Inez, seorang perawat lansia,yang dulunya gadis yang berjuang demi mandiri, tidak mau di biayai ibunya, karena marah pada ibunya yang selingkuh, dan menyebabkan ayahnya meninggal dalam kecelakaan setelah tahu ibunya selingkuh.
Saat dirinya menjadi perawat lansia, bernama kakek Wijaya, dia sangat menyayangi Inez, saking sayangnya, kakek Wijaya menjodohkan Inez dengan Angga cucunya, tapi Angga sudah memiliki kekasih sejak dulu.
Bagaimana kelanjutannya hidup Inez? apakah Angga bisa membuka hatinya untuk Inez?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LOVENESIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22
Sambil duduk di kursi, Inez menatap Angga , jam 7 dia belum bangun juga. Inez memainkan 3 kelereng di jarinya dengan dikepal dan di putar putar. Berbunyi kletek, kletek, kletek.
Inez sengaja tak membangunkan Angga karena dia ingin tahu sesigap apa Angga sebagai suami.
Kali ini Inez bukan wanita biasa, dia adalah pewaris tunggal kakek Subrata dan nenek Ainun. Pewaris tunggal 2 Tambang Minyak terbesar di Asia.
Sudah jam 7.15 Angga belum juga bangun barulah Inez bertindak, Inez mengusap wajah Angga dan menuliskan di jidatnya pakai spidol yaitu, Angga Sayang Inez.
Angga pun bangun dan melihat dirinya di belai oleh Inez, Angga langsung tersenyum dan mengucapkan.
"Selamat pagi sayang"
"Selamat pagi Angga, bangun ayo! Sarapan , aku sudah minta Bu Meri buatkan sayur Asem dan ikan tongkol"
"Enak itu, tunggu di bawah sayang, aku mandi dulu ya?"
"Iya sayang"
Inez pun turun dan menunggu di meja makan.
Sementara itu Angga di Kamar mandi, dia berkaca dan kaget, tapi tersenyum.
"Bisa bisanya, dia tadi membelai wajah aku, dan menulis tulisan ini"
Angga tertawa dengan tulisan yang di buat Inez.
Lalu dia menghapus dengan sabun, menggosoknya.
"Aku akan kerjain balik! Awas ya " ucap Angga.
Setelah tertawa dan tersenyum sendiri Angga pun mengguyur wajahnya dengan Air dari Shower.
"Aku sangat mencintai Inez, dia sangat lucu dan imut, apalagi dengan sikap ke kanak kanakan , itu membuat gemas" ucap Angga.
Angga terus membayangkan wajah Inez, padahal sebelumnya dia sama sekali tidak mencintai nya dan tak pernah memikirkannya. Tapi kali ini berbeda, setelah semalam mereka melepas perjaka dan Virgin nya, mereka jadi sehati. Angga jatuh cinta pada Inez.
Setelah selesai mandi Angga turun dan duduk di kursi meja makan. Mencium kening Inez.
"Ehm, cie" ucap Bu Meri.
"Dulu, ibu juga sesudah malam pertama , kaya kalian jadi mesra, rangkulan pelukan, dan ga mau lepas" ucap Bu Meri.
"Iya bu, masa sih? Suami ibu kemana sekarang?"Tanya Inez.
"Suami ibu di kampung, karena cinta jadi kita saling percaya meski jauh" ucap Bu Meri
"Cieee ternyata ibu Meri bisa romantis juga"ucap Angga.
Ibu Meri senyum senyum malu dan berbalik badan menuju dapur.
"Lucu ya, bu Meri aku suka aku kira dia galak"
"Dia baik, cuma disiplin"
"Ooooh,Makan sayang" Inez memberi sayur asam dan Tongkol.
"Makasih sayang"
Inez duduk di sebelah Angga.
"Setelah makan mari kita bicara ya?" Ucap Inez.
"Bicara apa sayang?"
"Heum nanti kita bahas"
Datanglah pak Wahyu, dan membawa Tugas yang belum selesai di kerjakan.
"Selamat pagi Semua"
"Pagi pak Wahyu, mau ngasih tugas lagi ya?"
"Iya donk! Udah lama kalian ga mengerjakan Tugas dari Kakek Wijaya"
"Tugas apa sekarang?"
"Yang ke 4, kalian harus makan malam, nanti malam sudah saya siapkan resto mahal dan cantik ,cocok untuk kalian makan malam"
Dalam hati Inez, "bicara setelah makan, atau bicara pas makan malam ya?, sepertinya lebih cepat lebih baik, ok lah, setelah makan, aku akan bicara pada Angga"
Inez makan duluan dan menghabiskan makan, dia gugup, dan masuk ke kamar duluan.
"Sayang aku tunggu di atas" ucap Inez.
"Hemmm"
25 menit kemudian
Di dalam kamar.
Inez sangat gugup,dia mondar mandir, dia mencari bahasa agar lebih halus, mencari kata agar tidak menyinggung, memikirkan sikap agar Inez tidak salah mimik muka.
Inez berkaca dan menentukan kalimat tepat, agar Angga setuju.
"Aku harus bicara halus, oh tidak tidak, aku harus bicara tegas" (Inez berfikir lagi, terdiam sejenak)
"Aku bingung apa dia akan marah atau tidak?"
Tiba tiba ada suara dari pintu, sesosok pangeran bernama Angga berdiri tegak di tengah pintu, dan berkata.
"Siapa yang mau marah? Pada istri secantik kamu sayang?"
Lalu Angga menutup dan mengunci pintu, dan mendekati Inez yang gugup dan terpojok hingga berjalan mundur.
"Cepat bicarakan, apa yang mau kamu bicarakan"
"Aku , aku"( Inez terdiam sejenak sambil menatap mata Angga) .
Dalam hati Inez.
"Apakah aku sanggup melihat Angga tidur dengan wanita lain"
Bayangan pun di mulai, Inez membayangkan, jika ada wanita lain maka wanita itu yang akan di istimewa kan, jika Ada wanita lain yang mengandung anak Angga, maka wanita itu akan jadi kesayangan Angga, dan Jika ada wanita lain yang lebih cantik maka ,Inez akan tersingkir kan.
"Tidaaaaaakkkk" Inez memegang kepala nya dan menjerit.
Angga pun langsung menyadarkan,
"Kamu kenapa sayang?, Inez kamu kenapa?"
Tangan di tarik Angga, agar tak menjambak rambutnya sendiri.
"Angga, maaf"
"Kamu kenapa?'
"Aku , sedang memikirkan bagaimana kalau kita menyewa wanita agar tidur denganmu, dan melahirkan anak anak kita"
Angga kaget dengan pemikiran Inez, dia pun berdiri dan menjauh dari Inez.
"Tidak! Apa maksudmu?"
"Angga , kamu tidur dengan wanita sewaan"
"Maksudmu pelacur? Kamu tega Inez, aku tidak mau"
"Bukan pelacur, tapi wanita miskin, yang ingin kaya, lalu dia mengandung anak kamu dan kita bisa bayar dia dan bayar anaknya"
"Tidak Inez! Itu pemikiran buruk, aku bukan lelaki murahan"
"Tapi terus bagaimana dengan anak kita, kita harus punya keturunan"
"Inez, kita menikah baru beberapa bulan, ngapain kamu pusing memikirkan itu, lagi pula siapa yang mau maksa, kita harus segera punya anak ? Kita uang punya sendiri, masalah nenek dan kakek mu itu urusan ntar! Kita berjalan sesuai air yang mengalir" Angga menolak menyewa jasa wanita karena dia jijik.
"Sudah hanya bicara itu?"Tanya Angga.
"Iya "
Angga kembali memeluk Inez.
"Aku tegaskan, saat ini kita tak butuh anak! Kita baru menikah, kita jalani saja, anggap kita ini sedang pacaran".
Kening Inez di cium Angga.
Cruuuuuuup. Muach.
Tibalah malam ,makan malam yang di rencanakan Wahyu di mulai sekarang.
Inez duduk cantik dengan bunga mawar di meja makannya, sehingga wangi semerbak kemana mana.
"Kamu tahu Inez kejutan apa lagi yang akan kakek rencanakan untuk kita?"
"Entahlah Angga, sepertinya niat kakek Wijaya hanya ingin membuat kita jatuh cinta"
"Iya, dan rencana kakek berhasil, aku sudah jatuh cinta padamu Inez"
"Aku juga Angga"
Seiring mereka yang sedang makan malam. Terdengar kabar di telinga wahyu, bahwa Pengacara Syarif meninggal.
"Apa?"
"Iya pak wahyu, aku tadi dengar dari anak buah Pak Syarif"
"Astaga aku harus segera ke sana, kamu jaga mereka berdua ya?"
"Iya pak Wahyu"
Ternyata Anak buah Pak Wahyu ini adalah suruhan Arya juga, untuk menculik Inez.
Sebagian bodyguard pergi ke rumah Syarif, dan sebagian masih menjaga Inez dan Angga.
Bodyguard yang tadi melaporkan pada pak Wahyu, mendekati meja Inez dan meniupkan jarum bius.
Ciuwwwwww jleb menancap ke leher Angga dan leher Inez.
Mereka pun pingsan dan di pisahkan. Angga di bawa ke rumah Sinta mamah nya, sedangkan Inez di bawa ke rumah Arya , ayah mertuanya.
Wahyu terlambat, semua data dan surat penting warisan hilang semua.
"Sialan! Kita di tipu!" gerutu Wahyu.
Wahyu pun kembali ke tempat resto makan malam, saat tiba ,benar saja perkiraan Wahyu, Tuan Angga dan nona Inez tidak ada mereka menghilang.
"Kurang Ajar! Gue di tipu! Awas saja Sinta dan Arya! Kalian sangat jahat!"
Bagaimana dengan keadaan Inez? Karena sekarang dia di ikat di kursi dan dia berada di ruangan gelap.
Sedangkan Angga dia ada di kamar bagus , yaitu kamar di rumah Mamahnya yaitu Sinta.
Apakah Inez dan Angga di takdirkan berpisah?
(╥_╥)
Apakah mereka tidak berjodoh?