suruh Qiao feng.
"Baik nona" Jawab Wei yang merasa kecewa.
Qiao feng yang melihat wajah Wei yang ditekuk.
"Riasanmu bagus Wei, tapi jika aku pakai. Nanti orang mengira kalau aku ini toko perhiasan berjalan, jangan berlebihan merias ku terutama dihadapan permaisuri, dia adalah ibu tiri jenderal yang membuangnya. Jika aku terlihat berlebihan nantinya dia pikir aku gadis yang suka berhias saja, jadi aku mau terlihat simpel tapi tetap memancarkan pesona ku" Penjelasan Qiao feng dengan lembut.
"Baik, Wei mengerti nona! " Seru Wei.
Dan Wei memulai mendandani Qiao feng dari awal yang sesuai dengan permintaan Qiao feng.
Nyonya Hua yang menunggu lama didepan gerbang rumah mereka bersama Nian.
"Apa Qiao feng masih lama? " Tanya nyonya Hua.
"Biar saya lihat dulu! " Seru Nian.
Saat akan masuk kedalam rumah Qiao feng pun muncul dengan tampilan yang memukau, dan membuat semua orang yang melihatnya hanya bisa terdiam.
"Maaf..!, Qiao feng agak lama, karena harus mencari perhiasan yang cocok untuk pakaian yang aku kenakan" Ucap Qiao feng.
"Ini nona Qiao feng kita atau dewi yang baru turun dari langit" Ucap Nian.
"Tentu saja, dia putriku! " Ucap nyonya Hua dengan bangga.
"Udah!, jangan mengobrol disini kapan kita mau berangkat? " Ucap Qiao feng.
"Benar" Jawab nyonya Hua.
Akhirnya mereka semua dan rombongan keluarga Hua bersiap pergi ke istana.
Di markas Ye lu dia juga mendapatkan kabar kalau Qiao feng akan masuk kedalam istana.
"Sepertinya kamu sedikit gelisah mendengar berita masuknya nona Hua, apakah kamu begitu secemas itu? " Tanya Wu.
"Kamu tahu sendiri sifat permaisuri itu, dia pasti punya maksud tidak baik kepada Qiao feng" Ucap Ye lu.
"Kalau begitu, sebaiknya kamu masuk kedalam istana saja. Bukankah kamu bisa beralasan untuk menjenguk kaisar, jika kamu khawatir pada nona Hua" Ucap Wu.
"Kamu pintar sekali teman! " Seru Ye lu.
"Kamu itu baru tahu punya teman pintar kayak aku" Ucap Wu sambil membanggakan dirinya sendiri.
"Sudah, kamu juga ikut aku ke istana. Sana siapkan kereta untuk ku! " Ucap Ye lu sambil memerintah Wu.
Akhirnya Ye lu juga bersiap untuk masuk kedalam istana.
Tak beberapa lama Qiao feng dan nyonya Hua, masuk kedalam istana permaisuri.
Qiao feng melihat seorang wanita yang anggun dan terlihat elegan yang duduk di kursi kebesaran yang terbuat dengan emas, semua orang tidak berani memandang permaisuri, mereka hanya menundukkan kepalanya dan Qiao feng pun juga ikut menundukkan kepalanya.
Semua orang pun memberikan hormat kepada permaisuri, dan dia dengan anggun nya dia mengambil secangkir teh disampingnya.
"Nyonya Hua, jadi dia putrimu dan akan menjadi menantu kerajaan"Ucap permaisuri.
" Benar yang mulia, dia Qiao feng utri kami"Ucap nyonya Hua.
Nyonya Hua lalu menyuruh Qiao feng untuk memperkenalkan dirinya.
"Saya Qiao feng yang mulia" Ucap Qiao feng sambil menundukkan kepalanya.
"Angkatlah kepalamu agar aku bisa melihat jelas wajah cantikmu itu" Perintah permaisuri.
Qiao feng lalu mengangkat kepalanya, dan permaisuri melihat kecantikan Qiao feng yang banyak dibicarakan oleh banyak orang.
"Dasar Yong sheng bodoh!, gadis seperti ini malah dilepas begitu saja" Pikir permaisuri yang kesal.
"Putraku memang kurang beruntung, kamu pasti sudah menjadi istrinya sekarang" Ucap permaisuri.
"Mungkin saya dan pangeran ketiga belum berjodoh" Ucap Qiao feng.
"Kamu benar" Ucap permaisuri sambil tersenyum.
"Sepertinya dia wanita yang lembut, tapi aku harus waspada karena aku tidak tahu niat sebenarnya permaisuri mengundangku kemari" Pikir Nu wa.
Tiba-tiba saja penjaga istana permaisuri meneriakkan kalau putra mahkota datang, dan permaisuri dengan perasaan bahagia menyambut putranya tersebut.
makin seru....
ye lu di buat cembukur siap2 kena hukuman nh