Ayesha hidup bagai di neraka karena tinggal bersama mertua dan kakak ipar yang slalu semena mena terhadapnya.
Bukan hanya itu saja, kekesalan Ayesha pun memuncak saat Rama memilih akan menikah lagi dan di dukung oleh keluarganya .
"Jika bercerai dari Rama, siapa yang mau menikahi janda miskin sepertimu!" -Ratna (Ibu Mertua)-
"Aku akan berlaku adil, Yesha." -Rama-
Ayesha memilih bercerai dari Rama dan memulai kehidupan baru, tidak ia sangka takdir membawanya bertemu kembali dengan mantan kekasihnya semasa sekolah dulu.
"Menikahlah denganku, Ay." -Kevin King Wiguna-
"Aku seorang janda, tidak pantas untukmu." -Ayesha-
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shann29, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 16
Kenzo menjemput Kevin ke bandara seorang diri, sudah banyak ide yang bertebaran di dalam pikirannya. Kenzo yakin jika Ayesha adalah obat untuk Kevin.
Kevin berjalan dengan santai ke arah Kenzo yang sedang berdiri menjemputnya. Mereka berpelukan layaknya seorang kakak beradik yang sudah lama tidak bertemu.
"Apa kabarmu brother?"
"Seperti yang kau lihat, Ken. Aku selalu baik baik saja."
Kevin melerai pelukannya, "Kau sudah menyiapkan apartemen untukku?" Tanyanya sambil berjalan ke arah mobil.
"Ya aksesnya 10 menit dari kantormu."
"Thanks." Balas Kevin.
"Sepertinya kau sengaja mendirikan kantor di pinggiran kota, agar bisa mendapat ijin dari Mama untuk tinggal di apartemen kan?" tebak Kenzo yang kini mengemudikan mobil sportnya.
"Ya, kau benar."
"Kau akan menyukai kantor barumu, Kev. Kemarin aku sempat kesana melihat segalanya dan banyak wanita cantik."
Kevin mengerdikan bahunya, "Adakah yang lebih cantik dari Lova?"
"Banyakkk." Jawab Kenzo sekenanya.
"Akan kupacari lalu aku bawa ke ranjangku jika memang ada yang menarik."
Kenzo berdecak, "Ck kau ini, kenapa tidak mencoba menikah saja?"
"Menurutmu, aku harus menikah dengan gadis yang seperti apa?"
Kenzo tampak berpikir, "Bagaimana jika kau menikah dengan seorang janda saja?"
Kevin menoleh ke arah Kenzo, "Janda?"
Kenzo mengangguk, "Bukankah sekarang Janda lebih menarik, lagi pula kau juga bukan seorang perjaka, kasihan sekali gadis itu jika ada yang mau menikah denganmu."
Kevin terdiam dan melihat lurus ke arah jalanan, dirinya memang seorang pemain, apakah memang pantas jika dirinya mendapatkan seorang gadis. Sepertinya saat ini Kevin memang harus berhenti dan fokus pada kehidupannya, Kevin juga ingin mempunyai keluarga dan tidak lagi menyusahkan Kenzo.
Setelah satu jam, mereka akhirnya tiba di apartemen mewah milik Kevin. Sebagai saudara kembarnya, Kenzo sangat tau selera Kevin, dan apartement itu sudah sangat sesuai dengan selera Kevin.
"Kau menginap disini?" Tanya Kevin.
"Ya, dua hari ini aku menginap disini, besok setelah kamu resmi memegang perusahaanmu sendiri, aku akan kembali fokus menggantikan posisi Papa di WG Group yang harusnya kau tempati, Kev."
Kevin menyandarkan punggungnya di sofa empuk, "Aku suka menggali potensiku sendiri."
Keesokan harinya,
Ayesha tengah berkordinasi dengan tim kerjanya. Karena hari ini akan kedatangan pemilik King Corp, maka semua akan mendapat perubahan tugas nya lagi. Ayesha di percaya untuk bertanggung jawab akan kebersihan ruangan CEO, tentu saja hal itu karena campur tangan Kenzo yang Ayesha tidak ketahui.
Kevin masuk ke dalam ruang kerjanya diantar oleh Kenzo, Kevin mengedarkan pandangannya dan melihat ruangan yang bersih dan tersusun rapih.
"Bagaimana?" Tanya Kenzo pada saudara kembarnya itu.
"Not bad."
"Wibi Group akan menjadi klien pertamamu." Kata Kenzo dan memperhatikan raut wajah Kevin ketika mendengar nama perusahaan milik keluarga Ayesha.
"Wibi?"
Kenzo mengangguk, "Tuan Andrew yang mewakili karna Tuan Adrian masih di Amerika."
Kevin hanya diam seolah menerawang ke masa lalu, "Tuan Adrian di Amerika menemani Aysha disana, Right?"
"Ayesha, bukan Aysha." Kata Kenzo membenarkan.
"Sama saja."
"Kau masih mengingat dia?" Tanya Kenzo menyelidik.
"Ya, wanita manja yang menyusahkanku, menembakku di depan siswa lain saat selesai upacara, memalukan sekali bukan?"
Kenzo tergelak, ia mengingat jelas jika Kevin terpaksa mengatakan iya untuk menjadi pacar Ayesha hanya karena tidak ingin membuatnya malu.
Kevin diantar oleh Kenzo dan staff tertinggi ke berbagai divisi untuk melihat karyawan juga room tour. Kenzo sangat puas dengan gaya perusahaannya itu, ia semakin bersemangat untuk mengembangkan perusahaannya itu.
**
Rama dan tiara pulang bersama ke rumah orang tua Rama, tentu saja mereka sedikit menjaga jarak agar tidak terlihat oleh teman sekantornya karna akan berdampak pada pekerjaan mereka.
Mereka sengaja merahasiakan hubungan mereka lantaran peraturan kantor yang menyebutkan adanya larangan hubungan sesama karyawan, jika sampai terjadi maka salah satunya harus mengundurkan diri. Dan baik Rama maupun Tiara tidak ada yang ingin resign dari pekerjaannya, oleh karna itu mereka masih merahasiakannya hingga kandungan tiara terlihat.
"Kita belum memeriksakan dia." Kata Reno menyebut dia untuk bayinya.
"Susah cari waktunya, nanti saja aku sendiri, kamu kan sudah ambil cuti minggu lalu. Kalau kita cuti berdua nanti pada curiga." Ucap Tiara.
"Ya sudah, jangan lupa tanya perkembangannya dan minta vitamin yang bagus."
"Uangnya mana?" Tanya Tiara. "Kan ini anak kamu, masa iya kamu gak mau biayain."
Rama menghela nafasnya, "Nanti aku transfer ke rekening kamu."
Tiara hanya tersenyum, "Kita makan dulu yuk diluar, anak kamu udah laper lagi aja."
"Dirumah aja, aku lebih suka makan masakan rumahan."
Tiara hanya mengikutinya saja. Setelah tiga puluh menit mereka tiba di rumah Rama dan mereka turun bersama dari mobil.
Tiara bahkan sudah tidur di kamar Rama yang pernah dintempatinya dulu bersama Ayesha bahkan Tiara sudah menyuruh orang lain membereskan barang barang Ayesha dulu meski Rama melarangnya. Namun karna dukungan dari Ratna akhirnya Rama hanya bisa pasrah saja.
Ratna membukakan pintu rumah, "Lho koq gak bawa makanan?" Tanya Ratna. "Ibu sudah lapar dari tadi."
Rama mengernyitkan dahinya. "Memang Ibu tidak masak? Kan sudah aku beri uang belanja."
"Uang belanjanya kepake sama Ibu, pas ibu mau ke pasar, ibu di cegat bu Joni untuk bayar kreditan panci. Jadi uangnya ibu bayarin dulu."
"Ya ampun Bu, terus seminggu kedepan kita makan apa?" Tanya Rama dengan heran.
"Ya mana ibu tau, kamu dong cari akal, kamu kan kepala rumah tangga di rumah ini." Ketus Ratna.
"Tapi gaji Rama sudah Rama berikan pada Ibu untuk uang belanja Bu."
"Ya sudah, kan sudah terpakai, mau bagaimana lagi?" Jawabnya enteng. "Istrimu juga bekerja kan, minta juga lah sama dia, Tiara kan gak ngerjain kerjaan rumah, harusnya ikut bantu biaya rumah."
"Lho koq aku sih Bu? Yang ada aku ini di biayain sama Rama."
"Enak saja kamu, kamu pikir ini tempat penampungan? Jangan kamu pikir menikah itu untuk numpang hidup sama Rama ya, kalau kamu tidak bisa membantu pekerjaan rumah, ya bantu biaya rumah ini, kalo tidak bisa juga, ya bantu dengan tenagamu." Tegas Ratna membuat Tiara mendelik.
"Ram.." Rengek Tiara pada Rama.
"Gak tau ah, pusing aku." Jawab Rama kemudian masuk ke dalam kamarnya.
Ratna menatap tajam wajah Tiara. "Jangan coba coba melawanku atau nasibmu sama seperti Ayesha."
"Ishh Ibu apaan sih, awas aja kalau aku gajian, jangan harap aku mau kasih ibu macem macem." Balas Tiara kemudian langsung menyusul Rama.
"Makin berani itu anak, lihat saja, cuma aku yang biasa menguasai uang Rama, aku gak sudi kalau Rama membiayai wanita lain selain Ibunya sendiri." Gumam Ratna dengan kesal.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Perang antar keluarga baru dimulai ya, keluarga Rama mulai goyang 😁
Sabtu-Minggu 1Bab dl ya, mau 2 Bab ga fokus karna digangguin anak anak, harus nunggu mereka sekolah baru bisa fokus 2 Bab 😁