Update hari RABU, JUM'AT DAN MINGGU
Ini lanjutan cerita penghianatan Suamiku dan sahabatku.
Gerhana Kavindra seorang Mafia kejam. Siapapun yang berani mengusiknya, ia akan menghancurkan orang itu tanpa sisa. Sifat dinginnya membuat banyak orang takut berurusan dengannya. Namun seperti itu banyak wanita berusaha menggoda Gerhana agar bisa memiliki Gerhana. Bahkan mereka selalu berusaha menghalalkan segala cara agar Gerhana bisa jadi miliknya.
kemudian satu ketika Gerhana menolong Mahasiswa baru yang menggunakan cadar dikerjai oleh seniornya. disaat itu Gerhana mulai penasaran dengan Gadis Gerhana yang menurutnya mempunyai sejuta rahasia. Ketika ia ketemu dengan wanita itu Gerhana merasakan berdebar.
Apakah Gerhana dapat menaklukkan gadis bercadar itu?
ataukah Gadis bercadar bisa membuat Gerhana meninggalkan dunia bawah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MMGM 018
Dua minggu telah berlalu waktu pertemuan antara dua keluarga Bastian dan Kyai Ahmad. Tepatlah malam ini adalah malam pernikahan Gerhana dan Aisyah. malam ini juga Aisyah telah sah menjadi istri seorang Gerhana Kavindra setelah beberapa jam yang lalu mengucapkan ijab Kabul.
Pernikahan antara Gerhana dan Aisyah sangat tertutup dan itu juga keinginan antara keduanya. Gerhana tidak memublikasikan pernikahannya karena takut Istrinya jadi incaran musuhnya sedangkan Icha belum siap diketahui kalau dia istri Gerhana yang jadi incaran setiap wanita.
"Akhirnya, kaka iparku sayang sudah menikah." Goda Tari dengan menaik turunkan alisnya. "Sebentar lagi ada yang bucin atau judulnya begini. MAFIA MENCINTAI GADIS MUSLIMAH." Bisik Mentari sedikit menggoda kaka iparnya.
Sedangkan Gerhana hanya memutar bola matanya malas, Karena adik iparnya satu ini sangat suka mengganggunya semenjak dia hamil.
"Sayang, Berhenti mengganggu si muka datar." Bintang langsung memeluk pinggang Mentari dengan posesif.
"Iiihhh kayak lo tidak ajah. Kalian itu sama-sama muka datar." Timpal Niel berjalan kearah pasangan pengantin.
"Senyum dong, Masa pengantin mukanya dasar-dasar ajah kayak tripleks." Rasya juga ikut menggoda.
Tak lama semua inti Tiger ikut bergabung dengan Bintang dan Mentari yang ikut menggoda Gerhana.
"Hi everyone, Am I late?"
(Halo semuanya, apakah aku terlambat?) Semua menoleh mendengar suara yang mereka sangat kenali.
"Rian...." Ucap mereka serempak.
"Apa kabar, Betah banget di Jerman Sehingga dua tahun baru kembali lagi kesini?" Ucap David.
"Bukan betah, Tapi ada kerjaan yang harus aku selesaikan." Jawab Rian.
"Selamat, Akhirnya kamu menikah juga." Ucap Rian memberi selamat pada Gerhana.
"Kalau lo kapan menikah umur lo itu sudah 24 tahun, Sampai sekarang belum ada gandengan." Ucap Charlie.
"Tauh nie, Lihat tu Bintang dan Mentari menikah waktu SMA. Sedangkan Gerhana juga sudah menikah." Timpal Rasya.
"Akhirnya ponakan Om menikah juga." Arsya juga memberi selamat pada Gerhana begitupun dengan yang lain.
Waktu terus berlalu, Malam semakin larut satu persatu tamu undangan pulang begitupun teman-teman Gerhana juga pulang karena besok mereka ada kuliah pagi.
Dan disinilah mereka Gerhana berada di dalam kamarnya. Keluarga Gerhana mengadakan pesta untuk putra sulungnya dimansionnya sendiri.
"Mm boleh aku lihat wajahmu?" Ucap Gerhana hati-hati. Icha menganggukkan kepalanya setuju kalau Gerhana membuka cadarnya yang selama ini ia pakai.
Gerhana mulai memegang Cadar Icha. Sebelum dibuka, Gerhana menarik nafas terlebih dulu dan bertekad bagaimanapun wajah istrinya akan dia terima dengan ikhlas.
Setelah Cadar Icha terbuka satu kata yang mampu Gerhana ucapkan. "Cantik."
Sementara Icha pipinya sudah memerah karena malu. "Jangan diliatin terus mas, Aku malu." Cicit Icha menunduk. Namun Gerhana memegang dagu Icha agar Icha menatapnya.
"Kamu sangat cantik." Ucap Gerhana lembut.
Drrrrrttt Drrrrrttt....
Ponsel Gerhana berdering membuat keromantisan mereka terganggu. "Mandilah, Aku mau angkat telpon dulu." Ucap Gerhana yang diangguki Icha.
Gerhana pergi kebalkon untuk mengangkat telponnya dari anak buahnya yang berjaga dimarkasnya. Sedangkan Icha masuk kamar mandi untuk membersihkan badannya.
Tak butuh waktu lama Icha keluar kamar mandi menggunakan Bathrobe dengan handuk yang dililitkan dirambutnya. Namun betapa kagetnya ketika melihat Gerhana yang duduk di kasur sambil menatapnya.
"Maaf mas, aku tidak punya baju ganti." Cicit Icha.
Gerhana mengulurkan tangannya agar Icha mendekat kepadanya. Sedangkan Icha berjalan pelan kearah Gerhana.
Gerhana menarik Icha sehingga Icha duduk dipangkuannya. "Kamu tidak bertanya, kenapa aku menerima perjodohan ini pada hal aku belum pernah melihat wajahmu sama sekali." Gerhana melap rambut Icha menggunakan handuk.
"Tidak, Yang penting buatku, Kamu tidak mendua dan tidak menyentuh yang bukan mahrammu."
Gerhana menatap Icha begitu dalam. "Aku tidak tahu, apa kamu percaya dengan perkataanku atau tidak. Yang jelas waktu pertama aku melihatmu, Dadaku sangat berdebar dan entah dorongan dari mana aku selalu mengikutimu tanpa kamu tahu."
"Malam ini aku akan mencintaimu karena Allah. Begitupun dengan kamu."
"Kita tidur, Aku tahu kalau kamu belum siap melayaniku. dan akun tidak akan memaksamu sampai kamu siap memberikan semuanya padaku."
Gerhana mengangkat Icha untuk berbaring di kasur dan dia pun ikut berbaring dan memeluk pinggang Icha yang masih menggunakan Bathrobe. "Semoga kamu menerimaku apa adanya. Karena tangan ini sudah banyak membunuh orang." Batin Gerhana. Dan tak lama juga ikut memejamkan matanya menyusul istrinya yang sudah tidur dengan lelap mungkin karena capek.
gk sᑲr ᥲ𝗊